Suku Taimani adalah sebuah suku kecil yang ada di daerah pegunungan tengah Afganistan. Mereka adalah bagian dari suku yang lebih besar, yaitu Char Aimaq, yang tersebar di seluruh Afghanistan dan Irak. Nama Taimani diperoleh setelah seseorang yang diduga pendiri suku itu, yaitu Taiman, yang juga seorang Kakar Pushtun, menjalin koalisi di pegunungan Ghor sekitar tahun 1650. Orang Taimani berbicara bahasa Persia yang disebut Parsi, dengan beberapa kata-kata Turki (Aimag).
Selama bertahun-tahun, suku Char Aimag sudah berpindah, terbagi, dan digabungkan oleh beragam pemerintahan. Suku Taimani bertipe seminomaden, menjelajahi jajaran pegunungan terjal dengan bebas. Mereka mendiami daerah yang terkenal sebagai jalur perdagangan. Interaksi dengan berbagai masyarakat menghasilkan keturunan campuran dalam suku Char Aimag; namun, kebanyakan dari mereka berbahasa Mongoloid. Suku Char Aimag dikenal aktif dalam melawan invasi Soviet ke Afganistan dan perang saudara yang terjadi sesudahnya.
SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN SUKU TAIMANI?
Pada suatu ketika, suku Taimani benar-benar suku nomaden. Namun, sekarang mereka adalah suku semi-nomaden, yang hanya berpindah selama musim-musim tertentu. Karena masalah kekeringan dan erosi yang terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an, banyak orang Taimani yang kemudian menjadi petani. Mereka menanam gandum, anggur, padi, gandum untuk bahan pembuatan bir, terigu, melon, dan sayur-sayuran dengan cangkul dan bajak kayu yang primitif. Meski demikian, pertanian masih hanya dianggap sebagai kegiatan kedua dalam budaya mereka. Adapun kekayaan seseorang diukur oleh banyaknya ternak yang dimilikinya.
Suku Taimani menggantungkan kebutuhan daging, susu, lemak, dan keju pada hewan ternak mereka. Kulit binatang juga dipakai untuk membuat tenda. Sambil bertani, suku Taimani tinggal di kota dan hidup di gubuk batu. Ternak mereka tetap berada di lembah dan makan rumput. Selama musim semi dan musim panas, mereka berjalan melintasi pegunungan dan tinggal di "yurts" (tenda bundar berbentuk kubah yang bisa dibawa ke mana-mana).
Masyarakat Taimani menganut sistem kekerabatan patriarkal (didominasi pria) dan patrilineal (mengikuti jejak keturunan laki-laki). Keluarga inti adalah kesatuan masyarakat yang paling penting. Keluarga inti biasanya terdiri dari seorang pria, orang tuanya, istri/istri-istrinya, dan anak-anak mereka. Saat seorang gadis menikah, gadis itu langsung dianggap sebagai bagian dari keluarga suaminya. Identitas etnis di suku Taimani didasarkan pada keluarga atau marga.
Para wanita suku Taimani bisa saja membantu mengawasi ternak, tapi tugas utama mereka adalah menenun karpet. Masing-masing suku atau kota mempunyai pola uniknya sendiri, yang menurun dari ibu kepada anak gadis. Para wanita menggunakan alat tenun yang bisa dibawa ke mana-mana untuk membuat karpet-karpet wol yang bagus itu. Saat persediaan makanan sedikit, uang hasil penjualan karpet mungkin menjadi satu-satunya alat bagi suku ini untuk bertahan hidup. Karpet, ternak, dan uang tunai juga digunakan sebagai mas kawin.
APAKAH KEPERCAYAAN SUKU TAIMANI?
Semua orang suku Taimani sesungguhnya menganut agama ortodoks dari aliran Hanafite. Mereka percaya bahwa Hanafi adalah bentuk paling murni dari agama mereka. Keteguhan akan kepercayaan mereka itu sering membuat mereka menertawakan konsep monoteisme orang-orang Kristen yang dianggap/mereka anggap rusak. Namun, banyak orang Islam yang tidak asing dengan cerita-cerita Perjanjian Lama, yang diceritakan di kitab suci mereka. Mereka juga melacak garis keturunan rohani mereka sampai Abraham.
APAKAH KEBUTUHAN SUKU TAIMANI?
Selama dan setelah invasi Soviet ke Afganistan, Amerika Serikat dan negara-negara lain mengirim bantuan militer untuk "pejuang kemerdekaan" Afganistan. Sekarang karena negara itu bergulat dengan perang politik dan pelecehan hak azasi manusia, bantuan tersebut dihentikan. Seluruh negara sangat terpengaruh oleh perang melawan Soviet. Semua desa dihancurkan dan persediaan makanan terancam habis. Sedikit yang mempunyai air minum yang aman dikonsumsi, sementara peperangan masih terjadi di beberapa daerah hingga sekarang.
Lokasi yang terpencil dan penyebaran suku Taimani yang luas menyebabkan mereka sulit dijangkau oleh Injil. Sekarang ini, tidak ada penginjil bagi suku Taimani. Doa adalah langkah pertama yang harus dilakukan, sampai nanti mereka terjangkau oleh terang Injil.
POKOK-POKOK DOA
Sumber diterjemahkan dan diedit dari: | ||
Situs | : | Joshua Project |
Judul asli | : | Taimani of Afganistan |
Penulis | : | tidak dicantumkan |
Alamat URL | : | https://web.archive.org/web/20070108110452/http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rop3=100153&rog3=AF |
Sumber | : | e-JEMMi 22/2007 |