Doa Bagi Haiti
Orang-orang awam di Haiti didorong untuk terlibat dalam pelayanan misi. Men for Missions, organisasi orang awam yang bekerja sama dengan/untuk OMS International, mendorong para orang awam di Haiti supaya memberikan dan mengerjakan kerinduan yang ditaruh Allah dalam hati mereka. Salah satu program dari Men for Missions adalah Operation Saturation -- program untuk mengenalkan Kristus bagi semua penduduk Haiti hingga tahun 2004 dengan cara mendistribusikan radio yang memiliki saluran tertentu.
Sejak tahun 1958 OMS International telah memiliki stasiun radio yang memancarkan siaran Injil di Haiti yang sungguh-sungguh membutuhkan hal tersebut. Tujuan OMS International adalah mendistribusikan sebanyak 250.000 radio bagi penduduk Haiti sampai akhir tahun 2004 nanti. Sebanyak 30.000 radio telah dibagikan dan OMS International terus melanjutkan siarannya sehingga para penduduk Haiti dapat mengenal Yesus. Diharapkan melalui siaran rohani dan radio-radio yang dibagikan dapat menolong mereka untuk bertumbuh menjadi murid-murid Kristus.
Sumber: Mission Network News, August, 8th 2002
Negara Haiti sedang merangkak untuk memperbaiki kondisi pemerintahan yang tidak stabil dan ekonomi yang terpuruk, namun demikian ada satu gereja, yaitu Les Cayes [luh-KY], yang menunjukkan tuaian rohani yang sangat pesat. Pendeta gereja itu mendapat dukungan dari "Rays of Hope", sebuah pelayanan yang berbasis di Michigan. Pendeta di gereja itu menceritakan bahwa dia mulai mendirikan gereja itu bersama dengan keluarganya pada tahun 1992 dan semenjak itu gerejanya mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Saat ini ada sekitar 300 jemaat yang beribadah di gereja. Setiap Sabtu diadakan pusat pelatihan misionaris. Gereja ini juga memanfaatkan sekolah-sekolah sebagai sarana untuk penginjilan. Namun, kesulitan yang dihadapi adalah masalah dana untuk menggaji para guru karena para orangtua tidak memiliki uang bahkan anak-anak pun kesulitan untuk memperoleh makanan.
Sumber: Mission Network News, May 2002
Sebuah jaringan radio satelit sedang menuju ke Haiti dengan misi penginjilan sebagai tujuan utamanya. Hal ini merupakan langkah yang terbaru dari proyek "Operation Saturation" yang bertujuan untuk menyediakan akses tentang penginjilan bagi orang-orang Haiti. Wayne, pimpinan dari Misi International menjelaskan bahwa latar belakang visi pelayanan ini adalah: "Kami hanya ingin melengkapi jaringan kami dengan sistem satelit, dan ternyata sinyal yang dihasilkan sangat kuat," katanya.
"Sekarang kami siap untuk bergerak dengan lebih berani lagi ke seluruh negara Haiti." Para donatur telah memberikan bantuan dana untuk menyebarkan lebih dari 42.000 radio ke seluruh Haiti. Radio-radio ini dirancang hanya untuk menerima siaran radio Kristen lokal.
Sumber: What In The World, 30 Juni 2003
"For Haiti with Love" sekarang telah memiliki pelayanan penjara. Direktur Penjara datang ke kantor utama untuk meminta bantuan karena kekurangan makanan dan uang untuk menghidupi 300 narapidana. Pelayanan kesehatan, para pekerja dan kesaksian dari "For Haiti with Love" sungguh menarik perhatian kepala penjara itu. "For Haiti with Love" benar-benar ingin membantu penjara tersebut karena mereka mengetahui bahwa ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengenalkan dan memberitahukan bahwa Allah juga mengasihi para narapidana.
Sumber: Mission Network News, March 12, 2003
Ribuan orang menderita kelaparan di Haiti pada saat kelompok- kelompok kemanusiaan sedang berjuang membantu mereka yang terkena bencana angin topan Jeanne. Bencana ini menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Di sisi lain, Evangelical Baptist Mission (EBM) telah membantu berdirinya gereja baru di Haiti. Jim Burdick dari EBM mengatakan bahwa gereja ini ingin membantu mereka yang terkena bencana, baik secara jasmani maupun rohani.
