Strategi pelayanan yang tepat dapat membantu mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Organisasi World Hope melayani sesuai dengan lingkup kebutuhan masyarakat setempat dan mendorong masyarakat tersebut untuk memiliki kemandirian di bidang ekonomi. Dari membuka warung makan sampai kios reparasi sepeda, usaha-usaha baru tersebut bisa membebaskan keluarga-keluarga dari kemiskinan yang banyak membelenggu masyarakat negara berkembang. Wakil World Hope, Richard Schroeder, mengatakan, "World Hope menyadari bahwa bagian dari amanat agung Kristus adalah menolong mereka yang lapar, mereka yang miskin dan putus asa. Memberikan pembinaan untuk usaha kecil telah terbukti sebagai cara paling efektif untuk melayani masyarakat kelas bawah dan membantu mereka yang termiskin di dunia." Schroeder juga mengatakan bahwa World Hope menyediakan pinjaman kredit lunak kepada masyarakat yang memenuhi syarat, namun kerjasama dengan gereja lokal juga tetap dilakukan. "Institusi yang melakukan pembinaan usaha kecil itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang kemudian akan diberikan kepada organisasi gereja lokal atau dewan gereja. Karena bekerja sama dengan gereja inilah, World Hope lebih dikenal sebagai institusi Kristen."
[Sumber: Mission Network News, November 25th 2005]
Pokok Doa:
Pada era dunia teknologi dan komunikasi global saat ini, sebuah kelompok misi melihat peran mereka sebagai penghubung yang dibutuhkan dalam menjembatani dunia teknologi dan pelayanan. Wide Net International Ministries membantu memperlengkapi gereja-gereja di seluruh dunia untuk mengatasi kekurangan mereka akan sumber- sumber teknologi. Wakil pihak Wide Net, Jason Williamson mengatakan: "Tidaklah benar, jika ada orang berkata bahwa teknologi tidak diperuntukkan bagi gereja, untuk gereja-gereja global. Alasan sebenarnya adalah mereka hanya belum menggunakannya." Wide Net membantu memecahkan masalah yang muncul dalam mengembangkan teknologi komunikasi dalam pelayanan, Williamson juga mengatakan bahwa hal itu sangat mempengaruhi semua efektivitas dalam pelayanan misi outreach. "Ini adalah teknologi yang sama, yang digunakan oleh dunia komersil saat ini. Namun banyak orang yang terlibat dalam pelayanan barangkali tidak tahu apa yang dapat diperoleh atau tersedia di sana, atau biaya yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang efektif. Jadi, kami di sana membantu mereka melangkah maju dan menekan biayanya. Dan pada saat yang sama, kami juga membantu mereka memenuhi Amanat Agung."
[Sumber:Mission Network News, September 8th 2005]
Pokok Doa:
Inti pelayanan Penerjemahan Alkitab adalah jalinan kerjasama untuk memberitakan Injil. Roger Garland dari The Seed Company menyatakan bahwa inti dari pelayanan mereka adalah memampukan organisasi- organisasi lokal agar bersedia terlibat dalam pelayanan penerjemahan Alkitab, dan Allah sedang melakukan hal-hal yang luar biasa: "Kami selalu mendengar tentang orang-orang yang memiliki visi dalam penerjemahan Alkitab. Dengan kata lain, Allah telah menjamah mereka, di mana pun mereka berada. Mereka telah melihat kerinduan itu. Mereka ingin melakukan sesuatu bagi bangsa mereka, namun mereka tidak tahu harus bagaimana. Mereka tidak memiliki peralatannya dan belum dilatih untuk melakukan hal itu." Jadi Seed Company bekerja sama dengan para penerjemah nasional untuk mengadakan pelatihan dan untuk menghubungkan para penerjemah lokal dengan para rekanan dari Amerika yang telah mendoakan dan mensponsori proyek penerjemahan ini. Garland mengatakan hal itu berhasil baik: "The Seed Company memiliki visi sebagai berikut: `Secara kreatif menghubungkan umat Allah di seluruh dunia untuk menerjemahkan Alkitab ke semua bahasa demi kemuliaan Tuhan.` Dan mimpi itu nampaknya akan segera menjadi kenyataan.
