You are hereProfil Bangsa / Profil Bangsa

Profil Bangsa

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Tolaki, Konawe di Indonesia

Profil

Lematang di Indonesia

Lematang adalah satu suku yang sebagian besar populasinya tinggal di sepanjang pinggir Sungai Lematang dan daerah sekitarnya, terbentang dari Kabupaten Lahat sampai ke Kabupaten Muara Enim. Di Kabupaten Lahat, mereka tinggal di wilayah Pulau Pinang, Lahat, dan Merapi. Di Kabupaten Muara Enim, mereka tinggal di wilayah Muara Enim, Gunung Megang, dan Tebat Agung. Tempat orang-orang Lematang tinggal terletak sekitar 25-100 meter di atas permukaan laut. Dialek Lematang mirip dengan dialek Enim. Seringnya dua suku itu berbaur mungkin menyebabkan kemiripan ini, atau mungkin kedua suku itu memiliki nenek moyang yang sama dan dialek mereka berbeda karena pemisahan secara geografis. Orang Enim tinggal di sepanjang Sungai Enim, yang mengalir ke Sungai Lematang. Di Kota Muara Enim, tempat Sungai Enim dan Sungai Lematang bertemu, sangatlah sulit membedakan orang Lematang dengan orang Enim. Di situ, kedua suku sebagian besar telah menjadi sama. Seseorang yang tinggal di Muara Enim bisa dianggap baik sebagai orang Enim maupun Lematang. Dialek Lematang merupakan bagian dari bahasa Musi yang meliputi Pegagan, Musi, Rawas, Palembang, Penesak, dan Belide.

Kombai di Indonesia

Mereka menjalankan mata pencaharian, terutama untuk menyambung hidup, dengan bertani, berburu, dan beberapa memanfaatkan gaharu di dataran rendah Papua Utara. Dengan tanah yang berada di ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut, suku Kombai paling mudah dicapai dengan kapal. Kapal bisa disewa di Kouh. Lima hari perjalanan dari Merauke melalui sungai dengan kapal dari Kapal Motor Perintis. Mereka suka berdandan secara tradisional dengan labu dan bulu burung kasuari untuk menyambut tamu. Mereka juga menampilkan tarian dengan gendang dan panah.

Dondo di Indonesia

Suku Dondo tinggal di wilayah Baolan, Dondo, Galang, dan Dampal bagian Utara di Toli-Toli kabupaten Sulawesi Tengah. Mereka biasanya hidup dalam kelompok-kelompok yang tersebar di seluruh daerah ini. Umumnya, mereka lebih memilih untuk tinggal di dekat pinggir sungai dalam hutan.

Tausug, Joloano Sulu

Pendahuluan/Sejarah

Sejumlah kelompok orang yang berbeda, yang dikenal secara kolektif sebagai muslim Filipina Selatan (atau Orang Moro), tinggal di Kepulauan Sulu, sebuah rantai kepulauan antara Filipina dan pulau Kalimantan. Sejauh ini, Tausug adalah yang paling dominan dari semua kelompok ini. Joloano Sulu adalah subkelompok Tausug.

Bolango

Pendahuluan/Sejarah

Mereka mengatakan kata Bolango berasal dari kata balangon yang berarti 'laut/lautan'. Orang-orang Bolango adalah orang-orang Gorontalo yang telah berkelana ke suatu daerah di provinsi Sulawesi Utara kemudian menikah dengan orang-orang Bolaang yang berasal dari daerah itu.

Venezuela

Venezuela, sebuah negara modern di kawasan Amerika Selatan, mempunyai lebih dari dua puluh taman nasional, air terjun tertinggi di dunia (Angel Falls), bermil-mil pantai berpasir, gunung-gunung, daratan-daratan rendah dan hutan tropis, ibu kota Caracas, dan semua kota utama yang penuh dengan bangunan-bangunan modern.

Suku Limbai

Orang Limbai adalah salah satu kelompok orang Dayak yang berdiam di Provinsi Kalimantan Barat. Pemukiman mereka terletak di aliran Sungai Ella, salah satu anak Sungai Melawi yang termasuk wilayah Kabupaten Sintang. Di kabupaten ini, mereka tinggal di Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Ella Ilir, Kecamatan Menukung.

Kraol di Kamboja

Pendahuluan/Sejarah

Manobo, Umayamnon di Filipina

Pendahuluan/Sejarah

Kelompok etnis ini telah ada sejak lama. Dalam waktu yang relatif modern, apa yang kita ingat adalah bahwa pemimpin dan pahlawan suku ini adalah Datu Manhurayan, yang cicitnya adalah Datu Sangku-an, Teodoro Lipuhan Perino.