Pada tahun 1960, sekelompok pemimpin gereja (di Soviet, sebelum negara itu pecah) dipengaruhi penguasa Komunis agar mereka mau menerima sebuah undang-undang tertulis yang isinya menguatkan larangan terhadap gereja. Georgi Vins, Gennadi Kryuchkov, dan para pemimpin gereja lainnya segera membentuk satu kepanitiaan yang isinya menolak kebijakan baru pemerintah tersebut.
Pada tahun 1964, tanpa izin pemerintah setempat, Vins, Kryuchkov dan beberapa pemimpin lainnya mengadakan rapat supaya gerakan mereka melakukan kampanye "hak asasi manusia" di negara komunis itu. Para anggota gerakan ini mengirimkan daftar 170 orang Baptis yang dijebloskan ke penjara karena iman kepada Kristus -- daftar itu ditujukan kepada pemimpin pemerintahan, organisasi internasional, dan sebagainya.
Sebuah pelayanan dan orang-orang percaya mulai menghimpun bantuan, untuk menolong keluarga dari orang-orang yang dipenjarakan tersebut, selain untuk menolong orang-orang percaya lainnya yang menderita akibat kediktatoran komunis. Tahun 1965, Vins dan kelompoknya mengirimkan sepucuk surat kepada Leonid Brezhnev, ketua komite yang merancang konstitusi baru tersebut, tetapi surat imbauan itu diabaikan.
Pada tanggal 16 Mei 1966, mereka mengadakan demonstrasi yang tidak ada bandingannya. Lima ratus orang Baptis berkumpul di halaman gedung Komite Pusat Komunis di Moskwa. Beberapa pemimpin membacakan surat yang berisi seruan agar para pejabat komite menghentikan campur tangan pemerintah dalam masalah gereja, membebaskan orang-orang percaya dari penjara, dan memberi warga Soviet kebebasan untuk mengajar dan diajar tentang iman. Para pemimpin demonstrasi ini berharap mereka dapat bertemu dengan Brezhnev, tetapi mereka hanya disambut oleh resepsionis. Para demonstran itu tetap bertahan di pelataran gedung sepanjang hari hingga malam.
Pada pagi hari, mereka dikepung tentara dan petugas keamanan KGB (badan intelijen Rusia - Red.). Siang harinya, seorang petugas mengizinkan sepuluh pemimpin memasuki gedung itu. Sedangkan yang lain diperintahkan untuk meninggalkan lokasi, tetapi mereka menolak. Tiba-tiba, sejumlah bus bergerak mendekati para demonstran dan petugas mendorong mereka masuk ke dalam bus itu. Para demonstran segera bergandengan tangan erat-erat sambil menyanyikan himne. Sepuluh orang pemimpin itu ternyata ditahan di dalam.
Pada tanggal 19 Mei, Georgi Vins dan seorang Kristen lainnya pergi menemui resepsionis di kantor pusat Komite untuk menanyakan keadaan para demonstran. Ketika mereka akan pergi, polisi menangkap kedua orang itu. Kemudian, Vins dan Kryuchkov dihadapkan ke pengadilan dengan dakwaan mendalangi demonstrasi di Moskwa, menerbitkan dan menyebarkan publikasi "ilegal", dan mengadakan pengajaran rohani kepada anak-anak. Dua orang percaya ini masing-masing dihukum tiga tahun penjara.
Berita dan laporan tentang kondisi Vins menggugah perhatian dunia Barat. Presiden Jimmy Carter menyerukan agar pemerintah Soviet membebaskan tahanan politik dan keagamaan. Akhirnya, karena tekanan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara demokrasi lainnya, pemerintah Soviet pun memberikan respons. Pada tahun 1979, pemerintah Soviet mengusir Vins dan keluarganya ke AS. Seperti Pastor Wurmbrand, setelah ia tiba di AS, Vins memulai pelayanan yang memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga orang Kristen di Rusia yang menderita karena iman kepada Kristus. Pelayanan Vins terus berlanjut hingga hari ini bersama dengan Pelayanan Injil Rusia (Russian Gospel Ministries) di Elkhart, Indiana.
Diambil dari: | ||
Judul buku | : | Batu-batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita |
Judul buku asli | : | The Hidden Stones in Our Foundation |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerjemah | : | Ivan Haryanto |
Penerbit | : | Kasih dalam Perbuatan, Surabaya 2005 |
Halaman | : | 129 -- 131 |
Sumber | : | e-JEMMi 17/2010 |