Buku-buku pujian, penyaring minyak, tumpukan baju, pelajaran aljabar -- semuanya itu merupakan bagian dari Cedar Park Church di Seattle, Washington. Pendeta Joe Fuiten mengatakan, "Sekarang ini banyak gereja berpikir bahwa diri mereka adalah sebuah gereja ketika bisa mengadakan ibadah Minggu secara rutin dan punya pelayanan Sekolah Minggu. Tujuan saya adalah gereja menjadi pusat komunitas, tidak hanya di hari Minggu, tetapi juga di hari Senin sampai Sabtu -- 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu." Karena alasan itulah, Cedar Park Church mempunyai toko baju murah, pengurus dan tempat pemakaman, sebuah studio, sekolah swasta terbesar dengan 1536 murid, kelas seni tiap malam, dan delapan konselor terlatih. Untuk membantu tetangga gereja, gereja ini juga mempekerjakan empat orang ahli mekanik yang memperbaiki mobil hanya dengan biaya sebesar suku cadang yang diganti. "Kami terus mencari kesempatan-kesempatan untuk melakukan pelayanan di luar gereja." jelas Fuiten. "Para ahli mekanik itu ibaratnya sama seperti orang Samaria yang baik hati di zaman modern ini." Craig Brandenburg meninggalkan bisnis mobilnya dan beralih menjadi ahli mekanik paruh waktu, dan juga pendeta paruh waktu. "Sangat mengagumkan," kata Craig. "Setiap hari, saya menerima telepon dari orang-orang yang secara normal di luar jangkauan gereja. Kami dapat menunjukkan bahwa Kristus mengasihi mereka juga. Sejumlah orang bisa menerima Kristus dan beriman kepada-Nya melalui cara-cara pelayanan yang kami lakukan." Washington adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang jumlah gerejanya tidak terlalu banyak. Banyak gereja Protestan yang mulai menyurut. Meskipun demikian, Cedar Park Church, termasuk salah satu gereja yang sedang berkembang.
[Sumber: FridayFax, November 5, 2004]
Pokok Doa:
Pelatihan bagi perintis gereja yang diadakan oleh Evangelical Free Church of America telah berakhir tanggal 6 Oktober 2004 yang lalu. Pelatihan tersebut diadakan di Minnesota yang memakan waktu selama empat hari intensif. Materi-materi yang disampaikan meliputi permasalahan-permasalahan global yang dihadapi para perintis gereja dalam merintis sebuah gereja baru. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan ketrampilan praktis bagi para perintis gereja supaya mereka bisa melihat banyaknya panenan pada tahap perkenalan sehingga mereka bisa merintis berdirinya gereja-gereja yang sehat. Harapan dari pelatihan ini adalah melihat gereja-gereja agar bisa terus bermultiplikasi dan bereproduksi.
[Sumber: Mission Network News, October 8th, 2004]
Pokok Doa:
Akhir bulan Juli 2004 nanti, 10 gereja di Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam "vision trips" (perjalanan visi) ke Senegal. Tim ini akan mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan dari suku-suku terabaikan di Afrika Barat. Para misionaris yang sedang melayani suku-suku tersebut akan berbicara dengan Tim perjalanan ini tentang bagaimana jemaat gereja di Amerika dapat menjadi bagian estafet tanggung jawab dalam memberitakan Injil kepada suku-suku yang telah mereka adopsi.
[Sumber: Advance: May 12, 2004]
Pokok Doa:
Seiring dengan bertambah dewasanya gerakan doa, ada peran baru yang mulai muncul: para pemimpin doa mulai melatih dan menolong gereja- gereja untuk menjadi "rumah doa". The National Pastors Prayer Network (NPPN) di Amerika Serikat melaporkan:
"Hampir di setiap negara, semakin banyak pendeta dan pemimpin gereja yang memberikan respon terhadap arti pentingnya waktu doa yang bermanfaat. Para pendeta tahu bahwa usaha tersebut membutuhkan lebih dari waktu khusus atau akhir minggu (konferensi doa atau retreat) bagi sebuah gereja untuk mengembangkan pelayanan doanya menjadi rumah doa. Pengembangan ini membutuhkan seseorang untuk mengatur segala sesuatunya bagi gereja, bekerja sama dengan pendeta dan pemimpin gereja yang membantu proses transisi menuju gereja yang menjadikan doa sebagai pendorong utama yang menggerakkan gereja."
Para pemimpin doa akan memulai dengan doa yang menyatakan: dimana posisi kita sekarang ini; apa yang kita inginkan dalam jangka waktu 6 bulan atau dua tahun ke depan, dan bagaimana Allah menolong kita supaya bisa mencapainya. Para pemimpin doa membuat rencana pengembangan, mencari-cari bahan yang diperlukan, dan menyediakan pengajaran dalam bentuk implementasi. Menurut NPPN, "para pemimpin doa menyatakan bahwa membangun rumah doa adalah suatu proses -- bukannya suatu peristiwa sesaat."
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-478]
Pokok Doa:
Jutaan orang sedunia berkabung atas wafatnya mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Para pemimpin misi mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk mempengaruhi penginjilan secara positif. Penginjil dari Amerika, Sammy Tippit, yang pernah ditangkap dua kali di negara bekas Uni Soviet karena memberitakan Injil, mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk menjawab doanya, yaitu mengantarkan runtuhnya tembok Komunisme. "Ketika Presiden Reagan mengucapkan pernyataannya yang terkenal di Berlin, ´Mr. Gorbachev, runtuhkan tembok ini,´ pernyataan ini telah memberikan dampak yang luar biasa karena pada akhirnya tembok itu bisa runtuh juga." Tippit mengatakan bahwa pernyataan itu yang mengizinkan dia masuk ke wilayah Uni Soviet dan mengadakan penginjilan di negara tersebut, dimana banyak orang telah dimenangkan bagi Kristus. Tippit percaya bahwa kebijakan-kebijakan Reagan telah memberikan inspirasi bagi pemikiran Injil. "Para penginjil menganggap Berlin sebagai ´kerajaan kegelapan´ dikelilingi oleh Tirai Besi, tapi kami melihat tirai itu mulai runtuh, sehingga mendorong terjadinya gerakan doa di wilayah- wilayah lain di dunia dan di kelompok-kelompok suku lainnya."
[Sumber: Mission Network News, June 7, 2004]
Pokok Doa:
Memberikan Alkitab kepada orang-orang yang membutuhkan di berbagai negara menjadi salah satu bagian dari program Billion Bible Campaign yang diadakan oleh Bibles for the World. Perwakilan dari Bibles for the World mengatakan bahwa banyak orang Kristen di Amerika Serikat yang mempunyai sejumlah simpanan Alkitab yang jarang dipakai. "Sekarang saatnya untuk mengajak mereka supaya berperan aktif. Tindakan pertama yang dilakukan adalah menghimbau semua penduduk Kristen di Amerika Serikat untuk mempersembahkan semua Alkitab ekstra yang mereka miliki, kemudian mengirimkannya ke negara-negara yang penduduknya berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan Alkitab sangat dibutuhkan di negara-negara tersebut." Ada sekitar 50 negara berbahasa Inggris yang saat ini membutuhkan Alkitab. Program ini tidak hanya untuk memberikan Alkitab. "Sebagian dari pelayanan misi kami adalah untuk mentransformasi cara berpikir gereja global tentang pelayanan misi. Selain individu Kristen yang mendukung pelayanan misi, kami melihat bahwa Allah telah memanggil kami untuk menolong individu-individu Kristen yang ingin menjadi misionaris."
