You are heree-JEMMi No.22 Vol.15/2012 / Bungku di Indonesia
Bungku di Indonesia
Pendahuluan/Sejarah
Orang-orang Bungku (juga disebut To Bungku) tinggal di wilayah Bungku Utara, Bungku Tengah, Bungku Selatan, dan Merui, di kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah. Mereka juga ada di beberapa daerah Sulawesi yang lain. Lebih jauh lagi, Orang-orang Bungku dibagi menjadi sub-sub kelompok seperti Lambatu, Epe, Rete, dan Ro'Uta. Bahasa yang digunakan oleh orang-orang Bungku adalah Bungku (sering kali disebut Bungku Laki), yang berada dalam kelompok bahasa yang sama dengan beragam bahasa Filipino. Bahasa ini dapat dibagi menjadi beberapa dialek, seperti Taa, Merui, dan Lalaeo. Masyarakat imigran di daerah ini menggunakan bahasa mereka sendiri, seperti bahasa Bugis, Bajo, dan Jawa. Banyak pernikahan yang terjadi antara orang-orang Bungku dan orang-orang imigran, sehingga hubungan antara kelompok-kelompok tersebut cukup baik di daerah ini. Pada masa lampau, orang Bungku hidup di wilayah-wilayah pedalaman yang terpencil dan memiliki sedikit hubungan dengan orang luar. Dengan pembangunan jalan raya Trans-Sulawesi, mereka telah lebih terbuka terhadap orang luar. Meskipun mereka penduduk dari Sulawesi Tenggara, budaya mereka sangat dipengaruhi oleh budaya Bugis. Menurut sejarah, banyak nenek moyang orang Bungku adalah kelompok orang Bugis yang bermigrasi ke wilayah tersebut.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Orang-orang Bungku memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam beras, jagung, ketela sebagai hasil bumi utama mereka. Hasil bumi yang sekunder adalah kelapa serta sagu. Orang Bungku juga memanen damar dan rotan yang tumbuh di hutan-hutan lebat, yang masih ada di daerah tersebut. Secara khusus, tanah mereka kurang subur dibandingkan daerah lain di Sulawesi Tenggara. Dahulu, masyarakat Bungku dipisahkan menjadi tiga kelas. Para kepala desa membentuk kelompok elit. Orang-orang biasa membentuk kelompok menengah. Para buruh adalah kelompok terakhir dan terendah.
Apa Kepercayaan Mereka?
Mayoritas orang-orang Bungku telah memeluk Islam. Namun pada saat yang sama, kepercayaan animistis tradisional yang lebih tua masih tetap dijaga. Misalnya, mereka masih percaya pada berbagai macam roh-roh dan melakukan berbagai ritual, baik untuk menenangkan atau mengendalikan mereka. Mereka sering kali meminta seorang dukun (cenayang/tabib/okultis) untuk menjadi perantara antara diri mereka dengan roh-roh tersebut.
Apa Kebutuhan Mereka?
Saat ini, orang-orang Bungku membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk mengelola kelapa, damar, dan tanaman rotan dengan lebih profesional. Pelatihan oleh para profesional yang tidak akan mengeksploitasi orang-orang Bungku, akan menjadi sumbangan yang amat besar bagi perkembangan ekonomi mereka. Sampai sekarang, pengelolaan tanaman-tanaman ini telah dilakukan melalui sarana dan metode tradisional, yang telah terhambat oleh infrastruktur yang tidak memadai. Jalan-jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten, Poso, dengan wilayah-wilayah perkebunan di sekitarnya, seperti Beteleme, Bungku, Lore Utara, dan Lore Selatan sangat kurang. Di atas semuanya itu, banyak investor dibutuhkan untuk mengembangkan daerah-daerah perkebunan ini. Pelayanan medis dan obat-obatan yang tidak mahal dibutuhkan di daerah pedesaan. Karena kesulitan keuangan dan faktor-faktor yang lain, orang-orang Bungku hanya mencari bantuan medis dalam kasus-kasus gawat darurat. (t/Anna)
Pokok Doa:
- Berdoalah agar Tuhan menggerakkan pemerintah Indonesia untuk mengadakan penyuluhan-penyuluhan, demi memajukan sektor perkebunan dan ekonomi di daerah suku ini.
- Doakan agar pemerintah dapat menyediakan infrastruktur yang memadai, jalan-jalan yang menghubungkan daerah tempat suku Bungku dengan ibukota kabupaten, dan wilayah-wilayah perkebunan yang lainnya, sehingga juga dapat membuka jalan bagi Kabar Baik agar lebih mudah diwartakan kepada mereka.
- Doakan agar ada investor-investor yang berminat untuk menanamkan modal di daerah-daerah perkebunan ini, sehingga dapat mengembangkan sektor perekonomian.
- Doakan agar Tuhan sendiri berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan yang mengikat kehidupan orang-orang Bungku dalam bentuk okultisme dan kepercayaan-kepercayaan yang menyembah roh-roh jahat.
- Doakan agar ada pelayanan misi yang tidak hanya mengabarkan tentang Kabar Baik, tetapi juga menyediakan pelayanan medis di tengah-tengah suku ini.
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Joshua Project |
Alamat URL | : | https://joshuaproject.net/people_groups/11019/ID |
Judul asli artikel | : | Bungku of Indonesia |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 24 Januari 2011 |
Sumber | : | e-JEMMi 22/2012 |
- Login to post comments
- 5513 reads