Ada dua orang lulusan Oasis Training Center (OTC) yang dilatih untuk menolong pelayanan membawa jiwa bagi Kristus. Dalam merencanakan parade Natal tahunan kali ini, mereka ingin menggunakan keterampilan berkomunikasi mereka untuk bisa melayani lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dari kegiatan ini akan menolong secara finansial untuk meluaskan pusat kesehatan yang diharapkan dapat berlanjut dengan membawa mereka kepada Kristus. Ambrose dari OTC menjelaskan, "Sementara orang melihat kami berhasil melakukan hal-hal praktis dan ada hasil-hasil nyata dalam komunitas tersebut, kami percaya hati mereka akan terbuka untuk menerima bantuan rohani dari Allah. Jadi pertama, kami akan melakukan hal-hal yang praktis, baru yang kedua kami akan melayani kerohaniannya." Ambrose juga memercayakan diri pada Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan supaya terang-Nya dapat masuk. "Berdoalah untuk hal ini sehingga kami yakin bahwa ketika kami menapakkan kaki di kota Prampram, kami akan mengklaim tanah ini bagi Tuhan. Ada banyak wilayah kuasa kegelapan yang perlu dipatahkan," tambahnya lagi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, November 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10545 |
Pokok Doa
Para pelajar di sekolah pelatihan Oasis International diubahkan oleh Sabda Allah. Seorang pelajar yang menderita sakit kepala hebat menghubungi seorang pendeta yang lalu mendoakannya melalui telepon. Ambrose dari Oasis International mengatakan, "Pelajar itu menelepon lagi sepuluh menit kemudian dan memuji Tuhan dengan sukacita. Ia berkata, `Saya sembuh, saya sembuh! Tuhan telah menjamahku!` Dan kami percaya bahwa inilah hasil dari apa yang mereka pelajari di kelas -- beriman kepada Tuhan, percaya bahwa Dia adalah sang Penyembuh." Ambrose percaya bahwa fakta itu akan membuat mereka mengerti bahwa mereka berada di tempat yang tepat. "Fakta itu menyatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk berada di Ghana dan membagikan Injil dengan para pendeta dan pelajar setempat sehingga mereka bisa menyebarkan Injil yang mereka dengar di tengah komunitas mereka -- gereja dan sekolah -- dan memunyai dampak yang sama." Meski kisah penyembuhan Tuhan itu menyebar, masalah buta huruf mengancam dan menghalangi mereka yang mau belajar dengan lebih dalam.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10046 |
Pokok Doa
Semakin banyak anak muda yang harus berjalan kaki sejauh satu mil untuk mengikuti kelas Alkitab di Oasis International di Ghana. Kelas tersebut dimulai pada bulan Januari 2007 dengan 6 orang murid, namun meningkat pesat mencapai 70 orang yang hadir setiap Sabtu pagi. Perjalanan yang panjang itu menyebabkan para murid terlambat satu jam lamanya. Namun, Ambrose dari Oasis menyatakan bahwa keterlambatan anak-anak itu justru dikarenakan mereka membantu pelayanan dengan mengundang teman-teman dan keluarga mereka. "Bagi kami, ini adalah hal yang luar biasa. Karena kami merasa bahwa semakin banyak firman Tuhan yang bisa kami tanamkan dalam hati anak-anak ini, semakin besar peluang yang mereka miliki untuk berhasil dalam kehidupannya, berhasil dalam masyarakat, dan menjadi bagian dalam memajukan kerajaan Allah. Kami percaya mereka adalah gereja masa depan." Kini, murid-murid yang lebih senior mulai terlibat dalam mengajar dan memimpin penyembahan. Pelayanan tersebut dapat diperluas dengan kemudahan akses transportasi. "Kami sedang memikirkan seandainya kami memiliki sebuah bus kecil atau mobil van sebagai alat transportasi, tentu kami dapat memulai kelas tepat waktu, menyelesaikannya, dan mungkin memberi kesempatan pada murid lain yang lebih banyak lagi."
Sumber: Mission News, April 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9836
Pokok Doa
Di Ghana, sebuah kelas teologia yang diikuti oleh anak-anak muda beralih menjadi kelas penginjilan. Oasis International memulai kelas ini karena permohonan masyarakat agar kegiatan pelatihan anak muda diperbanyak. Setelah delapan minggu, 26 murid telah menerima Kristus dan lebih banyak lagi murid yang tetap setia mengikuti kelas, demikian Ambrose dari Oasis International berujar. "Kami mendorong para murid untuk mengundang teman-teman mereka yang mungkin tertarik atau yang mungkin belum mengenal Tuhan. Dengan kata lain, mereka menjadi misionaris muda, penginjil muda kami." Murid-murid dari kelas kepemimpinan Oasis mulai ikut terlibat dalam kelas baru untuk memimpin pelajaran Akitab mereka yang pertama. Ini merupakan berita yang sangat menggembirakan untuk kelanjutan Oasis Training Center. Brennan mengatakan, "Kami rindu melihat kegiatan ini semakin berkembang, tentu saja, semakin banyak guru yang perlu kami bina supaya semakin banyak pula kelas yang dapat kami buka. Kami berharap, ini bagaikan bola salju yang makin lama makin besar, dan di masa mendatang kami akan dapat menawarkan lebih banyak pelatihan kepemimpinan dan pengembangan kepemimpinan di berbagai bidang lainnya." Mohon dukungan doa agar para pelatih beroleh hikmat sejalan dengan berkembangnya pelayanan ini.
Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9726
Pokok Doa: