Saat ini jutaan keluarga di Amerika Serikat sedang mengelilingi meja makan untuk merayakan Thanksgiving. Namun, liburan Thanksgiving kali ini agak sedikit berbeda bagi beberapa keluarga karena mereka juga memanfaatkannya untuk mensharingkan tentang Injil. Sebuah organisasi misi dengan giat mendorong warga Amerika untuk sekaligus memanfaatkan liburan Thanksgiving ini untuk mengenalkan banyak orang kepada Kristus. Perwakilan dari American Tract Society mengatakan bahwa karena Thanksgiving merupakan satu waktu khusus yang berfokus pada Allah. oleh karena itu, mereka sebenarnya telah dipersiapkan untuk mendengar Injil. Untuk mendukung hal tersebut, ATS baru saja menerbitkan traktat baru yang berjudul "Thanksgiving in America". Traktat ini yang ditulis oleh David Barton ini menolong orang untuk melihat bagaimana iman juga turut berperan dalam sejarah Amerika, dan juga menolong para pembacanya tentang pentingnya bagi mereka untuk beriman secara pribadi kepada Kristus. Traktat ini juga menekankan kembali arti pentingnya Thanksgiving (mengucap syukur) dan bagaimana hal itu menjadi suatu tradisi serta menekankan arti pentingnya keberadaan bersama keluarga. Dengan demikian kesempatan bersama keluarga dan kerabat dekat ini bisa juga dipakai untuk memberitakan Kabar Baik.
Sumber: Mission Network News, November 28th, 2002
Meskipun Natal masih tiga minggu lagi, Crossroad Bible Institute (CBI) membutuhkan sukacita Anda dalam menyambut Natal. Tahun lalu CBI memulai program "Pengiriman Kartu Natal" kepada para tahanan. CBI sedang meminta banyak orang untuk memilih sebuah kartu, membagikan berita Natal dan membubuhkan nama mereka, lalu mengirimkannya ke CBI. Kemudian CBI akan memastikan agar kartu-kartu Anda sampai ke tangan-tangan orang yang tepat. Pekerja CBI berharap agar program ini dapat membuka jalan untuk menceritakan Injil kepada banyak orang secara nasional tahun ini. Anda dapat berkunjung ke situs CBI untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Sumber: Mission Network News, October 4th, 2002
Kapanpun kami bertemu dengan jemaat dari Gereja Teraniaya, kami selalu bertanya, "Apa yang dapat secara khusus kami berikan untuk mendukung Anda?" Permintaan yang pasti dari Saudara-saudara seiman kita yang teraniaya itu adalah doa. Yesus mengajarkan bahwa ada kuasa yang besar dalam doa. "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (
Orang-orang Kristen di Amerika Serikat sepakat untuk membentuk kelompok-kelompok persekutuan doa yang berkomitmen untuk berdoa bersama secara teratur dan strategis bagi Gereja Teraniaya. Kelompok-kelompok ini berkumpul bersama dua kali atau lebih setiap bulannya untuk memohon belas kasih Allah bagi mereka yang teraniaya. Open Doors menyediakan pokok doa bulanan sekaligus update-nya. Open Doors juga memberikan ide-ide praktis untuk mengembangkan doa pribadi dan kesempatan untuk mengadakan retreat doa serta melakukan doa keliling.
Sumber: Open Doors, August 2002 newsletter
Para mahasiswa diajak untuk sedikit merasakan tentang bagaimana hidup di negara yang tertutup bagi Injil. Ini merupakan program Student Underground (Mahasiswa Bawah tanah) dari Open Doors Ministries. Jose O'Neill, koordinator Open Doors, menjelaskan bahwa program ini diadakan di kampus-kampus universitas:
"Open Doors mengadakan simulasi dengan mengubah kampus sebagai suatu negara teraniaya. Lalu para mahasiswa datang untuk mengadakan penyembahan dan mereka harus mencari tempat-tempat persekutuan bawah tanah. Ada beberapa mahasiswa yang berperan menjadi polisi rahasia, lalu mereka menangkap para mahasiswa itu ke ruang interogasi dan menginterogasi mereka tentang iman mereka."
Simulasi ini mendorong para mahasiswa untuk terlibat dalam pelayanan ke negara-negara yang tertutup bagi Injil. Mereka yang pernah mendapat simulasi ini akhirnya mengadakan perjalanan ke Cina dan beberapa negara lain. Mereka melihat dan memperhatikan program-program yang dilakukan Open Doors dan juga mendoakan negara-negara Islam.
Sumber: Mission Network News, March 22nd, 2002
Selama 17 hari, ribuan orang Kristen akan melayani sekitar 1.000 orang atlet yang berasal dari 40+ negara yang mengikuti Winter Olympics di Salt Lake City, Utah (USA) dan juga ribuan pengunjung dari berbagai negara di dunia yang akan menonton pertandingan Olimpiade musim dingin ini. Banyak di antara atlet dan pengunjung tersebut yang berasal dari negara-negara dimana hanya ada sedikit akses atau bahkan tidak ada akses sama sekali untuk memberitakan Kabar Keselamatan dalam Yesus Kristus. Bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan selama pertandingan ini antara lain membuka warung Internet, tenda-tenda pengobatan, dan penginjilan pribadi. Selama 17 hari tersebut, orang-orang Kristen dapat menggunakan berita tentang pertandingan yang berlangsung sebagai bahan doa sekaligus mendoakan para umat percaya yang bersaksi dan melayani di Salt Lake City.
Sumber: Advance, February 8, 2002
Ribuan atlet, pelatih dan penonton dari 46 negara, mendengar tentang kasih Allah melalui pelayanan Global Outreach 2002 yang diadakan pada saat Winter Olympics and Paralympic Games. Menurut laporan, ada 237 orang menerima Kristus sebagai Juruselamat, 222 orang meminta untuk dikirimi materi-materi pemahaman Alkitab dan 109 orang memperbaharui komitmen mereka kepada Allah. Para konselor berdoa bersama lebih dari 870 pengunjung. Ada satu kelompok yang membagikan 750.000 traktat, 70.000 bros/pin kesaksian, 585 Alkitab, dan 44 CD Alkitab. Para pekerja Kristen melakukan follow-up untuk kartu-kartu yang terkirim ke alamat mereka setiap harinya.
Sumber: Advance, April 25, 2002
Ada sebuah organisasi baru yang sedang melacak keberadaan suku-suku terabaikan di seluruh dunia. "World Help" saat ini sedang mengolah staf dan data profil suku-suku terabaikan dari "Joshua: Project II." Data tersebut menjadi peta perjalanan/pelayanan Amanat Agung yang mengungkapkan tentang tugas-tugas penginjilan dunia yang belum terselesaikan. "AD 2000 and Beyond" yang memulai membuat data tersebut, dan sekarang telah di-update dan tersedia untuk digunakan/ didownload di alamat: < http://www.worldhelp.net > Misinya adalah:
World Help's mission is "to fulfill the Great Commission and the Great Commandment through partnering, training, helping and serving, especially in the unreached areas of the world." World Help is actively involved in facilitating church-planting movements, leadership training and Bible distribution among the least-reached peoples. World Help and Joshua Project II will soon release a comprehensive unreached / least-reached ethno-cultural list of all people groups, regardless of size. This list, planned for release in the spring of 2002, will help provide a Great Commission blueprint or roadmap, revealing the extent of the unfinished task of world evangelism.
Dengan 'adopsi' "Joshua Project II" < http://www.joshuaproject.net > (lihat kolom Sumber Misi), "World Help" akan lebih aktif terlibat dalam menyediakan fasilitas untuk gerakan perintisan gereja, pelatihan kepemimpinan dan distribusi Alkitab bagi suku-suku yang jarang dijangkau.
Sumber: Mission Network News News, March 13th 2002; Mission Frontiers, Fri, 8 Feb 2002
K.D. memiliki hati yang betul-betul tercurah untuk musik-musik hymne pribumi. Ia adalah seorang pendeta musik di sebuah gereja di Kansas dan memiliki banyak ketrampilan musik dan hasil perekaman. Setelah mengikuti sebuah kelas yang diambilnya dalam jurusan Etnomusikologi di Wycliffe di Dallas, K.D. mulai menyusun sebuah koleksi musik Kristen dari seluruh dunia untuk dipublikasikan dalam bentuk CD. Dengan menggunakan teknologi audio dan komputer terbaru, K.D. mengumpulkan lagu-lagu pujian dari seluruh dunia, dan membersihkan kualitas suaranya. Hal ini mungkin merupakan CD pertama yang berisi koleksi banyak lagu pujian dari seluruh dunia.
Kepala jurusan Etnomusikologi di Wycliffe mengatakan: "Koleksi ini dapat menjadi sebuah pengaruh yang penting dalam masyarakat misi. Saya percaya hal ini akan membuka sebuah apresiasi baru bagi musik pribumi dan memperlengkapi mereka yang sudah mengerti konsepnya untuk dapat menggunakannya sebagai bahan ilustrasi. Hal ini dapat menjadi sebuah sumber bagi para misionaris yang pergi ke lokasi-lokasi baru dan bahkan dapat digunakan oleh misionaris-misionaris jangka pendek (short-term mission) untuk menyediakan contoh-contoh musik yang dapat mereka pelajari sebelum mereka pergi ke suatu daerah."
Sumber: RESOURCES 2001-06-26