Apakah Anda bisa membayangkan hidup yang bergantung pada musik? 17 juta orang di Cina bagian selatan melakukan hal itu setiap hari. "Mereka akan berkumpul di taman-taman dan satu kelompok akan menyanyikan satu atau dua baris lagu untuk kelompok lain. Kelompok lain itu kemudian akan memikirkannya dan membalasnya dengan baris lagu lain. Mereka mengambil keputusan melalui lagu. Mereka menikah melalui lagu. Musik sangat penting bagi masyarakat itu, jadi kami menyebut mereka 'Umat Musik'," kata Brent Preston, Direktur Senior The Evangelical Alliance Mission (TEAM) untuk Asia Timur dan Asia.
TEAM sedang membangun relasi dengan orang-orang itu sambil bekerja di tengah mereka. Sebuah universitas lokal mencoba mengarsip musik masyarakat untuk membantu pemerintah.
Preston mengatakan, "Pasti mereka akan bertanya tentang apa yang membuat (para relawan) berbeda. Menakjubkan melihat betapa seringnya topik-topik spiritual muncul. Masyarakat di sana sangat tertarik dengan bagaimana keluarga kami bersatu, mengapa kami memiliki hubungan yang baik dengan istri-istri kami.
"Mereka mengatakan, 'Apa yang membuat Anda hidup? Mengapa Anda sangat bahagia? Bagaimana keluarga Anda bisa begitu bahagia?'" Pertanyaan seperti itu berujung pada alasan mengapa semua itu bisa terjadi, dan tentu saja alasannya adalah Yesus Kristus. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Cina: Reaching the Musical People |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok Doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan staf dan relawan TEAM di Cina yang telah menjadi berkat untuk masyarakat sekitar melalui hidup mereka sehari-hari.
Berdoa juga bagi staf dan relawan TEAM yang sedang berupaya membangun relasi dengan masyarakat sekitar dan melalui musik, agar melalui cara ini Injil dapat tersebar di antara masyarakat Cina yang belum percaya.
SW (38 tahun), seorang pemilik toko buku Kristen di Beijing, ditangkap oleh petugas Public Security Bureau (PSB) tanggal 28 November 2007. Petugas membebaskannya tanggal 4 Januari 2008 karena kekurangan bukti untuk menjeratnya dengan dakwaan memublikasikan buku-buku yang dilarang negara. Tanggal 19 Maret 2008, PSB kembali menangkap SW dengan tuduhan yang sama, meskipun pengadilan telah mengabaikan kasus ini karena kurangnya bukti dan ia tidak dapat diadili untuk yang ketiga kalinya dengan kasus sama tanpa bukti yang cukup. Namun demikian, pihak PSB tetap menahan SW.
SW menderita penyakit diabetes. Dan karena kondisi di penjara yang kurang bersih, tubuhnya melepuh oleh luka, ia juga kesulitan tidur dan berat badannya turun hingga 20 kilogram. Pergumulan yang berat juga dirasakan oleh istri SW, ZJ, dan kedua putri mereka, SJ (12 tahun) dan SE (8 tahun). Keluarga ini terus-menerus diawasi oleh pihak berwajib. Kontak langsung dari orang-orang yang dapat membantu mereka sangat mustahil untuk dilakukan saat ini. Untuk sementara waktu, saat SW di penjara, maka ZJ harus menggantikan suaminya sebagai gembala di gereja mereka. Sementara petugas PSB secara rutin "mengunjungi" gereja mereka.
Kedua putri SW juga memiliki pergumulan di sekolah. Teman-teman mereka mengejekSJ dan SE karena memiliki seorang ayah "penjahat". Suatu ketika SE pulang dari sekolah dan berkata pada ibunya supaya mereka diberi ayah baru. Ketika ibunya bertanya kenapa, ia menjawab, "Karena ayahku seorang penjahat". Anak-anak ini sekarang mulai bertumbuh dan mengetahui situasi ayah mereka. Mereka memerlukan dukungan doa dari orang-orang percaya di seluruh dunia.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin | : | Open Doors, Edisi Mei - Juni 2009 |
Penulis | : | Tim Open Doors Indnesia |
Penerbit | : | Yayasan Tim Open Doors Indonesia, Jakarta |
Halaman | : | 8 |
Pokok doa:
Berdoa bagi SW yang masih ada di dalam penjara, agar Tuhan menjaga dan memberi perlindungan kepadanya. Doakan juga agar Tuhan memampukan dan memberi keberanian kepadanya untuk bersaksi dan menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang yang ada di penjara.
