Doa Bagi Negara Ghana
Fokus pelayanan The American Leprosy Mission (ALM) ditujukan pada
para penderita penyakit lepra/kusta yang tinggal di sepanjang Pantai
Gading (Ivory Coast) dan Ghana. Sehubungan dengan semakin
bertambahnya jumlah penderita dan juga sifat alami penyakit ini yang
merusak secara agresif, ALM mencoba menolong para penderita yang ada
di kedua wilayah tersebut. Seorang perwakilan dari ALM menjelaskan
bahwa dengan perawatan efektif yang mereka lakukan, jumlah penderita
kusta mengalami penurunan dan ALM bisa melihat bahwa penyakit kusta
ini dapat segera diatasi. Lalu, ALM minta pimpinan Allah untuk
menunjukkan beberapa penyakit yang jarang sekali mendapat perhatian
dari beberapa organisasi lain. Salah satu dari penyakit itu adalah
"Buruli Ulcer" yang menyerang penduduk di Afrika Barat. ALM mendapat
kesempatan untuk memberitakan tentang pengharapan Injil saat
melayani para pasien yang mengidap penyakit tersebut. Para pekerja
ALM, selain menolong perawatan para penderita penyakit itu di rumah
sakit, pada saat yang sama mereka juga membagikan Perjanjian Baru
dan traktat-traktat Injil kepada para pasien. Firman Tuhan mulai
diterima melalui diri para pasien. Karena sebagian besar dari pasien
itu dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama maka para
pekerja ALM mendapat banyak kesempatan untuk menjalin hubungan
dengan mereka secara pribadi. Dengan demikian terbuka banyak
kesempatan untuk mensharingkan Injil kepada para pasien.
Sumber: Mission Network News, April 5, 2002
Kebutuhan akan tersedianya air minum yang bersih terus membuka
peluang untuk memberitakan Injil. Perwakilan dari Living Water
International, mengatakan bahwa mereka memberikan respon terhadap
kebutuhan yang sangat besar tersebut di wilayah Afrika Barat.
"Kami tidak hanya bisa memberi air untuk minum tetapi kami juga
bisa memberikan Air Hidup yang terbaik dan dengan cara ini kami
dapat mensharingkan Injil. Hal ini seperti pintu terbuka ketika
kami mengatakan bahwa kami tidak hanya akan menggalikan sumur air
bagi mereka, tetapi kami juga akan menceritakan kepada Anda
sesuatu lebih memuaskan daripada segelas air."
Living Water menjangkau banyak komunitas di Ghana, tetapi ini saja
tidaklah cukup. Fulton menjelaskan bidang apa saja yang harus
dikerjakan.
"Di sini kami telah mengadakan 28 proyek dan kami hanya dapat
menjangkau kira-kira 14.000 orang. Saat ini kami mencari 7,2
juta orang yang tidak memiliki sumber air bersih dan mungkin
lebih dari 90% dari 7,2 juta orang tersebut belum mendengar
Injil."
Afrika Barat sekarang sedang musim hujan, jadi anggota tim harus
memperhitungkan waktu untuk menunggu kondisi yang lebih baik dan
tersedianya suplai sebelum mulai melakukan program ini.
Sumber: Mission Network News, June 26, 2003
Para penduduk di Ghana sedang mencari banyak dukungan meskipun
sebenarnya mereka mempunyai sumber-sumber kekayaan lokal yang
melimpah. Oasis International Training Centre sedang mengajar mereka
bagaimana caranya untuk memanfaatkan dengan baik setiap sarana yang
mereka miliki. Dengan demikian mereka bisa berjuang untuk
mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Perwakilan dari Oasis
International mengatakan bahwa organisasi ini sedang berupaya untuk
terus memberikan seminar-seminar pendidikan bagi para pemimpin
gereja di Ghana. "Banyak gereja yang keterlibatannya sangat besar
dalam pelayanan penginjilan. Namun belum semua gereja memberikan
follow-up dalam mengajar dan memuridkan. Karena itu kami sungguh
merasa bersukacita karena ada banyak pendeta yang mengikuti seminar-
seminar yang kami adakan. Karena itu, kami dapat memberikan beberapa
pelatihan kepemimpinan. Oasis International berusaha memberikan
lebih dari sekedar pelatihan rohani. Teknologi pelatihan yang mereka
lakukan sangat membantu banyak dalam melakukan pelayanan outreach.
"Kami dapat mendistribusikan beberapa komputer kepada beberapa
pejabat pemerintah dan pendeta untuk membantu beberapa pekerjaan
administratif. Ini merupakan salah satu hal kecil yang bisa kami
lakukan, namun kami boleh melihat bahwa gerakan komputer secara
keseluruhan di wilayah-wilayah Ghana sangat membantu dalam
penyebaran Injil."
[Sumber: Mission Network News, February 26th, 2004]
Pokok Doa:
Berita bagus minggu ini terjadi di Ghana saat pengabaran Injil di
negara ini berjalan selangkah lebih mudah seiring dengan terjadinya
pengembangan infrastruktur. "Lebih mudah untuk menjangkau beberapa
kota dan desa kecil sehingga tim kami memiliki akses yang lebih
mudah untuk pergi desa dan kota yang berbeda-beda untuk memberitakan
Injil." Ambrose Brennan dari Oasis International baru-baru ini
menyediakan waktu untuk mengajar di pusat pelatihan yang mereka
miliki dan organisasi ini juga membeli tanah sehingga sekolah mereka
bisa diperlebar lagi. Brennan mengatakan bahwa organisasi
pelayanannya selalu mencari cara-cara baru yang dapat memberikan
pengaruh, baik secara rohani maupun ekonomi di Ghana. Satu problema
yang masih terus dihadapi sampai saat ini adalah masalah air dan
listrik. "Pemerintah Ghana sedang mencoba untuk menyalurkan tenaga
listrik tambahan ke desa-desa. Satu hal yang diminta oleh pemerintah
adalah jika kami bisa membantu mereka menyediakan tiang telepon atau
tiang listrik. Tentang masalah air, sering kali aliran air mati
selama dua atau tiga minggu sehingga perlu menemukan sumber dari
permasalahan tersebut." Diharapkan, bantuan dari Oasis International
bisa membuka jalan untuk semakin mempermudah pemberitaan Kabar Baik
di Ghana.
[Sumber: Mission Network News, January 6th, 2003]
Pokok Doa:
Bantuan Internasional membuka pintu untuk penjangkauan melalui
pelatihan kesehatan. Ghana -- Selanjutnya, trauma adalah masalah
kesehatan paling utama di Ghana, serta menjadi penyebab kematian
utama di Afrika Barat. Banyak dokter tidak mempunyai pengalaman
pelatihan untuk mendiagnosa atau menanggulangi trauma yang berkaitan
dengan cedera. Wakil "International Aid", Myles Fish mengatakan
bahwa mereka telah memberikan beberapa program pelatihan melalui
kerjasama-kerjasama internasional. "Kita akan mengembangkan program
pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang juga meliputi hal-hal
seperti penyediaan air bersih, obat-obatan, dan lainnya. Kita juga
bekerjasama dengan klinik-klinik lokal untuk penyakit tertentu,
namun kita juga memiliki kesempatan dengan rumah sakit utama untuk
menyediakan kegiatan seperti kursus pelatihan operasi dan penanganan
trauma." Fish berkata bahwa visi mereka adalah menjalankan peran
kunci bagi Amanat Agung supaya dapat bekerja dengan orang-orang
percaya di sana. Strategi kami adalah menyediakan semua pelayanan
dan aset bagi gereja lokal supaya mereka mempunyai kesempatan tidak
hanya untuk melayani komunitas mereka sendiri, namun juga dapat
membagikan iman mereka pada Kristus terhadap orang lain."
Sumber: Mission Network News, August 16th 2005
Saat ini di Ghana, Afrika Barat, Allah sedang bekerja. Art Speck
dari Oasis International Ministries (OIM) mengatakan bahwa melalui
pusat pelatihan kejuruan yang mereka adakan ada sesuatu hal yang
menggembirakan terjadi. "Apa yang saat ini kami lihat adalah
perubahan terus-menerus dalam kehidupan orang-orang yang kami
layani. Mereka berasal dari beragam tingkat masyarakat. Tidak hanya
itu, kami bersukacita saat melihat dampaknya bagi kota ini.
Pelayanan kami tidak hanya mempengaruhi orang-orang yang kami
layani. Mereka (yang kami layani) telah memberikan pengaruh kepada
orang-orang di sekitar mereka." Bukan hanya memberikan pelatihan
ketrampilan, Oasis juga mengajarkan kepada para peserta bahwa Allah
mengasihi mereka dan memberikan talenta dan kemampuan unik bagi
mereka. Menurut Speck, keunikan itulah yang membuat banyak perbedaan
di dunia. "Sekali mereka mempelajari bahwa mereka adalah seorang
pribadi yang berharga, maka mereka dapat belajar mandiri. Kami
melihat hal itu telah terjadi di Prampram secara luar biasa. Kami
berharap, pada akhirnya kami bisa melihat hal itu juga terjadi di
Ghana dan di seluruh kota di Afrika."
Sumber: Mission Network News, May 31st 2005
Perwakilan dari Every Child Ministries (ECM) di Ghana mengatakan
bahwa mereka sedang menyambut kedatangan sebuah tim yang terdiri
atas 20 orang. Tim ini akan melakukan pelayanan selama musim panas
di Ghana. "Beberapa orang dari tim tersebut akan mengajar di kelas-
kelas pemahaman Alkitab untuk anak-anak. Anggota tim lainnya akan
mengadakan pelatihan bagi para guru dan pemimpin. Selain itu, ada
juga anggota tim yang akan menyelenggarakan perkemahan sehari dan
anggota lainnya akan melayani secara intensif anak-anak dari latar
belakang yang terbuang." ECM mengatakan bahwa para pekerjanya telah
melihat banyak anak yang rindu dan mau mengenal Kristus. Lalu ECM
mengadakan pelayanan pemuridan bagi anak-anak itu melalui pelayanan
reguler yang mereka miliki. Namun, kehadiran tim di musim panas
tersebut telah memberikan terobosan baru. "Perhatian secara pribadi
yang diberikan oleh tim dari Amerika ini merupakan salah satu cara
bagi kami untuk menunjukkan secara individu yang diberikan oleh tim
dari Amerika adalah salah satu cara dimana kami dapat menunjukkan
kasih Kristus kepada anak-anak di Ghana. Selain itu, hal ini juga
menjadi cara dimana kami dapat menunjukkan kepada gereja-gereja
Afrika bahwa anak-anak itu juga berharga."
Sumber: Mission Network News, April 1st, 2005
Laporan terbaru mengidentifikasikan, ada 30.000 anak yang hidup di
jalanan kota Ghana. Mereka yang bertahan hidup, harus berhenti dari
pendidikan yang harusnya mereka jalani, pada akhirnya mereka akan
kembali pada kemiskinan. Perwakilan dari Every Child Ministries
mengatakan mereka baru membuka `Haven Academy,` sekolah khusus untuk
membantu anak-anak jalanan dan kebutuhan-kebutuhan mereka. "Kami
membuka Preschool sampai kelas dua, dan rencananya setiap tahun kami
akan menambah kelas-kelas. Hal tersebut merupakan tantangan terbesar
bagi kami, karena anak-anak tersebut harus mengejar ketinggalan
pendidikan mereka. Ada banyak kebutuhan yang mesti diberikan kepada
anak-anak tersebut agar mereka bisa seperti anak-anak lainnya."
Pendidikan adalah salah satu fokus komponen pelayanan. "Semua itu
dilakukan di Christ-centered education, namun kami berharap, mereka
dapat menjadi seperti anak-anak lain yang seumur dengan mereka yang
memiliki pendidikan dasar dan dapat menemukan talenta yang telah
Allah taruh di dalam diri mereka."
Sumber: Mission Network News, February 23rd 2005
Oasis International Ministries melihat pertumbuhan dan perkembangan
Injil yang sangat pesat di Ghana, Afrika Barat. Pelayanan Oasis
International Ministries telah berkembang dengan cepat dalam
beberapa tahun terakhir. Namun, satu hal yang paling menarik adalah
para siswa yang mengikuti pelatihan biblika menyatakan inisiatifnya
untuk melakukan pelayanan lebih lanjut lagi. Perwakilan dari Oasis
mengatakan, "Beberapa dari siswa itu datang kepada saya dan berkata,
´Orang-orang lain harus tahu apa yang sedang kami pelajari di sini.
