You are hereArtikel Misi / Orang Ateis
Orang Ateis
Orang ateis ialah orang yang menyangkal adanya Allah. Ia tidak percaya bahwa Allah itu ada. Ia tidak percaya bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah. Orang komunis berpendirian ateis. Inilah pengajaran Iblis yang merajalela di seluruh dunia pada zaman akhir ini.
Hati manusia sudah dikeraskan sedemikian rupa oleh dosa sehingga ia menyangkali Penciptanya. Apa yang harus kita katakan kepada orang ateis? Berdoalah selalu dan mohonkan hikmat dari Tuhan. Jangan menjadi panas hati bilamana ia mengolok-olok Tuhan Yesus atau mengolok-olok kaum Kristen. Kita mengetahui bahwa menurut Mazmur 14:1 dan 23:1, orang ateis adalah bodoh adanya. Oleh karena dosa, hatinya sudah digelapkan dan matanya dibutakan oleh Iblis (2 Korintus 4:4). Jangan kita berdebat dengan orang ateis (bertengkar), melainkan saksikan dengan sederhana tentang cinta Tuhan dan kuasa Tuhan yang ajaib yang engkau telah alami. Mereka tidak percaya kepada Tuhan sebab dianggapnya Alkitab itu hanya suatu buku agama yang memuat kesalahan-kesalahan. Bertanyalah kepada mereka apakah kesalahan dalam Alkitab itu, dan terangkan kepadanya hal yang sebenarnya. Dari antara mereka, ada yang mengatakan bahwa Alkitab mengajarkan hal-hal yang salah, misalnya bumi itu rata, planet yang lain lebih kecil daripada dunia, terang yang diciptakan lebih dahulu daripada matahari, dan pekerjaan ciptaan Allah yang lainnya.
Sebenarnya, segala anggapan yang salah berasal dari pihak manusia sendiri. Alkitab menerangkan segala sesuatu dengan benar dan tidak bertentangan dengan pendapat ilmu pengetahuan pada zaman akhir ini. Terangkanlah antara lain kepadanya, bahwa Alkitab mengajar dunia ini bulat adanya (Yesaya 40:22). Bahwa dunia ini salah satu sejarah atau planet di tengah-tengah alam semesta yang mahadahsyat (Ayub 26:7; Mazmur 8:39). Satu bukti pula yang mengatakan bahwa dunia ini bulat terdapat dalam Ulangan 4:19; Lukas 17:33-36. Bahwa lautan dan daratan telah diciptakan Tuhan dengan ukuran berat yang seimbang. Air dari sungai mengalir, hujan dari langit turun tidak menambahkan banyaknya air yang ditetapkan Tuhan (Pengkhotbah 1:7; Mazmur 35:7; Yesaya 40:12). Dalam mengatur awan, hujan turun menurut hukum, maka di tengah-tengah angkasa yang luas itu terdapatlah kilat, yaitu kekuatan listrik yang mendatangkan terang dan gaya industri kepada dunia ini.
Juga tentang umur manusia sejak mula pertama, yang tadinya diperkirakan ilmu pengetahuan dengan angka 850.000 tahun. Turun menjadi 80.000 tahun. Turun lagi menjadi 20.000 tahun, kemudian 10.000 tahun, dan akhirnya seorang ahli geologi Amerika menerangkan bahwa manusia sudah hidup kira-kira tidak lebih dari 7.000 tahun.
Bagaimanapun juga, manusia tidak dapat menyangkali kebenaran Alkitab karena dalam hal ini pun Alkitablah yang benar. Ia menetapkan bahwa manusia sudah hidup di dunia ini kira-kira 6.000 tahun. Maka hanya 6.000 tahun saja (120 tahun yobel) manusia mendapat kesempatan hidup di dalam dunia ini. Itulah 6 hari kerja Tuhan karena 1 hari Tuhan itulah 1.000 tahun hari manusia (2 Petrus 3:8). Pada hari yang ke-7, Tuhan tak bekerja lagi untuk menyelamatkan manusia. Pada hari yang ke-7 itu Ia akan berhenti. Itulah hari perhentian-Nya, Kerajaan 1.000 tahun (Ibrani 4:9-10; Wahyu 20:4-6). Yang penting ialah supaya Anda menerangkan bahwa Allah dan Sabda-Nya (Alkitab) tidak dapat dimengerti oleh pikiran manusia yang biasa. Semua pengetahuan manusia berdasar atas pancaindra, tetapi pengetahuan Allah adalah suatu penyataan (wahyu) yang dimengerti oleh iman. Barang siapa yang mau datang kepada Allah dan kenal kepada Allah, harus percaya bahwa Allah itu ada (Ibrani 11:6; Roma 8:7) karena manusia duniawi tidak dapat mengerti segala perkara rohani. Kalau benar orang ateis itu sungguh mau mengenal Allah, jalan satu-satunya ialah mengaku bahwa ia seorang berdosa dan mengaku percaya bahwa dosanya diampuni Tuhan Yesus. Hanya dengan demikian saja ia dapat dilahirbarukan serta dapat melihat dan mengenal Allah, yaitu Khalik langit dan bumi serta segala isinya. Allah akan hidup di dalam dia!
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Penginjil yang Sukses |
Judul bab | : | Menolong Lima Puluh Golongan Manusia |
Judul artikel | : | Orang Atheis dan Materialis |
Penulis | : | Dr. H.L. Senduk |
Penerbit | : | Yayasan Bethel | Halaman | : | 50 -- 51 |
- Printer-friendly version
- 8357 reads