You are heree-JEMMI No.45 Vol.07/2004 / e-JEMMI No.45 Vol.07/2004

e-JEMMI No.45 Vol.07/2004

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

The International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP)

IDOP mulai berjalan pada tahun 1966 berkat usaha World Evangelical Fellowship (WEF) yang bekerja sama dengan beragam denominasi dan organisasi Kristen lainnya. Dari kelompok inti yang terdiri dari kira-kira tujuh ribu gereja, IDOP bertumbuh menjadi sebuah acara hari doa terbesar di antara sejenisnya di dunia. Fokus utamanya adalah untuk membangkitkan doa dan tindakan dari semua orang percaya demi kepentingan komunitas orang-orang percaya yang teraniaya. Selain itu juga untuk mendorong semua orang percaya berdoa bagi jiwa-jiwa para penganiaya, bangsa-bangsa yang mendukung penganiayaan, dan orang-orang yang mengabaikan tindakan tersebut. Selama pelayanannya, IDOP telah menuai banyak hasil, antara lain [1] lebih dari seratus ribu gereja AS diperkirakan telah bergabung di IDOP; [2] orang-orang Kristen di 130 negara ingat akan saudara- saudara mereka yang teraniaya; [3] gereja-gereja Kristen semakin sadar akan penganiayaan yang banyak terjadi, dan mulai bersatu dalam doa untuk mendukung sesama orang percaya; [4] publisitas yang semakin luas tentang masalah penganiayaan terhadap orang Kristen, baik di media Kristen maupun sekuler; dan banyak lainnya.

Sekilas Tentang IDOP (International Day Of Prayer For The Persecuted Church)

The International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP) adalah hari doa syafaat global untuk orang-orang Kristen teraniaya di seluruh dunia. Fokus utama IDOP adalah pelayanan yang dilakukan oleh para pendoa syafaat dan para jemaat untuk membantu komunitas yang teraniaya karena mempertahankan iman mereka.

Indonesia Tahun 2004

Persiapan Natal di Gereja

Memasuki minggu kedua bulan Desember, gaung Natal semakin terasa. Gereja-gereja mulai berbenah-benah untuk mempersiapkan perayaan Natal, bahkan kemungkinan sudah ada yang telah merayakannya. Pada kesempatan ini, kami mengajak Anda untuk mendoakan persiapan-persiapan perayaan Natal yang dilakukan oleh gereja-gereja tersebut.

World Day of Prayer

World Day of Prayer adalah suatu gerakan oikumene dari kaum wanita Kristen di berbagai negara -- lebih dari 170 negara. Kaum wanita yang berasal dari beragam budaya ini bersepakat untuk bersama-sama berdoa dalam satu hari tertentu secara rutin (hari Jumat pertama di bulan Maret) dan menjalin persekutuan melalui doa dan pelayanan.

Doa Dan Gereja Teraniaya

Doa dan Gereja Teraniaya -- keduanya berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Ha bercerita kepadaku di Vietnam, beberapa saat sebelum dia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari enam tahun: "Banyaknya permasalahan telah mengajar kami untuk berdoa. Kami memiliki solusi sederhana saat menghadapi banyak masalah; berdoa lebih banyak lagi!"