Berita terakhir, ketika misionaris Jim Sheffield mengajarkan kitab Kisah Para Rasul, orang Kristen di Landuma diperhadapkan dengan konsep baru -- memperingati kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus dalam suatu perjamuan kudus. Jim menunjukkan apa yang dilakukan oleh orang percaya mula-mula dan mendorong orang di Landuma untuk melakukan hal yang sama, untuk terus bertekun dalam iman dan mendengarkan perintah Tuhan, menikmati persekutuan, menolong sesama, merayakan perjamuan kudus dan berdoa bersama. Lalu Jim membaca dari kitab Markus, yang menceritakan perjamuan kudus yang asli. Ia mengingatkan mereka bahwa Yesus mengatakan agar melakukan hal ini untuk mengingat pengorbanan-Nya pada kita. Ia menjelaskan arti dari simbolisasi pemecahan roti. Lalu ia bertanya pada para orang percaya, makanan apa yang dalam budaya mereka yang terbaik untuk merayakan perjamuan Tuhan. Mereka menjawab bahwa sepotong roti Perancis adalah makanan yang paling berharga. Jim telah menduga keputusan mereka dan ia telah membawa roti Perancis itu. Kelompok tersebut duduk di sebuah lingkaran kecil kemudian roti itu diberikan bergiliran, setiap orang mengambil secuil, memuji Tuhan dan bersyukur pada Dia atas pengorbanan-Nya. Jim kemudian menjelaskan arti dari simbolisasi anggur. Jemaat di Landuma memutuskan bahwa minuman sejenis kool-aid yang bisa dibeli di supermarket adalah pilihan terbaik. Mereka kemudian mendiskusikan apakah akan menggunakan gelas secara bersama-sama atau gelas sendiri-sendiri. Biasanya mereka menggunakan gelas secara bersama untuk makan, namun mereka telah melihat gereja Afrika menggunakan gelas sendiri-sendiri. Jim mengatakan bahwa Yesus menggunakan gelas secara bersama ketika Ia memimpin perjamuan kudus namun gelas terpisah juga sering dipakai untuk menghindari penularan penyakit. Jemaat Landuma memutuskan bahwa akan lebih cocok menggunakan gelas bersama. Jim mempunyai 2 buah gelas untuk wadah minuman buah merah lokal yang telah siap sedia dan mulai meminumnya secara bergiliran, sekali lagi dengan memuji dan mengucap syukur pada Tuhan dalam doa setiap kali gelas itu berpindah tangan. Jemaat Landuma memutuskan bahwa mereka akan mengadakan komuni pada setiap akhir acara kebaktian. Jim bertanya bagaimana cara mereka membayar roti dan minuman itu. Beberapa waktu yang lalu para jemaat telah memutuskan bahwa mereka akan menjalankan kantong persembahan tiap minggu dan mereka menetapkan akan mengambil biaya itu dari sana. Jim berkata pada para jemaat itu bahwa ia akan memimpin mereka dalam melakukan perjamuan kudus selama 2 minggu ke depan namun setelah itu mereka akan memilih dua orang untuk memimpin setiap minggunya. Mereka memilih Masalu dan Salu, 2 orang yang telah dianggap sebagai pemimpin di antara orang percaya di Landuma.
Sumber:New Tribes Missions, February 2006