Orang Kirgiz merupakan masyarakat nomaden yang hidup di ujung Barat Cina, di dekat perbatasan antara Kyrgyzstan dan Tajikistan. Mereka terus melakukan perjalanan sepanjang tahunnya, menggembalakan domba dan ternak mereka hingga ke wilayah-wilayah pegunungan. Baru belakangan ini saja orang Kirgiz mulai menetap dalam sebuah kumpulan selama musim dingin berlangsung.
GEOGRAFI
Benua | : | Asia |
Wilayah | : | Asia Tengah |
Jendela 10/40 | : | Ya |
Jumlah populasi dalam negara | : | 600 |
Provinsi terbesar | : | Badakhshan |
SUKU
Nama bangsa | : | Kyrgyz |
Nama lain | : | Kara, Kirghiz, Ke'erkezi, Kirgiz |
Populasi | : | 600 |
Populasi di dunia | : | 4.196.000 |
Termasuk suku terabaikan | : | Ya |
BAHASA
Bahasa utama | : | Kirghiz |
Bahasa utama lainnya | : | Uzbek dan Kipchak (sebelah Utara) |
AGAMA
Agama utama | : | Islam (Sunni) |
Kristen | : | 0,01% |
Islam | : | 99,99 % |
BAHASA
Penginjilan | : | 0,01 % |
Orang Kirgiz memisahkan diri sebagai bangsa sejak abad ke-14. Mereka tinggal di wilayah dataran tinggi yang membentang di Barat Laut Cina selama abad 15. Terselip di antara dua negara adidaya, Rusia dan Cina, orang Kirgiz adalah masyarakat yang berjuang untuk melestarikan identitas budaya mereka.
Meski 95% dari orang Kirgiz mengaku muslim, sebagian besar tata cara kehidupan mereka cenderung tidak begitu menunjukkan pengaruh tersebut.
Adapun bahasa Kirgiz termasuk dalam rumpun bahasa Turki dan terbagi dalam dua dialek utama: Selatan dan Utara. Orang Kirgiz juga memiliki aksara sendiri, namanya yensei, yang telah ada sejak abad ke-8. Sayangnya, aksara ini kemudian hilang. Setelah mereka memeluk agama Islam, orang Kirgiz pun memakai aksara baru yang berdasar pada sistem alfabet Arab-Persia.
BAGAIMANA KEHIDUPAN MEREKA?
Sebagian besar orang Kirgiz adalah peternak sapi, kuda, domba, unta, dan kambing. Mereka hidup di tenda-tenda berwarna putih yang mudah dipindahkan ke tempat lain.
Ketika para pria melakukan tugas mereka seperti menebang pohon atau memotong rumput, para wanita bertanggung jawab memeras susu, mencukur bulu domba, dan memberi makan ternak. Kaum perempuan juga bertanggung jawab dalam urusan rumah tangga.
Makanan pokok orang Kirgiz adalah kentang, bawang, dan kol karena hanya tanaman macam itu yang bisa tumbuh di daerah pegunungan. Kambing-kambing memberikan minuman kegemaran mereka: susu kambing. Menu makan mereka juga meliputi produk-produk impor seperti terigu, gandum, beras, teh, garam, dan gula.
Alkohol menjadi sebuah masalah serius yang mendominasi kehidupan banyak orang Kirgiz. Bukanlah hal yang aneh bagi sebagian mereka untuk mengadakan pesta minuman keras selama berhari-hari.
Dalam hal pernikahan, orang Kirgiz diatur oleh orang tua mereka. Mempelai pria memberikan hadiah-hadiah istimewa seperti kambing panggang kepada mempelai wanita sebagai bagian dari proses lamaran. Tradisi yang cukup menarik adalah ketika pasangan yang hendak menikah diikat di tengah-tengah lingkaran keluarga mempelai wanita. Mereka dilepaskan hanya setelah keluarga mempelai pria memohon ampunan dan memberikan hadiah kepada keluarga mempelai wanita. Pasangan itu kemudian menikah di sebuah upacara pernikahan muslim.
APA KEPERCAYAAN MEREKA?
Orang Kirgiz mengaku sebagai masyarakat muslim; meski akar tradisi keislaman mereka tidak begitu kuat. Islam juga baru diterima masyarakat Kirgiz sejak seratus tahun terakhir ini saja. Hal ini menjelaskan kenapa tradisi Islam belum menyatu dengan budaya orang Kirgiz. Sebagai contoh, mereka tidak memiliki masjid mereka sendiri dan tidak akrab dengan hari raya umat muslim. Ada juga dugaan bahwa hanya sedikit saja orang Kirgiz yang benar-benar mengerti doktrin dasar agama Islam.
Meski mayoritas orang Kirgiz mengaku sebagai pemeluk Islam, mereka tetap meneruskan tradisi lama berupa praktik-praktik penyembahan roh leluhur. Mungkin inilah alasan utama kenapa orang Kirgiz tidak menganut Islam secara ketat.
APA YANG MEREKA PERLUKAN?
Dominasi komunisme dan kondisi kehidupan yang miskin telah membuat hidup terasa begitu berat bagi kelompok masyarakat nomad ini. Tidak ada gereja yang diketahui ada di antara orang Kirgiz di Cina dan hanya sebagian saja dari Alkitab yang telah diterjemahkan dalam bahasa mereka. Orang Kirgiz sangat membutuhkan firman Tuhan dan pekerja-pekerja yang mau memperkenalkan Yesus.
Banyak orang Kirgiz yang mencoba lari dari masalah mereka dengan minum alkohol. Mereka perlu tahu bahwa hanya Yesuslah yang dapat mengisi hidup mereka dengan sukacita, damai, dan pengharapan.
Barangkali halangan terbesar yang membuat kita sulit menjangkau orang Kirgiz di Cina adalah keengganan pemerintah mereka untuk membuka pintunya kepada misionaris. Terlebih lagi, cara hidup orang Kirgiz yang nomaden akan cukup menyulitkan para misionaris untuk menempatkan diri di antara suku-suku dan menjangkau mereka.
Percampuran antara kepercayaan penyembah roh dan doktrin yang mereka anut membuat orang Kirgiz tidak punya harapan dalam agama. Namun, Tuhan mengasihi setiap jiwa orang Kirgiz. Ia ingin melepaskan mereka dari penyembahan roh dan harapan yang salah dalam kepercayaan mereka; agar mereka datang kepada kehidupan kekal lewat Putra-Nya, Yesus Kristus. Bagaimanapun juga kenyataan yang tragis adalah bahwa kerohanian orang Kirgiz masih diliputi kegelapan. Mereka juga tidak menyadari bahwa darah Kristus telah menebus dosa manusia dan bahwa mereka hanya bisa memperoleh hidup kekal melalui Dia.
Pokok Doa:
Sumber diambil dan diterjemahkan dari: | ||
Judul artikel | : | Kyrgyz of Afghanistan |
Sumber online | : | https://joshuaproject.net/people_groups/12933/AF |
Sumber | : | e-JEMMi 26/2006 |