You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Kekurangan Keuangan

Apakah Hal Ini Merupakan Alasan yang Sebenarnya?

Kekurangan keuangan sering kali dijadikan alasan agar gereja tidak perlu melibatkan diri dalam misi, terutama dalam negara-negara miskin di Asia. Apakah hanya orang-orang kaya saja yang sanggup memberi? Dengan kata lain, apakah gereja-gereja memerlukan "modal dasar" sebelum mereka bisa menginjil keluar secara antarbudaya dengan efektif? Jika sebuah gereja telah mengader pekerja-pekerja untuk kebun anggur Tuhan, menurut Matius 20:1-16, dari mana gereja bisa membayar ongkos hidup mereka? Dalam Matius 20:8, Tuhan kebun anggur berkata kepada penatalayannya, "Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka ...." Bukankah hal ini menjadi sebuah tantangan bagi penatalayanan, bagi orang-orang yang mengader pekerja-pekerja?

Roh Kudus dan Penginjilan dalam Perjanjian Lama

Pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama secara umum dijelaskan secara terbatas pada beberapa bagian saja. Di situ kelihatan bahwa hanya orang yang dipilih Allah bagi tugas khusus sajalah yang didiami atau dikuasai oleh Roh Kudus. Roh Kudus memenuhi (menguasai sepenuhnya) setiap orang pilihan tersebut, misalnya Yusuf (Kejadian 41:38), Musa dan tujuh puluh tua-tua (Bilangan 11:24-30; Keluaran 28:3; 31:3; 35:31), juga Yosua yang penuh dengan Roh kebijaksanaan tatkala Musa mendoakannya (Ulangan 34:9).

Peranan Roh Kudus dalam Pengabdian

Berhasil atau tidaknya pengabdian kita, terletak kepada penyerahan kita kepada kehendak Allah, sebab kita tidak tahu apa yang seharusnya kita lakukan jika Roh Allah tidak menyatakannya kepada kita. Syukur kepada Allah, meskipun "tidak ada orang yang tahu apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" (1 Korintus 2:11), namun Roh Allah berkenan tinggal di dalam hati kita sehingga kita tahu kehendak Allah.

Roh Kudus dan Misi

Jika kita memikirkan misi, sering kita mengaitkan misi dengan kasih Allah yang begitu besar, sehingga dia mengutus Putra-Nya untuk menyelamatkan dunia ini. Hal ini memang benar, tetapi kita sering kurang memerhatikan karya Roh Kudus dalam misi sedunia.

Roh Kudus adalah Penggerak Misi

Ciri-Ciri Orang yang Dipenuhi Roh Kudus

Bagaimanakah ciri-ciri dari seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus?

1. Taat pada Roh Kudus

Siapakah Roh Kudus Itu?

Pengetahuan kebanyakan orang Kristen tentang Roh Kudus sangat kurang. Kebanyakan khotbah adalah mengenai Allah Bapa dan Allah Putra, sedang khotbah mengenai Roh Kudus sangat jarang. Dalam hal esensi, Roh Kudus sama dengan Allah Bapa dan Allah Putra. Adalah kehadiran Roh Kudus atau ketidakhadiran-Nya dalam kehidupan seseorang yang membedakan seseorang hidup secara rohani atau mati secara rohani. Kelahiran baru atau kelahiran rohani seseorang adalah karya Roh Kudus dalam dirinya (Yohanes 3:1-8). Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Allah Tritunggal: Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah suatu bayangan atau roh halus yang samar-samar, bukan pula suatu kekuatan atau pengaruh gaib yang samar-samar.

Siapakah Roh Kudus Itu?

Dari antara semua pokok ajaran Kristen, tak satu pun yang akan membingungkan Anda selain pembahasan mengenai Roh Kudus. Pada saat saya membuka halaman pertama Alkitab dan membaca mengenai Roh Kudus, saya segera mengerti bahwa saya mengalami kesulitan. Pertama, saya telah banyak mendengar bahwa roh-roh itu tidak benar-benar ada. Mereka hanyalah hasil rekaman orang-orang dewasa untuk menakut-nakuti anak-anak kecil supaya mereka patuh. Kemudian, saya juga belum pernah mendengar tentang roh yang berpihak kepada orang-orang yang baik. Dalam cerita-cerita yang dikisahkan pada malam hari kepada saya ketika saya masih muda, misalnya bila saya dan anak-anak lain duduk di sekitar api unggun pada waktu kemping, roh-roh selalu berperan sebagai tokoh-tokoh jahat. Jelasnya, bercerita tentang roh-roh hanya memiliki satu maksud, yakni untuk menakut-nakuti orang.

Relokasi: Strategi untuk Saat Ini

Sikap kita terhadap orang miskin adalah ujian penting akan kesetiaan kita terhadap Injil.

"Roh Tuhan ada pada-Ku," kata Yesus, "oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)

Teologi Alkitabiah untuk Gereja Orang-Orang Miskin

Apakah tujuan hidup ini? Menurut Katekisme Westminster, "Tujuan utama akhir hidup manusia adalah untuk menyenangkan Tuhan dan memuliakan-Nya selamanya." Roma 8:29 menyatakan bahwa kita ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Satu aspek tujuan hidup orang Kristen disimpulkan dalam satu ungkapan kuno, "imitatio Cristo" (tiruan Kristus).

Penampakan Diri Yesus

Sahabat-sahabat Yesus saat itu tidak sedang mengharapkan apa yang akan mereka lihat. Meskipun mereka telah mendengar dan mengikuti pengajaran Yesus dengan saksama selama 3 tahun, mereka benar-benar tak pernah mengerti sepenuhnya bahwa Dia akan bangkit dari kematian. Maka, tentunya mereka tidak akan memunyai alasan untuk mengarang cerita-cerita yang mengklaim bahwa mereka telah melihat Dia. Bagi mereka, itu pun bukan pilihan. Sudah pasti, mereka kehilangan Yesus. Dan sama seperti siapa pun dari kita yang kehilangan seseorang yang sangat dikasihi atau sahabat yang sangat dirindukan untuk bertemu, begitu pula mereka memiliki kerinduan bertemu Yesus. Mereka tak pernah menyangka mereka akan pernah bertemu Dia lagi (Yohanes 20:9). Namun, mereka sungguh melihat Dia. Pertama-tama di kubur. Kemudian di jalan yang berdebu menuju Emaus. Lalu di ruang atas. Berulang kali, di dalam peristiwa yang berbeda, Yesus menampakkan diri kepada sahabat-sahabat-Nya. Selama 40 hari Dia membuat kehadiran-Nya diketahui di seluruh negeri itu. Mari kita amati siapa saja yang telah melihat Yesus dan di mana Dia menampakkan diri. Ini menjadi kepingan bukti lainnya akan kebangkitan Yesus.