Misionaris asli Sudan merupakan kunci untuk membangun strategi
pelayanan di Sudan. Meredanya perang di Sudan telah membuka jalan
bagi SIM International untuk memulihkan pelayanan mereka di wilayah
Selatan. Steve Strauss perwakilan dari SIM mengatakan bahwa mereka
berpikir secara strategis dan Tuhan telah membuka banyak pintu:
"Karena selama bertahun-tahun mengalami kehancuran akibat perang,
banyak infrastruktur yang hancur total. Kami sudah merencanakan dan
memikirkan banyak hal serta mendapat undangan untuk membantu
pembangunan kembali infrastruktur pendidikan yang telah hancur." Hal
tersebut sangat menyenangkan, kata Strauss, karena dalam proyek
tersebut tidak hanya misionaris Barat yang terlibat. SIM bekerja
sama dengan gereja-gereja Afrika agar mengutus misionaris-misionaris
mereka. "Kami merekrut misionaris dari Ethiopia, Nigeria, dan
pengajar-pengajar lain untuk melayani sebagai guru sekaligus
penginjil. Mereka akan menjadi guru Sekolah Dasar, namun mereka juga
menjadi penginjil. Bersama-sama dengan para misionaris yang bekerja
di lapangan, mereka dapat membantu gereja-gereja di Sudan Selatan
untuk berdiri dengan kokoh kembali."
Sumber: Mission Network News, June 6th 2005