Ada satu lagi kapal pengangkut penyedia bahan pangan yang diserang di Pakistan beberapa waktu yang lalu. Hal ini menambah kekuatiran iring-iringan yang membawa persediaan makanan untuk para tentara dan bantuan kemanusiaan bagi korban-korban banjir di sana. Serangan terhadap kapal tersebut merupakan serangan kedua dalam beberapa hari belakangan ini. Beberapa hari sebelumnya, pihak Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang setidaknya telah menewaskan 3 orang dan menghancurkan 30 kendaraan.
Serangan ini nampaknya ditujukan pada kendaraan-kendaraan penyedia bahan pangan sehingga dikuatirkan oleh para pekerja sukarela di Provinsi Punjab, Pakistan bantuan kepada para korban banjir akan terganggu.
"Lebih dari 15 sampai 20 juta orang di wilayah seukuran negara Italia terkena dampaknya," demikian ungkap PH, salah seorang relawan Food for the Hungry, salah satu organisasi Kristen yang bergerak di bidang kemanusian Internasional. "Jadi kami terdesak pada dua pilihan, menghabiskan waktu kami memikirkan bahayanya atau kami harus menggunakan waktu yang ada untuk membantu orang-orang yang benar-benar memerlukan bantuan kami," tambahnya.
Polisi setempat juga telah memberikan perlindungan untuk pengamanan penyediaan bahan-bahan bantuan ini. "Food For the Hungry telah berhasil menyediakan tempat penampungan sementara, peralatan dapur, peralatan kebersihan, dan air bersih untuk kira-kira 20.000 - 25.000 orang, dan pekerjaan itu berlangsung sepanjang hari," kata PH.
Dia menjelaskan bahwa mereka telah banyak menerima ancaman dan peringatan bahaya. Salah satu staf, seorang Pakistan, mengatakan kepada PH, "Saya berdoa bagi Anda, dan saya berdoa untuk kita semua setiap hari karena ada orang-orang jahat di luar sana yang tidak menyukai kehadiran orang-orang asing seperti Anda di sini. "Saya tidak bisa menjamin keamanan Anda, namun saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi Anda," ungkapnya memberi harapan.
Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Food For the Hungry merupakan pelayanan Kristen. "Saat kami bekerja di Pakistan, saya menemukan banyak kesempatan untuk meruntuhkan tembok pemisah antara orang Kristen dan orang-orang beragama tetangga. Kami banyak berdiskusi tentang iman dan menunjukkan bahwa orang-orang Kristen benar-benar peduli."
Kebutuhan di Pakistan sangatlah mendesak. Hanya segelintir orang yang menanggapi kebutuhan tersebut. "Banjir di Pakistan telah menjadi masalah politik," kata PH, "Dan orang-orang berpikir bahwa ini adalah masalah 'kami' lawan 'mereka', dan bertanya 'mengapa kami harus membantu orang-orang Pakistan, yang sebagian adalah anggota Taliban?'" Menurut saya, inilah yang membuat orang-orang menjadi lebih sulit memberikan bantuan.
Jika gereja -- yaitu kita -- bertindak pada saat krisis di Pakistan, kita mempunyai kesempatan yang sangat luar biasa untuk menunjukkan siapakah Allah itu dan siapakah Kristus itu dan Injil tentang kabar damai yang diberikan-Nya kepada kita. (t\Uly)
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14808]
Pokok doa:
Berdoa bagi para utusan Injil dan yayasan Kristen yang membawa bantuan misi kemanusiaan di Pakistan, supaya Tuhan melindungi dan bantuan dapat disalurkan dengan baik. Berdoa juga supaya lebih banyak orang tergerak membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di Pakistan.
Berdoa untuk PH dan pelayanannya, kiranya melalui PH banyak orang diberkati dan banyak jiwa dimenangkan bagi kemuliaan nama Tuhan.
Pada tanggal 23 September, massa dari agama lain mengamuk di daerah Gujarat, provinsi Punjab, Pakistan. Target mereka: puluhan orang Kristen. Voice of the Martyrs (VoM) Kanada menegaskan bahwa ada massa sejumlah 40 orang militan yang menembaki rumah-rumah dan orang-orang di jalanan. Mereka juga memukuli beberapa orang Kristen dengan kejam hingga mereka hampir meninggal.