"Gereja ini muncul dengan rencana unik dan mereka mengontak kami dan berkata ´Kami memiliki rencana untuk menolong para keluarga yang terkena banjir dan angin topan, sekaligus kami ingin menjangkau mereka. Yang diharapkan para korban bencana dari kami adalah partisipasi semampu kami´." Gereja baru ini akan menyediakan kebutuhan makanan, sarana kesehatan, pakaian, dan juga Injil. Burdick mengatakan bahwa dukungan dalam berbagai bentuk akan sangat membantu pelayanan ini.
Sumber: Mission Network News, October 7th, 2004
Compassion International terus melanjutkan usahanya untuk menghitung orang-orang yang hilang akibat bencana banjir yang terjadi minggu lalu di Haiti. Compassion memberikan sponsor bagi ribuan anak di dunia termasuk di Haiti. Perwakilan dari Compassion, Haiti, mengatakan bahwa ada empat anak yang meninggal dalam bencana itu dan sekarang Compassion akan memperluas program bantuan yang mereka lakukan. "Kami mengumpulkan informasi untuk mengetahui dengan tepat berapa jumlah keluarga yang menjadi korban banjir.
Kami ingin mendata berapa banyak kebun dan binatang yang hanyut karena banjir. Dengan demikian kami dapat mengetahui siapa saja yang membutuhkan bantuan melalui program Family Disaster Program." Banjir ini memberikan banyak penderitaan, namun perwakilan dari Compassion menyatakan bahwa perlindungan Allah terasa sangat nyata. "Ketika kami melihat situasi, kami menyadari bahwa ada beberapa keluarga yang selamat dan ini tidak mungkin terjadi kalau bukan karena intervensi Allah. Karena itu hati mereka mulai terbuka untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat."
Sumber: Mission Network News, June 4, 2004
Ketika Haiti merayakan Dies Natalisnya yang ke-200 pada tanggal 1 Januari 2004 yang lalu, banyak orang yang berencana untuk mendedikasikan negara ini kepada Setan. Banyak kerusuhan juga terjadi di Haiti saat memasuki tahun baru 2004. Penginjil Sammy Tippit percaya bahwa hal ini menjadi tantangan keras bagi umat percaya di Haiti. "Saya pikir, semakin dekat Anda menyaksikan bagaimana mereka merayakan ulang tahun negara ini, maka semakin banyak perselisihan pendapat yang Anda saksikan karena saat ini merupakan saat penentuan di sepanjang sejarah negara Haiti.
Perayaan ini menjadi saat untuk mengingat kembali dari mana mereka berasal. Ada kemungkinan akan banyak terjadi pergolakan politik. Di tengah- tengah situasi seperti ini, umat Kristen ingin mengatakan, 'Hey, kami ingin mempersembahkan negara ini kepada Allah." Tippit mengatakan bahwa kepercayaan mereka dilandasi atas ketertarikan untuk melakukan proyek yang mendukung pelayanan. "Kami bekerja sama dengan Center for Evangelism dan Leadership Training yang ada di Haiti. Kami berharap bahwa semua materi dan sumber latihan Kepemimpinan dan Penginjilan yang kami miliki dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Creole dan juga bahasa Perancis. Dengan demikian, bahan- bahan tersebut bisa dipakai untuk membangkitkan suatu generasi pemimpin yang baru.
[Sumber: Mission Network News, January 1st, 2004]
Pokok Doa:
Sangat dibutuhkan, dana untuk mendukung radio Kristen di Haiti. Ketika aksi kekerasan masih terus berlanjut di Haiti, orang-orang Kristen mulai menyadari bahwa satu-satunya jawaban atas masalah ini adalah perubahan hati. Menurut Men for Missions, organisasi yang melayani masyarakat umum milik OMS International, radio Kristen dapat membantu. Perwakilan dari Men for Missions, Wayne King, mengatakan bahwa stasiun radio Kristen 4VEH tidak hanya mengabarkan Injil kepada mereka yang belum mendengarnya, namun juga memberikan pengajaran bagi mereka yang telah percaya.
"Haiti terkenal dengan daerah pegunungan dan karangnya. Sangat sulit bagi orang-orang untuk pergi ke gereja. Jadi mendengarkan radio adalah satu cara yang dapat mereka lakukan. Karenanya bisa dikatakan bahwa 4VEH menyediakan alat pengajaran." 4VEH juga membantu para pendeta yang membutuhkan bahan- bahan pelatihan yang sesuai, namun demikian, pendanaan tetap menjadi permasalahan utama kami sekarang. "Dengan berbagai kejadian seperti topan Katrina dan bencana lain yang melanda Haiti, ada sebuah perubahan drastis yang kami hadapi yaitu dalam hal dana."