Doakan untuk ZJ yang harus menggantikan suaminya menggembalakan jemaat, agar Tuhan memberi kekuatan. Doakan juga agar jemaat menopang pelayanan yang ZJ lakukan dan tetap bertekun dalam doa.
Doakan juga untuk SJ dan SE, agar Tuhan memberkati sekolah mereka, dan menolong mereka untuk mengerti keadaan ayahnya yang sebenarnya dan tetap mengasihi keluarganya.
Sejak berakhirnya pesta olimpiade Agustus 2008 lalu, ChinaAid telah menerima laporan meningkatnya penganiayaan terhadap umat beragama di seluruh China. Di Beijing, Pendeta Mingxuan dan anggota keluarganya diusir dari rumahnya, disiksa, ditahan, dan baru saja dilepaskan setelah ada tekanan dari organisasi internasional. Baru-baru ini, di provinsi Heilongjian, di suatu kota bernama Yichun, keberadaan semua gereja rumah dilarang. Di provinsi Yunnan, beberapa gereja rumah diserang tak lama setelah olimpiade berakhir. Di provinsi Shandong, Pendeta Zhang divonis 2 tahun untuk bekerja bagi pemerintah China, dan setelah olimpiade, usaha bandingnya ditolak. ChinaAid juga telah mengetahui bahwa 29 pemimpin gereja rumah dihukum bekerja di camp-camp dan penjara-penjara di provinsi Henan sejak bulan Juli 2007, dengan tuduhan "pemujaan setan". (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | China: Persecution Intensifies After Olympics |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Berdoa untuk kondisi China pascaolimpiade Beijing 2008, agar terjadi pemulihan atas bangsa ini. Doakan juga agar pihak berwajib setempat tidak melarang pertemuan-pertemuan ibadah dan menekan orang percaya di China.
Doakan juga untuk gereja-gereja rumah di China yang sering mendapat ancaman dan perusakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, agar peristiwa ini tidak menyebabkan gereja-gereja mundur untuk tidak melayani, melainkan setiap gereja rumah di China dapat terus dipakai Tuhan untuk menjadi terang di wilayah masing-masing.
Berdoa juga untuk orang percaya di China yang masih dalam masa hukuman karena iman mereka, agar Tuhan memampukan mereka untuk tetap berdiri teguh di tengah tekanan dan aniaya yang harus mereka hadapi setiap harinya. Doakan juga untuk keluarga mereka, agar tetap tabah menghadapi persoalan ini dan tetap berpengharapan kepada Yesus.
Saat ini, lebih dari empat puluh universitas di China memiliki Departemen Pendidikan Agama Kristen atau Pendidikan Keagamaan. Para mahasiswa China dan sarjana keagamaan berterima kasih kepada pemerintah atas izin yang diberikan untuk mengadakan program tersebut. Selain itu, Akademi Ilmu Sosial China, yang dibiayai oleh pemerintah, juga memasukkan Departemen Pendidikan Agama Kristen dalam divisi keagamaannya. Dengan semakin populernya program studi agama Kristen, beberapa universitas di China sangat mengharapkan para cendekiawan Barat mengajar di departemen keagamaan mereka. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2008, Volume 26, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | China: Universities Add Christian Studies to Curriculum |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok Doa:
Mengucap syukur atas dibukanya Departemen Pendidikan Agama Kristen di universitas-universitas di China. Berdoalah agar lebih banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengambil mata pelajaran ini agar mereka dapat mengenal Kristus dan kebenaran-Nya.
Doakan juga agar Tuhan menyediakan tenaga pengajar yang memiliki hati misi untuk menjangkau jiwa yang terhilang.