Izinkan kami sebagai orang Afrika asli untuk membawa dan memberikan
materi-materi yang telah kami terima di sini kepada mereka. Kami
ingin menjadi misionaris bagi bangsa kami." Perwakilan itu sungguh
bersukacita karena terjadi estafet obor Injil dan terbukanya banyak
pintu untuk Injil. Hal itu sungguh menyenangkan karena ketika ada
satu generasi terhilang maka Anda dapat melihat ada generasi baru
yang muncul. Hal ini yang saya lihat telah terjadi di Ghana, Afrika
Selatan.
Sumber: Mission Network News, January 3rd, 2005
Ghana -- Sue dari Oasis International (OI) akan mengunjungi institut
pelatihan kejuruan di Prampram, Ghana dalam minggu ini. Di sana ia
tidak hanya membantu dalam administrasi, tapi juga mengajarkan
manajemen kantor dan kepegawaian. Sue berkata bahwa keterampilan
yang mereka ajarkan ini bukan hanya akan menolong masyarakat di
sana, tapi juga masa depan penginjilan. "Keterampilan itu akan
menolong para pendeta dalam mengembangkan diri. Karena beberapa dari
mereka masih muda, mereka perlu melatih diri sendiri agar memiliki
dasar yang kuat untuk dapat memberi kontribusi pada gereja dan
mengajar orang lain." Itulah yang mendorong visi dari pendiri OI,
Pendeta Elvina. Sue juga berkata bahwa misi mereka adalah untuk
memberikan pelatihan Alkitab dan pelatihan kejuruan, membantu para
pemimpin semampunya, walau ia sadar tidak akan bisa menjangkau dan
mengajar semua orang. Tapi jika dia mengajar para pemimpin, para
pemimpin itu pada gilirannya akan mengajar jemaat mereka. Banyak
pemimpin gereja yang membutuhkan bantuan finansial untuk
menyelesaikan pelatihan ini.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]
Pokok Doa:
Art Speck dari Oasis International menyatakan bahwa kelas
kepemimpinan mereka mulai meruntuhkan dinding penghalang dan
membangun kesatuan. Hal ini menarik karena, sebagaimana dikatakan
Speck, "Apa yang kita lihat di Oasis Training Center ialah bahwa
gereja Anglikan, gereja Methodist, gereja Presbytarian, dan gereja
Baptis adalah empat denominasi utama yang menghadiri kelas
kepemimpinan ini. Mereka meninggalkan kelas sembari berkata, `Kami
perlu mengajarkan ini pada pemimpin-pemimpin kami`." Kelas
kepemimpinan mereka berkembang pesat. Ketika ada yang menanyakan
kurikulum yang digunakan untuk mencapai kesuksesan seperti itu,
Speck menjawab, "Kami tidak mengatakan bahwa ini adalah doktrin
gereja, atau mengajarkan doktrin gereja. Para pemimpin dari
denominasi ini tidak merasa terusik karena bagaimana kita bisa
terusik oleh firman Tuhan? Jika kita mengasihi Tuhan dan menyukai
firman-Nya, hal ini menjadi mudah. Jadi, mereka datang dan menerima
firman Tuhan lalu membawanya kembali ke gereja mereka."
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]
Pokok Doa:
Ghana -- Beralih ke Ghana, di mana jumlah dokter mata masih jarang
dan hanya beberapa saja yang mampu melakukan perawatan tersebut.
Itulah sebabnya kenapa klinik mata menjadi bentuk pelayanan yang
nyata. Anggota International Aid, Myles Fish mengatakan "Kami
mengadakan operasi katarak untuk mereka yang tak mampu, gratis. Itu
adalah pelayanan yang cukup dramatis karena jenis operasi itu
menghadirkan situasi dimana ada orang yang datang dengan kondisi
benar-benar buta namun 24 jam kemudian mereka sudah mampu melihat
kembali." Pintu terbuka lebar -- Fish mengatakan bahwa semua yang
mereka lakukan sudah diatur dengan baik. "Kami sangat tertarik
dengan beberapa kesempatan baru yang datang. Untuk beberapa waktu
saat ini, kami telah mengadakan sejumlah klinik mata; kami telah
melakukan lebih dari 20.000 operasi katarak. Kami juga memiliki
sejumlah pelatihan di arena perawatan kesehatan, dan kami sedang
dalam proses memulai beberapa komunitas yang berdasarkan program
perawatan kesehatan." Fish menjelaskan alasan utama perluasan ini.