Menurut laporan dari Compass Direct News (CDN), sebanyak sepuluh keluarga menjadi sasaran serangan tersebut. Menurut rumor, tiga politisi yang memiliki kekuasaan besar menghasut massa ini, tetapi hal itu masih harus dibuktikan.
Akan tetapi, laporan CDN juga menyatakan bahwa serangan massa itu mirip dengan serangan di Gojra pada tahun 2009. Massa penganut agama lain -- yang dipanas-panasi oleh pemimpin-pemimpin agama lokal mereka, menanggapi desas-desus palsu tentang pelecehan kitab suci mereka -- menyerang perkumpulan Kristen di tempat itu pada tanggal 1 Agustus 2009. Mereka membakar setidaknya 7 orang Kristen sampai mati, melukai 19 orang lainnya, menjarah lebih dari 100 rumah, dan membakar 50 rumah dari 100 rumah itu.
Ada lebih banyak lagi ancaman-ancaman pembunuhan setelah terjadi penyerangan pada TG, seorang pria yang dibebaskan dari tuduhan melecehkan kitab suci agama lain pada bulan September 2009. Orang tua TG juga diserang dan dipermalukan. Beberapa orang-orang Kristen yang luka parah sedang berada dalam proses penyembuhan di rumah sakit.
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14800]
Pokok doa:
Doakan agar pihak berwenang bertindak dengan integritas dan keadilan dalam kasus ini.
Doakan agar orang-orang Kristen di Pakistan mendapatkan kelegaan dalam janji Allah bahwa mereka yang menderita bersama Kristus akan dimuliakan bersama-Nya.
Pada bulan Juli, sebanyak 250 keluarga Kristen diperintahkan oleh kepala desa untuk meninggalkan rumah-rumah mereka di wilayah Khanewal, provinsi Punjab. Peristiwa ini terjadi setelah penduduk Kristen keberatan dengan pelecehan seksual terhadap gadis dan wanita-wanita Kristen. Sebagian besar pria Kristen di daerah tersebut bekerja di ladang pemilik tanah, sedangkan sebagian besar wanita dan gadis Kristen bekerja sebagai pelayan di rumah-rumah keluarga non-Kristen. Dia menambahkan bahwa orang-orang Kristen yang miskin hidup dengan kondisi yang memilukan. Pekerja-pekerja setempat dilaporkan menggunakan posisi kekuasaannya untuk terus melecehkan wanita-wanita Kristen. Orang-orang Kristen dulunya membangun perkampungan itu, tetapi sekarang mereka menjadi minoritas. (t\Uly)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2010, Volume 28, No. 7
Halaman: 4
Pokok doa:
Doakan wanita dan gadis Kristen di Pakistan yang sering dilecehkan. Doakan agar Tuhan membuka hati nurani para penguasa setempat sehingga tidak membiarkan keadaan itu berkelanjutan.
Berdoa agar Tuhan menyediakan tempat yang lebih baik kepada keluarga-keluarga Kristen yang diusir dari tempat tinggal mereka.
Orang-orang Kristen Pakistan, SB, dan ayahnya, GM, dibebaskan dari penjara setelah pengadilan menemukan bahwa mereka tidak terbukti melakukan penghujatan terhadap kitab agama lain. Ayah dan anak tersebut telah lama dalam penahanan polisi sejak Oktober 2008, ketika sekelompok radikal berkumpul di luar rumah mereka akibat rumor bahwa SB telah merobek kitab agama lain. Keluarga SB berpikir SB dijadikan sasaran karena keaktifannya bersaksi di lingkungannya.
Setelah 43 sidang terpisah, SB dan GM akhirnya dibebaskan pada tanggal 14 Desember 2009. The Voice of the Martyrs (VOM) menolong mereka untuk bersatu bersama keluarga mereka dan memindahkan mereka demi keselamatan mereka. VOM juga mendukung keluarga SB selama 14 bulan ketika ia dan ayahnya berada di penjara.
