You are heree-JEMMi No.17 Vol.12/2009 / John Huss (1370 -- 1415)
John Huss (1370 -- 1415)
Terinspirasi oleh John Wycliffe yang mati syahid abad sebelumnya, John Huss, seorang pembaru kebangsaan Cekoslowakia, tampil membela keadilan sosial dan melawan gereja yang tak lagi mampu menilai kebenaran yang sah. Ia menentang praktik penjualan surat pengampunan dosa dan mengangkat standar keadilan dan kebenaran alkitabiah melawan sebuah yayasan gereja di tengah masa krisis.
Pada bulan November 1414, Huss pergi ke dewan konstantin untuk membersihkan namanya dari tuduhan palsu. Tapi bukannya janji perlindungan yang didapatkannya, sebaliknya ia dipenjara ... lalu dihukum mati. Sewaktu berada di penjara, Huss menulis, "Aku sepenuhnya berharap Allah memberikan mahkota ini kepadaku (mahkota kehidupan -- Yakobus 1:12). O, Kristus yang penuh belas kasihan ..., berikan kami roh yang berani supaya roh kami siap, dan jika daging kami lemah biarlah anugerah-Mu yang maju, karena tanpa-Mu kami tak dapat berbuat apa-apa, dan di atas semuanya itu, tanpa-Mu kami tak sanggup menghadapi kematian yang keji. Beri kami semangat yang berani, iman yang benar, harapan yang kuat, dan belas kasih yang sempurna, supaya kami dapat memberikan hidup kami kepada-Mu, dengan penuh kesabaran dan sukacita. Amin."
Tanggal 6 Juli 1415, tanpa sehelai baju pun di tubuhnya dan terikat di sebuah tiang, Huss berdoa, "Tuhan Yesus Kristus, hanya karena Injillah aku melaluinya dengan sabar dan rendah hati -- kematian yang menakutkan, memalukan, dan kejam ini." Ketika api menyala di sekelilingnya, suaranya bergema untuk yang terakhir kalinya, "Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah aku."
Dari abad ke abad, orang-orang Kristen dibunuh karena iman mereka. Akankah kita memiliki semangat yang berani untuk mengikut Yesus dan menentang setiap penyimpangan nilai-nilai kebenaran?
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul buku | : | Batu-Batu Tersembunyi |
Penulis | : | Tim The Voice of the Martyrs |
Penerbit | : | Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2000 |
Halaman | : | 42 -- 43 |
Sumber | : | e-JEMMi 17/2009 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 7710 reads