Allah Pencipta kita adalah Allah yang tidak berhenti menciptakan. Perbuatan kita manusia sering kali merusak (Mikha 7:13) dan Iblis adalah bapak perusak. Ia merusak hubungan antarsesama, merusak alam semesta yang telah dijadikan Tuhan dengan "amat baik".
Namun, Allah menciptakan kembali apa yang telah dirusak oleh dosa manusia, apabila kita datang dan bertobat dari dosa-dosa kita (2 Tawarikh 7:14).
Allah yang kita percaya adalah Allah Pencipta. Di Kitab Yesaya, Ia dibedakan dari ilah-ilah lain yang merupakan berhala dan disembah oleh bangsa-bangsa waktu itu. Ada beberapa perbedaan yang mendasar antara Allah yang sebenarnya dan yang bukan:
"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara." (Yesaya 43:19)
"Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 43:12b)
"Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."
(Yesaya 43:21)
Diambil dari: | ||
Judul buletin | : | VIP (Visi dan Prakarsa Menuju Transformasi Bangsa), Tahun VII/Edisi Juni 2005 |
Judul artikel | : | Melanjutkan Proses Transformasi: Allah Pencipta dan Ciptaan Baru |
Penulis | : | I/L |
Penerbit | : | LINK (Lembaga Informasi dan Komunikasi Kristen) Indonesia, Jakarta |
Halaman | : | 1 -- 2 |