You are heree-JEMMi No.35 Vol.13/2010 / e-JEMMi No.35 Vol.13/2010

e-JEMMi No.35 Vol.13/2010

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Saksi yang Setia: William Carey

Pada tanggal 13 Juni 1793, William Carey dan istrinya, Dorothy, bersama keempat anak mereka dan seorang pengasuh bayi berlayar dari Inggris menuju India menggunakan sebuah kapal. Pada waktu itu hanya beberapa orang saja yang menyaksikan keberangkatan mereka. Carey adalah seorang pembuat sepatu di desanya. Dengan pendidikannya yang sederhana, ia sebenarnya tidak punya keahlian apa-apa dalam pelayanan misi kecuali keyakinan bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk memberikan hidupnya demi "pertobatan orang-orang asing". Lagi pula, ia pergi ke India sebagai pendatang gelap karena tidak bisa mendapatkan izin imigrasi dari Perusahaan Hindia Timur. Dia juga punya masalah dalam hal keuangan. Sebagai seorang gembala yang tidak terkenal dari sebuah gereja kecil di wilayah Midlands di Inggris, ia hanya bisa mendapatkan bantuan dari beberapa temannya. Orang-orang terkemuka dari gereja Baptis di London tidak mau mengikutsertakan denominasi mereka karena merasa bahwa perjalanan yang ia ambil memunyai banyak ketidakpastian.

Chet Bitterman

Kala itu bulan Januari 1981, di Kolombia, Amerika Selatan, kelompok teroris Marxis sedang terbentuk. Mereka benar-benar marah terhadap organisasi Kristen seperti Wycliffe Bible Translators. Salah satu organisasi gerilya dari kelompok Marxis yang dikenal dengan nama M- 19 memutuskan untuk menculik Al Wheeler, direktur Wycliffe di Bogota, Kolombia, dan memakainya untuk menjadi alat negosiasi. Pada tanggal 19 Januari, seorang anggota M-19 yang menyamar dengan pakaian polisi mengetuk pintu kantor Wycliffe. Ketika pintu dibuka, 6 orang bertopeng dan bersenjata menyerbu masuk dan mengikat 12 orang dewasa dan 5 orang anak. Ketika mereka tidak dapat menemukan Wheeler, mereka menangkap ahli bahasanya, Chet Bitterman.

Bibles For The World (BftW)

Bibles for the World (BftW) didirikan oleh Dr. Ro dan isterinya, Mawii Pudaite. Visi dan misi organisasi ini adalah membagikan Kabar Sukacita dan kasih Tuhan Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum terjangkau, gereja, dan para pemimpin Kristen yang sedang dalam tekanan yang besar di India. Target pelayanan mereka ialah orang-orang India yang sebagian besar beragama lain yang tinggal di timur laut India. Beberapa kegiatan pelayanan mereka adalah menjadi distributor Alkitab, melatih paduan suara anak-anak India, dan memberikan program bantuan. BftW juga mendirikan Perguruan Tinggi Trinity yang bertujuan untuk mencetak pemimpin-pemimpin Kristen, sehingga dapat memberikan dampak yang besar di India. Program bantuan yang bisa Anda dukung adalah bantuan untuk anak dalam bidang pendidikan dan kesehatan, bantuan untuk siswa seminari, dan bantuan bagi para misionaris. (DIY)

Asahan Di Indonesia

Siapakah Suku Asahan?

Orang-orang Asahan (disebut juga orang-orang Batubara) berbicara dalam bahasa Asahan, bahasa yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Melayu. Mereka tinggal di pesisir timur provinsi Sumatera Utara, tepatnya di wilayah Batubara serta wilayah Asahan dan Labuhan Baru dan perkotaan Tanjung Balai. Nenek moyang orang Asahan dipercaya berasal dari Pagaruyung di Sumatera Barat. Teori migrasi ini terbukti dari kemiripan nama-nama geografis yang terdapat di wilayah Asahan dengan nama-nama di Sumatera Barat, seperti penggunaan umum istilah Talawi, Tanah Datar, dan Pesisir. Tampaknya, orang Asahan merupakan keturunan dari pernikahan antara orang Minangkabau dan orang Batak (Simalungun, Angkola, dan Mandailing).

Indonesia Tahun 2010

Tahun Baru 2011

Tuhan telah memberikan begitu banyak kesempatan dalam kehidupan kita. Dan rahmat kasih-Nya semakin bertambah dari hari lepas hari. Sudah semestinya kita bersyukur kepada Tuhan, apabila kesempatan itu boleh kita nikmati dan terima sampai saat ini. Kini kita tiba di penghujung tahun 2010. Beberapa hari lagi kita akan menikmati tahun yang baru. Mari kita menata hidup yang lebih baik lagi menyambut hari yang akan datang, supaya kita lebih maksimal dalam melayani Tuhan. Dan yakini bahwa di tahun baru nanti membawa kita untuk lebih menyaksikan dan menerima keajaiban-keajaiban tangan Tuhan yang lebih luar biasa.

Irak Tahun 2010

"Bangun! Ambil barang-barangmu. Kita harus segera pergi!" Bayangkan kata-kata tersebut dilontarkan kepada Anda dalam kepanikan karena Anda dan keluarga Anda diberi waktu kurang dari 24 jam untuk mengemas barang-barang dan meninggalkan rumah Anda. Itulah yang terjadi di Irak.

Open Doors USA mengatakan bahwa bagi ribuan orang Kristen Irak, skenario di atas adalah mimpi buruk dalam kehidupan nyata. Orang-orang fanatik memaksa mereka untuk memilih antara meninggalkan rumah-rumah mereka atau mati.

Haiti Tahun 2010

Pemandangan di Haiti selama 7 bulan terakhir ini masih morat-marit. Rumah-rumah sementara baru mulai didirikan. Akan tetapi, Child Care Worldwide (CCW) berfokus pada satu hal yang memberikan perubahan dramatis -- adanya atmosfer spiritual.

Sejak gempa, Mendelson Cesar, Direktur CCW, mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan secara rutin. Ada 62 orang yang telah menyerahkan hidup mereka untuk Kristus, yang menjadikan totalnya hampir mencapai 600 akhir bulan ini.