"Garis besarnya adalah untuk menjangkau lebih banyak orang lagi
kepada Kristus. Kami melakukannya lewat program kesehatan -- dan
kami ingin memperluas program itu sehingga kami dapat melayani
kebutuhan fisik dan membangun semacam hubungan yang perlu bagi kita
untuk membagikan kasih Kristus dengan mereka."
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
Setelah delapan tahun menjalani penderitaan hidup sebagai budak di
tempat pemujaan berhala trokosi di Ghana, Afrika Barat, seorang
wanita muda bernama Esther akhirnya terlepas dari ikatannya.
Melalui pelayanan Every Child Ministries, Tuhan telah memberikan
pemulihan dan transformasi. Belakangan, Lorella Rouster, seorang
anggota ECM mengatakan bahwa mantan budak ini telah mengakibatkan
perubahan dalam hidup orang lain. "Saat orang-orang melihatnya,
mereka segera mengetahui bahwa dulunya dia adalah seorang budak di
tempat pemujaan. Namun, mereka juga akan mengetahui bahwa sekarang
dia telah menerima Kristus. Jadi, hal ini membawa dampak yang cukup
besar." Every Child membantu Esther untuk meneruskan pendidikannya
di sekolah menengah akhir dan mendapatkan pelatihan pengajaran
Alkitab nonformal. Rouster mengatakan bahwa ia mempraktikkan
pelajaran Alkitab yang ia dapat dengan cara yang baik. "Sekarang ia
menjadi seorang diaken di gereja lokalnya dan mengajar sekolah
Minggu. Selain itu, ia juga membawa orang tuanya yang dulunya
penyembah berhala kepada Kristus. Saat ini ia juga telah menjadi
staf Every Child Ministries dan melayani sebagai konselor dan
pengajar Alkitab bagi budak-budak lainnya."
[Sumber: Mission Network News, April 2006]
Pokok Doa:
Ada dua orang lulusan Oasis Training Center (OTC) yang dilatih untuk menolong pelayanan membawa jiwa bagi Kristus. Dalam merencanakan parade Natal tahunan kali ini, mereka ingin menggunakan keterampilan berkomunikasi mereka untuk bisa melayani lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dari kegiatan ini akan menolong secara finansial untuk meluaskan pusat kesehatan yang diharapkan dapat berlanjut dengan membawa mereka kepada Kristus. Ambrose dari OTC menjelaskan, "Sementara orang melihat kami berhasil melakukan hal-hal praktis dan ada hasil-hasil nyata dalam komunitas tersebut, kami percaya hati mereka akan terbuka untuk menerima bantuan rohani dari Allah. Jadi pertama, kami akan melakukan hal-hal yang praktis, baru yang kedua kami akan melayani kerohaniannya." Ambrose juga memercayakan diri pada Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan supaya terang-Nya dapat masuk. "Berdoalah untuk hal ini sehingga kami yakin bahwa ketika kami menapakkan kaki di kota Prampram, kami akan mengklaim tanah ini bagi Tuhan. Ada banyak wilayah kuasa kegelapan yang perlu dipatahkan," tambahnya lagi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, November 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10545 |
Pokok Doa
Para pelajar di sekolah pelatihan Oasis International diubahkan oleh Sabda Allah. Seorang pelajar yang menderita sakit kepala hebat menghubungi seorang pendeta yang lalu mendoakannya melalui telepon. Ambrose dari Oasis International mengatakan, "Pelajar itu menelepon lagi sepuluh menit kemudian dan memuji Tuhan dengan sukacita. Ia berkata, `Saya sembuh, saya sembuh! Tuhan telah menjamahku!` Dan kami percaya bahwa inilah hasil dari apa yang mereka pelajari di kelas -- beriman kepada Tuhan, percaya bahwa Dia adalah sang Penyembuh." Ambrose percaya bahwa fakta itu akan membuat mereka mengerti bahwa mereka berada di tempat yang tepat. "Fakta itu menyatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk berada di Ghana dan membagikan Injil dengan para pendeta dan pelajar setempat sehingga mereka bisa menyebarkan Injil yang mereka dengar di tengah komunitas mereka -- gereja dan sekolah -- dan memunyai dampak yang sama." Meski kisah penyembuhan Tuhan itu menyebar, masalah buta huruf mengancam dan menghalangi mereka yang mau belajar dengan lebih dalam.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10046 |
