You are hereArtikel Misi / Keunikan Penginjilan di Universitas
Keunikan Penginjilan di Universitas
Mengapa penginjilan di tengah mahasiswa sangat krusial?
Salah satu alasannya adalah karena keterbukaan unik yang diberikan oleh pengalaman di universitas bagi hidup mahasiswa. Selama tahun-tahun perkuliahan, orang-orang dewasa muda biasanya mengalami tingkatan baru kemandirian dari keluarga dan hubungan-hubungan lainnya selama masa kecil. Bagi banyak orang, ini adalah waktu pertama untuk keluar dari rumah dan memegang tanggung jawab sepenuhnya untuk keputusan dan tindakan dalam keseharian mereka. Kebanyakan mahasiswa berkuliah bukan untuk menjadi pribadi yang sama, melainkan untuk menentukan arah hidup mereka sendiri, sehingga ada keterbukaan untuk pertanyaan-pertanyaan besar dan gagasan-gagasan yang berbeda, bahkan yang baru secara radikal.
Para dewasa muda pada tahapan hidup yang ini selalu mempertanyakan setidaknya empat pertanyaan-pertanyaan besar:
- Siapa aku? (melihat ke dalam)
- Apa maksud atau makna dari sesuatu? (melihat ke luar)
- Dengan siapa aku harus bersama dan mencintai? (melihat ke samping)
- Dan, mengingat ketiga pertanyaan sebelumnya, apa yang harus kulakukan dengan hidupku? (melihat ke depan)
Mereka yang tidak kuliah sering menerima jawaban-jawaban yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya kepada mereka. Mahasiswa di universitas tentunya memiliki tekanan sosial dari latar belakang mereka, tetapi mereka diberi lebih banyak ruang dan kesempatan untuk membuat perubahan yang signifikan.
Pertanyaan yang Belum Pernah Diketahui
Sementara para mahasiswa selalu bergumul dengan beberapa bentuk dari beberapa pertanyaan dasar ini, budaya sekuler modern akhir kita telah meningkatkan dinamikanya. Pertimbangkan Amherst College di Massachusetts, yang menjelaskan misinya seperti ini: "Sejak 1821, kami selalu membantu mahasiswa kami untuk menemukan suara mereka sendiri, mengetahui kebenaran mereka sendiri, dan menempa jalan mereka sendiri di dunia." Akan sulit untuk menemukan ekspresi yang lebih mencolok dari apa yang disebut dengan "individualisme ekspresif". (Dan, kami sangat meragukan para pendiri perguruan tinggi pada tahun 1821 berpikir kalau mereka membantu mahasiswa untuk mengetahui kebenaran mereka sendiri.)
Meskipun demikian, misi ini menunjukkan bahwa, lebih dari sebelumnya, universitas menciptakan lingkungan yang mendorong mahasiswa untuk memikirkan ulang berbagai keyakinan dari didikan mereka, termasuk arti hidup, nilai, dan identitas mereka. Itu, tentu saja, adalah sebuah tantangan bagi para mahasiswa yang menempuh pendidikan sarjana dengan iman Kristen. Akan tetapi, itu juga berarti mahasiswa dari latar belakang dan komunitas lain terlepas dari latar belakang atau komunitasnya dan lebih bebas untuk mempertimbangkan ajaran Kekristenan daripada saat mereka berada di rumah.
Juga, meskipun mungkin dianggap tidak sopan pada sebagian besar masyarakat untuk mencoba mengubah orang pada keyakinan Anda, di kampus-kampus pada dasarnya ini adalah apa yang semua orang coba lakukan ke orang lainnya, dengan bersemangat. Tempat kebebasan ide dan diskusi yang terjadi di dalam dan di luar ruang kuliah bukan pertukaran nilai yang netral, tetapi lebih kepada tempat untuk persuasi di mana para individu berdebat dan menerima berbagai penjelasan yang berbeda tentang yang baik, yang benar, dan yang indah. Penginjilan cocok di sana.
Waktu yang Cukup
Alasan krusial lain mengapa penginjilan itu krusial pada tahun-tahun universitas dan tidak boleh diabaikan. Ini menyangkut waktu. Pola hidup mahasiswa perguruan tinggi memberi mereka waktu yang cukup untuk berdiskusi, bertanya, belajar, dan menyelidi, suatu kemewahan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Mahasiswa masa kini akan bersikeras bahwa mereka sangat sibuk, tetapi setiap pria atau wanita yang lulus dari perguruan tinggi dan memasuki dunia kerja melihat ke belakang dan menyadari bahwa jadwal mereka dahulu lebih fleksibel dari seterusnya.
Jadi, kita harus bergerak selagi ada kesempatan. Sarjana universitas memiliki baik kebebasan dan kapasitas yang diperlukan untuk mempertimbangkan tentang meninggalkan satu set keyakinan komprehensif tentang hidup dan mengadopsi sesuatu yang benar-benar baru. Pada kemudian hari, pandangan mereka "menetap" melalui pilihan-pilihan pekerjaan dan persahabatan jangka panjang serta ikatan kekeluargaan baru. Hal ini membuat jauh lebih sulit untuk mendapatkan sesuatu seperti perhatian terfokus dan energi yang diperlukan untuk mempertimbangkan fondasi dari keseluruhan hidup seseorang.
Dengan demikian, universitas jauh lebih cocok secara unik untuk penginjilan. Tidak ada tempat lainnya dalam budaya kita yang dapat memberi pendengar ruang dan kebebasan, waktu dan sikap, untuk berbicara mengenai Arti dari Semua Itu.
Akses ke Dunia
Ada satu alasan terakhir mengapa kita harus membuat penginjilan universitas sebagai prioritas tinggi. Kini, terdapat sejumlah besar pelajar internasional yang berbondong-bondong untuk memperoleh pendidikan Barat. Suatu alasan mengapa kita harus menjangkau mereka telah dijelaskan. Jauh dari budaya rumah dan komunitasnya, mereka jauh lebih mudah untuk diakses dan terbuka untuk mempertimbangkan ajaran Kekristenan lebih dari sebelumnya atau, mungkin, pada masa depan. Dan memang, banyak pelajar yang memilih pendidikan Barat memiliki niat untuk mempertimbangkan pilihan pandangan dunia dan agama lain.
Dan, ada hal lain yang harus dipikirkan. Persentase signifikan dari pelajar internasional yang kembali ke negaranya dan mengambil posisi berpengaruh. Perguruan-perguruan tinggi selalu membicarakan tentang "melatih pemimpin masa depan", tetapi pada kasus ini, itu sebagian besar benar. Para penginjil pelajar dapat terlibat dalam misi internasional ke puluhan negara tanpa membutuhkan paspor. Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk "memuridkan semua bangsa" daripada menjangkau pelajar-pelajar internasional di universitas-universitas kita. (t/R.S. Victoria)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The Gospel Coalition |
Alamat situs | : | https://thegospelcoalition.org/article/the-uniqueness-of-university-evangelism |
Judul asli artikel | : | The Uniqueness of University Evangelism |
Penulis artikel | : | Tim Keller dan Michael Keller |
- Login to post comments
- 864 reads