You are hereKesaksian Misi / Inggris: John Lambert
Inggris: John Lambert
"Mana yang kamu pilih, hidup atau mati? Apa jawabmu?"
Si penanya itu adalah Henry VIII, raja Inggris, yang memiliki kekuasaan tak terbatas di negeri itu. Si "penjahat" yang berdiri di hadapannya adalah John Lambert, guru bahasa Latin dan Yunani, yang dituduh telah menyesatkan orang.
Sebelumnya, Lambert dengan lantang menyangkal pendetanya karena telah menyampaikan khotbah yang tidak sesuai dengan Alkitab. Lambert dibawa menghadap Uskup Agung Canterbury dan kemudian dibawa menghadap Raja Henry. Dengan mengutip Alkitab dan menjelaskannya dari bahasa aslinya, Lambert menjelaskan kasusnya di hadapan dewan keuskupan, para pengacara, para hakim, dan penonton. Dua pihak saling berargumentasi sehingga Henry menjadi bosan dan memberikan pilihan terakhir kepada Lambert: "Setelah mendengar argumentasi dan pengajaran orang-orang terpelajar di sini, tidakkah kamu puas? Mana yang kamu pilih, hidup atau mati? Apa jawabmu?"
Lambert menarik nafas dalam-dalam dan kemudian menjawab dengan penuh keyakinan, "Aku menyerahkan jiwaku ke tangan Allah, tetapi aku menyerahkan tubuhku kepada kemurahan hatimu."
"Engkau harus mati," jawab Henry dengan penuh penghinaan, "karena aku tidak mau menjadi pelindung orang-orang yang menyesatkan." Setelah dinyatakan bersalah karena telah mengajarkan ajaran sesat, Lambert dibakar di tiang pembakaran. Lambert tidak gentar ketika menghadapi kematian yang perlahan dan menyakitkan itu. Dia mengangkat tangannya menyembah Allah, dan berkata, "Hanya Kristus! Hanya Kristus!"
Pada zaman modern yang dipenuhi oleh pilihan-pilihan ini, hak kita untuk memilih telah berkembang dan tidak terpisahkan lagi. Dua ratus saluran televisi telah menjadi "hak dasar" sama halnya seperti kebebasan itu sendiri. Kita menginginkan pilihan; variasi; macam-macam pilihan. Bahkan setiap hari kita harus menghadapi pilihan-pilihan yang sepele -- apa yang hendak kita pakai, makan, kendara, atau lakukan. Namun pilihan-pilihan itu sudah tidak memunyai faedah -- pilihan-pilihan itu tidak ada habisnya. Sebaliknya, ketika kita harus menghadapi pertanyaan besar dalam hidup ini, kita hanya memiliki satu jawaban: "Hanya Kristus".
Apakah ada jalan lain menuju surga? Hanya Kristus; Dia adalah jalan satu-satunya. Apakah ada prioritas lain dalam hidup ini yang menuntut kesetiaan yang sepenuhnya? Hanya Kristus; Dia adalah yang terutama. Dapatkan seseorang memuaskan kerinduan hati manusia? Hanya Kristus; Dialah yang dapat memuaskan.
Kebenaran bukanlah pilihan. Ketika diperhadapkan pada pertanyaan besar dalam hidup -- dan pasti akan tiba saatnya hal tersebut kita hadapi -- apakah Anda siap untuk menjawab bahwa di antara segala kemungkinan yang ada, "hanya Kristus" yang dapat memuaskan?
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Devosi Total |
Penulis | : | The Voice of the Martyrs |
Penerjemah | : | Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto |
Penerbit | : | Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005 |
Halaman | : | 9 |
Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/inggris_john_lambert
- Login to post comments
- 3018 reads