SB adalah satu dari beberapa wanita di sejarah Pakistan yang didakwa karena penghujatan. Kami bersukacita karena tuduhan palsu terhadap SB dibatalkan. Selama 14 bulan masa tahanannya lebih dari 7.440 surat diterima SB dari orang-orang Kristen seluruh dunia untuk menguatkan imannya. "Aku bersyukur kepada kalian yang sudah menolong keluargaku dan yang sudah mengirim surat kepadaku selama aku di penjara," kata SB setelah pembebasannya. Ia berkata surat-surat tersebut adalah sumber kekuatan dan semangat, dan yang mengingatkannya bahwa ia tidak sendirian atau dilupakan.
Sumber: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei -- Juni 2010
Pokok doa:
Bersyukur untuk terbebasnya SB dari tuduhan palsu. Mari berdoa bagi umat percaya lainnya di Pakistan yang mendapat persoalan serupa, agar mereka tetap percaya dan berpengharapan di dalam Tuhan.
Doakan juga agar setiap umat percaya di mana pun berada, tetap berdoa bagi saudara-saudara kita di Pakistan, karena doa yang kita panjatkan untuk mereka dengan tulus akan menjadi kekuatan bagi mereka.
Keputusan hakim kemarin mungkin menandakan adanya secercah harapan bagi umat Kristen di Pakistan. Voice of the Martyrs (VOM) tidak kenal lelah meliput kisah SB dan ayahnya, GM, yang telah dipenjarakan lebih dari satu tahun. TN dari VOM, melaporkan: "Staf kami di kantor mengabarkan berita bagus bahwa mereka diputuskan bebas dari tuntutan-tuntutan itu. Mereka sudah dibebaskan -- keluar dari penjara. Kejadian ini adalah akhir dari kisah yang membahagiakan." Mereka berdua ditangkap pada tanggal 9 Oktober 2008 dengan tuduhan menyobek halaman kitab agama lain. Di bawah undang-undang negara Pakistan mengenai penghujatan agama, orang Kristen sering dikenai tuntutan penghujatan terhadap kaum mayoritas dan ditahan sampai waktu yang tidak terbatas; walaupun penangkapan itu dilaksanakan tanpa disertai bukti-bukti ataupun melalui pengadilan. Namun, keputusan ini mungkin menandakan akan ada perubahan di masa depan; "Dalam kasus ini, SB dan GM telah kehilangan 14 atau 15 bulan hidupnya. Namun, kabar baiknya adalah ada harapan orang Kristen mendapatkan keadilan di Pakistan." Setialah berdoa untuk orang-orang Kristen Pakistan agar mereka tetap setia dan berani, walaupun difitnah.
Diterjemahkan dari: Mission News, December 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13622
Pokok doa:
Paket bantuan baru dari Amerika Serikat yang ditujukan untuk Pakistan menjadi tanda peringatan bagi beberapa regu penolong Amerika Serikat. Mereka memerhatikan bahwa bantuan akan berhenti di tempat-tempat yang salah, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. TN bersama Suara Para Martir (Voice of the Martyrs) -- meskipun mereka bukan regu penolong -- mengatakan, "Kami telah mengirim ribuan barang bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Kristen Pakistan dan juga untuk desa-desa lainnya yang membuka pintu pelayanan." Namun, kurangnya tanggung jawab dari dalam bisa menjadi masalah bagi orang-orang percaya. "Ada kelompok radikal yang ingin melihat Pakistan seperti Afganistan, yang dijalankan oleh pemerintahan garis keras, tanpa ada orang Kristen." Teruslah berdoa agar orang-orang Kristen di sana diberikan keberanian. "Apa pun yang terjadi di situasi ini, kami masih harus berani bersaksi bagi Yesus Kristus. Kami masih perlu berbicara dengan teman-teman dan tetangga kami dan menyampaikan kabar keselamatan Yesus kepada mereka." (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13562
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan memberi perlindungan kepada mereka yang sedang melayani di Pakistan, mengingat ladang yang harus mereka kerjakan tidaklah mudah.
Doakanlah supaya orang-orang yang bertanggung jawab dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan dapat bersikap jujur, sehingga bantuan yang diberikan dapat sampai ke tujuan yang benar.