[Sumber:Mission Network News, August 25th 2005]
Pokok Doa:
Penginjilan adalah tujuan para pilot dan teknisi MAF Internasional (MNN)-- Mission Aviation Fellowship adalah sebuah organisasi misi yang memanfaatkan pesawat, peralatan komunikasi dan ahli-ahli teknik lainnya sebagai jalan untuk menjangkau orang-orang di negara/daerah yang tak dapat dijangkau dengan cara penginjilan biasa. Organisasi ini tidak hanya menyediakan pelayanan penerbangan, mereka pun menyediakan peralatan sistem komunikasi dan ahli-ahli teknik lainnya. Wakil MAF, Dave Bochman mengatakan, karena mereka bukan misionaris atau pendeta, maka pintu-pintu akan selalu terbuka untuk misi penjangkauan yang mereka lakukan. "Kalau boleh dibilang, kami lebih mudah mendapatkan kepercayaan karena kami tidak dianggap sebagai penyebar ajaran agama". Sebagai orang-orang bidang teknik dan manajerial, saya rasa beberapa daerah akan bersedia membuka pintu mereka, dan tentunya, daerah itu adalah daerah yang tidak mengizinkan organisasi penginjilan biasa beroperasi." MAF bekerja di beberapa daerah seperti itu dan kami telah melihat hasil kesuksesannya, kata Bochman. "Di beberapa daerah tersebut, waktu yang kami punyai kadang memang cukup singkat, namun walau demikian, kami mulai melihat beberapa buahnya. Di tempat lain di mana kami ada di sana selama beberapa tahun, kami juga telah melihat bahwa pelayanan kami berbuah."
[Sumber:Mission Network News, August 29th, 2005]
Pokok Doa:
Uji coba penggunaan internet membuahkan sukses besar bagi pelayanan Sammy Tippit Ministries. Sekitar 85 pendeta dan pemimpin di Uganda mengikuti pelatihan langsung melalui internet. Jenis pelatihan dan penginjilan via internet sangat dibutuhkan di banyak wilayah. Sammy Tippit percaya bahwa jenis pelayanan ini adalah pintu terbuka yang memampukan mereka untuk memasuki masa depan. "Internet sedang merebak di banyak wilayah. Internet memberikan kepada kami peluang- peluang yang luar biasa untuk melakukan pelayanan. Kerinduan kami hanyalah memenuhi kebutuhan rohani, dan tidak melakukan kegiatan lain yang radikal atau kegiatan-kegiatan lain." Dengan potensi untuk menjangkau lebih dari 2 juta penduduk di negara-negara tertutup seperti China, India, dan negara-negara berbahasa Farsi, Tippit mengatakan: "Kami sungguh bersukacita. Hal ini telah membukakan dunia bagi kami. Kesempatan untuk melayani seluruh penjuru bumi bisa dimulai melalui kantor-kantor kami termasuk kesempatan untuk melakukan pelayanan manca negara."
[Sumber: Mission Network News, August 8th 2005]
Pokok Doa:
Purpose Driven Ministries memobilisasi para pemimpin gereja dalam memerangi AIDS secara global. Di seluruh dunia, setiap harinya, hampir 8.000 orang meninggal karena HIV/AIDS. Kay Warren dari Purpose Driven Ministries menyadari bahwa jumlah itu sangat besar dan mereka termasuk kelompok yang sama sekali belum terjangkau Injil. Peningkatan jumlah penderita tersebut salah satunya disebabkan karena kurangnya peranan gereja. "Kami berinisiatif untuk mengadakan konferensi pertama kami tentang HIV/AIDS, dan ternyata mendapat tanggapan dari gereja. Tema konferensi itu adalah `Disturbing Voices` dan diselenggarakan pada 29 Nopember - 1 Desember 2004 yang lalu bertepatan dengan peringatan hari AIDS sedunia." Fokus dari konferensi ini ditujukan bagi para pemimpin gereja. Kay memperingatkan bahwa pasti ada banyak kritik dari berbagai penjuru bagi mereka. Menurut Kay, sekaranglah waktunya untuk mengubah gambaran gereja yang mencerminkan hati Allah. "Gereja harus menyadari bahwa iman sejati harus dinyatakan secara terbuka, gereja harus berani dan tidak gentar untuk melakukan apa yang Yesus lakukan, yaitu dengan menjangkau mereka yang terabaikan dan mengasihi mereka, yang oleh masyarakat dianggap tidak berharga dan tidak layak untuk menerima kasih."
[Sumber: Mission Network News, July 6th 2005]
Pokok Doa:
Teknologi mengembangkan proyek penerjemahan Alkitab selama puluhan tahun. Perkembangan teknologi telah mengubah kecepatan langkah proyek penerjemahan tersebut. Judy Bokelman perwakilan dari Wycliffe Bible Translators mengatakan bahwa proyek komputer VSAT yang mereka pakai merupakan hasil kerjasama. Bokelman mengatakan bahwa saat ini mereka sedang meluncurkan sebuah program software baru bagi para penerjemah. Software ini menghemat banyak waktu dari proses penerjemahan yang biasa dilakukan dengan cara menciptakan `draft terjemahan kasar` dari suatu bahasa berdasarkan bahasa terdekatnya. "Jadi, kami sedang melakukan `adaptasi` yang memungkinkan kami untuk mempercepat proses -- yang biasa dikerjakan selama tahunan. Dengan draft kasar tersebut, kami bisa mendiskusikannya dengan penduduk lokal dan melihat perbedaan bahasa yang ada. Dengan demikian kami bisa lebih mempercepat proses penerjemahan Alkitab ini."
[Sumber: Mission Network News, June 28th 2005]
Pokok Doa: