You are heree-JEMMi No.26 Vol.13/2010 / e-JEMMi No.26 Vol.13/2010

e-JEMMi No.26 Vol.13/2010

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Aheu Luang Di Laos

Wurm dan Hattori dalam buku mereka, "1981 Language Atlas of the Pacific Area", menyatakan bahwa ada tiga kelompok etnik berbeda yang menetap di Laos Tengah: Thavung (500 orang; berlokasi di pinggir sungai Theun, bagian timur dan selatan Lak Sao); Phonsung (500 orang; berlokasi di sekitar bagian timur Ban Song Khone, Sungai Theun, bagian selatan Thavung); dan Kha Tong Luang (200 orang; di perbatasan Vietnam, Celah Mu Gia, bagian utara Ban Xang). Seluruh lokasi ini berada dalam Wilayah Nakay di provinsi Khammouan.

Namun, akhir-akhir ini sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa ketiga kelompok tersebut ternyata memiliki persamaan etno-kultural; selain itu, ketiganya juga berbicara dengan bahasa yang sama. Oleh karena itu, ketiganya dimasukkan sebagai satu kelompok dengan nama Aheu.

Kenya Tahun 2010

Ada ratusan anak-anak dalam kamp Internally Displaced Persons (IDP) di Kenya. Ada 250 anak yang terancam terjangkit penyakit, seperti kolera, disentri, dan diare, karena di sana tidak ada sumber air bersih untuk makan dan minum. Kamp ini juga tidak memunyai sistem pengaturan pembuangan sampah, sehingga sampah dibiarkan menimbun di sekitar kamp. Sampah itu telah mencemari sungai terdekat -- satu- satunya sumber air untuk kamp itu. Penghuni kamp saat ini tidak memunyai pilihan selain meminum air yang tercemar itu.

Eric Liddell -- Lebih dari Pemenang

Eric Liddell sejak berusia 16 tahun sudah menunjukkan bakat alaminya yang luar biasa, dengan ditunjuk sebagai kapten regu kriket (permainan bola menggunakan tongkat pemukul -- Red.) dan pemegang rekor lari 100 yard (91,44 meter). Pada tahun 1920, Eric menjadi mahasiswa di Universitas Edinburg. Dalam kurun waktu yang singkat, Eric menjadi bintang universitas di bidang atletik. Setelah beberapa saat, namanya segera menjadi pusat perhatian di seluruh tanah Skotlandia dan seluruh kerajaan Britania karena prestasinya yang luar biasa dalam berbagai kejuaraan atletik internasional. Pada tahun 1924, Eric mencapai puncak kejayaannya dalam bidang atletik setelah memenangkan medali perunggu dalam cabang lari 200 meter dan medali emas dalam cabang lari 400 meter kejuaraan Olimpiade di Paris.

Tidak Rela Membayar Harga

Para komunis mengangkat dua foto di hadapan mata Natasha. Satu foto menunjukkan Aida Skripnikova, dalam kecantikan masa mudanya yang bagaikan bintang film. Yang kedua, foto orang yang sama yang menunjukkan efek-efek mengerikan dari kehidupannya di penjara di Soviet. Kecantikan belia Aida Skripnikova telah lenyap. Ia tersenyum dengan bibir pecah-pecah dan wajah yang pucat. Ia tampak bagai seorang wanita tua. Kontras di antara kedua foto demikian menyedihkan hingga tak terasa Natasha memalingkan wajah.

Natasha, pendiri majalah bawah tanah Kristen Rusia, telah dimasukkan berkali-kali ke dalam penjara. Ketika ia dilepaskan, ia mulai mencetak majalahnya kembali, dengan diam-diam, dan sekali lagi ia ditangkap. Kali ini ia mungkin diberikan hukuman yang berat.

Windows Of Hope

Windows of Hope bermula dari kerinduan yang Tuhan tanamkan pada Dr. James Lindgren. Dokter dengan keahlian pediatri, penyakit dalam, dan pengobatan darurat ini meyakini pelayanan medis dan kemanusiaan merupakan landasan yang baik bagi pengabaran Injil. Dr. Lindgren dicerahkan oleh Matius 25:35-36: "Ketika Aku lapar, kamu memberi aku makan; ... ketika Aku telanjang, kamu memberi aku pakaian; ketika Aku sakit kamu melawat Aku ...." Pelayanan ini didirikan untuk tiga tujuan utama: mengurangi penderitaan umat manusia lewat pelayanan kemanusiaan dan medis, memberi kesadaran betapa berharga dan mulianya setiap manusia, serta mendemonstrasikan secara praktis kasih Yesus. Windows of Hope juga terbilang baik dan profesional dalam melakukan pelayanan misinya. Orang-orang yang rindu untuk melayani dalam jangka waktu tertentu dapat mengirimkan aplikasi mereka melalui situs ini. (RS)

==> http://windowofhope.org

Aheu Luang di Laos

Shalom,

Indonesia Tahun 2010

Tahun Baru 2011

Tuhan telah memberikan begitu banyak kesempatan dalam kehidupan kita. Dan rahmat kasih-Nya semakin bertambah dari hari lepas hari. Sudah semestinya kita bersyukur kepada Tuhan, apabila kesempatan itu boleh kita nikmati dan terima sampai saat ini. Kini kita tiba di penghujung tahun 2010. Beberapa hari lagi kita akan menikmati tahun yang baru. Mari kita menata hidup yang lebih baik lagi menyambut hari yang akan datang, supaya kita lebih maksimal dalam melayani Tuhan. Dan yakini bahwa di tahun baru nanti membawa kita untuk lebih menyaksikan dan menerima keajaiban-keajaiban tangan Tuhan yang lebih luar biasa.

Eritrea Tahun 2010

Mehari meninggal di pusat penahanan militer Mitire karena penyiksaan dan komplikasi akibat penyakit diabetesnya. Mehari adalah seorang jemaat dari Church of Living God di Mendefera.

Di penjara yang sama, Mogos, seorang jemaat Rhema Church yang berusia 37 tahun, dikatakan telah meninggal sebagai akibat penyiksaan yang ia alami karena menolak menyangkal imannya, tetapi tanggal tepat kematiannya masih belum diketahui. Mogos meninggalkan seorang istri, ibu, dan seorang anak.

Pada bulan Oktober 2009, Teklesenbet, 36 tahun, meninggal ketika dipenjarakan karena imannya di pusat penahanan militer Wi'a. Ia dilaporkan meninggal setelah komandan penjara menolak memberikan bantuan pengobatan akibat malaria.

Sumber: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei - Juni 2010

Pokok doa:

  • Terus doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat percaya di Eritrea supaya mereka tetap percaya dan tetap berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus.

  • Berdoa bagi umat percaya di Eritrea yang harus kehilangan salah satu anggota keluarga mereka, agar Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.

e-JEMMi 26/2010



Menurut International Christian Concern (ICC), tiga puluh perempuan Kristen ditangkap di Asmara, ibukota negara Eritrea. JR dari ICC mengatakan, "Saat itu, orang Kristen sedang berkumpul di sebuah rumah dan berdoa. Kemudian polisi Eritrea menyerbu perkumpulan doa itu. Menangkap mereka semua; dan membawa mereka ke kantor polisi."

Anak dan cucu mereka mengatakan kepada ICC bahwa mereka mencemaskan keamanan orang yang mereka cintai. JR juga merisaukannya, "karena kita tahu bahwa orang-orang Kristen yang dipenjara di Eritrea diperlakukan secara tidak baik, mereka menghadapi penyiksaan. Bahkan, pada beberapa kejadian orang Kristen disiksa sampai mati."