Pokok Doa
Semakin banyak anak muda yang harus berjalan kaki sejauh satu mil untuk mengikuti kelas Alkitab di Oasis International di Ghana. Kelas tersebut dimulai pada bulan Januari 2007 dengan 6 orang murid, namun meningkat pesat mencapai 70 orang yang hadir setiap Sabtu pagi. Perjalanan yang panjang itu menyebabkan para murid terlambat satu jam lamanya. Namun, Ambrose dari Oasis menyatakan bahwa keterlambatan anak-anak itu justru dikarenakan mereka membantu pelayanan dengan mengundang teman-teman dan keluarga mereka. "Bagi kami, ini adalah hal yang luar biasa. Karena kami merasa bahwa semakin banyak firman Tuhan yang bisa kami tanamkan dalam hati anak-anak ini, semakin besar peluang yang mereka miliki untuk berhasil dalam kehidupannya, berhasil dalam masyarakat, dan menjadi bagian dalam memajukan kerajaan Allah. Kami percaya mereka adalah gereja masa depan." Kini, murid-murid yang lebih senior mulai terlibat dalam mengajar dan memimpin penyembahan. Pelayanan tersebut dapat diperluas dengan kemudahan akses transportasi. "Kami sedang memikirkan seandainya kami memiliki sebuah bus kecil atau mobil van sebagai alat transportasi, tentu kami dapat memulai kelas tepat waktu, menyelesaikannya, dan mungkin memberi kesempatan pada murid lain yang lebih banyak lagi."
Sumber: Mission News, April 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9836
Pokok Doa
Di Ghana, sebuah kelas teologia yang diikuti oleh anak-anak muda beralih menjadi kelas penginjilan. Oasis International memulai kelas ini karena permohonan masyarakat agar kegiatan pelatihan anak muda diperbanyak. Setelah delapan minggu, 26 murid telah menerima Kristus dan lebih banyak lagi murid yang tetap setia mengikuti kelas, demikian Ambrose dari Oasis International berujar. "Kami mendorong para murid untuk mengundang teman-teman mereka yang mungkin tertarik atau yang mungkin belum mengenal Tuhan. Dengan kata lain, mereka menjadi misionaris muda, penginjil muda kami." Murid-murid dari kelas kepemimpinan Oasis mulai ikut terlibat dalam kelas baru untuk memimpin pelajaran Akitab mereka yang pertama. Ini merupakan berita yang sangat menggembirakan untuk kelanjutan Oasis Training Center. Brennan mengatakan, "Kami rindu melihat kegiatan ini semakin berkembang, tentu saja, semakin banyak guru yang perlu kami bina supaya semakin banyak pula kelas yang dapat kami buka. Kami berharap, ini bagaikan bola salju yang makin lama makin besar, dan di masa mendatang kami akan dapat menawarkan lebih banyak pelatihan kepemimpinan dan pengembangan kepemimpinan di berbagai bidang lainnya." Mohon dukungan doa agar para pelatih beroleh hikmat sejalan dengan berkembangnya pelayanan ini.
Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9726
Pokok Doa:
Gereja di Ghana telah melakukan gerakan yang luar biasa dalam misi lintas budaya selama sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 1997, sebuah pemprakarsa nasional gabungan memulainya dengan pertanyaan seperti ini: "Apakah orang Kristen dari Ghana bagian selatan melayani salah satu komunitas dari 37 komunitas yang belum terjangkau di bagian utara? Sudah adakah orang yang pergi ke daerah itu dan mempelajari bahasanya untuk memberitakan Injil?"
Sebuah survei di antara orang Kristen mengungkapkan jawaban yang menggelisahkan: "Tidak satu pun misionaris Ghana yang melayani di bagian utara," lapor RC (pemimpin misi). "Semua pelayanan lintas budaya dilakukan oleh misionaris barat dan para petobat baru hasil jangkauan mereka."
