You are heree-JEMMI No.34 Vol.04/2001 / Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
Luas 123.000 km2. Bagian terbesar dari semenanjung Korea, tetapi iklimnya lebih dingin dibandingkan dengan Korea Selatan.
Penduduk Jumlah Pertumbuhan/tahun Kepadatan:
Suku Bangsa: Orang Korea 99,8 persen. Orang China 0,2 persen.
Bebas buta huruf 91 persen.
Bahasa nasional: Bahasa Korea.
Ibu kota: Pyongyang 2.355.000.
Penduduk perkotaan 64 persen.
1990 22.937.000 2,4 persen 187/km2
1995 25.548.000 2,2 persen 209/km2
Negara Korea Utara melaksanakan industrialisasi yang menyeluruh terhadap sumber-sumber mineral yang sangat besar. Namun, ekonomi sosialis yang diawasi oleh pemerintah pusat mengalami penurunan terus menerus karena biaya anggaran belanja untuk militer sangat tinggi. Hal ini merupakan usaha mereka untuk mewujudkan diri menjadi sebuah negara yang memiliki kekuatan nuklir, setelah bantuan dari China dan Uni Soviet dihentikan. Pada tahun 1993, ekonomi hampir saja runtuh dan bahan makanan pokok dijatah secara terbatas. Pendapatan per orang US $ 919 (4,3 persen dibanding USA).
Negara Korea pernah dijajah Jepang pada tahun 1910-1945. Atas desakan Rusia, Korea dibagi menjadi dua setelah Perang Dunia ke-2. Pemerintahan komunis didirikan pada tahun 1948 di Utara. Korea Utara menyerbu Korea Selatan pada tahun 1950 dan perang berlangsung sampai tahun 1953. Angkatan bersenjata Korea Utara yang besar dengan kemampuan kekuatan nuklir terus mengancam akan melakukan invasi kedua. Salah satu dari pemerintahan yang paling menindas di dunia. Berpegang sepenuhnya pada ajaran dinasti Marxis Kim Il Sung dan anaknya. Kadang-kadang tampak ada tanda-tanda penyatuan kedua negara Korea, tetapi perbatasan yang dibentengi di antara keduanya tetap merupakan salah satu perbatasan di dunia yang tidak dapat ditembus.
Semua agama ditindas dengan keras. Ribuan orang Kristen dibunuh selama dan setelah Perang Korea. Jumlah penganut agama tidak diketahui, sehingga angka-angka yang diberikan hanya perkiraan.
Penduduk yang tidak beragama 68 persen. Agama-agama Korea 29,5 persen (Shamanisme, Konfusianisme). Buddha 1,7 persen. Kristen 0,6-2 persen. Protestan 1,7 persen. Data di bawah ini hanya perkiraan kasar.
Gereja jemaat gabungan: orang percaya diam-diam (80.000) dan federasi Kristen Korea (12.000)
Pokok Doa:
- Pemimpin Korea Utara dan anaknya hampir-hampir didewakan oleh propaganda dan puji-pujian yang berlebih-lebihan. Doakan agar waktunya segera tiba, ketika Yesus Kristus boleh disembah secara terbuka, dan bukannya manusia yang disembah.
- Gereja di Korea Utara adalah tempat lahirnya pembaharuan rohani. Pada tahun 1945, Pyongyang memiliki 13 persen orang Kristen dan di utara ada 400.000 orang Kristen. Orang Kristen umumnya melarikan diri ke Selatan selama Perang Korea atau mati syahid, dan gedung-gedung gereja dihancurkan. Hanya sedikit yang diketahui tentang gereja bawah tanah, tetapi diketahui bahwa mereka bertahan dan mungkin telah bertumbuh. Ada tiga gereja di ibu kota yang diperbolehkan pemerintah untuk mengadakan kebaktian, tetapi hanya sebagai "gereja pamer" guna menyelubungi mata para pengunjung asing. Doakan untuk anugerah dan daya tahan bagi orang-orang percaya dan untuk kebebasan beragama.
- Mayoritas penduduk belum pernah mendengar nama Yesus. Kesempatan untuk mengenal Allah telah terhapus bagi banyak orang karena penindasan yang menakutkan seperti mimpi buruk, tuntutan untuk penyesuaian diri sepenuhnya, dan pengasingan dari dunia luar. Doakan agar keadaan orang Korea yang telah lama menderita ini dapat diubah dan agar kekosongan jiwanya dapat diisi. Pertobatan kepada Allah dapat menjadi luar biasa, bilamana Komunisme runtuh.
- Para mahasiswa Korea Utara yang belajar di Uni Soviet dan negara-negara Komunis di Eropa mendengar Injil ketika Komunisme runtuh. Beberapa percaya kepada Tuhan sebelum mereka pulang. Berdoa agar mereka dapat berdiri teguh di tengah lingkungan rohani yang bermusuhan.
- Sarana-sarana untuk pemberitaan Injil sangat terbatas:
- Radio. Banyak siaran-siaran Kristen dari Korea Selatan serta dari TWR Guam dan FEBC Korea Selatan menjangkau sampai ke Korea Utara, tetapi hampir semua pesawat radio sudah disetel pada stasiun-stasiun pemerintah dan hanya sedikit orang yang dapat mendengar siaran-siaran Injil ini.
- Sarana-sarana yang aneh-aneh. Ini termasuk literatur yang mengapung di lepas pantai dari lautan, kiriman-kiriman balon dan beberapa literatur yang berhasil dibawa masuk ke dalam negara tersebut.
- Orang Kristen Korea dari China dan beberapa tempat lain yang dapat mengunjungi dan bersaksi di negara ini.
- Orang Kristen Korea Selatan telah bertahun-tahun berdoa dan menyiapkan diri untuk memanfaatkan kesempatan, bila negara ini terbuka untuk Injil. Berdoa agar hal ini dapat segera diwujudkan.
Bahan diringkas dari sumber: | ||
Judul buku | : | Doakanlah Asia! |
Penulis | : | Patrick Johnstone |
Penerbit | : | Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001 |
Alamat URL | : | http://www.operationworld.org/ |
Sumber | : | e-JEMMi 34/2001 |
CD-ROM SABDA [Nomor Topik: 18923]
- Login to post comments
- 7217 reads