You are hereArtikel Misi / Pentingnya Musik
Pentingnya Musik
Musik yang benar itu luar biasa penting karena mempengaruhi hadirat Tuhan dan gerakan Roh Kudus. Pujian dan penyembahan yang diurapi mendatangkan suatu pewahyuan tentang Allah yang dapat mengubah kita untuk menjadi seperti Dia. Pujian dan penyembahan yang diilhami oleh Roh dapat melepaskan karunia-karunia rohani dan mendatangkan kelepasan, kesembuhan, dan nubuat untuk memberikan petunjuk. Musik yang benar adalah sebuah kunci agar terjadi kebangunan rohani dan pertumbuhan gereja. Allah menciptakan musik, itu adalah sebagian dari diri-Nya. Surga sendiri dipenuhi dengan musik. Musik yang benar dan penyembahan yang murni menyiapkan kita untuk masuk ke surga dan kekekalan. Penyembahan yang murni juga menjaga kita agar tetap berada di dalam jalur yang benar dan memampukan kita untuk menembus sasaran dalam kehidupan kita.
Musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kerajaan Allah dan kerajaan setan
Musik memiliki kuasa yang luar biasa dan dapat menggerakkan kita ke dalam dua arah. Kita banyak dipengaruhi oleh musik dan karena itu musik yang kita dengarkan haruslah kudus. Allah menghendaki agar Ia dikelilingi dengan pujian, penyembahan, dan kekudusan (Mazmur 96:9). Apakah musik yang kita dengarkan sudah menggenapi kehendak Allah ini? Apakah musik kita menyukakan Tuhan dan menarik kita lebih dekat kepada-Nya? Ada suatu serangan yang besar dari Setan dalam bidang musik dan ini menerobos masuk ke dunia gereja. Apakah kita telah kehilangan kemampuan untuk membedakan serta kepekaan kita dalam bidang musik dan penyembahan? Kondisi rohani gereja dalam sejarah selalu bergantung pada kondisi musik, pujian, dan penyembahannya!
Mujizat-mujizat besar dan kelepasan bagi orang-orang untuk menemukan keselamatan datang bersama musik yang benar Sebagaimana telah kami katakan, musik yang benar mendatangkan kesembuhan, kelepasan dari ikatan-ikatan, dan roh nubuat (baca 1Samuel 16:23; 2Raja-raja 3:15-16). Selama Zaman Kegelapan, Gereja Katholik melarang nyanyian. Akibatnya, seluruh kehidupan serta kesukaan lenyap dan kemurtadan mulai masuk. Martin Luther bukan saja memulihkan kebenaran tentang pembenaran oleh iman, melainkan juga mengembalikan dan nyanyian ke dalam gereja. Hidup baru dan sukacita muncul kembali dengan adanya kebangkitan musik dan nyanyian. Luther sendiri berkata, "Selain teologi yang benar, tidak ada yang lebih penting daripada musik dan penyembahan." Kebangunan rohani di bawah pimpinan Wesley bersaudara disertai dengan enam ribu hymne baru. Wesley bersaudara mendorong jemaat mereka untuk menyanyi dan mengungkapkan sukacita keselamatan mereka dengan nyanyian pujian dan penyembahan. Kesehatan Gereja di dalam sejarah selalu berkaitan dengan kualitas musik dan penyembahannya.
Musik berasal dari Allah
Allah mencintai musik dan di sekeliling diri-Nya penuh dengan pujian, penyembahan, dan kekudusan (Wahyu 4:8-11). Lucifer diciptakan Allah untuk memimpin koor-koor di surga. Nada-nada surgawi itu agung dan megah; tetapi kemudian terdengar nada-nada sumbang, suatu nada yang aneh muncul, suatu not baru yang menyuarakan depresi timbul. (Kebanyakan musik Setan dimainkan dalam sebuah kunci minor.) Perubahan dalam musik Lucifer timbul karena adanya perubahan dalam hubungannya dengan Allah. Pemberontakan telah masuk ke dalam dirinya. Setan tidak kehilangan kemampuan musikalnya ketika ia jatuh ke dalam dosa. Kini ia menggunakan kemampuan- kemampuannya untuk merusak musik dan memalingkan manusia dari Allah dengan musik. Semua kemampuan berasal dari Allah. Untuk apa kita menggunakan kemampuan-kemampuan kita itu bergantung kepada diri kita sendiri? Akan kita gunakan untuk apakah kemampuan-kemampuan musikal kita?