[Sumber: Mission Network News, May 24th 2004]
Pokok Doa:
Survey yang dilakukan oleh beberapa pendeta Protestan menunjukkan bahwa persahabatan merupakan cara efektif untuk membawa dan mengenalkan seseorang kepada Kristus. Penelitian ini diprakarsai oleh American Tract Society dan dilakukan di Barna. Mereka menemukan bahwa 65% pendeta menganggap traktat sebagai cara yang bagus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya. Penampilan traktat, format, dan relevansi traktat dengan topik yang menarik merupakan faktor-faktor yang penting untuk diperhatikan. Masih dibutuhkan bantuan dari gereja-gereja untuk memikirkan secara kreatif cara-cara mendistribusikan traktat-traktat ini.
[Sumber: Mission Network News, May 14th 2004]
Pokok Doa:
Lebih dari 20.000 mahasiswa, misionaris, gereja, dan pemimpin kampus telah menghadiri konferensi Urbana 03 yang diadakan di University of Illinois pada tanggal 27-31 Desember 2003. Urbana 03 merupakan salah satu bentuk pelayanan dari InterVarsity Christian Fellowship. Menurut Direktur Urbana, Jim Tebbe, "Para mahasiswa di abad 21 akan menjadi kekuatan misionaris terbesar bagi dunia. Urbana membantu para mahasiswa untuk menemukan tempat mereka dalam misi global Allah." Tema konferensi Urbana 03 adalah "Your Kingdom Come, Your Will Be Done."
Meskipun konferensi Urbana 03 telah berlalu, namun efeknya masih dirasakan di seluruh dunia di masa sekarang dan masa mendatang. Perwakilan dari Mission Network News, Joel Hill, mengikuti Urbana 2003 dan memberikan laporan sebagai berikut. "Ketika acara penutupan Urbana 03 akan berlangsung, para anggota dari InterVarsity Christian Fellowship membagikan kartu keputusan dan komitmen kepada 20.000 mahasiswa dan para delegasi yang hadir. Scott Wilson dari InterVarsity mengatakan bahwa di akhir konprensi mereka menyusun hasilnya dan ternyata lebih dari 10.000 mahasiswa mengindikasikan bahwa mereka siap mengabdikan diri dalam beberapa bentuk pelayanan misi lintas budaya yang ada saat ini. Komitmen mereka itu semakin dipertegas. Sebagian besar peserta yang mengikuti sebenarnya pernah mempunyai pengalaman pelayanan overseas. Jadi jika saat ini mereka berkomitmen untuk terlibat dalam misi lintas budaya, mereka benar- benar memahami hal tersebut dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelayanan lintas budaya. Berita ini seperti hawa sejuk karena ada beberapa laporan yang menunjukkan bahwa hanya sedikit misionaris yang siap menjejakkan kaki dalam pelayanan misi lintas budaya dan mnggantikan misionaris yang mulai memasuki masa pensiun.
[Sumber: CMDNet Weekly Update, April 10, 2004]
Pokok Doa:
Ada ribuan bahkan jutaan anak-anak di Amerika Serikat yang memerlukan bantuan khusus. Anak-anak yang diabaikan, atau ditelantarkan, atau anak-anak yatim piatu yang biasanya mengalami beberapa tragedi. Anak-anak tersebut menarik perhatian Bethany Christian Services. Perwakilan dari Bethany Christian Services mengatakan bahwa tim mereka sedang menggiatkan program "Partners in Prayer" untuk anak-anak tersebut. "Hal ini merupakan usaha untuk melakukan rekruitmen. Sudah menjadi tanggung jawab gereja untuk menyelamatkan generasi yang terhilang ini. Jadi, 'Partners in Prayer' merupakan perkumpulan gereja-gereja yang terlibat dalam doa dan rekruitmen bagi anak-anak yang tinggal di rumah yatim piatu atau membutuhkan keluarga untuk mengadopsi mereka." Sekali masyarakat Kristen mengetahui kebutuhan anak-anak tersebut, maka mereka bersedia terlibat, mengadopsi anak-anak tersebut, dan mensharingkan tentang Kristus saat mereka mencukupi kebutuhan-kebutuhan anak-anak tersebut. "Partners In Prayer" berharap untuk mengembangkan program tersebut ke negara-negara bagian lainnya.
[Sumber: Mission Network News, March 10th 2004]
Pokok Doa: