You are hereArtikel Misi / Bersaksi
Bersaksi
Salah satu indikator pertumbuhan kehidupan rohani anak adalah kesaksian hidup mereka. Bersaksi bukan hanya ukuran pertumbuhan kehidupan rohani bagi orang dewasa, melainkan juga bagi anak-anak. Namun, seorang anak tentunya tidak dapat begitu saja berani bersaksi, harus ada dorongan dan juga latihan dari pembimbing rohani mereka, dalam hal ini adalah para guru SM atau orangtua mereka sendiri.
Mengajarkan atau mendorong anak untuk berani bersaksi dapat dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah membekali para guru SM itu sendiri. Undanglah tiga atau empat guru SM yang telah berhasil mendorong murid-muridnya untuk bersaksi di luar kelas. Setiap guru dapat dengan singkat (sekitar tiga sampai lima menit) melaporkan apa yang ia lakukan dalam kelas Sekolah Minggunya. Sisa waktu dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru lain yang ditujukan kepada pembicara.
Pentingnya Teladan Guru
Mendorong anak-anak supaya efektif dalam bersaksi bagi Kristus tidak cukup hanya dengan mengikuti latihan atau seminar saja. Di sini, keteladanan seorang guru juga sangatlah penting. Pendeta yang ingin agar jemaatnya menjadi pemenang jiwa harus dapat menjadi seorang pemenang jiwa juga; demikian pula guru yang menginginkan anak- anaknya bersaksi di luar kelas, dia sendiri pun harus dapat bersaksi dengan efektif. Anak-anak dapat segera mengetahui apakah gurunya itu berbicara tentang pengalamannya sendiri atau tidak.
Bagi beberapa guru, langkah pertama yang mungkin dapat mendorong anak-anak untuk bersaksi adalah pengakuan yang jujur bahwa mereka sendiri masih perlu meningkatkan kesaksian mereka. Anak-anak akan lebih menanggapi dengan baik guru yang mengatakan, "Kita perlu menjadi saksi yang lebih baik," daripada guru yang mengatakan, "Kalian perlu menjadi saksi yang lebih baik." Jadi, guru dan murid dapat mengerjakan dan mendoakannya bersama-sama.
Mendorong yang Lain
Guru tidak saja harus memberi teladan dalam bersaksi, tetapi juga harus mampu memberi semangat kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong orang lain ikut melibatkan diri dalam bersaksi:
- Menekankan hal bersaksi dalam pelajaran.
Guru harus peka terhadap setiap unsur yang mengarah ke hal bersaksi yang muncul dalam pelajaran di kelas. Perlihatkan pula contoh-contoh di Alkitab, mintalah perhatian tentang usaha bersaksi yang ada dalam cerita-cerita lain ataupun dalam gambar- gambar peraga. Namun demikian, guru harus tetap berhati-hati, jangan sampai penekanan dalam hal bersaksi tersebut terlalu berlebihan sehingga membuat anak-anak bosan dan tidak mau mendengarkan pokok itu.
- Sampaikan juga kesaksian orang-orang lain.
Anak-anak yang telah berusaha memberikan kesaksiannya kepada anak-anak lain haruslah diberi pujian dan dukungan meskipun kesaksiannya itu tidak begitu mengena. Suka dan duka mereka dapat memberi dorongan kepada anak lain untuk ikut mencoba bersaksi. Sesekali, mintalah juga seseorang dari kelas atau departemen lain untuk menyampaikan pengalaman-pengalamannya kepada anak-anak.
- Tentukan suatu target kelompok.
Setiap kelas harus didorong untuk menetapkan target pribadi dalam bersaksi, misalnya berusaha bersaksi tentang Kristus kepada paling tidak satu orang dalam satu minggu. Target ini dapat diwujudkan dalam gambar atau poster yang ditempelkan di kelas atau di ruang pertemuan. Target-target seperti itu biasanya efektif jika dilaksanakan dalam waktu yang singkat, misalnya enam minggu atau paling banyak satu triwulan.
- Proyek kelompok.
Beberapa anak yang mungkin ragu-ragu untuk mulai bersaksi sendirian, kadang-kadang dapat didorong dengan mengikutsertakannya dalam proyek/tugas kelompok. Kelas atau departemen dapat mensponsori kegiatan kunjungan dari rumah ke rumah di lingkungan Anda atau kegiatan pembagian traktat. Kegiatan kunjungan ini dilakukan untuk mengundang orang ke gereja. Usaha ini hanya bisa dilaksanakan bila keadaan mengizinkan. Kaum muda atau departemen kaum dewasa dapat menjadi sponsor untuk menyewa suatu stan di taman hiburan. Bahan Usaha Memenangkan Jiwa yang diselenggarakan tiap tahun mempunyai banyak saran yang ada hubungannya dengan kegiatan kelompok.
- Menyiapkan bersama-sama.
Salah satu alasan mengapa orang-orang tidak bersaksi secara teratur ialah karena mereka tidak mendapat pendidikan dalam hal bersaksi. Setiap kelas, mulai dari kelas madya ke atas dapat mengadakan kursus singkat sebagai bagian dari pelajaran ataupun sebagai kegiatan pembuka selama beberapa minggu. Kursus itu harus meliputi tentang cara memulai percakapan dalam bersaksi, bagaimana menggunakan percakapan yang sudah diatur, bagaimana cara menjawab keberatan-keberatan, serta bagaimana tindak lanjut sesudahnya.
Cara Menolong Orang yang Baru Pertama Kali Bersaksi
Ada banyak orang yang tak pernah bersaksi karena tidak tahu bagaimana memulainya. Guru-guru hendaknya secara khusus menolong anak-anak yang belum pernah bersaksi.
-
Paul E. Little dalam bukunya "How to Give Away Your Faith", menyarankan agar orang yang sedang belajar bersaksi terlebih dulu menuliskan Rencana Keselamatan yang akan ia terangkan kepada temannya nanti. Selanjutnya dianjurkan supaya orang itu lalu dapat meminta temannya yang bukan Kristen untuk membaca apa yang telah ia tulis tersebut untuk kemudian bertanya apakah ia mengerti tentang hal tersebut. Hal ini akan menolong orang yang belajar bersaksi itu untuk membuktikan apakah ia berhasil membangun suatu komunikasi yang dapat ia manfaatkan untuk menyampaikan Injil kepada orang yang bukan Kristen. (Jika waktu mengizinkan, Saudara boleh menyampaikan ide-ide lain tentang cara memulai percakapan dalam bersaksi.)
-
Mulailah dengan pendengar yang bersedia memperhatikan Anda. Hal bersaksi adalah ketrampilan yang dapat ditingkatkan lewat praktik. Salah satu cara adalah dengan menyampaikan Rencana Keselamatan kepada mereka yang sudah Kristen. Di Sekolah Minggu hal ini dapat dilakukan dalam bentuk drama yang dimainkan oleh dua anak yang bergiliran menjadi pendengar dan penginjil. Keberatan-keberatan atau pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam memberikan kesaksian yang sebenarnya, dapat dimasukkan juga dalam percakapan sehingga murid-murid akan mendapat pengalaman dalam mengatasi masalah-masalah ini.
-
Sering-seringlah berkumpul bersama orang yang telah berpengalaman dalam hal bersaksi. Orang yang baru mulai bersaksi dapat belajar banyak dari mereka yang telah berpengalaman dalam bersaksi. Dalam usaha bersaksi secara terorganisir, saat Anda membentuk regu untuk bersaksi, jangan lupa untuk menempatkan anggota baru bersama dengan orang yang telah berpengalaman. Setelah banyak mendengar dan mengamati mereka yang telah berpengalaman dalam melayani, anggota baru itu harus didorong untuk juga berani berbicara. Guru dapat menolong anggota yang baru pertama kali bersaksi itu agar mendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri dengan sesekali mengajaknya melakukan kunjungan pada calon murid.
Sumber:
Judul buku | : | Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 |
Penerbit | : | Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996 |
Halaman | : | 397 -- 398 |
Dipublikasikan di: http://pepak.sabda.org/31/aug/2005/anak_bersaksi
- Login to post comments
- 1559 reads