You are hereThailand Tahun 2004
Thailand Tahun 2004
"Pada bulan Mei 2004, untuk pertama kalinya, kongres misionari strategis diadakan di Thailand." demikian laporan koordinator wilayah Asia dari organisasi DAWN Movement. Hasil resmi dari kongres tersebut adalah komitmen dari semua peserta untuk merintis sebuah gereja baru di setiap negara, yang rata-rata mempunyai 800 distrik, yang diharapkan akan ada seorang Kristen di tersebar di 8000 sub- distrik yang ada, dan ada seorang saksi Kristen yang tinggal di wilayah yang mempunyai 80.000 desa. "Rencana nasional baru" tersebut telah menyatukan tiga aliran Protestan di Thailand (the Evangelical Fellowship of Thailand, the Church of Christ of Thailand (CCT), dan the Baptists Association) menjadi Thailand Evangelism Commission (TEC). Motto dari kongres tersebut adalah "Get together, go together, gain together", yang juga menandai perayaan ulang tahun kekristenan yang ke-175 di Thailand.
Pelayanan misi dan gereja-gereja membutuhkan waktu selama hampir dua abad untuk merintis berdirinya 4000 gereja Kristen di Thailand yang sekarang berpopulasi 63 juta orang. Proyek perintisan gereja regional telah berkembang di beberapa propinsi, dimana gereja-gereja dalam satu wilayah bekerja sama untuk merintis berdirinya gereja- gereja baru.
[Sumber: FridayFax, August 27, 2004]
Kekristenan memainkan peran penting dalam Konferensi AIDS Internasional di Thailand. Tidak seperti dua tahun lalu, saat ini kelompok Kristen memainkan peran yang cukup besar. Ada lebih dari 100 organisasi keagamaan turut berpartisipasi. Lynn Arnold dari World Vision mengatakan bahwa mereka telah memimpin 19 jalur. Dia mengatakan bahwa dunia sekuler lebih bisa menerima kekristenan. "Mereka bisa melihat nilai dari sebuah organisasi keagamaan ketika mereka menyaksikan salah satu staf dari World Vision menjaga seorang pengidap AIDS yang sedang sekarat. Mereka mengatakan, pada saat ini hanya organisasi World Vision yang dapat memberikan dukungan pada orang yang membutuhkannya." Akan tetapi, Arnold juga mengatakan bahwa komunitas Kristen Internasional belum sepenuhnya membantu anak-anak yatim dan para janda dari pengidap AIDS. "Jika orang Kristen tidak siap berada di sana untuk membantu ketika para anak yatim tersebut dalam keadaan tertekan -- atau, apakah yang akan kita lakukan terhadap para janda yang ditinggal mati suaminya karena mengidap AIDS. Apakah kita akan diam berlindung dibalik sikap yang menghakimi, ataukah kita terpanggil untuk mengikuti apa yang seharusnya kita lakukan?" Jika dalam hal ini gereja gagal, maka banyak orang yang mencari Tuhan akan meninggal tanpa mengenal Yesus.
Sumber: Mission Network News, July 16th, 2004
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 3104 reads