You are heree-JEMMi No.22 Vol.13/2010 / e-JEMMi No.22 Vol.13/2010

e-JEMMi No.22 Vol.13/2010

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Mission Without Border International

Ketegangan yang ditimbulkan Perang Dingin sangat dirasakan di Eropa Timur. Kemiskinan dan penganiayaan, baik fisik, mental, maupun spiritual yang ditimbulkan oleh pemerintahan komunis bagi umat Kristen di negeri itu melatarbelakangi berdirinya Mission Without Border International (MWBI) pada tahun 1960.

Umat Percaya Berharga di Mata Kristus dan Kristus Berharga di Mata Umat Percaya

"Seperti bunga bakung di antara duri-duri demikianlah manisku di antara gadis-gadis. Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku." (Kidung Agung 2:2-3)

Siapa yang Salah?

Yohanes 9:1-5

Jika kita membaca Yohanes 9:1-5, pastilah kita memiliki pemikiran yang sama dengan murid-murid Tuhan, "Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Mengapa hal ini dipertanyakan? Karena kebanyakan dari kita ketika sedang diperhadapkan pada persoalan atau pergumulan hidup tanpa disadari mulai menyalahkan orang lain. Namun jawaban yang diberikan Tuhan Yesus sangat luar biasa dan memberi kelegaan. Paling tidak ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari peristiwa saat itu, yaitu:

Umat Percaya dalam Pandangan Kristus

Shalom,

Indonesia Tahun 2010

Tahun Baru 2011

Tuhan telah memberikan begitu banyak kesempatan dalam kehidupan kita. Dan rahmat kasih-Nya semakin bertambah dari hari lepas hari. Sudah semestinya kita bersyukur kepada Tuhan, apabila kesempatan itu boleh kita nikmati dan terima sampai saat ini. Kini kita tiba di penghujung tahun 2010. Beberapa hari lagi kita akan menikmati tahun yang baru. Mari kita menata hidup yang lebih baik lagi menyambut hari yang akan datang, supaya kita lebih maksimal dalam melayani Tuhan. Dan yakini bahwa di tahun baru nanti membawa kita untuk lebih menyaksikan dan menerima keajaiban-keajaiban tangan Tuhan yang lebih luar biasa.

China Tahun 2010

Walaupun telah terjadi penangkapan 6 orang Kristen yang bekerja di World Server Ministries di China bulan lalu, pelayanan terus berlangsung untuk memperluas jangkauan penginjilan. Wakil ketua untuk gerakan ini, KL, mengatakan bahwa mereka memperbanyak pelayanan perintisan gereja di wilayah perkotaan. Mereka berfokus pada Beijing, Shanghai, dan Chengdu. "Saat ini kami mencari koordinator-koordinator kota. Kami memiliki seseorang yang ditempatkan di Shanghai. Koordinator-koordinator kota akan bekerja sesuai dengan pergerakan yang kami kerjakan; mengatur beberapa strategi untuk perintisan gereja. Tujuan kami adalah memiliki 10 pasangan yang melayani untuk merintis gereja-gereja di perkotaan." Mereka tidak hanya fokus kepada penghuni baru tetapi juga kepada para pegawai lokal. "Kami berharap dapat merintis gereja dengan para pemimpin masa depan, jadi kami bekerja keras untuk mendirikan program penginjilan kampus yang akan membantu kami merintis gereja bersama dengan para profesional muda di kota." (t/Uly)

Sumber: Mission News, April 2010

[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14101]

Pokok doa:

  • Bersyukur atas untuk keteguhan iman umat percaya di China, yang meskipun sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, namun tetap setia mengikut Yesus dan membagikan Kabar Baik kepada penduduk di sana.

  • Berdoa untuk gereja-gereja yang baru dirintis di China, agar dapat menjadi gereja yang memiliki pemimpin-pemimpin perintis pelayanan bagi generasi muda di China.

e-JEMMi 22/2010



"Kabar baik, gereja saat ini sudah berdiri di berbagai tempat di China. Namun, mereka tidak memunyai sekolah Alkitab dan seminari yang memadai untuk pelatihan pemimpin Kristen baru." Belum lama ini, China Partner kembali dari provinsi Jianxi. Mereka telah membantu memecahkan masalah ini. EB, kepala dari China Partner, mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan beberapa gereja dan membangun pusat pelatihan. Mereka mengundang pendeta yang masih awam untuk datang dan belajar tentang pelayanan. "Kami tidak mengajarkan banyak metode (contohnya, bagaimana mendewasakan gereja atau bagaimana melayani). Kami lebih banyak memfokuskan mereka pada latihan pembentukan kerohanian." Setelah menyiapkan para pendeta untuk memuridkan dan memimpin, mereka diperbolehkan kembali ke jemaatnya. "Setelah pendeta awam ini dilatih, mereka akan kembali ke kota dan desa masing-masing. Kemudian, mereka menginjili orang-orang yang Allah telah persiapkan bagi mereka." Berdoalah agar Allah terus membangun gereja-Nya di China. (t/Uly)