You are heree-JEMMi No. 01 Vol.21/2018 / Hikmat Firman Allah
Hikmat Firman Allah
Kita menggali Kitab Suci. Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan mengajarkan kepada kita jalan menuju hidup yang berkelimpahan di dunia ini serta hidup kekal di dunia yang akan datang.
Memang benar, Kitab Suci merupakan sumber hikmat yang melebihi hikmat para filsuf yang paling bijaksana sekalipun (1 Korintus 1:20). Akan tetapi, fakta ini jarang diakui dalam kebudayaan kita.
Karena itu, saya pun bergembira ketika membaca artikel yang ditulis oleh kolumnis The New York Times, David Brooks, yang memuji hikmat alkitabiah. Ia memuji Martin Luther King Jr. karena wawasan tentang sifat manusia diperolehnya dari Kitab Suci. Ia merasa bahwa King "memiliki pandangan yang lebih akurat tentang realitas politik dibandingkan sekutu-sekutu liberalnya yang lebih sekuler karena ia dapat memanfaatkan hikmat alkitabiah mengenai sifat manusia. Agama tidak hanya membuat para pemimpin yang merumuskan hak asasi manusia lebih kuat -- agama membuat mereka lebih pintar". Dan, Brooks berkata lebih lanjut, "Hikmat alkitabiah lebih dalam dan lebih akurat daripada hikmat yang ditawarkan ilmu-ilmu sosial sekuler."
Apakah kita memanfaatkan sumber hikmat itu dalam kehidupan kita? Kita membutuhkan hikmat Kitab Suci untuk mengatasi masalah-masalah pribadi kita dan persoalan politik. Jika kita mempelajari dan menaati Alkitab, kita akan dapat bersaksi dengan rendah hati bersama sang pemazmur, "Aku lebih berakal budi daripada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan" (Mazmur 119:99). -- VCG
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | SABDA.org |
Alamat situs | : | http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/04/04/ |
Penulis Renungan | : | VCG |
Tanggal akses | : | 12 Oktober 2017 |
- Login to post comments
- 2557 reads