Lima tahun yang lalu, Ellen adalah seorang pembantu yang buta huruf.
Sekarang dia dapat membaca dan menulis. Dia juga bertumbuh secara
rohani dan menjadi anggota paduan suara gereja. Sebuah program
pemberantasan buta huruf bagi orang-orang dewasa yang telah dirintis
oleh sebuah organisasi misi pribumi (dengan bantuan dari Christian
Aid) merupakan kunci keberhasilan transformasi yang dialami oleh
wanita itu. Menjadi pembantu yang buta huruf membuat Ellen tidak
memiliki harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Meskipun
dia menjadi orang percaya, kemungkinan besar dia hanya dapat kembali
mengikuti budaya lama yang dianut lingkungannya. Tapi Ellen bersama
beberapa orang teman wanitanya mengikuti program pemberantasan buta
huruf yang diadakan di rumah seorang misionaris. Mereka datang
setelah menyelesaikan tugas-tugasnya sepanjang hari itu. Bersama
dengan pelatihan membaca/menulis itu, pemberitaan Injil dan
pemuridan juga disampaikan.
Pendidikan menjadi dasar bagi penginjilan yang efektif. Meskipun
penginjilan di wilayah itu tidak dilarang pemerintah, tingkat
kemiskinan yang tinggi, buta huruf dan pengangguran merupakan
penghalang terjalinnya komunikasi yang efektif. Salah satu
pendekatan yang dilakukan oleh lembaga misi tersebut adalah menolong
mengurangi permasalahan sosial melalui intervensi-intervensi di
bidang pendidikan. Setiap pelayanan itu sekaligus merupakan sarana
untuk memberitakan Injil.
Sumber: NEWSBRIEF--2002-02-21