You are hereArtikel Misi / Ladang Pelayanan di Internet
Ladang Pelayanan di Internet
Perintah Tuhan untuk Memenangkan Jiwa Semakin Mendesak
Matius 28:20 - "Jadikan semua bangsa murid-Ku ..." Matthew 13:47 - "Engkau akan menjadi penjala ikan ...", dst.
Sekalipun perintah memenangkan jiwa telah diberikan Kristus lebih dari dua ribu tahun yang lalu, gemanya masih terus terdengar hingga saat ini. Tugas ini belum sepenuhnya terlaksana karena masih banyak jiwa di berbagai pelosok dunia yang belum mendengar Injil. Karena itu, urgensi melaksanakan Amanat Agung seharusnya semakin kita rasakan.
Belajar dari Statistik
Dari informasi statistik kita menemukan hal-hal berikut.
-
Sekitar 2/3 jumlah penduduk dunia (3,2 triliun) hidup di wilayah jendela 10/40.
-
Sebanyak 85% penduduk termiskin di dunia tinggal di wilayah jendela 10/40.
-
Ada 55 negara yang paling sulit diinjili, 97% penduduknya non-Kristen, hampir semuanya ada di wilayah jendela 10/40.
-
Sebagian besar pemeluk agama non-Kristen tinggal di wilayah jendela 10/40.
Sumber: < http://home.snu.edu/~HCULBERT/1040.htm >
Negara-negara yang termasuk dalam jendela 10/40 adalah negara-negara berkembang yang sedang mengejar ketertinggalannya dari negara-negara berkembang (Barat). Mereka adalah negara-negara yang tinggal di bentangan wilayah antara Afrika Utara sampai Asia. Kebanyakan penduduk di negara-negara ini belum dijangkau Injil. Selain masalah birokratis karena keadaan politik, ada juga keterbatasan lain, misalnya dana dan tenaga yang tersedia. Perlu dicari jalan untuk memungkinkan menjangkau mereka dengan cara yang lebih fleksibel, efektif, dan efisien.
Revolusi Media
Munculnya media cetak, radio, kaset, televisi telah menjadi cara Tuhan yang luar biasa menjangkau dunia di masa lalu, dan bahkan masih terjadi pada masa sekarang. Tapi kedatangan media internet telah mengubah dunia lebih hebat lagi. Internet telah menjadi sarana utama manusia untuk melakukan apa pun dan di mana pun. Setiap orang seakan-akan telah tersedot ke dalamnya. Karena itu, tidak heran jika banyak orang berkata bahwa internet dapat menjadi cara yang dominan bagi Tuhan untuk menjangkau dunia di zaman ledakan informasi ini.
"Using a computer for online religious activity ... could become the dominant form of religion and religious experience in the next century." -- Professor B Brasher, penulis buku "Give me that Online Religion" (Jossey-Bass)
Mengapa Internet?
Walaupun media internet tidak mungkin dapat menggantikan media-media lain, tapi penginjilan melalui internet dapat menjadi alternatif untuk menjangkau bagian-bagian dunia yang tidak dapat dijangkau oleh media-media lain. Beberapa kekuatan dan kelebihan internet dibanding media-media lain dapat dikemukakan berikut ini.
-
Internet dapat menembus tempat-tempat yang sulit/tidak dijangkau oleh misionaris (khususnya wilayah jendela 10/40).
-
Internet mengalahkan birokrasi manusia karena dapat menurunkan batas-batas kedudukan sosial dan politik.
-
Biaya produksi dan akses yang relatif jauh lebih murah.
-
Pemanfaatan "jalan raya" yang sudah dibuat oleh dunia sehingga tidak perlu lagi membangun infrastruktur baru.
-
Sebagian besar negara (termasuk negara-negara wilayah 10/40) telah tersambung dengan kabel internet (kecuali Korea Utara).
-
Banyak kaum awam yang bisa terlibat untuk menciptakan pelayanan tanpa batas.
Media internet meliputi:
- situs web,
- milis publikasi,
- milis diskusi/forum,
- blog,
- rumpi (chatting),
- audio (musik/khotbah),
- video/film, dan
- lintas media (cross-media).
Tantangan Pelayanan
Perkembangan teknologi internet sangat mengejutkan dunia. Sayangnya, internet masih belum banyak dilirik oleh dunia pelayanan, khususnya dunia penginjilan dan misi. Ada banyak kendala, khususnya karena masih banyak para eksekutif Kristen yang belum menguasai natur media internet sehingga kurang mampu memanfaatkannya bagi perkembangan dan perubahan proses pelayanan Kristen. Selain itu, masih banyak orang Kristen yang masih memiliki persepsi negatif tentang internet.
Perkembangan teknologi internet terjadi dalam hitungan harian (daily basis) karena setiap hari sarana-sarana ini berkembang baik dari kapasitas, ukuran, kecepatan, kemampuan, ataupun keanekaragamannya. Sampai kapan orang-orang Kristen hanya akan puas menjadi penonton dari perkembangan teknologi ini? Sampai kapan orang Kristen terus menutup mata bahwa dunia internet adalah ladang pelayanan yang harus segera digarap dan dijangkau?
Ditulis oleh: Yulia Oeniyati
- Printer-friendly version
- 7456 reads