You are hereKazakhstan Tahun 2004
Kazakhstan Tahun 2004
Baru-baru ini, 18 pendeta dan pemimpin gereja Kazakhstan menerima pelatihan yang akan memperlengkapi mereka untuk menjangkau banyak orang dengan Injil. Perwakilan dari Global Advance mengatakan bahwa pelatihan ini lebih dari sekedar konferensi pendeta. "Sebagai tambahan untuk memperlengkapi para pendeta ini, kami juga mengadakan konferensi pertama bagi para pengusaha Kristen yang datang dari beberapa negara. Mereka datang untuk diperlengkapi, diberi semangat, dan ditantang untuk menjadikan dunia usaha mereka sebagai ladang untuk mengerjakan Amanat Agung." Perwakilan tersebut mengatakan bahwa terselenggaranya konferensi ini merupakan jawaban dari tangisan hati untuk memenuhi kebutuhan penginjilan di negeri-negeri seberang. "Kebutuhan tersebut mencakup usaha untuk membangkitkan umat Kristen lokal yang dapat menjadi sarana vital dalam memberitakan Injil melalui bidang niaga. Di masa depan, para pengusaha lokal ini yang akan mendukung setiap pelayanan gereja lokal dan yang akan mengirim misionaris ke berbagai tempat."
Sumber: Mission Network News, November 29th, 2004
Lebih dari satu dekade setelah jatuhnya komunisme sebagai pendiri Uni Soviet, Tuhan memakai sekolah pelatihan kepemimpinan yang pertama di Almaty, Kazakhstan, untuk mengabarkan Injil ke daerah- daerah yang sulit dijangkau. Bridge International"s Agape Bible College telah meluluskan lebih dari 1000 mahasiswa di mana lebih dari 100 di antaranya dikirim sebagai misionaris ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Di daerah-daerah yang sulit dijangkau tersebut mereka mengatasi segala tantangan yang ada, dengan melakukan doa puasa kemudian menginjili dan mendirikan gereja-gereja baru. Kebanyakan dari lulusan yang lainnya bekerja di gereja mereka masing-masing, melayani sebagai penginjil, menjadi asisten pendeta, menjadi pemimpin ibadah dan kelompok sel, dan pemimpin pelayanan lainnya. Warren Hoytt, yang secara berkala mengunjungi Almaty untuk mengajar, mengatakan bahwa beberapa dari muridnya adalah bekas pencandu obat terlarang. "Mereka ini tidak hanya melepaskan kecanduannya, tetapi sekarang mereka juga menghabiskan waktunya untuk berdoa dan berpuasa -- mencari Kerajaan Allah dan memutuskan ikatan kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Kazakhstan." Beberapa dari mereka mengikut Kristus setelah mendengar kesaksian dari para pekerja muda ini.
Sumber: What In The World, June 30, 2004
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 2705 reads