Utusan jangka panjang kita di Kamboja, Pak H, akan kembali ke ladang utusan pada tanggal 2 Mei 2005 bulan depan bersama dua orang utusan jangka pendek kita, yaitu Sdr. H dan R. Sementara itu, Ibu S kembali ke Kamboja langsung dari Australia setelah menyelesaikan kursus pengajar bahasa Inggris bersertifikat Internasional, sekaligus menengok anaknya, S, yang sedang belajar di sana.
Untuk jangka panjang ke depan, kita sedang menggumuli pendirian usaha kursus bahasa internasional di Kamboja sebagai salah satu alternatif identitas kehadiran para utusan kita di sana. Dengan adanya usaha tersebut, maka dapat ditampung utusan-utusan dari berbagai negara sehingga terbentuk tim utusan yang lebih lengkap.
Saudara-saudari yang berlatar belakang bahasa Inggris bisa mulai berdoa. Mungkin saja ada kemungkinan untuk bergabung dengan tim utusan Kamboja.
Saat ini, Kamboja merupakan negara yang paling terbuka terhadap Injil (baca kekristenan). Orang muda dan anak-anak sangat responsif terhadap berita Injil. Sangat mudah untuk mengajak mereka berbicara tentang Injil atau tentang hal-hal rohani. Sikap pemerintah juga cukup kondusif selama tidak terjadi pemaksaan dan hal-hal yang meresahkan masyarakat sekitar. Ini adalah saat yang luar biasa, baik bagi Kamboja maupun untuk berita Injil. Mari kita doakan agar utusan-utusan kita dapat melayani dengan efektif dan lebih banyak lagi yang bisa diutus ke sana.
Banyak badan misi, organisasi Kristen, dan gereja-gereja sedang berlomba ikut "menuai" di ladang Kamboja, bahkan sekte Mormon dan "Yehovah Witness" bergerak cepat di sana dan memeroleh banyak pengikut dan mendirikan gereja yang besar dan mencolok.
Mereka haus akan kepercayaan yang baru, yang datang dari luar. Mereka akan mengikuti apa pun yang menurut mereka baik dan memberikan prospek perbaikan kesejahteraan ekonomi dan keluarganya. Doakan agar utusan kita mendapatkan benih jiwa-jiwa yang baik, "foundational people" yang akan menjadi berkat bagi rakyat Kamboja dan negara-negara sekitarnya.
Bersyukur untuk sdr. H dan R yang akan bergabung dengan tim Kamboja, doakan agar Tuhan memberkati segala persiapan yang mereka lakukan. Kehadiran mereka di ladang Kamboja sungguh sangat berarti di saat-saat sekarang, mengingat utusan kita, keluarga S, sangat memerlukan dukungan moril maupun tenaga untuk mendukung kehadirannya di sana, melalui identitas sebagai pengusaha restoran masakan Indonesia. Juga untuk ladang kampus, diperlukan terobosan baru untuk mendapatkan kontak-kontak mahasiswa atau siswa yang dapat ditindaklanjuti (follow-up) untuk jangka panjang.
Diambil dan diedit seperlunya dari:
Judul Buletin | : | Utusan, Volume 9, Mei -- Agustus 2005 |
Penulis | : | Kristaryanto |
Penerbit | : | Departemen Pengutusan Lintas Budaya (DPLB), Para Navigator |
Halaman | : | 8 |