You are hereArtikel Misi / Kita Harus Mempergunakan Apa yang Ada Pada Kita untuk Melayani Tuhan
Kita Harus Mempergunakan Apa yang Ada Pada Kita untuk Melayani Tuhan
"Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya. Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan, dan elok parasnya. Orang Filistin itu berkata kepada Daud, 'Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?' Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud, 'Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.' Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu, 'Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.' Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan." (1 Samuel 17:40-50)
Allah menghendaki yang terbaik dari setiap kita. Ia membentuk kita dengan tujuan dan Ia menghendaki supaya kita memakai apa yang Ia berikan kepada kita. Ia tidak menghendaki kita khawatir dengan kesanggupan dan kemampuan yang tidak kita miliki. Sebaliknya, Ia rindu kita memusatkan perhatian pada apa yang ada pada kita dan mempergunakannya. Seperti yang terjadi pada Daud sebagaimana tertera dalam 1 Samuel 17:40-50. Tidak peduli apakah kita masih muda atau sudah tua, kita berusaha mengetahui talenta kita dan mempergunakannya untuk kemuliaan Tuhan.
Setiap orang diberikan Tuhan talenta sesuai dengan kesanggupannya.
1. Karena setiap kita unik, maka talenta yang kita miliki juga unik (Matius 25:14-15).
2. Apa yang kita miliki di tangan, itulah permulaan dari mukjizat, jika kita mau mempergunakannya.
Lima roti dan dua ikan menjadi mukjizat yang mengenyangkan 5.000 orang laki-laki belum termasuk anak-anak dan wanita (Matius 14:13-20).
Sedikit minyak dan tepung dipergunakan mencukupi 3,5 tahun musim kemarau (1 Raja-raja 17:7-16).
Sebatang tongkat di tangan Musa dipergunakan, maka terbelalah laut Teberau dan mukjizat lainnya terjadi (Keluaran 4:3-5).
Daud dengan lima batu licin dan alat untuk mengumbannya dipergunakan maka tewaslah Goliat (1 Samuel 17:40-47).
Bersukacitalah dengan apa yang Allah bentuk dan berikan pada kita.
Karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita, maka Ia rindu kita bersyukur dan berterima kasih dengan apa yang Ia beri (Roma 9:19-21).
Karena masing-masing kita menerima karunia secara khusus, maka kita tidak perlu menjadi seperti orang lain (Efesus 4:7).
Rasul Paulus menyadari bahwa panggilannya bukan untuk melakukan segala sesuatu atau menyenangkan semua orang, tetapi berpusat pada pelayanan yang Allah panggil dia untuk mengerjakannya (Galatia 2:7-8; 2 Korintus 10:13).
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul asli artikel | : | Untuk Melayani Tuhan Kita Harus Mempergunakan Apa yang Ada Pada Kita |
Judul majalah | : | Penyuluh, No. 40, Tahun XVI/2007 |
Penulis | : | Pdt. Jacob Nahuway |
Penerbit | : | Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia, Jakarta 2007 |
Halaman | : | 75 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 5474 reads