Hal itu sangat menggugah, dan gereja wilayah selatan menanggapi tantangan ini. Berbagai denominasi memfokuskan apa yang mereka miliki untuk wilayah utara, dan misi lintas budaya pun meningkat tajam. Hasilnya, dalam lima belas tahun terakhir, setidaknya empat ribu gereja baru telah dirintis dan masih banyak gereja baru lain yang ditemukan dalam penelitian terbaru akhir-akhir ini. Telah ada gerakan perintisan gereja yang terus bertumbuh di setiap suku dari 37 suku yang ada. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8 |
Judul kolom | : | World Christian Report |
Judul artikel | : | Ghana: Four Thousand New Churches |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Bulan November 2007 yang lalu, Global Advance menyelenggarakan konferensi misi pertama mereka di Ghana. Hampir 1.000 pendeta dan 200 pemimpin bisnis dari berbagai denominasi menghadiri konferensi tersebut. David Shibley dari Global Advance mengatakan bahwa ada perbedaan yang nyata antara kerinduan dan sumber daya yang dimiliki oleh orang-orang yang ada di sana. "Gereja di Ghana, yang adalah gereja terkuat di Afrika, benar-benar memiliki hati misi dan visi misi yang besar. Mereka lebih rindu untuk pergi sendiri menjangkau orang-orang daripada mengirim misionaris, jadi kami percaya bahwa konferensi ini sangat penting." Ratusan pendeta berencana untuk mendirikan gereja-gereja baru -- beberapa bahkan di lingkungan multibudaya. "Saya percaya Tuhan dengan Roh-Nya, akan memakai dan memberikan peran yang sangat strategis untuk gereja di Ghana demi kepentingan kegiatan misi di abad ke-21. Saya menjumpai orang-orang yang memiliki hati misi yang besar di Ghana."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10643 |
Pokok doa
Doakan setiap orang percaya atau organisasi yang menghadiri konferensi misi di Ghana ini, agar mereka menangkap visi yang telah dibagikan dan dapat membagikan visi tersebut ke negara mereka masing-masing. Sehingga lebih banyak lagi orang yang terbeban untuk terlibat dalam pelayann misi.
Biarlah gereja-gereja yang ada di Ghana dapat menjadi teladan bagi gereja-gereja yang lain. Mohon agar Tuhan memakai gereja ini dengan luar biasa dan memberikan perkara yang lebih besar lagi bagi pekerjaan Kristus.
Perbudakan seks merajalela di antara agama-agama suku di Ghana. Salah satu bentuk terburuknya adalah praktik yang disebut Trokosi -- gadis-gadis muda diserahkan kepada para dukun sebagai tebusan dosa. Mereka dijadikan budak dan gundik. Every Child Ministries menyelamatkan para wanita itu dan juga anak yang lahir dari dukun-dukun tersebut. Salah satu pendiri ECM, LR melaporkan bahwa pelayanan mereka telah membebaskan 55 budak dari kepala para dukun yang disebut "Thunder God" (ilah guntur). LR mengatakan bahwa pembebasan ini merupakan keajaiban. "Beberapa anggota-anggota kelompok ECM telah mengunjungi kepala dukun tersebut selama 5 tahun terakhir. Lambat laun, dia datang kepada Kristus." LR berkata bahwa pertobatannya menggerakan pembebasan budak-budak. Dan tidak hanya itu saja! "Kepala dukun tersebut mengadakan pertemuan dengan 63 dukun lain yang berada di bawahnya dan mendorong mereka mengikut Kristus juga." LR mengatakan bahwa banyak budak yang telah dibebaskan datang kepada Kristus juga. Akan tetapi, jalan di depan cukup panjang. "Pembebasan adalah sebuah peristiwa, tetapi rehabilitasi adalah sebuah proses. Kami melakukan sesuatu, beberapa di antaranya adalah pelatihan keahlian dan konseling. Kami akan terus mengabarkan Injil kepada mereka dan memuridkan mereka yang datang kepada Kristus." (t/Uly)
Sumber: Mission News, April 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14088]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk perlindungan yang Tuhan berikan bagi anak-anak Ghana korban trokosi melalui pelayanan ECM. Doakan, pertobatan pada dukun memberikan kebebasan bagi orang Ghana untuk mengenal dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka.
Berdoa bagi para petobat baru di Ghana, agar dapat segera dimuridkan oleh gereja lokal sehingga tidak jatuh untuk kedua kalinya ke dalam dosa yang sama.