You are herepenjangkauan / Perintah Agung atau Amanat Agung?
Perintah Agung atau Amanat Agung?
Kebingungan, orang di seluruh Amerika mengalami kebingungan secara rohani. Namun, ini bukan hanya berlaku di luar gereja. Sebenarnya, banyak orang di dalam gereja juga mengalami kebingungan, terutama dalam menentukan apa artinya mengikuti Kristus. Kami menanyakan segala macam pertanyaan terkait, seperti:
- Apakah gereja ada terutama untuk melayani saya, atau saya ada untuk melayani gereja?
- Apakah gereja secara terutama melayani anggotanya, atau anggotanya melayani masyarakat?
- Apakah gereja ada untuk mengasihi orang di dalam dan di luar gereja, atau gereja ada untuk memajukan misi gereja?
Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah "ya". Pengikut Kristus harus memedulikan tentang Perintah Agung dan Amanat Agung. Keduanya merupakan perintah Alkitab dan meringkas banyak hal dari apa artinya mengikuti Kristus.
Perspektif
Dalam suatu waktu, dalam sejarah, orang-orang Kristen telah mencoba untuk memisahkan keduanya, sebab kedua hal tersebut terkait untuk melaksanakan pelayanan gereja lokal. Bahkan, orang Kristen yang lebih cenderung "kiri" sangat terlibat dalam mengatasi kemiskinan, masalah sosial, dan masalah-masalah keadilan. Orang Kristen yang lebih cenderung "kanan" terlibat dalam berbagai bentuk penginjilan, seperti Perang Salib, distribusi traktat, dan kesaksian di jalan. Beberapa orang menyatakan kasih dengan melakukan upaya misi. Lainnya menyatakan kasih dengan penginjilan. Meskipun ada beberapa alasan untuk ini, dikotomi tersebut tidak ditemukan dalam Alkitab.
Kebijaksanaan mensyaratkan bahwa Perintah Agung dan Amanat Agung terhubung erat. Tidak mungkin untuk sepenuhnya melakukan Perintah Agung tanpa melakukan Amanat Agung. Demikian juga sebaliknya, jika kita berusaha untuk melaksanakan Amanat Agung tanpa memerhatikan Perintah Agung, kita juga akan terjatuh secara menyedihkan. Sebagaimana yang dicatat Pastor Harold Bullock dari Hope Church di Ft. Worth, yang satu menyiapkan batasan dan yang lain menyiapkan prioritas pelayanan.
Pemberi Pengaruh
Pendidikan, pengasuhan masyarakat, budaya gereja dan lingkungan, mentor dan pemberi pengaruh spiritual, dan sejumlah hal lain memengaruhi perspektif kita tentang Injil dan apa artinya mengikuti Kristus. Bagi beberapa orang percaya, mereka sangat terlibat dalam mencintai dan merawat orang-orang sebagai layanan spiritual mereka. Mereka menekankan perbuatan-perbuatan baik dan dengan penuh semangat menghabiskan waktu dalam melakukannya. Namun, yang lainnya menekankan untuk menceritakan Kabar Baik sebagai metode utama mereka dalam pelayanan spiritual. Mereka juga sama bergairahnya.
Perintah Agung -- Batasan
Tuhan memberi kita perintah untuk mengasihi Dia dengan segenap hati dan pikiran kita, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri sebelum Dia memberikan kita amanat untuk memuridkan semua bangsa. Tidak mungkin untuk melakukan tindakan pelayanan atau tindakan misi tersebut tanpa dua batasan penting ini. Pertama, batasan dari tidak melakukan apa-apa yang melanggar hubungan kasih kita dengan Tuhan. Kedua, batasan dari tidak melakukan pelayanan, tidak melakukan upaya misi, dan tidak melakukan sesuatu apa pun bagi Allah yang melanggar batasan mengasihi orang-orang sesuai dengan perintah yang spesifik dan prinsip-prinsip dari firman Allah.
Amanat Agung -- Prioritas
Allah juga memerintahkan untuk tidak hanya mengasihi orang di seputar kebutuhan fisik, emosional, dan relasional, Dia memerintahkan kita untuk pergi dan memuridkan semua bangsa, membaptiskan mereka, dan mengajar mereka untuk menaati firman Tuhan. Kasih Kristus mendorong kita untuk membantu orang-orang agar datang supaya mengenal dan mengikuti Yesus Kristus. Tidak mungkin untuk mencintai seseorang sepenuhnya tanpa secara aktif berbagi Yesus dengan mereka. Amanat Agung menetapkan prioritas pelayanan kita.
Orang-orang Amerika cenderung merupakan orang-orang yang berorientasi pada hasil. Orang ingin melihat keuntungan atas investasi mereka pada waktu, uang, dan investasi lainnya, dan terlalu sering mengambil jalan pintas yang tidak alkitabiah untuk mendapatkan hasil. Potensi bahaya bagi mereka yang terikat secara alami untuk melaksanakan Amanat Agung adalah melupakan batasan-batasan kasih. Oleh karena itu, segala bentuk tipuan, pemaksaan, manipulasi, dan tipu muslihat, semuanya itu berada di luar kehendak Allah. Hal-hal tersebut melanggar dan melangkah di luar batasan mengasihi sesama kita seperti diri sendiri.
Kita harus benar-benar mengasihi orang-orang dan melakukan yang benar kepada mereka sesuai dengan Alkitab agar tetap berada dalam batasan-batasan yang Allah tetapkan untuk kita. Kita tidak dapat hanya melakukan apa pun yang kita anggap terbaik, atau terasa benar bagi kita, atau sesuai dengan etika yang sedang ada saat ini. Secara keseluruhan, terlalu sering upaya penginjilan kita terjatuh saat kita berusaha untuk menginjili orang asing karena kita belum melakukan yang terbaik dalam mengasihi orang-orang yang mengenal kita dengan baik. Kita harus hidup dengan integritas, kerendahan hati dalam keberadaan kita yang singkat, dan mengambil langkah-langkah untuk membereskan hubungan ketika terjadi konflik agar dapat secara efektif membagikan Injil kepada orang-orang terdekat kita, seperti keluarga, teman, dan rekan kerja.
Kesimpulan
Batasan dari Perintah Agung dan prioritas dari Amanat Agung, tak terpisahkan secara alkitabiah dan mudah-mudahan dipraktikkan juga di dalam gereja. Terlepas dari niat dan tujuan yang diinginkan, Akhiran (tujuan) tidak membenarkan Sarana (cara), sebab Allah mengatakannya demikian. Pekerjaan Allah harus dilakukan dengan cara Allah, atau itu bukanlah kehendak Allah. Hal ini berlaku bagi individu, gereja, dan juga pemimpin kelompok keagamaan.
Pertanyaan:
- Apakah kehidupan, gereja, atau pelayanan Anda bersama-sama secara khusus berkomitmen untuk melakukan Perintah Agung dan Amanat Agung sekaligus?
- Apakah Anda memerlukan beberapa bantuan dalam mengembangkan suatu strategi Amanat Agung yang dapat diterapkan? Jika demikian, saya dapat membantu Anda. Hubungi saya. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Will McRaney |
Alamat URL | : | http://willmcraney.com/great-commandment-or-great-commission/ |
Judul asli artikel | : | Great Commandment or Great Commission? |
Penulis artikel | : | Will McRaney |
Tanggal akses | : | 14 November 2016 |
- Login to post comments
- 8137 reads