[Sumber: Mission Network News, December 5th 2005]
Pokok Doa:
Setahun setelah topan Jeanne mengamuk di negara itu, musibah gizi buruk mulai melanda negara ini. Anak-anak yang selamat dari bencana banjir tersebut banyak yang terlihat memiliki perut buncit, mata sayu dan rambut yang kemerah-merahan. Anggota "From Haiti with Love", Eva DeHart, mengatakan bahwa itu adalah tanda kekurangan nutrisi. Dia berkata bahwa kerja tim mereka adalah untuk membagikan harapan pada Kristus kepada anak-anak itu, saat hidup jasmani mereka sedang dalam bahaya.
"Kami memiliki paket-paket makanan dan kami benar-benar mulai mengisi mereka dengan vitamin dan makanan. Ketika rambut mereka mulai tumbuh, Anda dapat melihat bahwa rambut itu kembali berwarna hitam dan berkilat karena protein yang seimbang mulai memperbaiki tubuh mereka." DeHart berkata bahwa perhatian utama mereka adalah pemenuhan nutrisi bagi para bayi. "Kami kehilangan sumber yang menyediakan formula itu karena adanya pergantian personel di perusahaan farmasi yang selama ini menyediakan formula tersebut. Kami tidak lagi mempunyai penyalur tetap untuk formula bagi bayi-bayi itu."
Sumber: Mission Network News, September 20th 2005
Pemandangan di Haiti seperti bekas luka yang menganga setelah negara ini dihantam badai tropis Jeanne. Ratusan orang kehilangan rumah dan kelaparan sejak terjadinya bencana banjir pada September 2004 yang membunuh lebih dari 2000 orang dan menyebabkan lumpuhnya kota. Perwakilan dari Christian World Outreach (CWO) berkata bahwa sejak terjadinya tsunami, Haiti menjadi terlupakan. Namun hal itu tidak mengubah fakta tentang pentingnya bantuan bagi penduduk yang selamat dari badai di Haiti.
"Sekarang, tentu saja air sudah tidak ada, tetapi semua harta milik mereka telah ikut hilang. Semua yang dulu mereka miliki telah musnah ditelan lumpur dan tersapu banjir. CWO tetap berkomitmen untuk membantu dalam nama Kristus. Perwakilan tersebut mengatakan bahwa masih ada banyak orang yang berkomitmen untuk memberikan dan mengangkut bantuan bagi orang-orang yang menderita dan membutuhkan. Meskipun demikian, CWO masih butuh banyak bantuan untuk bisa merealisasikan pelayanan tersebut di Haiti.
Sumber: Mission Network News, Januari 17th 2005
Haiti menjadi fokus dalam pelayanan penerbangan setelah pemilihan presiden berlangsung. Negara ini kemarin mengumumkan Rene Preval sebagai presiden Haiti selanjutnya setelah tercapainya kesepakatan yang menghindarkan terjadinya kekuatiran meletusnya kerusuhan. Para pemrotes telah turun ke jalan berkenaan dengan pengumuman itu. Anggota Mission Aviation Fellowship, Kevin Swanson, mengatakan bahwa aksi protes tersebut memang memberi pengaruh pada pekerjaan mereka.
"Staf kami sendiri memang baik-baik saja dan kami tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengevakuasi mereka. Sempat ada beberapa hari dimana pilot kami tidak dapat pergi ke bandara, sehingga membuat kami harus membatalkan penerbangan, namun itu hanya sementara saja." Terakhir ini, MAF sedang melayani 46 organisasi yang berbeda dan membutuhkan lebih banyak lagi pesawat. Sementara mereka telah menyediakan perbekalan, guru-guru dan barang-barang lain, Swanson mengatakan bahwa hal itu telah membuat pelayanan mereka semakin efektif. "Saat pesawat menerbangkan sebuah tim yang membawa Film YESUS dan berencana mensharingkan tentang Kristus di negara tersebut, masyarakat telah memberikan respon penerimaan yang baik dan mereka mau mendengarkan tanpa curiga karena MAF telah terlebih dulu membuktikan pelayanan kasih mereka dengan membawakan barang- barang kebutuhan dan hal-hal penting untuk desa-desa di negara itu."
[Sumber: Mission Network News, February 17th, 2006]
Pokok Doa:
Berita terbaru, pemilihan presiden Haiti yang dijadwalkan pada tanggal 8 Januari 2006 kembali mengalami penundaan. Kemiskinan dan berbagai kesimpangsiuran yang terjadi telah menjadi hambatan terbesar di negara itu. Anggota organisasi For Haiti With Love, Eva DeHart, mengatakan bahwa pekerjaan mereka adalah sebuah langkah kecil untuk menuju pembangunan stabilitas di negara itu. "Pembangunan adalah kunci ke pemulihan ekonomi.
Oleh karenanya negara ini membutuhkan proyek-proyek pembangunan yang selain untuk mengembangkan infrastruktur itu sendiri, juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga orang-orang dapat mulai mendapat penghasilan dan roda ekonomi pun dapat mulai berjalan." DeHart mengatakan bahwa pelayanan penginjilan mereka saat ini telah mulai dilakukan lewat kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. "Untuk melengkapi program di bidang pangan dan klinik kesehatan, mengingat dana yang telah tersedia, kami akan selalu melakukan pembangunan rumah-rumah bagi para tunawisma. Kegiatan itu tidak hanya menciptakan lapangan kerja, hal itu juga memberikan contoh nyata dari terang kasih Tuhan yang ada di sana untuk disaksikan orang-orang.
[Sumber: Mission Network News, January 4th 2006]
Pokok Doa:
Haiti (MNN) -- Pemilihan umum di Haiti ditunda lagi di tengah upaya untuk mereformasi perundang-undangan di negara tersebut. Meski suasana telah relatif aman untuk beberapa saat, ada kekhawatiran bahwa penundaan tersebut akan menimbulkan kekacauan. Namun, kekacauan yang terjadi pada masa lalu diharapkan tidak memengaruhi pesta Natal tahunan "For Haiti with Love". Roselin berkata, "Ada sekitar lima ratus orang yang akan kami beri beras, kacang-kacangan, dan daging ayam, dan juga mainan baru untuk anak-anak. Kota ini telah merencanakan sebuah pesta sejak bulan Januari awal tahun ini. Roselin mengatakan, kegiatan ini merupakan acara tahunan yang cukup penting bagi orang-orang yang kami layani. Sebelum mereka makan, mereka menyanyi dan berdoa, dan kami menceritakan tentang kelahiran Yesus dan memperlihatkan kepada orang-orang tentang cinta kasih Tuhan. Doakan semoga semuanya berlangsung dengan tenang.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10567 |
Pokok Doa
Beberapa pria bersenjata menawan seorang misionaris Amerika beberapa hari yang lalu di dekat ibukota Haiti. Kini semakin banyak misionaris asing yang menjadi target penculikan untuk mendapatkan tebusan. Eva DeHart dari For Haiti With Love mengatakan bahwa seorang staf mereka merasa optimis mereka tidak akan diganggu. Pertama karena kebanyakan staf mereka adalah warga Haiti. Alasan selanjutnya, "Kami memberikan pelayanan secara gratis kepada para penduduk tanpa terkecuali di klinik tersebut serta menangani luka dan penyakit. Kami sedikit terlindungi karena pelayanan yang kami lakukan dan sangat terlindungi karena doa yang kami panjatkan." DeHart mengatakan bahwa mereka juga mengabarkan Injil, meski hanya sesekali disiarkan melalui program mereka. "Yang diperlukan untuk menyediakan pekerjaan adalah pemasukan dana internasional. Jika orang dapat bekerja dan memberi makan keluarganya, mereka tidak akan tertarik untuk berkelahi dan membuat masalah. Mereka hanya merasa putus asa."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Naiknya harga pangan yang tak terkendali dan kelangkaan bahan pokok membuat warga Haiti yang hidup dengan penghasilan di bawah dua dolar Amerika per hari membuat perencanaan pengeluaran yang sehemat mungkin untuk menyiasati ancaman kelaparan. Wanita hamil di Haiti mulai membuat kue-kue kering yang dibuat dari tanah liat yang bisa dimakan sebagai antiasam dan sumber kalsium. Namun mengonsumsi kue ini secara terus-menerus akan mengakibatkan kekurangan gizi, gangguan usus, dan efek berbahaya lainnya, khususnya bagi ibu-ibu hamil. Bright Hope International akan mengirimkan sampel kue tanah tersebut untuk mendapatkan sumbangan dalam bentuk bantuan makanan dan modal untuk memulai perkebunan sayur-sayuran kecil. Misi ini telah bekerja sama dengan gereja-gereja lokal secara internasional selama empat puluh tahun untuk membawa kasih Kristus ke daerah-daerah yang memprihatinkan. Melalui kerja samanya dengan 23 gereja di Pignon, Haiti, mereka telah mengidentifikasi keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di komunitas tersebut. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Surviving on "Dirt Cookies" |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Pemandangan di Haiti selama 7 bulan terakhir ini masih morat-marit. Rumah-rumah sementara baru mulai didirikan. Akan tetapi, Child Care Worldwide (CCW) berfokus pada satu hal yang memberikan perubahan dramatis -- adanya atmosfer spiritual.
Sejak gempa, Mendelson Cesar, Direktur CCW, mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan secara rutin. Ada 62 orang yang telah menyerahkan hidup mereka untuk Kristus, yang menjadikan totalnya hampir mencapai 600 akhir bulan ini.
Selain itu, saat CCW melanjutkan program membagikan makanan, seperti memberikan makan siang kepada anak-anak sekolah dan nutrisi yang sangat diperlukan pengungsi, mereka tidak hanya memenuhi kelaparan fisik orang-orang Haiti saja tetapi juga memenuhi kelaparan rohani mereka. Tindakan kasih ini merupakan kesaksian seperti yang diinginkan Kristus, yaitu untuk mengenal setiap dan semua orang serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka secara utuh.
Sumber: Mission News, Agustus 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14607]
Pokok doa:
Bersyukur untuk pertobatan yang terjadi di antara orang-orang Haiti. Doakan agar mereka bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan.
Berdoa juga bagi program pemulihan pascagempa beberapa waktu yang lalu, agar pemerintah Haiti segera melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana di Haiti.
Port-au-Prince merupakan tempat tinggal bagi anak-anak yatim piatu sebelum gempa hari Selasa itu mengoyaknya menjadi reruntuhan. Seiring peningkatan angka kematian, MA bersama dengan Bethany Christian Services (BCS) memperkirakan bahwa akan muncul keadaan yang suram lainnya. "Korban akan semakin bertambah, dan tampaknya hal ini akan meningkatkan jumlah anak yatim piatu. Namun demikian, kami perlu waktu yang lama untuk benar-benar mengetahui jumlah kesempatan yang ada dan berapa banyak anak-anak lain yang akan membutuhkan pertolongan." BCS masih mencoba menghimpun bantuan mereka. "Ada dua rekan kami di sana. Salah seorang di antara mereka berpendapat: kami yakin bahwa semua anak-anak dalam keadaan baik- baik saja. Yang satunya lagi berkata: kami belum mendapatkan kabar." Situasi semakin bertambah buruk. Mereka yang bertahan hidup -- mengais-ngais persediaan mereka yang masih tersisa -- kemungkinan akan datang berduyun-duyun ke organisasi-organisasi semacam BCS. MA mengatakan, "Pertama-tama, kami mohon didoakan; kedua, sumbangan finansial akan sangat berguna pada saat seperti ini. Kami akan mengumpulkan dana dan mengunakan dana itu sebaik-baiknya untuk menolong anak-anak." Doakanlah untuk pintu-pintu yang dibukakan. "Kadang-kadang, terbuka kesempatan orang untuk mendengar Injil dengan cara baru yang benar-benar akan mengubah hati seseorang." (t/Ully)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13756
Pokok doa:
Doakan pelayanan Bethany Christian Services agar dapat membantu kebutuhan anak-anak Haiti yang menjadi yatim piatu pada gempa yang lalu. Kiranya mereka mendapat bantuan keuangan yang cukup untuk menolong anak-anak ini.
