Doa Bagi Paraguay
Di sebuah tempat penampungan anak-anak, seorang perwakilan dari sebuah lembaga pelayanan yang ada di Asuncion, Paraguay, membawa sebuah batu besar dan setangkai bunga yang digunakan sebagai alat ilustrasi dalam khotbah yang disampaikannya. Ia mengatakan bahwa Allah bisa menciptakan sesuatu sekeras dan setegar batu; tapi ia juga dapat menciptakan sesuatu selembut dan seindah bunga. Allah yang sama juga telah menciptakan setiap anak sesuai dengan rencana- Nya dan Dia juga rela mati untuk manusia ciptaan-Nya. Sesudah mengakhiri khotbahnya, pembicara itu mengundang setiap anak yang ingin memberikan hidup mereka kepada Yesus. Alfredo adalah satu-satunya anak (dari 14 anak yang hadir) yang memberikan respon. Sejak dia menerima keselamatan itu, tingkah lakunya berubah secara drastis. Sebagai pemimpin sebuah kelompok anak-anak berandalan, dia hanya tertarik untuk berkelahi, tidak punya kemampuan bersosialisasi, dan suka mengancam anak-anak lain. Namun sekarang dia menjadi anak yang terbuka dan lebih ramah. Yang semula sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya pada masalah iman ataupun hubungan dengan Yesus, sekarang dia memiliki minat yang sangat besar untuk mempelajari Alkitab. Alfredo menjadi alat kunci untuk menjangkau anak-anak berandalan dalam kelompoknya.
Sumber: FridayFax, March 8, 2002
Di Paraguay ada suatu bentuk pelayanan baru yang mulai berkembang pesat. Wakil organisasi Audio Scripture Ministries (ASM), Tom Dudenhofer, menceritakan awal mula pelayanan tersebut berjalan. "Dua tahun lalu, ASM menerima surat permohonan dari seorang misionaris di Paraguay untuk mengirim beberapa pemutar tape-talk untuk membantu mereka dalam menjangkau daerah-daerah terpencil di luar kota, dan kami dengan senang hati mengirimkannya untuk mereka." Salah seorang yang bertugas membagikan pemutar tape-talk itu mengendarai sepeda motor, dan dengan mobilitasnya dia dapat menyebarkan Alkitab Audio tersebut ke banyak desa di Paraguay. Atas dedikasi mereka itu, lanjut Dudenhofer, perkembangan gereja menjadi begitu fenomenal. "Dari penginjilan mereka saja, dalam setahun ada 20 gereja baru mulai menyelenggarakan ibadah. Para misionaris kemudian memberikan follow-up bagi para penduduk desa yang berkeputusan untuk menerima Kristus dalam hatinya. Caranya dengan menempatkan pendeta-pendeta nasional di semua gereja tersebut." Ada rencana untuk membagikan lebih banyak pemutar tape-talk di daerah itu melalui para misionaris, organisasi-organisasi misi, dan pelayanan-pelayanan nasional.
[Sumber: Mission Network News, September 26th 2005]
Pokok Doa:
Project Hannah, sebuah pelayanan dari Trans World Radio, adalah sebuah pelayanan yang menjangkau wanita di seluruh dunia yang mengalami luka hati. Pelayanan ini dilakukan melalui program radio dan pelayanan doa mereka. Perwakilan dari Project Hannah mengatakan bahwa pelayanan doa mereka menggerakkan para wanita untuk melakukan aksi. Salah satu contohnya adalah tim wanita dari Amerika yang berkunjung ke Paraguay. "Tim tersebut berkunjung ke Paraguay untuk melihat langsung pelayanan yang dilakukan di Paraguay dan mengunjungi penjara wanita di ibukota negara Asuncion. Injil diberitakan dan lusinan narapidana berkomitmen untuk menyerahkan hidup mereka kepada Kristus." Sekarang ini ada tim-tim doa yang tersebar di lebih dari 80 negara dengan 20 bahasa yang berbeda. Project Hannah mengatakan bahwa pada saat setiap wanita menerima berita Injil, maka dampaknya akan luar biasa bagi generasi masa depan. "Jika kita berpikir tentang dampaknya terhadap anak-anak, dengan menjangkau para wanita, berarti kita juga telah menjangkau anak-anak yang dimiliki oleh para ibu di seluruh dunia."
[Sumber: Mission Network News, April 12th, 2005]
Pokok Doa:
Sebagai misionaris, John Stucky mulai menyiapkan enam bahan akhir penginjilan untuk kelas Alkitab, John sangat bersuka cita sebab dia akan segera memberitakan Injil kepada masyarakat Sanapana di Paraguay.
Dia sedang menerjemahkan bagian-bagian dalam Alkitab mulai dari Kejadian dan diakhiri dengan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sebelum ini, kitab Kejadian sudah selesai dan diperiksa. Namun, pasal-pasal setelah Kejadian masih harus dikerjakan. John perlu menerjemahkan ulang Alkitab dalam bahasa Sanapana ke bahasa Inggris supaya konsultan terjemahan bisa memahami isinya. Dia juga masih membutuhkan bantuan pada penutur bahasa Sanapana asli untuk memeriksa terjemahannya. Setelah itu, John dan konsultan bahasa akan bekerja bersama para penutur asli itu untuk melihat seberapa paham mereka akan isi Alkitab.
Ini adalah tugas besar yang akan diemban John setelah tahun baru ini. Terjemahan dari bahasa Sanapana ke bahasa Inggris harus sudah selesai sebelum mereka dapat melakukan pengecekan akhir pada bagian kitab-kitab tersebut.
[Sumber: New Tribes Mission, November 2006]
Pokok Doa:
Secercah cahaya muncul di tengah situasi sulit di gereja Chamacoco. Kepemimpinan telah mulai mengubah keadaan di antara orang Chamacoco, yang selama beberapa bulan mengalami masalah dengan persatuan di antara mereka.
"Tanpa persatuan, mereka tak akan dapat melayani dengan baik di komunitas mereka dan antara satu dengan yang lainnya," tulis Steve dan Monica Gutzmer. Keluarga Gutzmer itu melakukan pelayanan di antara masyarakat Chamacoco, tapi kini mereka lebih banyak melayani dan mendukung pelayanan pertumbuhan gereja di Paraguay.
"Doakan agar orang percaya di Chamacoco dapat bersama-sama bertumbuh dalam kerohaniannya," tulis Randy Steel, yang juga bekerja bersama mereka dan sekarang juga membantu pelayanan lain di Paraguay.
"Chrispolo dan Pablo adalah dua pemimpin yang handal di antara para pemimpin gereja yang ada," demikian tulis pasangan Gutzmer itu. Di bawah kepemimpinan kedua orang itu, pelayanan remaja bisa dibilang sangat berkembang pesat.
"Mereka juga terlibat dalam membantu menyelesaikan perselisihan yang dihadapi beberapa anggota gereja," demikian tulis Gutzmer lagi. "Kami sangat yakin bahwa Tuhan sedang bekerja di hati dan hidup para orang percaya itu."
Sumber: New Tribes Mission, Januari 2006