Tidak ada satu pun alat musik yang jahat
Jika alat-alat musik digunakan dengan benar, maka alat-alat tersebut akan memuliakan Allah. Raja Daud membuat banyak alat musik di bawah petunjuk Allah (1Tawarikh 23:5; 2Tawarikh 7:6; 29:26-27; Nehemia 12:36). Di surga ada banyak alat musik seperti terompet, sangkakala, dan alat musik gesek. Yang jahat bukanlah alat musiknya, melainkan bagaimana orang memakai alat musik itu. Ia dapat menggunakan penyembahan yang benar -- 149 alat musik itu untuk kebaikan atau kejahatan. Orgen, piano, terompet, dan suling semuanya diterima oleh banyak orang percaya, namun semua ini pun dapat menjadi alat musik Setan bila orang yang memainkannya tidak dikuduskan bagi Allah. (Kita harus menghindari adanya suatu musik yang berbau dunia di dalam gereja kita, dan sebaliknya menciptakan suatu musik yang mencerminkan orkestra penyembahan di surga.)
Kadang-kadang, sebuah gereja kekurangan kebebasan di dalam Roh karena legalisme atau tradisi denominasinya. Di beberapa gereja alat-alat musik tidak boleh dimainkan. Beberapa bentuk pengungkapan kegembiraan yang besar dan bersuka di hadapan Tuhan dipadamkan. Ini dapat menghentikan aliran Roh Kudus, karena musik dan penyembahan berkaitan langsung dengan aliran Roh. Kaum Puritan pada zaman dahulu memecat anggota-anggota gereja dan menghina orang-orang yang menyanyi. John Calvin percaya bahwa seluruh tata ibadah Perjanjian Lama sudah tidak terpakai lagi, termasuk semua alat musik. Setelah tahun 70 Masehi, kaum Farisi melarang nyanyian-nyanyian, alat musik tabuh, klarinet, dan alat-alat musik lainnya, serta berkata bahwa semuanya itu jahat karena para penyembah berhala pun menggunakannya. Kaum Farisi bersikap sangat tegas terhadap penggunaan alat-alat musik ini. Roh Farisi yang sama dapat menghentikan aliran Roh dalam gereja-gereja pada masa kini.
Kadang-kadang, pembatasan-pembatasan yang tidak perlu diberlakukan bagi jemaat gereja karena para pemimpinnya takut jemaatnya larut dalam perasaan-perasaan mereka. Perasaan-perasaan itu sendiri tidak jahat jika tunduk kepada Roh Allah. Allah sendiri memiliki perasaan- perasaan dan kita diciptakan menurut gambaran-Nya. Kita bisa saja lari dari satu titik ekstrim ke titik ekstrim lainnya dari terlalu larut dalam perasaan menjadi tanpa perasaan. Keduanya itu salah. Kita harus mendapatkan keseimbangan yang kudus. Beberapa gereja meluaskan perasaan yang berlebih-lebihan, sedangkan beberapa gereja lainnya hanya sedikit mengikuti perasaan atau tidak memakai perasaan sama sekali. Ada musik yang mengungkapkan perasaan, dan ada juga musik yang menimbulkan perasaan-perasaan yang meletup-letup. Kita sebaiknya tidak memperbolehkan yang terakhir.
Musik adalah penyembahan
Musik akan menghasilkan penyembahan yang baik atau buruk, bergantung pada jenis musiknya. Setan memakai musik untuk menjauhkan manusia dari Allah dan mendekatkan mereka kepadanya, dengan suatu urapan palsu. Musik memainkan sebuah peranan yang tidak dapat diabaikan dalam penyembahan kepada Nebukadnezar dan patungnya (lihat Daniel 3:1-18), dan itu akan diulangi dalam penyembahan kepada Setan dan Antikris di zaman kita (Wahyu 13:4,8). Kerinduan Setan yang terbesar adalah penyembahan kepada dirinya dan ia memakai musik untuk mencapai hal itu.
Musik rock adalah salah satu alat terampuh yang dimiliki Setan untuk membawa manusia ke dalam ikatan. Sampul depan di album musik rock sekuler dengan jelas memperlihatkan bahwa sumbernya berasal dari Setan. Musik dikenal dari buah yang dihasilkannya. Musik rock dihubungkan dengan budaya memberontak. Jika Saudara membiarkan anak- anakmu mendengarkan musik rock, maka mereka akan memberontak terhadap Allah dan Saudara. Musik rock juga dikaitkan dengan amoralitas, obat bius, dan spiritisme (kepercayaan bahwa arwah orang mati berkomunikasi dengan orang hidup melalui perantara). Roh jahat yang bekerja melalui seorang artis rock akan masuk ke dalam mereka yang rohnya terbuka terhadap penyembahan seperti ini. Musik itu adalah penyembahan! Apa yang kita sembah?
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku | : | Kekristenan Sejati |
Judul Artikel | : | Pentingnya Musik |
Penulis | : | Paul G. Caram |
Penerbit | : | Voice of Hope, Jakarta, 2004 |
Halaman | : | 147 - 150 |
- Printer-friendly version
- 10688 reads