You are heremisi / misi

misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Indo-Pakistan Montserrat

Orang Indo-Pakistan sebenarnya berasal dari anak benua India. Kini, mereka tinggal di banyak negara dan banyak pula yang belum pernah dijangkau oleh Injil.

Orang Amerika

Penduduk Amerika adalah masyarakat multietnis, jadi tidak dapat dikatakan hanya ada satu "tipe" orang Amerika. Kelompok-kelompok etnis inti di Amerika adalah para koloni dari Britania Raya, Belanda, Jerman, dan negara-negara Eropa lain yang tiba di bagian timur Amerika Utara pada awal tahun 1600-an. Sebenarnya, setiap kebangsaan dapat ditemukan dalam leluhur suatu suku bangsa yang disebut sebagai "orang-orang Amerika" ini. Amerika Serikat merdeka pada tahun 1776 dan menjadi luas di atas sebagian besar benua di bagian barat, juga beberapa tanah di luar negeri, beberapa di antaranya kini berdiri sendiri dan beberapa lainnya masih tergabung dengan Amerika. Orang-orang Amerika merupakan orang-orang yang suka menutup diri terhadap dunia luar selama beberapa generasi ketika membangun negaranya yang baru. Kini, pengaruh, budaya, dan militer Amerika berdampak besar di dunia. Media massa dan literatur-literatur Amerika membentuk pikiran dunia.

Hati Allah Sepanjang Masa

Jika seseorang ingin menyenangkan hati orang yang dikasihinya, maka ia akan berupaya untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati sang kekasih dan dengan berbagai upaya memenuhi keinginan hatinya itu. Demikian halnya dengan sikap kita terhadap Allah, bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu yang ada di dalam hati Allah? Bahkan, di dalam hati-Nya yang terdalam dan terpendam sepanjang masa?

Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan

Bayangkan apa yang akan dialami para murid-murid Yesus jika pada akhir pekerjaan-Nya di bumi, Yesus Kristus tiba-tiba menghilang, mengabaikan hal yang paling ditakutkan dalam peradaban manusia -- maut. Mungkin tiba-tiba firman-Nya hanya akan menjadi sekadar kata-kata tak berarti, dan makna agung dari pengorbanan-Nya di kayu salib mungkin hilang. Semua hal yang dilakukan-Nya, selain kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu, sedangkan Tuhan tidak memberikan segala sesuatu yang palsu kepada kita.

Tajik di Afganistan

Populasi terbesar suku Tajik yang ada di luar tanah air Afganistan adalah di wilayah Tajikistan, yang terletak di utara Afganistan. Lebih dari 25% populasi Afganistan adalah orang Tajik. Hal tersebut membuat suku Tajik menjadi suku terbesar kedua di Afganistan. Sejak abad ke-4, bukti sejarah menunjukkan bahwa Tajik adalah suku paling kuno di antara suku-suku Asia Tengah yang masih bertahan keberadaannya hingga sekarang. Subetnis Mediteranian dari ras Kaukasia, suku Tajik modern adalah keturunan dari orang-orang Persia. Orang-orang yang bertubuh tinggi langsing, berkulit kuning langsat dengan mata biru atau hijau, serta rambut yang sering kali berwarna merah dan pirang, yang kemudian menikah dengan orang-orang Turki dan Mongol, menghasilkan orang-orang dengan mata berbentuk oval dan berujung lancip serta berambut hitam lurus -- orang Tajik.

Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa

Sekilas tentang pelayanan keluarga C di Asia Timur

Bel berbunyi, Pak C menutup buku, mengambil jaket tebal, memasang topinya, lalu pulang meninggalkan kampus besar dengan banyak mahasiswa asing di dalamnya. Ternyata belajar bahasa tidak gampang. Walaupun Pak C rajin dan sudah lebih dari satu tahun mempelajari bahasa setempat, dalam hatinya terkadang masih muncul perasaan putus asa dan merasa tidak mengalami kemajuan dalam pelajarannya, meskipun Pak C sadar bahwa itu hanyalah bisikan iblis yang ingin mematahkan semangatnya untuk melanjutkan pelayanan. Jika tidak rajin dan tekun dalam menghafal, maka akan sulit mengomunikasikan Injil kepada orang-orang setempat. Istri Pak C yang telah menunggu di flat asrama universitas untuk keluarga asing, lebih gampang mempelajari bahasa tersebut karena saat berada di Indonesia, mereka juga telah menggunakan dan memperdalam bahasa itu.

Supremasi Allah dalam Misi Melalui Penderitaan

Kita mengukur harga sebuah harta terpendam dengan apa yang rela kita jual untuk membeli harta tersebut. Jika kita mau menjual semua milik kita, berarti kita menghargai harta itu dengan sangat tinggi. Namun, jika kita tidak akan menjual semuanya, berarti apa yang kita miliki lebih berharga. "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu" (Mat. 13:44). Tingkat pengorbanan dan besarnya sukacitanya menyiratkan harga yang ia patok untuk harta milik Allah. Kehilangan dan penderitaan, semuanya diterima dengan sukacita demi kerajaan Allah, menunjukkan bahwa supremasi Allah jelas lebih berharga di dunia daripada semua penyembahan dan doa.

"Ayah, Tolong Doakan Aku"

Asya Maria M. adalah seorang gadis asal Irak yang bekerja di toko ayahnya dekat Dohuk, Irak. Hari itu, 9 Juli, ia sedang berada di toko saat pamannya yang beragama lain datang bersama sepupunya.

Orang Abaza, Turki

Kebanyakan orang Abaza tinggal di negara-negara Rusia dan Georgia. Sejumlah besar komunitas mereka bisa ditemukan di negara Turki. Meski tersebar di seluruh negara tersebut, sebagian besar justru menetap di sepanjang pantai Laut Hitam di utara Turki.