You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Tujuan Allah Mengirim Yesus Kristus untuk Mati (1)

Pengenalan Masalah

Kristus sendiri yang memberitahukan kepada kita maksud kedatangan-Nya di dunia ini. Ia berkata, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10) Dalam kesempatan yang lain, Ia berkata bahwa Anak Manusia datang "untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)

Rasul Paulus juga dengan jelas menyatakan maksud kedatangan Kristus ke dunia, "Tuhan Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat sekarang ini." (Galatia 1:4) "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa." (1 Timotius 1:15) "Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat kepunyaan-Nya sendiri yang rajin berbuat baik." (Titus 2:14)

Menangani Semua Urusan Logistik

Jika gereja Anda mengutus utusan Injil secara langsung untuk bekerja dengan suatu pelayanan di negara lain, atau merintis gereja di tengah-tengah suku-suku yang terabaikan, maka pikirkanlah dan rencanakanlah hal-hal di bawah ini dengan sungguh-sungguh. Ingatlah bahwa daftar permasalahan itu hanyalah suatu pandangan sepintas terhadap pokok- pokok permasalahan yang bakal dihadapi!

Mengidentifikasi Talenta Para Pekerja Lintas Budaya

Supaya bisa berfungsi sebagai satu tubuh, jemaat/gereja sebagai Tubuh Kristus dalam lingkup kehidupan yang lebih kecil, membutuhkan anggota-anggota tubuh yang lain. Tubuh memerlukan mulut sehingga Tuhan memilih beberapa nabi dan pendeta atau para pengajar. Tubuh perlu berfungsi secara "sopan dan teratur" sehingga Tuhan memberikan karunia kepada beberapa orang untuk mengatur administrasi.

Teologi Penginjilan Dalam Konsep Yesus

A. "Tokoh Yesus Kristus" dalam Hubungannya dengan Penginjilan

Tidak dapat disangsikan bahwa "janji penyelamatan Allah" dalam Kejadian 3:15 "melalui seorang pengantara" (Mediator) yang adalah juga "Mesias" (Kristus yang diurapi) telah terbukti di dalam diri Yesus Kristus (Galatia 4:4). Ini ditegaskan pula dalam Bilangan 23:19 yang dengan tegas berkata bahwa Allah yang telah "berjanji itu, Dia pasti menggenapi-Nya", dan segala perjanjian yang telah dirancang-Nya secara pasti, Dia sendiri telah menggenapi-Nya (Yesaya 46:9-10 -- bandingkan Yesaya 46:3,5; Roma 1:2-4), dan janji Mesias (Kejadian 3:15) telah digenapi-Nya dalam Yesus Kristus. Perhatikan hal-hal berikut:

Aniaya = Berkat

Judul di atas pasti membuat semua orang menjadi ngeri. Tidak terbayang rasanya kalau hal tersebut terjadi. Kira-kira kita sanggup tidak menghadapi? Sebab kalau kita mendengar kata "aniaya", konotasinya pasti penderitaan secara fisik maupun psikis. Bisa juga kehilangan harta benda yang dimiliki, bahkan sampai kehilangan nyawa atau orang-orang yang kita sayangi.

Bukti Ilmiah: Apakah Arkeologi Mendukung Atau Menolak Biografi Yesus? (2)

Konsistensi dari serangkaian alat ukur untuk Yohanes

Arkeologi mendukung kredibilitas Lukas, tetapi Lukas bukanlah satu-satunya penulis Perjanjian Baru. Saya heran tentang apa yang dikatakan para ilmuwan mengenai Yohanes, yang memulai injilnya dengan fasih menegaskan inkarnasi -- bahwa, "Firman," atau Yesus, telah menjadi Manusia dan tinggal di antara kita dalam Natal pertama.

Bukti Ilmiah: Apakah Arkeologi Mendukung Atau Menolak Biografi Yesus? (1)

Ada sesuatu yang aneh saat makan siang bersama Dr. Jeffrey MacDonald. Dia duduk sambil mengunyah roti berisi ikan tuna dan keripik kentang dengan santai dalam sebuah ruangan pertemuan di pengadilan Carolina Utara. Dia membuat komentar-komentar riang dan tampaknya dia menikmati dirinya sendiri. Dalam ruangan lain di dekat ruangan ini, 12 juri sedang beristirahat setelah mendengarkan bukti menakutkan bahwa MacDonald telah membunuh istri dan kedua anak perempuannya secara brutal.

Kasih yang Menular

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus agar mereka mengejar kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka sebagai umat yang percaya kepada Kristus (1 Korintus 14:1). Mengejar kasih merupakan tuntutan yang teramat penting bagi orang yang percaya kepada Kristus dari segala abad. Apa intisari dari kasih yang harus dikejar itu?

Bagaimana Melatih Para Pekerja Awam

Latihan untuk pekerja awam harus bertumpu pada doa. Pekerjaan ini haruslah merupakan pekerjaan rohani dengan Tuhan yang empunya tuaian sebagai Pemimpinnya.

Kalau Allah yang memimpin, berlaku suatu kemerdekaan yang kudus. Tidak ada yang membosankan. Kehadiran-Nya membawa kepenuhan sukacita. Di bawah pimpinan-Nya, laki-laki dan perempuan yang semula tidak diketahui bakatnya, berkembang menjadi saksi-saksi Injil, utusan Injil, pendeta, dan guru.

Oleh karena itu, setiap orang harus memunyai dasar berdoa yang kuat. " ... mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian agar mengirimkan lebih banyak pekerja" (Lukas 10:2). Setiap orang harus mengajak orang lain untuk berdoa bersama. Sementara Allah memimpin, mereka mempersiapkan diri untuk mengambil langkah iman yang pertama, maka kursus latihan yang pertama diumumkan.

Pelatihan untuk Para Pekerja (2)

MEMBEKALI PERLENGKAPAN KEPADA PELAYAN

Masalah yang kita hadapi adalah mencari cara untuk memadukan segala sesuatu untuk membuat pelatihan yang utuh. Pertama-tama, kita memerlukan pengajaran menyeluruh dan mendalam seperti pengajaran dari Sekolah Alkitab. Pengajaran yang cocok dalam nuansa jemaat yang berfungsi penuh seperti jemaat Perjanjian Baru. Pengajaran tersebut akan menyediakan lahan pelayanan yang memadai. Yang kedua, mereka yang dipanggil untuk merintis gereja perlu mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman tambahan dalam membangun jemaat.

Jemaat yang belajar dan bersekutu dalam gereja ini mengambil bagian aktif dalam kehidupan dan pelayanan gereja. Mereka tentu saja tidak diberikan posisi istimewa. Mereka sejajar dengan jemaat lainnya. Mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas gereja, bukan karena status mereka sebagai pelajar, tetapi karena mereka adalah anggota gereja dan memunyai karunia Roh Kudus. Mereka tidak dianggap sebagai pelajar, tetapi anggota gereja yang dipanggil dalam berbagai bidang pelayanan seperti halnya jemaat lain.