Doa Bagi Negara Benin
Para kepala suku, raja dan ratu di Afrika Barat membagikan Alkitab
kepada para penduduknya. Rochunga Pudaite dari 'Bibles for the
World' baru-baru ini mengumpulkan keluarga kerajaan di negara Benin.
"Saya diminta untuk menyampaikan tentang 'Kesatuan dan Kedamaian di
antara Bangsa-bangsa' (Unity and Peace Among the Nations)." Saya
seringkali mengambil kutipan-kutipan ayat Alkitab sehingga di akhir
konferensi mereka semua meminta kepada saya apakah bisa mendapatkan
Alkitab. Saat itu kami menyediakan sebanyak 7.000 Alkitab, dan semua
Alkitab itu diambil oleh mereka semua. Konferensi itu diikuti oleh
perwakilan dari 12 negara. Pudaite mengatakan bahwa banyak dari
peserta konferensi yang mengajukan permintaan-permintaan tambahan.
"Dan banyak di antara mereka yang meminta Alkitab lebih banyak lagi.
Mereka bertanya, 'Jika kami membutuhkan lebih banyak Alkitab lagi di
wilayah kami, ... apakah kami dapat mengirimkan permintaan itu
kepada Anda dan kami mendapat kiriman tambahan lagi?" Saya menjawab
bahwa jika mereka bersedia untuk mendistribusikannya maka saya mau
mencoba untuk memenuhi permintaan mereka.
Sumber: What In the World, September 30, 2002
Direktur EHC Edoh Fiozandji telah mengidentifikasi kelompok-kelompok
suku terabaikan di Benin dan merekrut 12 misionaris pionir untuk
melakukan perintisan Injil di 12 kelompok suku terabaikan. Komitmen
mereka adalah melayani dengan segenap hati dan jiwa raga mereka.
Para misionaris yang telah menikah mengajak istri dan anak-anaknya
untuk tinggal bersama kelompok suku yang dipilihnya. Misionaris
pionir SY, bersama istri dan keempat anaknya, memberitakan Injil
kepada 1515 keluarga yang tinggal di N'ganganba. Dari respon yang
diterimanya, SY telah merintis 3 kelompok persekutuan yang
beranggotakan 140 orang. Sementara itu, misionaris pionir LK baru
saja memulai pelayanannya di wilayah suku Aizo. Sesudah mengunjungi
310 keluarga, LK telah memenangkan 30 orang suku Aizo dan merintis
kelompok-kelompok persekutuan Kristen di tiga desa. Pekerja EHC
lainnya, HN, tinggal dan memberitakan Injil kepada suku Berba. Semua
penduduk menyambut kedatangannya. Seorang penduduknya berkata,
"Tidak ada seorang pun pendeta yang pernah menjejakkan kakinya di
desa ini sebelumnya." Sekarang penduduk Berba yang sudah percaya
kepada Kristus tergabung dalam tiga kelompok persekutuan dimana
mereka bisa bersama-sama menyembah Allah.
Sumber: (F)ACTS of the Apostle, February 2003
Sekelompok suku terabaikan yang sama sekali belum pernah mendengar
Injil telah berhasil dilayani. Mereka ´diadopsi´ oleh para
misionaris pionir yang telah tinggal dan hidup bersama suku tersebut
untuk mensharingkan Injil dan merintis gereja-gereja di desa-desa
yang belum pernah dijamah saksi-saksi Kristen. Halangan terbesar
untuk memberitakan Injil kepada suku-suku terabaikan adalah tradisi
fetisisme (pemujaan terhadap benda-benda mati yang dianggap
keramat). Misionari Idani Moise memberitakan Injil kepada Suku
Mberme. Dia berhadapan langsung dengan kuasa kegelapan yang
mematikan. Roh fetisisme yang dikenal sebagai Houpeloihou telah
membunuh ratusan orang dari tahun ke tahun. Roh tersebut sangat
mengerikan, bahkan dukunnya pun tidak berani mendekatinya karena
takut terbunuh. Yang menakjubkan, saat Idani mulai memberitakan
Injil, dukun fetisisme itu datang menemuinya dan meminta
pertolongan. Dukun itu mengatakan, "Kabarkanlah berita pembebasan
itu kepada penduduk desa. Dengan demikian, kami dapat terbebas dari
serangan-serangan roh fetisisme." Idani memenuhi permintaan
tersebut. Saat ini ada sekelompok persekutuan Kristen di tengah-
tengah Suku Mberme.
Sumber: E-vangelism Update, September 2004
"Banyak orang di Cotonou, Benin (Afrika Barat), terikat pada
´Voodoo´. Banyak berhala didirikan di setiap ujung jalan dan kota
ini mempunyai museum yang bahan bangunannya terbuat dari campuran
batuan, semen, dan darah manusia untuk menghormati para dewa."
demikian laporan dari seorang misionaris. Sekitar 500 pendeta dan
pemimpin Kristen, baru-baru ini mengadakan pertemuan strategis di
kota Cotonou. Mereka sepakat dalam satu visi untuk merintis
berdirinya 22.000 gereja baru sampai tahun 2020 nanti. "Melalui
gereja-gereja rintisan baru ini, diharapkan semakin banyak orang
akan mengenal Yesus dan mau meninggalkan praktek okultismenya."
Pada suatu hari Minggu, lebih dari 60 orang memutuskan untuk
melepaskan kuasa okultisme yang dimilikinya dan mau mengikut Yesus
dan bersekutu bersama dalam gereja yang baru dirintis. Salah seorang
diantaranya menyaksikan bagaimana kuasa ´Voodoo´ melumpuhkannya
sehingga dia hanya bisa tergolek di tempat tidur. Para perintis
gereja mengunjungi dan mendoakannya. Sekarang ia telah dibebaskan.
Di sisi lain, ada seorang kepala desa meminta seorang perintis
gereja untuk memindahkan gerejanya ke luar wilayah desa. Hal ini
disebabkan karena para pemuka ´Voodoo´ mengeluh kuasa ´Voodoo-nya´
tidak bisa bekerja semenjak ada gereja yang didirikan di desa itu.
Gereja-gereja Benin mobilisasinya tinggi: ada dua gereja yang
disebut ´gereja pohon´ karena para jemaat beribadah di bawah pohon
besar. Kami sangat bersukacita dan bersemangat saat melihat
antusiasme para pemimpin Kristen yang siap menghadapi tantangan dan
menanggung segala resiko demi pelebaran kerajaan Allah di wilayah
ini.
Sumber: Dawn around the World May/June 2004
Setelah tiga puluh tahun masa penerjemahan, pada akhir April 2007, delapan ratus orang suku Monkole merayakan selesainya kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Monkole yang pertama. Terima kasih atas kerja sama penduduk lokal yang menjadi anggota SIM International sehingga dua ribu kopi kitab Perjanjian Baru itu dapat dicetak di Benin sebagai percobaan. Lima puluh kopi Kitab Perjanjian Baru terjual pada hari pertama peluncurannya. Raja Monkole percaya bahwa sekarang bahasa mereka akan dapat abadi karena sudah diwujudkan dalam bentuk tulisan. Doakan agar tersedianya firman Tuhan dalam bahasa mereka dapat memperbarui semangat dan visi di gereja Monkole.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Maret 2007 | Berita selengkapnya | : |
Pokok Doa
Bersyukur untuk anugerah Tuhan bagi rakyat suku Monkole sehingga sekarang mereka bisa menikmati firman Tuhan dalam bahasa ibu mereka. Biarlah kebenaran Tuhan memancar di tengah-tengah masyarakat Monkole.
Berdoalah agar pendistribusian Alkitab dapat berjalan dengan baik dan banyak orang boleh memilikinya. Berdoalah agar Roh Kudus mengobarkan semangat mereka untuk mempelajari firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.