Pendeta Hamid yang berusia 52 tahun menggembalakan jemaat Baptis berbahasa Georgia di Aliabad, dekat Zakatala, di daerah barat laut Azerbaijan. Dia mulai ditahan saat polisi menyerbu rumahnya pada tanggal 20 Juni dan ia ditahan sampai 5 November.
Hamid dituduh memiliki senjata ilegal, yang hukuman penjaranya dapat mencapai 3 tahun bila terbukti bersalah. Proses peradilannya sejak tanggal 22 Juli telah menyalahi banyak aturan, dan penahanannya setelah 21 Oktober adalah ilegal. Hakim memindahkannya dari penjara ke penjara rumah sambil menunggu keputusan selanjutnya. Hal itu disambut bahagia jemaat gereja.
Hamid bersikeras bahwa tuduhan terhadap dirinya atas kepemilikan senjata ilegal adalah palsu. "Polisi datang kembali ke rumah saya pada Juni dan meletakkan senjatanya di sana," katanya kepada Forum 18. "Saya melihat senjata itu untuk pertama kalinya ketika mereka mengklaim telah menemukan senjata itu di rumah saya." Dia percaya pada akhirnya dia akan dibebaskan. "Firman Tuhan lebih kuat daripada sebuah pistol," katanya kepada Forum 18.
Geraja Baptis di Aliabad sudah lama menghadapi gangguan dari pihak pemerintah setempat, termasuk penolakan untuk menyetujui surat registrasi, razia polisi, penyitaan literatur-literatur Kristen, dan penyangkalan akta kelahiran untuk anak-anak yang diberi orang tuanya nama Kristen. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Azerbaijan: Pastor Awaits Trial Under House Arrest |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Berdoa untuk pendeta Hamid yang sedang menjalani penangguhan penahanan, agar Tuhan menguatkan dan melindunginya. Berdoa juga agar aparat berwajib setempat tidak bermain curang dengan memutarbalikkan fakta dalam kasus ini, melainkan mereka dapat bekerja dengan adil.
Doakan untuk keluarga dan jemaat Pendeta Hamid, agar mereka tetap bersehati mendukung dalam doa. Berdoa juga agar Tuhan ikut campur tangan menyelesaikan kasus yang sedang terjadi.
Berdoa juga untuk keberadaan orang percaya di Azerbaijan, agar mereka tetap setia kepada Tuhan meskipun mereka harus menghadapi berbagai persoalan dan kesulitan karena iman mereka kepada Kristus dalam kehidupan sehari-hari.