You are hereArtikel Misi / Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan (Yohanes 12:6)

Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan (Yohanes 12:6)


Ada perbedaan yang cukup jelas antara melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan adalah seperti Maria (Lukas 10:38- 42). Yang disebut melayani Tuhan adalah berdoa, membangun hubungan yang intim/akrab, serta menanti-nantikan Tuhan. Sedangkan, melayani pekerjaan Tuhan adalah seperti Marta (Lukas 10:38-42). Yang disebut melayani pekerjaan Tuhan adalah menjadi pemimpin pujian, penyanyi di gereja, pemusik, penari tamborin, guru sekolah minggu, dll.. Banyak orang yang suka melayani pekerjaan Tuhan tetapi tidak suka melayani Tuhan. Orang yang melayani Tuhan pasti akan melayani pekerjaan Tuhan, tetapi belum tentu orang yang melayani pekerjaan Tuhan akan melayani Tuhan.

  1. Dasar Pelayanan adalah Karakter. Dasar pelayanan kita tidak boleh dibangun atas dasar karunia tapi karakter. Bukan berarti karunia tidak penting. Karakter dan karunia harus berjalan bersama-sama dalam pelayanan. Karakter dan karunia itu seperti kedua kaki kita. Tanpa salah satu dari kaki itu, maka pelayanan kita akan pincang. Ada perbedaan antara karakter dan karunia.

    Karakter:

    1. nilainya kekal,

    2. menyatakan kasih Tuhan,

    3. melalui proses (waktu),

    4. membuat kita dikenal Tuhan (1 Korintus 8:3), dan

    5. harus dikejar (1 Korintus 14:1).

    Karunia:

    1. nilainya tidak kekal,

    2. menyatakan kuasa Tuhan,

    3. instan (langsung dapat),

    4. membuat kita terkenal, dan

    5. harus dikobarkan (2 Timotius 1:6; 1 Tesalonika 5:19).

  2. Bentuk Pelayanan adalah Melayani. Banyak orang lebih suka dilayani daripada melayani. Ingatlah bahwa Tuhan datang ke bumi ini untuk melayani bukan untuk dilayani. Tuhan Yesus mau mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati (1 Yohanes 3:16; Filipi 2:5-8).

  3. Motivasi Pelayanan adalah Kasih. Motivasi pelayanan kita bukanlah untuk mendapat uang, HP, rumah, mobil, dsb.. Kita harus senantiasa termotivasi oleh kasih Tuhan yang ada di dalam kita karena kasih Tuhan sudah dicurahkan di dalam kita (Roma 5:5). Kasih Tuhan membuat kita sabar, murah hati, tidak iri hati dengan teman sepelayanan, tidak sombong, tidak egois, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, sabar menanggung sesuatu, percaya segala sesuatu, dan mengharapkan segala sesuatu (1 Korintus 13:4-8). Kasih itu memberi bukan menerima. Salurkan atau alirkan kasih Tuhan yang ada di dalam hati kita, jangan biarkan apa pun menyumbat kasih Tuhan mengalir dari hati kita. Itulah sebabnya jaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Jangan biarkan hati kita tercemar atau dicemari dengan apa pun!

  4. Ukuran Kesuksesan Pelayanan adalah Pengurbanan. Kesuksesan pelayanan tidak diukur oleh sudah berapa banyak rumah dan mobil yang dimiliki, melainkan oleh betapa besar pengurbanan yang sudah kita berikan untuk mereka yang terhilang, yang lemah, yang hina, yang tidak diperhatikan, yang miskin. Rasul Paulus berkata, "Aku suka mengorbankan milikku bahkan jiwaku untuk jiwa-jiwa" (2 Korintus 12:15). Inilah ukuran pelayanan yang benar.

  5. Otoritas Pelayanan adalah Penundukan Diri. Yakobus 4:7, "Tunduklah kepada Allah, lawanlah iblis dan iblis akan lari dari padamu." Belajarlah tunduk kepada Allah! Belajarlah tunduk kepada orang tua kita di dalam Tuhan! Belajarlah tunduk kepada gembala atau pemimpin kita!

  6. Tujuan Pelayanan adalah Memuliakan Tuhan. Tujuan pelayan bukanlah untuk mencari nama, bukan untuk terkenal, melainkan untuk memuliakan Tuhan. Kita harus belajar membelokkan pujian yang orang berikan kepada kita untuk kita kembalikan kepada Tuhan. Jangan mau mencuri kemuliaan Tuhan. Biarlah kita yang semakin kecil, Tuhan yang semakin besar (Yohanes 3:30). Ingatlah segala sesuatu yang kita kerjakan, Tuhanlah yang mengerjakannya untuk kita (Yesaya 26:12).

  7. Alat-alat Pelayanan adalah Firman, Doa, Pujian (Yohanes 15:3; Yohanes 17:7; Efesus 3:20; 1 Yohanes 5:14; Mazmur 40:2-4; Yesaya 29:29- 30)

    1. Firman adalah pedang roh kita dalam peperangan rohani (Efesus 6:18). Firman membersihkan dan menguduskan kita (Yohanes 15:3; Yohanes 17:7). Di dalam firman ada nama Yesus dan semua harus tunduk kepada nama Yesus yaitu nama di atas segala nama.

    2. Doa membuat kita menang di dalam peperangan! Doa menghasilkan kuasa dan damai sejahtera! Doa membuka pintu surga! Doa mengubah dunia ini! Doa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin! Doa mengubah kutuk menjadi berkat!

    3. Pujian merobohkan tembok Yeriko! Pujian membuat musuh-musuh kita terpukul kalah! Pujian menarik banyak jiwa datang kepada Tuhan!

    4. Di dalam firman ada kuasa, ucapan, perkataan firman! Di dalam doa ada kuasa, tetaplah berdoa! Jangan jemu-jemu berdoa! Di dalam pujian ada kuasa! Tetaplah memuji Tuhan!

  8. Kehormatan Pelayanan adalah Bertumbuh dalam Kekudusan Bertumbuh terus di dalam kasih, iman, dan pengharapan! Bertumbuhlah terus di dalam kekudusan! Kejarlah kekudusan! Sebab tanpa kekudusan tidak ada seorang pun yang dapat melihat Tuhan.

  9. Kuasa Pelayanan adalah Roh Kudus dan Ketaatan Roh Tuhan ada pada gereja Tuhan. Tuhan mengurapi gereja-Nya untuk menyembuhkan yang sakit, mengabarkan Kabar Baik, membebaskan para tawanan, mengusir setan, melenyapkan sakit penyakit dan segala kelemahan tubuh, menginjak ular dan kalajengking, menahan kekuatan musuh sehingga tidak ada yang membahayakan gereja-Nya (Lukas 4:18-19; Matius 10:1, 7-8; Lukas 10:19)

    Hiduplah dalam ketaatan! Kita punya kuasa Tuhan! Bangkitlah dan jadilah terang maka dunia ini tidak akan menjadi sama lagi!

  10. Teladan Pelayanan adalah Tuhan Yesus Teladan utama pelayanan kita adalah Tuhan dan bukan manusia. Jika teladan kita meneladani manusia, bahkan hamba Tuhan, maka Tuhan akan izinkan kita untuk kecewa terhadap hamba Tuhan itu. Fokuskan mata, hati, pikiran kita kepada Tuhan maka kita tidak akan kecewa (Mazmur 16:8; Ibrani 3:1; Ibrani 12:2).

Tidak ada lagi tawar hati!

Tidak ada lagi kekecewaan!

Tidak ada lagi kepahitan!