You are heree-JEMMi No. 12 Vol.17/2014 / Kelahiran yang Ajaib
Kelahiran yang Ajaib
Bacaan: Lukas 1:30-33
"Natal telah tiba." Banyak orang Kristen mengikuti arus zaman yang hanya menjalani rutinitas pergi ke gereja menghadiri kebaktian Natal, ikut memasang pohon Natal, dan lain-lain, tetapi melupakan makna Natal sesungguhnya. Natal sudah lama dijauhkan dari intinya, yaitu kelahiran Kristus, yang lebih penting Kristus itu sendiri.
Lalu, apa pentingnya Natal? Natal adalah momen merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang ajaib. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa diajukan. Pertama, apa pentingnya merayakan hari kelahiran? Bukankah semua orang juga lahir ke dalam dunia dan merayakan hari ulang tahun yang menandakan sudah berapa tahun mereka ada di dunia? Kedua, mengapa kelahiran Kristus disebut kelahiran yang ajaib? Bukankah beberapa pendiri agama lain juga bisa dikatakan memiliki momen kelahiran yang diklaim oleh para penganutnya sebagai kelahiran yang ajaib? Lalu, apa pentingnya kelahiran Kristus yang ajaib? Bagian mana yang ajaib dari kelahiran Kristus? Pada momen Natal tahun ini, mari kita merenungkan kelahiran Kristus yang ajaib dari teks Alkitab.
Dalam Lukas 1:31, ketika Kristus hendak dilahirkan melalui Maria, malaikat Tuhan memerintahkan Maria untuk menamai bayi yang akan dilahirkannya itu dengan nama Yesus. Apa arti Yesus? Kita melihat bahwa ketika Yesus Kristus lahir, Ia sudah dipersiapkan sebuah nama yang agung, yaitu Allah itu keselamatan. Yesus Kristus disebut keselamatan dari Allah yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.
Ayat 32, malaikat itu berkata lagi, "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi." Selain sebagai Keselamatan dari Allah, Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang tentu juga berarti Allah itu sendiri. Jangan berpikir Anak Allah itu bukan Allah atau lebih rendah derajatnya daripada Allah. Allah Trinitas adalah tiga pribadi Allah yang setara dalam hakikat. Inilah yang saya sebut sebagai kelahiran yang ajaib karena Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Kristus adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia tanpa meninggalkan natur ilahinya.
Kemudian, ayat 32b-33, selain sebagai Keselamatan dari Allah dan Allah itu sendiri, Yesus juga disebut sebagai Raja yang berkuasa, bahkan kerajaan-Nya itu bersifat selama-lamanya atau tidak akan berkesudahan. Yesus Kristus adalah Allah yang berkuasa sebagai Raja dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Artinya, kerajaan Kristus bukanlah kerajaan dunia yang sementara, yang dapat musnah suatu saat, tetapi kerajaan yang berlangsung selama-lamanya.
Biarlah melalui renungan singkat dari Injil Lukas 1:30-33 ini, kita disadarkan betapa ajaib dan agungnya kelahiran Kristus, dan itu membakar semangat kita untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum menerima Kristus. Biarlah Natal tahun ini bukan menjadi Natal rutinitas yang selalu dipenuhi dengan ornamen-ornamen pohon Natal, sinterklas dll., tetapi dipenuhi dengan semangat mengerti Kristus yang lahir sambil memberitakan inti Natal ini kepada banyak orang, khususnya yang belum mengenal Kristus. Sudahkah hati kita dikobarkan oleh Kristus yang lahir? Amin. Soli Deo Gloria.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Sarapan Pagi Biblika |
Alamat URL | : | http://www.sarapanpagi.org/renungan-natal |
Judul renungan | : | Kelahiran yang Ajaib |
Penulis renungan | : | Denny Teguh Sutandio |
Tanggal akses | : | 3 Desember 2014 |
- Login to post comments
- 4419 reads