Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya.
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa: