You are heree-JEMMi No.13 Vol.13/2010 / Rumania: Vasile
Rumania: Vasile
Di negara komunis Rumania, gereja-gereja ditutup dan program tujuh tahunan telah memenjarakan para gembala untuk "menghapuskan takhayul dari bangsa". Mengetahui hal tersebut, ketika Vasile dan istrinya mulai mengadakan lagi pertemuan gereja di rumah kecil mereka, mereka sudah menyadari risiko yang tidak terhindarkan karena akan senantiasa diawasi oleh pemerintah. Setiap malam Vasile berdoa, "Tuhan, jika Engkau mengetahui bahwa beberapa tahanan memerlukan bantuanku, kirimkanlah aku kembali ke penjara." Istrinya gemetar pada saat ia dengan agak lirih dan kurang tegas mengucapkan, "Amin."
Tidak berapa lama, mereka mendapat kabar bahwa salah seorang anggota gereja telah diciduk dan salinan-salinan khotbah Vasile disita. Mereka juga mengetahui bahwa asisten gembala, sahabat, dan rekan sekerja mereka telah menjadi mata-mata musuh dan mengkhianati Vasile.
Saat itu sudah pukul 01.00 pagi ketika polisi menyerbu apartemen kecil itu dan menahan Vasile. Pada saat mereka memborgolnya, Vasile berkata, "Saya tidak akan pergi dari sini dengan damai kecuali kalian mengizinkan saya untuk beberapa menit memeluk istri saya." Para polisi itu memenuhi permintaannya dengan enggan.
Pasangan itu saling berpegangan tangan, berdoa, dan menaikkan pujian dengan penuh perasaan sehingga sang kapten pun ikut tersentuh. Akhirnya, mereka menggandeng dia keluar menuju mobil polisi. Dengan disertai cucuran air mata istri Vasile mengiringi kepergian mereka. Vasile berbalik dan menyerukan kalimatnya yang terakhir sebelum ia hilang selama bertahun-tahun, "Sampaikan cintaku kepada anak kita dan asisten gembala yang telah mengkhianatiku."
Pengkhianatan yang ekstrem memerlukan pengampunan yang ekstrem juga. Jika musuh datang melawan kita dengan begitu kejam, bukankah sudah seharusnya kita bermurah hati dengan tindakan mengampuni? Pada saat musuh mencela kita serendah-rendahnya, bukankah sudah seharusnya kita menggapai ke tempat yang lebih tinggi agar menemukan kesediaan untuk mengampuni mereka? Yesus mengajar kita bahwa mengampuni kejahatan adalah untuk kebaikan kita sendiri. Pengkhianatan yang keji dapat membuat kita menutup hati terhadap pengalaman pengampunan kita sendiri. Jika Anda mendapati diri Anda sendiri kikir dalam hal mengampuni, Anda akan kurang terbebaskan dari dosa. Pengkhianatan adalah sesuatu yang sangat buruk. Kepahitan adalah kekalahan yang Anda tidak dapat tanggung. Kepada siapakah Anda perlu menawarkan pengampunan yang besar pada hari ini?
Diambil dari:
Judul buku | : | Devosi Total |
Penulis | : | The Voice of the Martyrs |
Penerjemah | : | Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto |
Penerbit | : | Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005 |
Halaman | : | 10 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 3886 reads