You are heree-JEMMI No.42 Vol.10/2007 / e-JEMMI No.42 Vol.10/2007

e-JEMMI No.42 Vol.10/2007

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Kuba Tahun 2007

Republik Kuba adalah negara sekular. Masyarakatnya hidup dalam kemiskinan, sedangkan komunitas beragama mayoritas di sana menghadapi tantangan serius di tengah tuntutan hak-hak agama teoritis. Pada saat yang sama, Darryl, Direktur WorldServe di Kuba, mengatakan bahwa tim mereka menuai panen kebangunan rohani di kalangan gereja-gereja yang menginjili.

Mid India Christian Mission

Dimulai pada tahun 1969 oleh Alm. Vijai Lall, Mid India Christian Mission hanya bersiswakan tujuh belas pelajar yang belajar di sekolah milik organisasi ini, kini Mid India Christian Mission menjelma sebagai salah satu alat pengabaran Injil yang sangat efektif dan paling besar di India. Pencapaian itu adalah hasil atas beberapa usaha mereka, seperti pendirian Bethlehem Bible College, yang meluluskan seratus pelajar setiap tahunnya untuk menyampaikan Kabar Sukacita ke seluruh negara; penerbit literatur Kristen; universitas Kristen; gereja; pusat rehabilitasi bagi wanita; sekolah bagi orang-orang buta; rumah sakit mata; dll.. Salah satu program mereka adalah Asha Project, sebuah program di mana seseorang dapat membantu seorang anak yang membutuhhkan dengan memberikan $ 12 setiap bulannya. Organisasi ini menggunakan semua bentuk dan program pelayanan itu sebagai jalan untuk memberitakan dan mengenalkan masyarakat India akan cinta kasih dan Kabar Sukacita dari Yesus. Untuk mengetahui seluk-beluk program dan organisasi di atas secara rinci, atau program dan organisasi pelayanan lainnya, langsung saja kunjungi situsnya.

==> http://www.midindia.com/

e-JEMMi 44/2008



Di antara beberapa pelayanan misi yang khusus menjangkau India, organisasi ini adalah salah satunya. Dimulai oleh Almarhum Dr. Vijai Lall pada 1969, dengan hanya tujuh belas anak di sebuah sekolah, kini MICM menjadi salah satu alat terbesar untuk mewartakan firman Tuhan sampai ke ujung India. Dari letaknya yang strategis di pusat India, organisasi ini tidak hanya menjangkau pusat-pusat kota, namun juga pedalaman-pedalaman untuk membawa orang-orang India ke dalam tangan Tuhan Yesus Kristus. Mereka menjangkau orang India melalui ragam bentuk pelayanan, di antaranya sekolah Alkitab, rumah sakit mata, sekolah dan universitas Kristen, rumah produksi, penerbitan, rumah sakit mental anak-anak, dan pusat rehabilitasi wanita. Semua itu, bersama dengan perintisan gereja di seluruh negara, ditujukan untuk membawa orang-orang India dalam terang kasih perlidungan Allah. Jika Anda ingin mengetahui lebih detail mengenai pelayanan mereka, silakan kunjungi alamat di atas.

Lebanon Christian School

Sekolah ini merupakan sekolah Kristen yang didirikan oleh Pdt. Darl Swisher pada tahun 1973. Saat ini, Lebanon Christian School telah mengasuh hampir tiga ratus pelajar (mulai dari tingkat TK sampai SMP) dari berbagai gereja dan denominasi. Bersama para staf, kurikulum lanjut alkitabiah, dan kegiatan-kegiatan yang bersifat rohani, sekolah ini menjadi pusat pendidikan Kristen bagi anak-anak tanpa membedakan ras, golongan agama, dan kemampuan akademik. Semua itu semata-mata agar nama Yesus semakin dipermuliakan. Lewat pendidikan yang disesuaikan dengan Alkitab, sekolah ini bertujuan untuk menuntun para pelajarnya menerima Kristus dalam hati dan hidup mereka; untuk mengembangkan semaksimal mungkin anugerah Tuhan dalam hidup mereka -- talenta dalam kerohanian, fisik, mental, sosial, dan seni; serta untuk mendewasakan rohani mereka dalam berpikir dan bertindak dalam dunia sekuler. Mereka diharapkan mampu hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan memuliakan-Nya selama-lamanya. Untuk informasi lebih rinci mengenai sekolah ini, termasuk prinsip-prinsip pendidikannya, silakan kunjungi situsnya.

Meningkatkan Program Pendidikan untuk Anak Kurang Mampu

Statistik yang ada menunjukkan fakta yang tidak baik mengenai sekolah-sekolah yang ada di daerah-daerah yang kurang mampu. Anak-anak yang lulus dari sekolah itu kurang siap untuk bersaing dengan anak-anak lain yang belajar di sekolah-sekolah di pinggiran kota atau sekolah swasta. Selain memberikan alternatif bagi anak-anak yang bersekolah di daerah-daerah seperti ini, kita harus melakukan apa yang sanggup kita lakukan untuk meyakinkan bahwa mereka juga pantas mendapat pendidikan yang terbaik. Salah satu cara yang terbukti efektif bagi kami adalah membantu anak-anak itu melalui program pelajaran tambahan.

Papua Nugini Tahun 2007

Sementara itu, Indonesia sangat membutuhkan kualitas pendidikan yang bagus. Dari Papua, Wally dari Mission Aviation Fellowship mengatakan bahwa dari 42 negara, anak-anak Indonesia berada pada peringkat terakhir dalam bidang keterampilan menyelesaikan masalah. Ia mengatakan bahwa hal itu memengaruhi kerinduan mereka untuk melatih orang-orang lokal dalam melakukan pekerjaan misi. Ia berkata, "Kami telah mencoba selama bertahun-tahun untuk melatih orang Papua sebagai pilot mekanik dan belum juga berhasil. Hal itu bukan karena mereka bodoh, tapi karena sistem pendidikan yang salah, terutama dalam kemampuan menyelesaikan masalah." MAF ingin membuka sekolah asrama untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini rencana tersebut sedang disusun. Wally percaya bahwa sekolah ini akan memberi dampak besar bagi Indonesia. "Kami tidak hanya melatih mereka untuk menjadi pilot/mekanik, tapi lebih daripada itu. Kami ingin memampukan mereka untuk menjadi pemimpin di mana pun -- baik dalam pemerintahan, gereja, maupun tempat-tempat lain," tandasnya.

China Tahun 2007

Tanggal 10 Juli 2007, China Aid Association melaporkan kurang lebih seratus pekerja asing Kristen dipulangkan secara paksa ke negara mereka. Peristiwa ini terjadi tahun ini sekitar bulan April dan Juni di mana sebanyak enam puluh pekerja dari kota Xinjiang telah dipulangkan secara paksa ke negara asal mereka, termasuk mereka yang telah melayani di China selama kurang lebih 15 hingga 18 tahun. Beberapa pekerja Amerika disita paspornya oleh Chinese Public Security Bureau, lalu mereka ditahan selama dua hingga tujuh hari tanpa diberi akses untuk menghubungi Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Indonesia Tahun 2007

KESEMPATAN PENGINJILAN SELAMA NATAL