You are hereArtikel Misi / Artikel Misi
Artikel Misi
Tujuan Pelayanan Sel
Bagian berikut ini dikutip dari artikel berjudul "Konsep Dasar Pelayanan Gereja Sel dan Dasar Alkitabiah Pelayanan Sel" yang diambil dari buku "Strategi Pelayanan Sel" yang ditulis oleh Pdt. Dra. P. Tuhumury, M.Div.
Wujudkan Kemerdekaan Anda!
Jika saya ditanya mengenai bagaimana kemerdekaan kita dapat diwujudkan dalam kehidupan kita, jawaban saya sederhana saja. Menurut saya, kemerdekaan kita akan terwujud dalam kehidupan kita jika kita menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan dalam diri kita dan mulai bertindak sesuai dengan posisi dan sifat dasar kita yang baru. Kita perlu bertobat dari semua dosa serta keterlibatan kita dengan kuasa gelap dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. Proses tersebut memang sederhana dan jika dilakukan dengan penuh kerendahan hati serta keterbukaan terhadap Tuhan, maka hasilnya akan sangat memuaskan.
Mengenal Pelayanan New Tribes Mission
New Tribes Mission didirikan pada tahun 1942 oleh Paul Fleming, seorang misionaris yang baru saja kembali dari pelayanan di Malaysia. Paul dibantu oleh Cecil Dye, seorang pendeta muda dari Michigan. Mereka berdua memiliki kerinduan untuk menjangkau suku- suku terpencil yang sama sekali belum pernah mendengar Injil. Setelah berdiskusi selama beberapa waktu, mereka memformulasikan panduan-panduan bagi masyarakat misi interdenominasi, khususnya untuk tujuan menjangkau suku-suku tersebut. Pada musim gugur 1942, Cecil Dye bersiap memimpin kelompok misi yang beranggotakan 16 orang (termasuk istri dan ketiga anaknya) untuk pergi ke hutan di Bolivia yang belum pernah dijamah.
Mengatasi Pencobaan
Pencobaan merupakan satu misteri yang sulit untuk ditegaskan atau dimengerti. Dalam diri kita masing-masing, ada kecenderungan untuk melakukan hal yang tidak benar, sebab kita adalah bangsa yang telah jatuh.
Sahabat Orang Berdosa
Mengapa sebagian besar orang yang belum percaya tidak dapat mempedulikan Kristus? Mengapa sedikit sekali gereja yang melihat gerakan nyata mengenai adanya orang berdosa yang diselamatkan? Pertanyaan ini terasa mengganggu bila Anda paham bahwa Allah telah memanggil kita menjadi garam dan terang dunia.
Betapa Indahnya Kedatangan Mereka yang Membawa Kabar Baik
"Sebagai perpanjangan tangan gereja dalam memenuhi Amanat Agung, misi Kartidaya adalah agar setiap kelompok masyarakat memiliki dan menggunakan Alkitab dalam bahasa yang paling dipahami. Hal ini dilakukan dengan cara memberdayakan orang-orang Indonesia yang terpanggil untuk melakukan pekerjaan tersebut."
Kita Memiliki Sumber Daya
Saat kita memikirkan bahwa masih ada 12.000 kelompok orang lagi untuk dicapai, tugas itu tampaknya bisa mengecilkan hati kita, sampai kita menyadari sumber daya yang telah dipercayakan Allah kepada kita. Contohnya, pada tahun 100 Masehi, ada sekitar 12 kelompok orang yang belum dijangkau Injil oleh setiap satu dari jemaat orang percaya yang ada. Setiap jemaat saat itu memiliki target 12 kebudayaan, bahkan mereka mulai memuridkan bangsa-bangsa! Itu adalah sesuatu yang tampaknya mematahkan semangat. Namun, pada tahun 1950, rasio itu telah berubah sampai sekitar 33 jemaat orang percaya di antara setiap sisa kelompok orang yang belum dijangkau di dunia! Dan sekarang ini jumlahnya, bahkan lebih membesarkan hati! Bagi setiap sisa kelompok orang yang belum dijangkau, ada sejumlah total 583 jemaat Kristen (rata-rata 80 anggota per gereja).
Situasi Kultural-Religius di Asia dalam Terang Firman Allah
Kebudayaan dan agama erat sekali hubungannya. Bahkan, seringkali sangat sulit dipisahkan. Oleh sebab itu, agar dapat mengerti dan memberikan evaluasi terhadap kebudayaan-kebudayaan Asia, maka kita harus mengetahui lebih dahulu agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan orang Asia. Kita tentu tahu bahwa semua agama besar di dunia berasal dari Asia, seperti: Hindu, Budha, Islam, Kung-Fu Tze, Shinto, dan Kristen. Agama-agama tersebut bertemu bersama dalam situasi kebudayaan Asia yang diselubungi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Selain itu, dalam pertumbuhannya, agama-agama ini saling bersaing dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pembina-Pembina Murid Masih Sedikit
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." (Matius 9:36-37)
Teologi Kebudayaan
Jelas bahwa gereja yang taat kepada Amanat Agung harus melibatkan diri dalam pelayanan lintas budaya dengan memakai kontekstualisasi. Tetapi sebelum kita dapat melaksanakannya dengan tepat, kita seharusnya mengerti teologi kebudayaan, yaitu apa yang diajarkan oleh firman Allah tentang kebudayaan. Bagaimana Allah sendiri memandang keanekaragaman kebudayaan manusia?