Doakan juga agar umat percaya di Haiti dapat membantu anak-anak ini, meskipun mereka juga hidup berkekurangan. Kiranya anak-anak ini akan bisa mendapat kasih sayang dan kehidupan yang lebih layak.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, menjanjikan 100 juta dolar untuk pemulihkan gempa Haiti. Diperkirakan angka kematian berkisar antara 45.000-50.000 jiwa. Namun, mereka yang masih bertahan hidup membutuhkan pertolongan, sekarang! Global Aid Network (GAIN USA) siap membantu. DZ dari GAIN berkata, "Beberapa bulan lalu kami mengangkut dua wadah khusus untuk menyimpan makanan, sepatu, dan persediaan lain untuk Haiti. Kami memutuskan untuk membagikan isi satu wadah sekaligus berhubung mereka sangat membutuhkannya. Tetapi, kami akan membagikan isi wadah yang lain untuk keadaan darurat." DZ dan tim yang pergi ke Haiti untuk melihat realisasi dalam 75 gereja yang mendapatkan bantuan itu. Dia berkata bahwa kebutuhan di sana sangat besar. "Ketika melewati kekacauan seperti ini, sulit bagi mereka mendengar kasih Allah. Tetapi, pada saat Anda membantu memenuhi kebutuhan medis, fisik, dan emosi mereka, kita akan mendapatkan kesempatan untuk menceritakan pengharapan yang ada dalam diri kita -- Injil." GAIN membutuhkan dana untuk mengangkut delapan wadah persediaan lain untuk Haiti.
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13757
Pokok doa:
Rumah sakit di Haiti runtuh karena gempa dahsyat beberapa waktu yang lalu. Ribuan orang terkubur di antara puing-puing reruntuhan. Dengan kondisi yang serba terbatas ini, tampaknya mustahil untuk memberikan perawatan medis kepada ribuan orang yang masih bertahan hidup. SB dari CURE International membawa lima anggota tim bedah ke wilayah ini. "Kami telah menemukan sebuah rumah yang tidak terlalu rusak parah, jaraknya hanya lima rumah dari reruntuhan rumah sakit anak- anak."
Karena SB mengetahui banyak orang ingin ikut menolong, SB berkata, "Pertama-tama, kami akan menerjunkan para profesional yang berpengalaman, mengamati situasi, dan kemudian kami akan mengetahui berapakah kebutuhan dokter dan perawat." Perusahaan listrik di negara tetangga, Republik Dominika, ikut membantu tim CURE. "Mereka menyumbangkan generator listrik, makanan, air bersih, dan persediaan medis." Orang-orang yang menerima bantuan itu menyaksikan pengharapan Injil. "Mereka memahami adanya pengaruh spiritual, misalnya, 'Allah pasti telah mengirim kalian.' Setelah keadaan itu mulai mereda, orang-orang bertanya-tanya, 'Mengapa Anda menolong kami?' Pada saat itulah kami mendapat kesempatan untuk menceritakan kasih Yesus yang menyertai mereka." (t/Ully)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13755
Pokok doa:
Mengucap syukur atas keberadaan organisasi-organisasi Kristen di Haiti yang banyak membantu para korban gempa, kerena pelayanan mereka secara tidak langsung telah membuat masyarakat Haiti dapat merasakan kasih Kristus.
Doakan juga agar masyarakat Haiti yang telah mendengar Injil digerakkan hatinya untuk lebih mempelajari Injil.
Saat kelegaan fisik merupakan prioritas, Proyek "Film JESUS" melakukan berbagai macam cara untuk menjangkau mereka yang tersesat. Tim "Film JESUS" di Haiti sudah berada di lokasi dan siap menolong kebutuhan di lapangan. Para pemimpin proyek belum mengetahui bagaimana keadaan para pekerja film ini di haiti, namun mereka tetap menolong dan menjangkau keluarga-keluarga di sekitar mereka. Ketika gempa melanda Tiongkok pada tahun 2008, tim "Film JESUS" langsung bertindak, dampaknya orang-orang berdatangan kepada Kristus. Doakanlah agar mereka yang terbelenggu praktik voodoo berpaling kepada Kristus. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13765
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan tim "Film JESUS" yang berupaya menjangkau masyarakat Haiti dengan Injil. Doakan agar tim ini dapat melayani mereka secara maksimal.
Doakan agar masyarakat Haiti yang telah dilayani oleh tim "Film JESUS" dapat membuka hati mereka untuk menerima kebenaran Injil.
Korban gempa Haiti sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan air. Parahnya, keterbatasan air akan menjadi masalah jangka panjang. Living Water International (LWI) telah berada di Haiti sejak 2004. JW dari LWI mengatakan bahwa tim mereka tengah berada di Haiti saat gempa terjadi. "Kami mendengar dari kru kami yang dekat dengan pusat gempa, dan kami dengar bahwa semua anggota kelompok kami serta anggota keluarga mereka akan bertanggung jawab." JW mengatakan bahwa regu bagian utara masih utuh dan mereka membuat rencana untuk memperbaiki 500 sistem air yang rusak. "Warga kota akan mengungsi ke daerah terpencil. Populasi desa akan membengkak dengan cepat, dan apa pun yang mereka punya tidak akan cukup. Kami akan mulai dari daerah terpencil, lalu kami akan bekerja agar kami dapat melayani daerah yang menjadi tempat pengungsian." LWI akan bekerja dengan jaringan-jaringan gereja agar Injil dapat disebarkan. Dibutuhkan dana yang cukup besar untuk memperbaiki satu sitem saluran air. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13764
Pokok doa:
Kita patut bersyukur untuk tim Living Water International yang membantu meringankan beban para pengungsi di Haiti. Doakan agar program memperbaiki sistem air yang rusak akibat gempa yang mengguncang Haiti beberapa waktu yang lalu, dapat terlaksana dengan baik.
Doakan juga upaya Living Water International dan gereja lokal untuk menjangkau masyarakat di Haiti dengan Injil, agar Tuhan melindungi mereka selama melayani di sana.
Hampir dua juta anak Haiti menjadi yatim piatu yang dihantui rasa takut setelah kejadian bencana alam yang lalu. Banyak juga yang mencemaskan keamanan mereka karena para penjarah yang mulai berkeliaran. Penjara runtuh, dan para napi membanjiri jalanan. Anak-anak kecil menerima pelecehan dan serangan dari kekacauan yang melanda Port-au-Prince. AL bersama Kids Alive mengatakan "Kids Alive berharap dapat bekerja sama dengan organisasi lain dan menyelamatkan anak-anak ini kemudian merawat mereka dalam waktu dekat ini dengan memberikan mereka bimbingan konseling dan perhatian yang mereka butuhkan setelah melalui kejadian yang mengerikan ini." Mereka memastikan bahwa anak-anak yang mereka tolong tetap aman. Kemudian mereka berusaha membantu lebih lagi. Anak-anak mendengarkan pesan ini: "Kami akan merawat kalian sampai kalian beranjak remaja. Kami akan mendidik kalian, dan kami akan mengasihi kalian, dan kami akan mengajarkan kalian tentang Yesus Kristus. Kami ingin kalian menjadi agen perubahan yang saleh untuk masa depan Haiti." Kids Alive mengirimkan dana untuk memulai pertolongan tapi masih banyak pertolongan yang dibutuhkan.(t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13762
Pokok doa:
Doakan tim Kids Alive yang saat ini sedang melayani anak-anak korban gempa di Haiti agar mereka dimampukan mendidik dan mengajarkan tentang Yesus Krisrus kepada anak-anak itu.
Berdoa juga agar Tuhan memulihkan trauma yang diderita anak-anak di Haiti akibat gempa, serta melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang tidak senonoh oleh orang-orang tertentu yang memanfaatkan kondisi dan situasi di Haiti saat ini.
Pasukan perdamaian PBB mengatakan bahwa kemarahan di Haiti saat ini dipicu oleh lambatnya distribusi bantuan. SB bersama dengan CURE International mengatakan dari bandara Port-au-Prince, "Mereka saat ini sedang merencanakan iring-iringan militer untuk bahan makanan dan perlengkapan, mereka merencanakan pengamanan yang sama seperti ketika mereka mempersiapkan iring-iringan pasukan yang akan berperang." Pengamanan yang ketat dan melimpahnya persediaan bantuan menyebabkan kemacetan. Sulit untuk mendapatkan tenaga tambahan. Padahal, rumah sakit telah kekurangan pekerja. "Di rumah sakit yang saya kunjungi, kurang dari 25 persen orang yang bekerja -- bisa jadi yang lain telah meninggal, atau saat ini mereka terjepit dalam krisis keluarga mereka sendiri." SB menyebutkan bahwa bantuan mereka sangat diperlukan. "Kami adalah misi medis pertama yang datang dan menyaksikan situasi medis mereka serta menolong mereka. CURE sedang mengerahkan bantuan tambahan. "Fenomena ini membuat orang bertanya- tanya, "Mengapa Anda datang? Mengapa Anda melakukan ini?" Pada saat itu, kami mengambil kesempatan untuk mengabarkan Injil Yesus Kristus dan menjawab pertanyaan mereka secara memuaskan. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13599
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan memampukan dan memberi kekuatan kepada orang-orang yang bertugas, para relawan pendistribusi bantuan kemanusiaan, yang sangat dibutuhkan masyarakat korban gempa di Haiti.
Doakan agar umat percaya di Haiti dapat memanfaatkan peristiwa yang tidak menyenangkan ini, untuk menceritakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya di Haiti.
Persediaan logistik bantuan masih terhambat di bandara utama Haiti. Pasukan internasional tetap menjaga keamanan hukum di Port-au-Prince. Lalu, mengapa ada kekisruhan? RS dari "Baptist Haiti Mission" mengatakan bahwa pemerintah sedang tidak aktif karena banyak bangunan dan dokumen yang hancur lebur. Selain itu, banyak aparat pemerintah yang hilang atau terbunuh. Namun, rumah sakit BHM masih berdiri. Mereka memunyai generator yang nyaris kehabisan bahan bakar. Tetapi, Allah menjawab doa mereka. "Kita bisa mendapatkan sedikit bahan bakar diesel, dan kita memunyai sistem filter air untuk memasak, minum, serta untuk keperluan rumah sakit." RS mengatakan bahwa pada saat ini para staf berpartisipasi untuk menolong dengan senang hati dan berusaha meringankan beban mereka. "Kami memunyai sekitar 80 tempat tidur di rumah sakit dan ada sekitar 300 pasien yang memenuhi kamar ekstra dan lorong-lorong RS pada saat yang bersamaan." Regu penolong menganggap masa-masa krisis ini membuka banyak pintu bagi penginjilan. "Masyarakat tidak melihat adanya pertolongan dari voodoo. Namun, mereka melihat bagaimana organisasi Kristen memberikan logistik bantuan dan juga memberikan perhatian kepada orang di segala penjuru dunia. Kami ingin mengikuti tindakan-Nya. Kami menjangkau mereka di dalam nama Kristus dan menolong orang yang membutuhkan." (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13768
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan organisasi-organisasi Kristen di Haiti pascagempa beberapa waktu lalu, yang telah memberikan bantuan dan menjadi berkat bagi orang-orang di Haiti. Doakan agar melalui pelayanan mereka semakin banyak orang yang rindu untuk mengenal Kristus secara pribadi.
Berdoa juga untuk upaya pemberitaan Kabar Baik yang dilakukan oleh organisasi Kristen di Haiti; doakan agar Tuhan menjamah hati setiap orang yang mereka injili sehingga mereka mau membuka hati mereka untuk Injil.
Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka akan membuka pelabuhan laut di Port-au-Prince, Haiti, dalam kurun waktu 2 atau 3 hari. Pelabuhan ini dapat mengurangi kepadatan di bandara. DZ yang berada di lokasi bersama Global Aid Network (GAIN USA) mengatakan bahwa masalahnya adalah koordinasi distribusi barang bantuan. "Banyak bangunan pemerintah telah musnah oleh gempa bumi di Haiti. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat dan para relawan lain datang ke lokasi dan mencari solusi untuk mengontrol distribusi bantuan ke berbagai tempat agar tidak terjadi kebingungan. Saya merasa banyak perwakilan pemerintah dan institusi lain mencoba mencari jalan keluar untuk masalah ini. Pembukaan pusat-pusat perawatan dan persediaan makanan akan memberi sedikit harapan." Sejauh ini, GAIN-USA telah mendistribusikan 100.000 makanan. DZ mengatakan bahwa di tengah-tengah tragedi, banyak orang berbicara tentang Tuhan. "Ada yang bertanya-tanya, 'Bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Pengasih mengasihi saya padahal saya menghadapi situasi seperti ini'. Namun, yang lain justru terdorong untuk mencari Tuhan karena mereka mencari pengharapan." DZ berkata banyak jemaat yang berkumpul di halaman gereja untuk beribadah pada hari Minggu karena banyak bangunan gereja sudah hancur dan rusak. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13771
Pokok doa:
Doakan pemulihan negara Haiti pasca gempa bumi beberapa waktu yang lalu. Doakanlah agar Tuhan memampukan pemerintah setempat dengan bantuan dari luar negeri untuk mengambil tindakan segera guna menata ulang Haiti, khususnya dalam hal logistik.
Mengucap syukur, karena melalui gempa yang terjadi di Haiti ini, banyak orang di Haiti terdorong untuk mencari Tuhan lebih sungguh.