Dengan jelas Alkitab menulis bahwa Yesus Kristus sudah ada sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia ini. Lihat Yohanes 1:1-5; 8:58; 17:5,24; Kolose 1:13-17; Ibrani 1:2,8; 2:10. Yesus Kristus tidak pernah diciptakan. Ia selama-Nya ada, yaitu dari kekal sampai kekal. Yesus Kristus ialah Anak Tunggal Allah Bapa, dari kekal yang telah lalu sampai kekal yang akan datang. Lihat Yohanes 1:14,18; 3:16,18; 1Yohanes 4:9. Dalam Perjanjian Lama Yehova ialah Yesus Kristus yang dinyatakan kepada manusia. Hanya Ia saja yang dapat menyatakan Allah kepada manusia, Yohanes 1:18. Tuhan Yesus berkata, "Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yohanes 8:58). Lihat juga Yohanes 3:13. Yesaya menyebut Yesus Kristus "Bapa Kekekalan", Yesaya 9:5. Lihat juga Kolose 1:17.
B. Kemuliaan Yesus Kristus sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia
Kemuliaan dan wujud Yesus Kristus dinyatakan dalam ayat-ayat yang berikut: Yohanes 17:5,24; Filipi 2:6,7; Kolose 1:15; Ibrani 1:3. Kita tidak mengetahui semua kemuliaan itu, tetapi Tuhan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya berada "di pangkuan Bapa" (Yohanes 1:18), dan bahwa Ia telah dikasihi Bapa "sebelum dunia dijadikan" (Yohanes 17:24). Di dalam Allah yang Esa ada tiga Pribadi yang menjadi satu, dan hubungan antara tiga Pribadi itu tidak dapat kita mengerti dengan sempurna.
C. Pekerjaan Yesus Kristus sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia
Barangkali pekerjaan-pekerjaan Yesus Kristus sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia ini lebih banyak dan lebih besar daripada pekerjaan-pekerjaan sesudah Ia dilahirkan (Yohanes 21:25). Tetapi kita tahu bahwa pekerjaan-Nya yang terbesar dan terindah yaitu menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Pekerjaan-Nya sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia ini ada dua macam: menciptakan alam semesta, dan memelihara dan mengaturnya.
D. Yesus Kristus menyatakan diri kepada manusia pada masa Perjanjian Lama.
Dari Kitab Kejadian sampai Kitab Maleakhi seringkali ada peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus menyatakan diri kepada kaum Israel. Penyataan itu berupa tanda-tanda yang menyatakan diri-Nya, dan penyataan-penyataan dalam wujud tubuh.
1. Tanda-tanda yang menyatakan Yesus Kristus
Sejak masa Taman Eden sampai masa Kaabah Salomo dihancurkan, dan ada banyak penyataan Allah yang kelihatan di atas bumi. Adam dan Hawa diizinkan melihat wajah Allah serta mendengar suara-Nya, Kejadian 3:8. Dalam ayat itu perkataan "bersembunyilah ... terhadap Tuhan Allah" atau dalam terjemahan lama "dari hadirat Tuhan" artinya "muka Tuhan Allah". Itu merupakan pernyataan Allah kepada mata dan telinga manusia.
Sesudah manusia jatuh ke dalam dosa, maka Allah menempatkan di sebelah Timur Taman Eden beberapa kerub dan pedang yang menyala-nyala dan menyambar-nyambar, yang merupakan penyataan Allah yang kelihatan kepada manusia. Kaindan Habel telah membawa persembahanya di hadapan hadirat Allah. Kain melarikan diri dari hadirat Allah. Allah berkata kepada Kain dari hal pembunuhan itu, Kejadian 4:4-16. Kepada nenek moyang orang Israel Tuhan telah menyatakan diri sehingga kelihatan kepada mereka; dan Ia juga berbicara secara langsung, Kejadian 17:1; 18:1; Kisah 7:2. Juga kepada Musa, dihadapan belukar yang menyala-nyala, Allah telah bersabda serta menyatakan diri-Nya, Keluaran 3:1-6. Melalui tiang api dan tiang awan, dan dalam Bait Allah, Tuhan sering menyatakan diri-Nya serta berkata kepada Musa dan Yosua, dan memberitahukan kehendak-Nya kepada Bani Israel, Keluaran 13:21; 14:15; 19:24; 20:1-26; 40:34-38; 1Raja 8:10,11; 2Tawarikh 5:13,14.
2. Penyataan dalam wujud tubuh
Di dalam Perjanjian Lama kita membaca tentang satu Pribadi yang bekerja demi nama Yehova, dan sering disebut Yehova (Tuhan), yang menerima sembah dari manusia. Ada kalanya Pribadi itu disebut "Malaikat Tuhan", atau "Tuhan", atau "Panglima Balatentara Tuhan", dll. Pribadi itu tidak lain daripada Yehova dalam Perjanjian Lama dan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru. Yehova dari Perjanjian Lama menjelma menjadi "Firman" (Logos-Perkataan) yaitu Yesus Kristus, Kejadian 16:10-13; 18:16-22; Kejadian 22:11,12; 32:24; 48:16; Keluaran 3:2; 23:20-25; 32:34; 33:21-23; Yosua 5:13-15; Hakim 13:3-20; Yesaya 63:9; Daniel 10:13; Zakharia 1:11,12; Maleakhi 3:1; Yohanes 1:1,2.
Dalam Keluaran 3:2 dan Keluaran 14:19 jelas bahwa tanda-tanda pernyataan Allah itu tidak lain dari penyataan Allah, dan kita percaya bahwa itu adalah penyataan Yesus Kristus sebelum Ia dilahirkan ke dalam dunia. Jadi, "Kemuliaan Tuhan", dan "Firman Tuhan" tidak lain adalah penyataan Allah, baik melalui penglihatan maupun melalui pendengaran. Di dalam Yohanes 1:14 kita membaca, "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa". Perkataan "Firman" (Logos) itu dipakai dalam Kitab Targums, yaitu kutipan dari Perjanjian Lama dalam Bahasa Babel, yang ditulis untuk orang Israel yang mengerti Bahasa Babel tetapi tidak mengerti bahasa Ibrani. Dalam Targums itu perkataan "Yehova" sering diterjemahkan menjadi "Firman Tuhan" sebab orang Israel takut menyebut perkataan "Yehova", yaitu nama yang paling suci dari Tuhan Allah.
Ini terdapat dalam ayat-ayat: Kejadian 3:8; 28:20, dll. Karena terjemahan Targums itu semua orang Israel mengerti bahwa terjemahan dalam "Firman Tuhan" artinya Allah. Oleh sebab itu bila Yohanes memakai perkataan "Firman" (Yohanes 1:1-14) semua orang Yahudi mengerti bahwa yang dimaksud ialah Yehova dari Perjanjian Lama. Rasul Yohanes mengatakan dengan jelas bahwa Yesus Kristus ialah Yehova, yaitu Allah. Dalam Perjanjian Lama yang ditulis dalam Bahasa Ibrani nama "Yehova" ditulis 6.800 kali. Dan jikalau dalam ayat-ayat dari Perjanjian Lama yang ditulis dalam Perjanjian Baru kata "Yehova" diterjemahkan dengan "Yehova Yesus", maka hal ini jelas sekali bagi semua orang. Bandingkanlah & Mazmur 102:26-28; dan Ibrani 1:10-12; Yesaya 6:1-10 dan Yohanes 12:37-41; Yesaya 40:3 dan Matius 3:3; Yeremia 23:6 dan Roma 3:21-26; 1Korintus 1:30.
E. Tiga contoh Nubuat mengenai Yesus Kristus
Dalam Perjanjian Lama terdapat tiga contoh yang melukiskan tentang Yesus Kristus:
A. Bukti
Alkitab mengajarkan dengan jelas, baik secara nubuat maupun melalui kenyataan, bahwa Yehova dalam Perjanjian Lama menjelma dalam Yesus Kristus, Mesias: Kejadian 3:15; Ulangan 18:18; Yesaya 9:5; Matius 1:18-25; Lukas 1:26-35; Yohanes 1:14; Kisah 10:38; Roma 8:3,4; Galatia 4:4; 1Timotius 3:16; Ibrani 2:14. Perkataan menjelma artinya mengambil rupa tubuh manusia menjadi manusia yang sesungguhnya.
B. Maksud Yesus Kristus Menjelma Menjadi Manusia
Alkitab mengajarkan bahwa maksud Yesus Kristus menjelma menjadi manusia ialah untuk menebus manusia: Kejadian 3:15; Yesaya 53:4,5; Matius 1:21; 20:28; Lukas 1:68-75; Yohanes 3:16,17; Galatia 4:4,5; 1Timotius 1:15; 1Yohanes 3:8; 4:10.
C. Penjelmaan Kristus menyatakan bahwa Ia merendahkan diri
Penjelmaan Yesus Kristus menjadi manusia menyatakan bahwa Ia merendahkan diri-Nya. Ini merupakan satu hal yang ajaib, rahasia yang terbesar dalam Injil, 1Timotius 3:16; Matius 11:27; Kolose 2:2. Yesus Kristus telah merendahkan diri-Nya ketika Ia, Anak Allah, mengambil tabiat manusia, yang jauh lebih rendah daripada tabiat Ketuhanan-Nya. Hal ini dapat kita baca dalam Galatia 4:4 dan Filipi 2:5-8.
D. Yesus Kristus mengenakan Tubuh Manusia untuk Selama-lamanya
Dalam Alkitab nyata sekali bahwa Yesus Kristus mengenakan tubuh manusia untuk selama-lamanya, sejak Ia dilahirkan oleh anak dara Maria. Itu berarti bahwa Yesus Kristus selama-lamanya tetap sebagai seorang manusia. Ada tiga alasan mengapa demikian.
1. Untuk menyatakan kesungguhan kemanusiaan Tuhan Yesus. Kristus ialah Allah - manusia, yang mempunyai tabiat Allah dan tabiat manusia. Yesus Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia adalah Anak Allah dan Ia juga Anak Manusia. Oleh sebab Yesus Kristus dengan Kehendak-Nya sendiri telah mengenakan sifat manusia, maka Ia tidak boleh menanggalkannya, melainkan Ia tetap sebagai Anak Manusia. Sekarang Ia adalah seorang manusia yang dipermuliakan dalam kemuliaan. Sesudah Tuhan Yesus dibangkitkan dari antara orang-orang mati, Ia tetap memiliki tubuh yang sama dengan tubuh manusia, tetapi itu adalah tubuh kemuliaan. Hal ini tertulis dalam ayat-ayat yang berikut: Matius 28:9; Lukas 24:3,15,30,31,40,42,50; Yohanes 20:17,22-29; 21:7,15. Waktu Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia juga memiliki tubuh manusia yang dipermuliakan, Kisah 7:56; 9:4-6; Wahyu 1:9-18.
Pelajaran yang terdapat dalam surat-surat Para Rasul membuktikan bahwa tubuh kemanusiaan-Nya kekal. Roma 4:25; 6:3-5; 7:4; 8:11; 1Korintus 15:3-8,20,23; Efesus 5:30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14; Ibrani 2:14-16; 13:8.
Tubuh kemuliaan Kristus adalah sumber penyembuhan tubuh kita oleh pekerjaan Roh Kudus, Roma 8:11; Efesus 5:30. Tubuh kemuliaan itu adalah pancaran pengasihan-Nya dan pertolongan-Nya kepada kita, Ibrani 2:17,18; 4:14-16; 7:25. Tubuh kemuliaan itu adalah jaminan dan contoh dari tubuh kemuliaan yang dijanjikan untuk kita, 1Korintus 15:20-30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14-16; 1Yohanes 3:2.
2. Supaya Kristus dapat tetap menjadi Imam Besar yang mendoakan kita. Kalau tubuh kemanusiaan Tuhan Yesus tidak tetap maka Ia tidak dapat mendoakan kita sebagai Imam Besar, Roma 8:34; Ibrani 2:14-18; 3:1; Ibrani 4:14-16; 6:20; 7:23-28; 9:24; 12:2. "Imam besar itu perlu, dipersatukan dengan kemanusiaan kita supaya Ia dapat sama-sama merasakan kelemahan kita serta meminta anugerah dan pertolongan untuk kita" (Farr).
3. Diperlukan pada waktu Tuhan Yesus kembali dan berkerajaan di atas bumi. Kalau Tuhan Yesus tidak memiliki tubuh kemanusiaan itu, bagaimanakah Ia nanti dapat kembali dan berkerajaan di atas bumi? Kisah 1:11. Kelak Ia akan duduk di atas takhta-Nya sebagai Anak Daud yang mempusakai kerajaan Daud selama 1000 tahun lamanya, di mana akan ada damai sentosa di atas bumi ini, 2Samuel 7:12-16; Mazmur 89:3-5; 132:11; Yesaya 9:5,6; 55:3,4; Hosea 3:5; Amos 9:11.
E. Yesus Kristus adalah satu penyataan Allah
Ada tiga hal dari penyataan Allah dalam Yesus Kristus:
F. Bagaimana Yesus Kristus Menjelma menjadi Manusia
esus Kristus tidak mempunyai ayah di atas bumi ini. Ibu-Nya mengandung sebab kuasa Roh Kudus, dan kelahiran Yesus Kristus ialah suatu kejadian baru dari Allah. Kelahiran-Nya merupakan suatu mujizat Allah, Allah telah menjadikan manusia dan Allah telah menjadikan satu tubuh untuk Tuhan Yesus Kristus. Seandainya Yesus seperti manusia biasa, tentu Ia juga akan menjadi orang yang berdosa seperti kita. Nyata dari ayat-ayat yang berikut bahwa Yesus Kristus diperanakkan secara ajaib, yaitu dengan mujizat Roh Kudus: Matius 1:18-20,22,25; Lukas 1:27-31,34,35,37,38; Yesaya 7:14. Ketuhanan dan kesucian Yesus Kristus menuntut supaya Ia dilahirkan oleh seorang anak dara. Oleh karena kehidupan Yesus Kristus yang ajaib dalam hal kesucian-Nya, dalam hal kebangkitan-Nya, dan dalam hal kenaikan-Nya, maka hal itu menuntut supaya Ia masuk ke dunia ini dengan cara yang ajaib juga.
Alkitab mengajarkan dengan tegas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia memiliki sifat Ketuhanan dan sifat kemanusiaan. Kedua sifat ini akan kita selidiki dalam pasal-pasal yang berikut.
Ketuhanan Yesus Kristus dinubuatkan dalam perjanjian Lama, dan ayat-ayat mengenai Kristus itu dikutip dalam Perjanjian Baru.
Lihat Mazmur 2:2-9; 45:7,8; (bandingkan Ibrani 1:8,9); Mazmur 110:1; (bandingkan Matius 22:42-45); Yesaya 7:13,14; (bandingkan Matius 1:23); Yesaya 9:5,6; (bandingkan Yohanes 3:16; Titus 2:13); Mikha 5:1-3; (bandingkan Matius 2:6).
Yesus Kristus mengaku bahwa diri-Nya Allah
Dalam Yohanes 8:56-58; Yohanes 10:30-33 dan Matius 26:61-65 Yesus Kristus mengaku bahwa diri-Nya Allah.
A. Dengan tegas Yesus Kristus disebut "Allah"
Dalam Yohanes 1:1; Ibrani 1:8; Yohanes 1:18, Yesus Kristus dengan tegas disebut Allah. Juga dalam Yohanes 20:28 Tomas menyebut Dia "Tuhanku dan Allahku". Pengakuan ini diterima oleh Yesus Kristus, dan dalam hal itu berarti Ia mengaku diri-Nya Allah. Lihat juga Titus 2:13; 1Yohanes 5:20.
B. Sebutan lain yang menyatakan Keilahian Yesus Kristus
Lukas 22:70 menyebut "Anak Allah". Sebutan Anak Allah ditulis empat puluh kali dalam Alkitab. Selain itu terdapat nama-nama lain yang setara dengan itu, ialah "Anak-Nya", "Anak-Ku", "Anak", yang sering dipakai. Dalam Yohanes 5:18 jelas bahwa itu adalah nama dari Allah yang diberikan kepada Kristus. Dari nama ini jelas bahwa Yesus Kristus disamakan dengan Allah. Yohanes 1:18 menyebut "Anak Tunggal". Lima kali Yohanes memakai sebutan itu untuk Tuhan Yesus. Nyata bahwa pendapat yang mengatakan Yesus Kristus Anak Allah sama seperti keadaan kita sebagai anak-anak Allah adalah tidak benar. Ayat ini boleh diterjemahkan "Allah Tunggal yang lahir" atau "Allah Tunggal yang Menjelma." Bacalah juga Markus 12:6. Dalam ayat-ayat tersebut Tuhan Yesus berkata tentang nabi-nabi sebagai hamba Allah, tetapi tentang diri-Nya Ia menyebut sebagai "Anak Tunggal yang dikasihi Allah."
Wahyu 22:12,13,16: Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Bandingkanlah Yesaya 41:4 dan Yesaya 44:6. Dalam dua ayat itu dikatakan tentang Yehova yang terdahulu dan yang terkemudian.
Wahyu 22:12,13,16: Alfa dan Omega. Yang Awal dan Yang Akhir. Bandingkanlah dengan Wahyu 1:18. Nyata dari ayat ini bahwa Alfa dan Omega ialah Allah Tuhan.
Kisah 3:14 "Yang Kudus dan Benar". Dari Hosea 11:9, juga dari Maleakhi 3:1; Lukas 2:11 dan Kisah 9:17 dan ayat-ayat yang lain nyata bahwa yang dimaksud "Yang Kudus" adalah Allah Tuhan. Bandingkanlah Yohanes 20:28 dan Ibrani 1:10. Sebutan "Tuhan" untuk Yesus Kristus dipakai beberapa ratus kali dalam Perjanjian Baru. Yesus Kristus disebut "Tuhan" sama seperti Allah juga disebut "Tuhan". Baca Kisah 4:26; 4:33. Dalam ayat dua puluh enam perkataan "Tuhan" ditujukan kepada Allah Bapa, dan dalam ayat tiga puluh tiga perkataan "Tuhan" ditujukan kepada Yesus Kristus. Periksalah Matius 22:43-45. Jikalau Daud menyebut Dia "Tuhan", bagaimana mungkin Ia anak Daud? Periksalah Filipi 2:11 dan Efesus 4:5. Jikalau ada yang meragukan ketuhanan Yesus Kristus sebagaimana yang diyakini oleh rasul-rasul Tuhan, sebaiknya ia membaca ayat-ayat yang di dalamnya menyebut "Tuhan".
Perlu diingat bahwa dalam Kitab Septuaginta perkataan "Yehova" selalu diterjemahkan "Tuhan". Jelas dari ayat-ayat itu bahwa kata "Tuhan" sesuai dengan kata "Yehova" dari Perjanjian Lama.
Kisah 10:36: "Tuhan dari semua orang".
1Korintus 2:8: "Tuhan yang mulia". Bacalah Mazmur 24:8-10. Memang Tuhan serta sekalian alam ialah Raja Kemuliaan.
Yesaya 9:5, TKB (a) "Ajaib". Bandingkanlah dengan Hakim 13:18. Kalau kita memperhatikan tentang "Malaikat Tuhan" dari Perjanjian Lama, maka nyatalah bahwa Ia adalah penyataan Allah yang kelihatan kepada manusia. (b) "Bapa Kekekalan", tidak perlu kita jelaskan lagi. Jelas bahwa nama ini hanya ditujukan kepada Allah saja, tetapi nyata juga bahwa dalam ayat ini "Seorang Putera", yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang dibicarakan atau yang dimaksud dengan nama itu.
Dalam Ibrani 1:8 "Anak" disebut juga "Allah". Dalam Yohanes 20:28 Tomas menyebut Yesus Kristus "Allahku" dan Tuhan Yesus tidak menegur dia, hanya dengan lemah lembut Tuhan Yesus menyatakan bahwa seharusnya ia percaya sebelum melihat.
Matius 1:23: "Allah menyertai kita".
Titus 2:13: "Allah yang Mahabesar dan Juruselamat". Perkataan "dan" sepatutnya diartikan "yaitu", sebab di sini tidak dibicarakan dua oknum, melainkan satu, yaitu Allah Yang Mahabesar yaitu Juruselamat kita Yesus Kristus.
Roma 9:5: "Allah yang harus dipuji". Dalam Alkitab terdapat 16 nama yang jelas menyatakan sebutan bagi Allah, tetapi ditujukan kepada Yesus Kristus.
Sebutan itu sering dipakai bahkan ada juga yang dipakai ratusan kali. Oleh sebab itu kita wajib berkata serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah.
A. Yesus Kristus Mahakuasa
Matius 28:18: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi". Lihat juga Wahyu 1:8; Yohanes 17:2; Efesus 1:20-22. Yesus Kristus berkuasa atas alam semesta, neraka dan sorga. Di dalam dunia ini Tuhan Yesus berkuasa atas penyakit (Lukas 4:38-41); atas kematian (Yohanes 11:1-44; Lukas 7:14,15); atas segala kejadian, yaitu air dijadikan air anggur (Yohanes 2:1-11), dan atas angin dan gelombang (Matius 8:26,27). Di dalam neraka sekalipun Ia berkuasa atas setan dan roh-roh jahat (Lukas 4:35,41), dan atas malaikat-malaikat jahat (Efesus 6:11-18). Di dalam sorga, Tuhan Yesus berkuasa atas segala sesuatu (Efesus 1:20-23). Jadi, Tuhan Yesus berkuasa atas segala sesuatu, baik di atas bumi maupun di dalam sorga; Ibrani 1:3; 2:8; Matius 28:18.
B. Yesus Kristus Mahatahu
Yohanes 4:16-19: Yesus Kristus mengetahui segala perbuatan setiap orang, walaupun perbuatan itu tidak diketahui oleh orang lain.
Markus 2:8; Lukas 5:22; Yohanes 2:24,25: Yesus Kristus mengetahui rahasia pikiran manusia, serta isi hati semua orang. Bandingkanlah 2Tawarikh 6:30 dan Yeremia 17:9,10.
Yohanes 6:64: Yesus Kristus tahu dari permulaannya bahwa Yudas akan menyangkal Dia. Tuhan Yesus tahu apa yangakan timbul di dalam hati kita kelak di kemudian hari. Yohanes 1:48: Tuhan Yesus mengetahui dari jauh apa yang diperbuat oleh manusia, dan sudah mengenal Natanael sebelum Ia berjumpa dengan dia.
Lukas 22:10-12; Yohanes 13:1; Lukas 5:4-6: Yesus Kristus mengetahui apa yang akan diperbuat oleh Allah Bapa dan oleh manusia, walaupun perkara-perkara yang kecil, sampai kepada ikan-ikan di laut.
Yohanes 21:17; 16:30; Kolose 2:3: Yesus Kristus mengetahui segala sesuatu. Di dalam Dia tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Jelas dari ayat-ayat tersebut bahwa Yesus Kristus Mahatahu.
C. Yesus Kristus Mahahadir
Matius 18:20: Yesus Kristus hadir pada setiap tempat di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.
Matius 28:20: Yesus Kristus menyertai tiap-tiap orang yang pergi untuk memberitakan Injil agar banyak orang percaya kepada Dia.
Yohanes 14:20; 2Korintus 13:5: Yesus Kristus ada di dalam hati tiap-tiap orang yang percaya, dan Ia ada di dalam Bapa juga.
Efesus 1:23: Yesus Kristus memenuhi semua dan segala sesuatu. Jelas dari ayat-ayat tersebut bahwa Yesus Kristus ada pada segala tempat.
D. Yesus Kristus kekal
Yohanes 1:1 : "Pada mulanya". Mikha 5:1 : "Yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala". Kolose 1:17 : "Terlebih dahulu dari segala sesuatu". Yesaya 9:5 : "Bapa yang kekal". Yohanes 17:5 : "Sebelum dunia ada". Yohanes 8:58 : "Sebelum Abraham jadi". 1Yohanes 1:1 : "Yang ada sejak semula". Ibrani 13:8 : "Tetap sama" Wahyu 22:13 : "Yang pertama dan Yang terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir".
E. Yesus Kristus tidak berubah
Ibrani 13:8; Ibrani 1:12: Yesus Kristus tetap sama, dari kekal sampai kekal Ia tidak berubah. Guru-guru manusia akan berubah, tetapi Yesus Kristus tidak. Filipi 2:6; Kolose 2:9. Sebelum Yesus Kristus menjelma menjadi manusia dan sampai sekarangpun Ia setara dengan Allah. Di dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.
IV. TUGAS KEILAHIANNYA
Tugas keilahian-Nya berarti jabatan atau pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Yang Mahakuasa. Tugas Keilahian yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus adalah:
Menciptakan alam semesta - Ibrani 1:10; Yohanes 1:3; Kolose 1:16.
Mengatur dan menetapkan segala sesuatu - Ibrani 1:3.
Alam ini tidak diatur oleh kuasanya sendiri dan tidak ditinggalkan oleh Allah, melainkan Yesus Kristus yang mengatur dan menetapkan alam ini.
Mengampuni dosa - Markus 2:5-10; Lukas 7:48. Pada waktu Yesus Kristus ada di bumi ini, dan sampai sekarang pun, Ia berkuasa mengampuni dosa. Itulah sebabnya orang-orang Farisi mengatakan bahwa Ia menghujat. Mereka tidak mengerti bahwa Ia juga Allah dan mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa-dosa manusia. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa setiap dosa adalah dosa terhadap Dia, (Lukas 7:40-47). Lihatlah Mazmur 51:4.
Membangkitkan orang mati - Yohanes 6:39,40,54; 11:25; Yohanes 5:21-26; Yohanes 1:4; 14:6; 17:3-5; 10:17,18.
Lima kali dikatakan bahwa Tuhan Yesus mempunyai kuasa untuk membangkitkan orang mati. Ada juga rasul dan nabi yang sudah membangkitkan orang mati, tetapi mereka melakukan hal itu bukan dengan kuasa mereka sendiri, melainkan dengan kuasa Allah. Tuhan Yesus membangkitkan orang mati dengan kuasa firman-Nya sendiri. Yesus Kristus kelak akan mengubah rupa tubuh kita pada waktu kedatangan-Nya, Filipi 3:21. Pada waktu itu tubuh kebangkitan kita akan menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu.
Menghukum manusia - 2Timotius 4:1; Yohanes 5:22,23. Yesus Kristus akan menghukum (menghakimi) semua orang yang hidup dan yang mati. Ia yang dahulu disalibkan akan duduk di atas takhta serta menghakimi semua orang.
Memberi hidup yang kekal - Yohanes 10:28; 17:2. Hanya Tuhan Yesus yang dapat memberi hidup yang kekal kepada manusia.
Dari semua keterangan di atas, nyatalah bahwa ada tujuh tugas Keilahian Yesus Kristus.
Segala sesuatu yang melambangkan Yehova Allah dalam Perjanjian Lama, dalam Perjanjian Baru menunjuk kepada Yesus Kristus
Mazmur 102:26-28: Bandingkan dengan Ibrani 1:10-12. Yang dikatakan dalam Ibrani itu ialah tentang Yesus Kristus.
Yesaya 40:3,4: Bandingkan dengan Matius 3:3; Lukas 1:68,69,76. Yesus Kristus ialah Tuhan yang didahului oleh utusan itu.
Yeremia 11:20; 17:10: Bandingkan dengan Wahyu 2:23. Apa yang dikatakan mengenai Yehova dalam Perjanjian Lama, digenapi oleh Yesus Kristus.
Yesaya 60:19; 10:17; Zakharia 2:5: Bandingkan dengan Lukas 2:32. Dalam Perjanjian Baru yang dimaksud dengan terang ialah Yesus Kristus.
Yesaya 8:1,3,10: Bandingkan dengan Yohanes 12:37-41.
Yesaya 8:13,14: Bandingkan dengan 1Petrus 2:7,8.
Yesaya 8:12,13: Bandingkan dengan 1Petrus 3:14,15.
Bilangan 21:6,7: Bandingkan dengan 1Korintus 10:9.
Mazmur 23:1; Yesaya 40:10,11: Bandingkan dengan Yohanes 10:11.
Yehezkiel 34:11,12,18: Bandingkan dengan Lukas 19:10.
Perhatikanlah: "Tuhan" dalam Perjanjian Lama yang dimaksud selalu adalah Allah. "Tuhan" dalam Perjanjian Baru yang dimaksud adalah Yesus Kristus kecuali kalau ayat-ayat sebelum dan sesudahnya menerangkan sesuatu.
Banyak perkataan dalam Perjanjian Lama yang dengan jelas membicarakan tentang Yehova Allah, dalam Perjanjian Baru jelas menunjuk kepada Yesus Kristus; dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus sesuai dengan Yehova Allah dalam Perjanjian Lama.
2Korintus 13:13; Matius 28:19; 1Tesalonika 3:11; 1Korintus 12:4-6; Titus 3:4,5; 2:13; Roma 1:7; Yakobus 1:1; Yohanes 14:23. "Kami" dan "Allah" dan "Bapa" dan "Aku"; 2Petrus 1:1; Kolose 2:2; Yohanes 17:3; Yohanes 14:1 dan Yeremia 17:5-7; Wahyu 5:13; 7:10 dan Yohanes 5:23.
Dalam banyak ayat nama Yesus Kristus dipersatukan dengan nama Allah Bapa. Kita tahu bahwa nama manusia yang fana tidak boleh dipersatukan dengan nama Allah Bapa.
Matius 28:9; Lukas 24:52; Matius 14:39; Wahyu 22:8,9; Matius 4:9,10. Malaikat dan juga orang-orang yang benar telah menolak sembah dari manusia sebab mereka takut akan Allah; akan tetapi penyembahan semacam itu telah diterima oleh Tuhan Yesus.
1Korintus 1:2; 2Korintus 12:8,9; Kisah 7:59 - doa-doa juga dinaikkan kepada Yesus Kristus, dan memang patutlah demikian.
Mazmur 45:12; Yohanes 5:23; Wahyu 5:8,9,12,13 - Allah Bapa menghendaki supaya manusia menyembah kepada Yesus Kristus (Allah Anak) sama seperti mereka menyembah kepada Bapa.
Ibrani 1:6; Filipi 2:10,11 - Yesus Anak Allah wajib disembah sebagai Allah oleh malaikat dan manusia. Ia wajib disembah sama seperti Allah Bapa.
Oleh karena nama, sifat dan tugas keilahian-Nya; oleh karena sebutan-sebutan dalam Perjanjian Lama yang hanya ditujukan kepada Allah, dan di dalam Perjanjian Baru sebutan-sebutan itu ditujukan kepada Tuhan Yesus Kristus; oleh karena nama Allah Bapa dipersatukan dengan nama Yesus Kristus, dan cara itu yang dilarang bagi nama manusia; oleh karena Yesus Kristus wajib disembah sama seperti Allah Bapa disembah, maka semua ini menyatakan kepada kita bahwa dalam Firman-Nya, Allah memberitahukan bahwa Yesus Kristus ialah Allah. Dosa yang terbesar yaitu menolak Yesus Kristus, sebab orang yang menolak Dia menolak Allah juga.
Bagaimana pengakuan Tuhan Yesus tentang diri-Nya dan pekerjaan-Nya? Apakah Ia menyadari bahwa diri-Nya adalah Allah? Baiklah kita menyelidiki beberapa bukti dari keempat injil.
1. Ketika Tuhan Yesus mengunjungi Bait Allah di Yerusalem Lukas 2:14-52. Patut kita perhatikan bagaimana Maria dan Tuhan Yesus menggunakan kata "Bapa". Maria berkata, "Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Tuhan Yesus menjawab, "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Kita tahu bahwa mengajar di dalam Bait Allah itu bukan kepandaian dari Yusuf sebab ia tukang kayu, melainkan ini adalah pekerjaan Allah Bapa, dan dengan ini Tuhan Yesus mengakui Allah sebagai Bapa-Nya. Patut juga kita perhatikan bahwa pada waktu Yesus Kristus membicarakan tentang kaum keluarga-Nya atau orang tua-Nya, Ia tidak pernah menyebut "bapa-Nya", melainkan ibu-Nya saja, sebab Yusuf bukan bapa-Nya. Lihat Matius 12:48; Matius 3:33,34. Ketika Tuhan Yesus menyebut "Bapa-Ku", maka itulah pertama kalinya seorang manusia menyebut Allah sebagai "Bapanya". Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya berdoa, "Bapa kami yang di sorga", tetapi Ialah yang pertama-tama memakai perkataan "Bapa-Ku" terhadap Allah.
2. Waktu Tuhan Yesus dibaptiskan, Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21. Tentunya Tuhan Yesus membenarkan pengakuan Yohanes Pembaptis, bahwa Yohanes Pembaptis hanyalah utusan yang mendahului Mesias, dan ia bukanlah Mesias itu. Oleh sebab Tuhan Yesus sudah dibaptiskan oleh Yohanes, maka Ia mengakui semua hal yang disaksikan oleh Yohanes tentang Dia. Apalagi ketika Roh Kudus turun ke atas-Nya dan Ia mendengar suara Allah Bapa, tentu Tuhan Yesus insaf bahwa hal yang sudah dinubuatkan dalam pasal-pasal Yesaya 42:1-25 dan Yesaya 61:1-11 digenapkan dalam diri-Nya, terutama yang dikatakan dalam Yesaya 42:1. Pada waktu Tuhan Yesus dibaptiskan maka Ia menyadari bahwa kedua hal itu digenapi, sebab tentunya Tuhan mengetahui segenap isi Perjanjian Lama, apalagi hal yang mengenai tentang diri-Nya. Lihat juga Lukas 4:16,17; Kisah 10:38; Matius 12:28.
3. Waktu Tuhan Yesus dicobai, Matius 4:1-11; Markus 1:12,13; Lukas 4:1-13. Kesadaran bahwa diri-Nya Anak Allah telah dipakai sebagai alasan oleh Iblis untuk mencobai Dia. Iblis sendiri juga menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Raja dunia yang akan mendirikan Kerajaan Allah, namun ia masih mencoba agar Tuhan tunduk kepadanya dan menyerahkan Kerajaan itu kepadanya, yaitu kepada Iblis. Dalam itu nyata bahwa Tuhan Yesus insaf bahwa Ialah yang akan mendirikan Kerajaan Allah di atas bumi.
4. Waktu Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya dan mengutus tujuh puluh orang. Matius 10:1-42; Markus 3:13-19; 6:7-13; Lukas 9:1-6; 10:1-14. Tuhan Yesus telah memberi kuasa kepada mereka, sama seperti Ia juga telah menerima kuasa itu pada waktu Ia dibaptiskan. Hanya Allah saja yang dapat memberi kuasa untuk mengalahkan setan. Berita yang disampaikan oleh murid-murid itu berhubungan dengan mati atau hidup. Kalau orang menolak berita itu maka ia menolak Allah. Segala pekerjaan yang diamanatkan kepada mereka harus mereka lakukan dalam nama Yesus Kristus. Dan Tuhan menuntut kasih yang melebihi kasih kepada ibu bapa, Matius 10:34-39.
5. "Tetapi Aku berkata kepadamu". Matius pasal lima sampai pasal tujuh (Matius 5:1-7:29). Perhatikan bagaimana Tuhan Yesus memakai perkataan "Tetapi Aku berkata kepadamu". Tentu Tuhan Yesus menyadari bahwa diri-Nya adalah Allah, dan Ia diutus oleh Bapa-Nya untuk menyelamatkan manusia.
Pengakuan yang paling berharga atas ketuhanan Yesus Kristus tentu adalah pengakuan yang diucapkan-Nya sendiri. Boleh jadi orang berkata bahwa pengakuan seseorang atas dirinya sendiri tidak berharga. Tetapi hal itu bergantung pada siapakah orang yang memberikan pengakuan? Orang-orang Farisi berkeberatan atas kesaksian Tuhan Yesus tentang diri-Nya, dan mereka berkata demikian: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar." Jawab Yesus kepada mereka, "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar sebab Aku tahu darimana Aku datang dan ke mana Aku pergi ... Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku" (Yohanes 8:13-18).
Berikut ini adalah beberapa pengakuan Yesus Kristus tentang diri-Nya sendiri:
Dari semua yang telah kita pelajari di atas, kita tahu bahwa semua orang wajib mengakui serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Dan Ia patut disembah oleh segala isi bumi ini.
Jikalau seseorang tidak mengakui Yesus Kristus ialah Allah, dengan demikian ia menganggap Yesus pendusta terbesar di dunia ini. Oleh karena mustahil Yesus pendusta maka haruslah kita menyambut Dia sebagai Allah Juruselamat kita, 1Timotius 2:3.
Bagaimanakah saudara meyakinkan orang yang tidak percaya akan Ketuhanan Yesus Kristus?
Kemanusiaan Yesus Kristus sama pentingnya dengan Ketuhanan-Nya. Sebab kalau Tuhan Yesus bukan sungguh-sungguh manusia, tentu Ia tidak dapat menjadi korban bagi dosa manusia. Yang menjadi korban harus benar-benar seorang manusia, tetapi manusia yang tidak berdosa.
"Dalam Yesus Kristus kita melihat kemanusiaan yang sejati dan kemanusiaan yang sempurna, yaitu kesempurnaan di luar Ketuhanan-Nya. Tuhan Yesus mengenakan sifat manusia sama seperti kita dan Ia bertumbuh secara jasmani dan bertambah-tambah dalam pengetahuan sama seperti kita, akan tetapi Ia tidak berdosa. Jadi, kemajuan di dalam Dia tidak dihalangi oleh dosa yang diwariskan kepada-Nya atau dosa yang diperbuatnya. Oleh sebab itulah Ia disebut Anak Manusia yang sempurna, yaitu seorang manusia yang sempurna" (Wiley).
A. Sebutan Manusiawi untuk Tuhan Yesus Kristus
Lukas 19:10, Kisah 7:36; Dalam ayat-ayat itu Yesus Kristus disebut Anak Manusia. Sebenarnya, kira-kira delapan puluh kali Yesus Kristus menyebut diri-Nya Anak Manusia. Dan sesudah Tuhan Yesus naik ke sorga serta dipermuliakan, Stefanus melihat Dia masih menyebut Dia Anak Manusia. Hal itu terjadi ketika Stefanus mati sahid serta melihat Dia di sebelah kanan Allah Bapa. Dalam Matius 1:21 Ia dinamai Yesus, yaitu nama kemanusiaan-Nya. Juga dalam Kisah 2:22 Ia disebut "Yesus orang Nazaret". Rasul Paulus dalam 1Timotius 2:5 tetap menyebut Yesus Kristus "manusia" meskipun Ia sudah naik ke sorga.
B. Yesus Kristus mempunyai tubuh dan jiwa manusia
Oleh sebab Allah Anak sudah menjelma, bukan berarti bahwa Ia hanya mempunyai tubuh manusia. Tuhan Yesus juga mempunyai jiwa manusia, Yohanes 1:14; Ibrani 2:14 "Firman" kekal (artinya Yesus Kristus) telah menjadi manusia yang mempunyai jiwa (Psukhe' yang sebenarnya berarti 'jiwa', diterjemahkan dalam ayat itu 'hati'). Kalau ada yang menyangkal bahwa Yesus Kristus mempunyai tubuh manusia, maka orang itu mempunyai roh antikristus (Yang melawan Kristus), Lihat 1Yohanes 4:2,3. Ini merupakan bukti yang nyata, bahwa roh yang bekerja dalam "Christian Science" (Ilmu Pengetahuan Kristen) yaitu roh Almasehudajal (Antikristus), sebab mereka itu menyangkal bahwa Yesus Kristus datang dalam tubuh manusia.
Perempuan Samaria mengenal Yesus Kristus sebagai seorang Yahudi, dari rupa-Nya dan perkataan-Nya. Sering para pelukis menggambar Yesus Kristus dengan memakai pagar bulan (Cahaya) keliling kepala-Nya, tetapi di dalam Alkitab tidak ada yang membuktikan hal itu. Lukas 24:39; Yohanes 20:26,27. Bahkan setelah kebangkitan-Nya Yesus Kristus tetap mempunyai tubuh yang sama dengan tubuh manusia, Kisah 7:55,56; Matius 26:64; Wahyu 1:13-17. Dalam kemuliaan-Nya Yesus Kristus sekarang mempunyai tubuh manusia. Dan Ia akan datang di awan-awan di langit sebagai "anak manusia". Waktu itu tubuh saleh-saleh-Nya (mempelai perempuan) akan diubah menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu, Filipi 3:21.
C. Yesus Kristus adalah seorang manusia
Ibu Yesus Kristus seorang manusia, dan nenek moyang-Nya juga manusia. Ia adalah anak Maria dan keturunan (benih) Daud. Maria adalah benar ibu Yesus Kristus, seperti Allah adalah benar Bapa-Nya. (Lukas 2:7; Kisah 2:30; 13:23; Roma 1:3; Galatia 4:4; Ibrani 7:14).
D. Apa yang dialami manusia juga dialami Yesus
Tuhan Yesus juga merasakan hal-hal yang berikut: Yesus Kristus sangat letih - Yohanes 4:6. Yesus Kristus tidur - Matius 8:24. Yesus Kristus merasa lapar - Matius 21:18. Yesus Kristus haus - Yohanes 19:28. Yesus Kristus menangis - Yohanes 11:35. Yesus Kristus mati - Yohanes 19:30.
Dari ayat-ayat ini nyata bahwa Yesus Kristus mempunyai keadaan tubuh seperti tubuh manusia. Dari Lukas 2:40-52 nyata bahwa Yesus Kristus bertubuh dalam pengetahuan dan jasmani-Nya sama seperti manusia biasa. Tentu Ia dididik di dalam keluarga-ya dan di dalam Bait Allah dan mempelajari sendiri Alkitab. Hanya dalam satu perkara Yesus Kristus sebagai manusia, dengan kehendak-Nya sendiri sengaja membatasi pengetahuan-Nya. Misalnya, pada waktu Ia ada di dunia ini Ia tidak tahu kapan Ia akan kembali lagi ke dunia ini.
Perhatikanlah Filipi 2:7. Janganlah kita menafsirkan ayat ini secara sembarangan. Dari ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat ini dinyatakan bahwa Yesus Kristus menghampakan diri-Nya terutama dalam hal kemuliaan-Nya, dan bukan dalam hal pengetahuan-Nya. Yesus Kristus tidak menghampakan diri-Nya dalam sifat-sifat Ketuhanan-Nya, akan tetapi ada kalanya sifat-sifat Ketuhanan-Nya seolah-olah ditudungi.
Perhatikanlah Yohanes 3:34. Ayat ini menyatakan bahwa walaupun Yesus Kristus menghampakan diri-Nya dan membatasi diri-Nya dalam pengetahuan-Nya, tetapi Ia adalah Guru yang diurapi oleh Allah Bapa, dan ajaran-Nya diilhamkan oleh Bapa sehingga yang dikatakan-Nya itu adalah "Firman Allah". Lihat juga Yohanes 7:16; 12:48,49; 14:24. Sudah nyata bahwa seringkali sifat Ketuhanan dan kemahatahuan dinyatakan dalam Yesus Kristus pada waktu Ia masih mengenakan tubuh manusia yang belum dipermuliakan, akan tetapi secara manusia Ia adalah sungguh-sungguh manusia dalam hal pikiran-Nya juga.
Bandingkanlah Ibrani 4:15; 2:18 dan Yakobus 1:13. Sebagai manusia Yesus Kristus dicobai, tetapi sebagai Allah Ia tidak dapat dicobai. Yesus Kristus dicobai, tetapi tidak berdosa. Yesus Kristus dicobai lebih berat daripada manusia biasa, sebab Ia tahan menghadapi pencobaan yang bagaimanapun juga, dan Ia tidak berdosa. Ingatlah, tabiat duniawi bukanlah merupakan bagian dari tabiat asli manusia. Pada mulanya Allah menciptakan sifat manusia itu suci. Tabiat duniawi menjadi bagian dari sifat manusia sebagai akibat dari dosa. Yesus Kristus tidak memiliki tabiat duniawi, yaitu duniawi yang bertentangan dengan rohani. Periksalah Ibrani 2:14 dan Filipi 2:5-8. Tuhan Yesus mengenakan tabiat manusia (tetapi bukan tabiat duniawi) supaya Ia dapat menebus dosa manusia. Betapa ajaibnya kasih itu!
E. Yesus Kristus membatasi kuasa-Nya pada waktu Ia berada di dunia ini
Markus 1:35; Yohanes 6:15; Lukas 22:41-45; Ibrani 5:7, Yesus Kristus sering berdoa. Melalui doa-Nya Ia mendapatkan kemenangan dan kuasa untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kalau Tuhan mendapatkan kuasa-Nya dengan berdoa, betapa perlunya kita berdoa.
Kisah 10:38, Yesus Kristus mendapat kuasa dalam melakukan tugas keilahian-Nya bukan dari sifat Ketuhanan yang ada pada diri-Nya, melainkan karena Roh Kudus yang di dalam diri-Nya. Selama Ia berada di dunia, Ia memperoleh kuasa-Nya dari Roh Kudus, sama halnya dengan manusia biasa.
Yohanes 14:12, Yesus Kristus membatasi kuasa-Nya pada waktu Ia berada di dunia ini. Dalam hal ini jelas bahwa Yesus Kristus memperoleh kuasa-Nya dari Roh Kudus, sama seperti manusia dan selama di dunia ini Ia juga menggunakan kuasa-Nya itu sesuai dengan keterbatasan manusia.
F. Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh manusia dalam segala hal
Ibrani 2:17, Yesus Kristus sama dengan saudara-Nya dalam segala perkara, yaitu secara tubuh, dalam hal pikiran, dalam hal pengetahuan yang baik dan jahat, Ia sama seperti manusia biasa. Dalam segala tindakan Yesus Kristus sungguh seorang manusia sejati. Ia telah menjadi manusia supaya dapat menebus manusia (Filipi 2:5-8; 2Korintus 8:9). Ia telah mengambil sifat manusia supaya kita dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi. 2Petrus 1:4, Allah Bapa adalah sumber kemuliaan. Yesus Kristus ialah cahaya kemuliaan itu. Lihat Ibrani 1:3.
Pertanyaan | : | Bagaimanakah kita dapat menyesuaikan pelajaran Alkitabdari hal Ketuhanan Yesus Kristus dengan pelajaran Alkitabdari hal kemanusiaan Yesus Kristus? |
Jawab | : | Kita tidak perlu menyesuaikannya. Itu bukan tugas kita. Mengenai hal ini baiklah kita menyelidiki ayat-ayat yang berikut: tiap-tiap ayat menyebutkan satu perkataan yang menyatakan kemanusiaan dan satu perkataan yang menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus: Matius 8:24-26; Lukas 3:21,22; Yohanes 11:38,43,44; Lukas 9:28,29,35; Matius 16:16,17,21; Ibrani 1:6; 4:14,15. Kita dapat melihat bagaimana dalam ayat-ayat itu tercampur Ketuhanan dan Kemanusiaan Yesus Kristus. |
G. Allah Anak, Yesus Kristus, tunduk kepada Allah Bapa
Dalam hal ini kita menyadari bahwa ada hal-hal yang sudah diterangkan. Tetapi nyata dari Alkitab bahwa Allah Anak yang telah menjelma, tunduk kepada Bapa. Yohanes 14:28: Allah Bapa lebih besar daripada Yesus Kristus, Allah Anak. Yohanes 5:19: Allah Anak tidak pernah melakukan suatu apa pun di luar kehendak Bapa.
Yohanes 8:29,42; Yohanes 10:18; 13:3; 8:26. Yesus Kristus diutus oleh Bapa, menerima perintah dari Bapa, menerima kuasa dari Bapa, dan menerima pesan-Nya dari Bapa.
Lukas 22:29; 1Korintus 15:24,27,28. Yesus Kristus mendapatkan Kerajaan-Nya dari Bapa, dan pada akhirnya kerajaan itu akan diserahkan kembali kepada Bapa-Nya, dan Kristus sendiri menundukkan diri kepada Bapa-Nya supaya Bapa menjadi semuanya di dalam sekalian.
Yesus Kristus sekarang dan selamanya akan tunduk kepada Allah Bapa. Allah Bapa menjadi pancaran Ketuhanan. Yesus Kristus ialah yang memancarkan Ketuhanan itu. Pancaran Ketuhanan itu dan Ia yang memancarkan Ketuhanan itu sama-sama sempurna, Kolose 2:9. Allah Bapa adalah sumber kemuliaan, tetapi Yesus Kristus ialah cahaya kemuliaan itu, Ibrani 1:3. Ayat-ayat di atas berhubungan dengan Allah Anak yang telah menjelma menjadi manusia.
H. Yesus Kristus tidak pernah berdosa
Meskipun Yesus Kristus sungguh-sungguh seorang manusia, namun Ia tidak mewarisi sifat dosa. Kita telah mempusakai dosa sebab kita keturunan Adam; tetapi karena kelahiran Yesus Kristus adalah oleh Roh Kudus, maka Ia tidak mempunyai dosa seperti manusia biasa. Karena kelahiran-Nya dengan cara yang demikian, maka hubungan Kristus dengan Allah tetap sempurna dan semata-mata lepas daripada dosa. Di samping itu, Yesus Kristus tidak pernah berbuat dosa (1Petrus 2:22). Sepanjang kehidupan-Nya Ia terlepas dari kesalahan; dan sebagai manusia Ia suci.
Tidak bersalah, tidak bercacat, terpisah dari orang-orang berdosa dan ditinggikan lebih tinggi dari langit, Ibrani 7:26. Akan tetapi Kristus memakai wujud tubuh manusia yang berdosa. Ini berarti bahwa tubuh Kristus serupa dengan tubuh kita, tetapi tubuh-Nya tidak di bawah pengaruh dosa. Memang Yesus Kristus suci sebab Ia mempunyai Roh Kudus yang bekerja dengan kepenuhan-Nya, dan Ia sendiri adalah sumber kesucian. Ajaib sekali bahwa Yesus Kristus telah mengenakan tabiat manusia tetapi tidak berdosa, supaya dapat menanggung hukuman dosa-dosa kita. Dengan kehendak-Nya sendiri Ia telah mengambil kelemahan dan keterbatasan manusia supaya di hadapan Allah Ia menjadi Imam besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai (Ibrani 2:17,18).
I. Yesus Kristus mempunyai tabiat ilahi dan tabiat manusiawi dalam satu Pribadi
Di dalam Yesus Kristus ada tabiat ilahi dan tabiat manusiawi, dan kedua tabiat itu sempurna dalam satu Pribadi. Kita tidak dapat mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah dua Pribadi, dan janganlah kita bimbang akan kedua tabiat-Nya. Janganlah kita berkata bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan manusia, melainkan Ia adalah Allah-manusia yaitu Allah dan manusia yang dipersatukan. Yesus Kristus selalu menggunakan kata "Aku" untuk diri-Nya, tidak pernah menyebut "Kita" terhadap diri-Nya sendiri. Tabiat ilahi dan tabiat manusiawi-Nya selalu bekerja bersama-sama. Tidak pernah kedua tabiat itu bertentangan. Kedua tabiat itu sama-sama bekerja dalam tiap-tiap pikiran, perkataan, dan perbuatan-Nya dan kedua tabiat itu bekerja dalam satu pribadi. Kedua tabiat itu tidak dapat diceraikan. Kita sepatutnya mengatakan: Allah-Manusia telah lahir ke dunia, merasai sengsara, mati di atas kayu salib dan menerima sebutan-sebutan ilahi serta menerima sembah manusia, telah melakukan banyak mujizat serta mengampuni dosa-dosa manusia.
Kedua tabiat ini ada di dalam diri Kristus; tetapi sebaliknya pekerjaan-pekerjaan Kristus dapat dilakukan oleh salah satu dari kedua tabiat dalam diri-Nya itu. Dengan ini jelaslah perkataan, "Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Itulah perlunya ada dua tabiat dalam diri Yesus Kristus supaya Ia dapat menjadi pengantara (Juru syafaat) antara Allah dan manusia. 1Timotius 2:5. Sebab Kristus mempunyai dua tabiat, maka Ia dapat bersekutu dengan Allah dan manusia. Dan dalam hal itu Ia setara dengan Allah, dan sama-sama merasakan kelemahan manusia. Oleh sebab Ia manusia, dapatlah Ia mengadakan perdamaian. Dan oleh sebab Ia Allah, maka pendamaian itu sangat berharga. Seorang Juruselamat yang hanya manusia tidak dapat memperdamaikan kita dengan Allah. Ibrani 2:17,18; 4:15,16; 7:25.
Mulai dari zaman rasul-rasul sampai kini ada banyak orang yang mengajarkan tentang Yesus secara salah. Pengajaran yang salah itu beralaskan atas salah satu dari kedua hal berikut: pertama, orang itu tidak mengakui atau tidak mengerti tentang kedua tabiat Tuhan Yesus, atau kedua tabiat itu disalah-artikan; kedua, orang itu tidak berpegang teguh pada keesaan Pribadi Yesus, atau tidak mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah satu Pribadi.
A. Perkataan Alkitab tentang Kesucian Kristus
Kisah 4:27,30; Markus 1:24; Lukas 4:34; Kisah 3:14; 1Yohanes 2:20. Yesus Kristus itu suci, semata-mata suci. Ia adalah "Yang Kudus". Dalam Perjanjian Lama Yehova disebut "Yang Kudus". Yehova juga disebut "Yang Mahakudus orang Israel".
B. Apakah artinya kesucian?
Imamat 11:43-45, Ulangan 23:14: Suci berarti lepas dari kenajisan. Kalau Yesus Kristus adalah suci, berarti Ia bersih, jasmani, pikiran, dan jiwa-Nya. Bacalah 1Yohanes 3:3, perhatikan bagaimana Alkitab menyatakan bahwa Kristus itu amat suci.
Ibrani 7:26; 9:14; 1Petrus 1:19; 1Yohanes 3:5; 2Korintus 5:21; Ibrani 4:15; 1Yohanes 3:3. Dalam Alkitab ada banyak ayat dan lukisan yang menyatakan bahwa Yesus Kristus itu suci. Hanya Ia yang dapat dibandingkan dengan Terang, Yohanes 1:5; 8:12. Cahaya yang gilang-gemilang yang memancar dari wajah Tuhan Yesus pada waktu Ia dipermuliakan di atas bukit menyinarkan kesucian yang memang ada di dalam diri-Nya.
C. Bagaimana kesucian Kristus dinyatakan
Ibrani 1:9: Kesucian Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan. Tidak cukup jikalau hanya mengasihi kebenaran, tetapi kejahatan harus dibenci. Demikian pula tidak cukup kalau membenci kejahatan saja, kebenaran haruslah dikasihi. Ada orang yang mengasihi kebenaran tetapi tidak membenci kejahatan. Mereka suka memuji yang benar tetapi tidak suka menyalahkan (dan menegur) kejahatan. Sebaliknya ada orang yang membenci dosa, tetapi tidak mengasihi kebenaran. Dengan keras mereka itu menyalahkan dan menegur kejahatan, tetapi mereka tidak memuji kebenaran. Ingatlah bahwa kesucian Tuhan Yesus itu sempurna. Ia telah mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan, 1Petrus 2:22; Yohanes 8:29; Matius 17:5. Bandingkanlah dengan Yohanes 12:49. Kesucian Tuhan Yesus dinyatakan dalam perbuatan-Nya dan perkataan-Nya; Ia tidak pernah berbuat dosa, dan Ia selalu berbuat hal yang berkenan kepada Allah, sedang semua perkataan-Nya dan pikiran-Nya menyenangkan hati Allah.
Kesucian yang sejati bukan hanya menuntut supaya kita tidak melakukan yang jahat, melainkan juga supaya kita selalu melakukan yang benar.
Ibrani 4:15: Kesucian Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia senantiasa menang atas pencobaan. Ia digoda oleh dosa tetapi Ia selalu menang atas dosa.
Bacalah kotbah Tuhan Yesus di atas bukit (Matius 5:1-7:29), peristiwa Matius 5:48. Kesucian Kristus dinyatakan dalam hal Ia menuntut kesucian dalam diri rasul-rasul dan pengikut-pengikut-Nya, supaya mereka benar-benar bebas dari kejahatan.
Matius 23:13; 16:23; Yohanes 4:17,18; Matius 23:33: Kesucian Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia dengan keras menegur orang yang berdosa.
1Petrus 2:24; 3:18; 2Korintus 5:21; Yohanes 10:17,18; Filipi 2:6-8; Galatia 3:13: Kesucian Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menjadi korban yang terbesar (Korban Pendamaian) untuk menyelamatkan manusia dari dosa yang Ia benci, serta memberikan kepada mereka kebenaran yang Ia kasihi. Bukti yang nyata dari kesucian Yesus Kristus yaitu Ia begitu membenci dosa dan mengasihi kebenaran, sehingga Ia lebih suka mati daripada berbuat dosa, mau meninggalkan kemuliaan ketuhanan-Nya serta mau mengambil rupa manusia, mati sebagai orang hukuman dan diceraikan dari Allah, supaya manusia menjadi orang yang tidak berdosa. Dengan rela hati Ia mau mengadakan korban apa saja asal dosa dihapuskan.
Matius 25:31,32,41; 2Tesalonika 1:7-9: Kesucian Yesus Kristus kelak dinyatakan dalam hukuman dahsyat yang akan dijatuhkan ke atas orang-orang yang tidak mau melepaskan dosa-dosanya.
Yesus Kristus mati supaya Ia dapat menceraikan manusia yang dikasihi-Nya dari dosa yang dibenci-Nya. Jikalau manusia tidak mau bercerai dari dosanya, tentu mereka dibiarkan dalam dosa itu sehingga kelak mereka mendapatkan hukuman. Hendaklah kita ingat bahwa Yesus Kristus, Juruselamat kita adalah suci. Kalau kita tidak dapat menyadari kesucian-Nya tentu kita tidak dapat mengerti kasih-Nya.
D. Kesaksian tentang kesucian Yesus Kristus
Kisah 3:14; 1Yohanes 3:5; 2Korintus 5:21; Kisah 4:27; 22:14; Lukas 23:41; Matius 27:19; Yohanes 19:4,6; Matius 27:3,4; Markus 1:23,24; Yohanes 8:46; 14:30; Ibrani 1:8,9; Matius 17:5. Perhatikanlah siapa yang menyaksikan tentang kesucian Kristus dalam ayat-ayat ini.
A. Ketentuan kasih
Dalam Yohanes 14:31 dikatakan bahwa Yesus Kristus mengasihi Allah Bapa. Satu hal yang Tuhan Yesus ingin kita mengetahui yaitu Ia sangat mengasihi Allah Bapa-Nya. Kalau kita ingin mengetahui kasih yang sejati kepada Allah haruslah kita memandang kepada Yesus Kristus.
B. Bagaimana kasih kepada Bapa itu dinyatakan
Yohanes 14:21; 15:10: Kasih Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam hal Ia selalu taat kepada apa yang diperintahkan Bapa kepada-Nya (1Yohanes 5:1-3).
Yohanes 6:38: Sebab Ia mentaati kehendak Allah Bapa, maka dengan sukacita Ia meninggalkan kemuliaan sorga datang ke dunia yang hina ini.
Filipi 2:8: Sebab Ia mentaati kehendak Allah Bapa, maka dengan sukacita Ia menanggung sengsara, dan mati di atas kayu salib.
Yohanes 10:15,17,18: Dengan kehendak-Nya sendiri Tuhan Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya, dan itulah tujuan hidup-Nya, Lukas 9:51. Bukan hanya pada akhir kehidupan-Nya di bumi ini Tuhan Yesus menuju ke Yerusalem, tetapi sejak Ia mengenakan tubuh manusia, Ia telah menuju ke Golgota.
Orang-orang Yahudi yang berdiri di muka kubur Lazarus menangis serta berkata, "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya." Demikian pula apabila kita berdiri di sebelah salib Yesus Kristus, kita akan berkata, "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepada Allah."
Yohanes 8:55: Kasih Yesus Kristus kepada Allah Bapa dinyatakan dalam hal Ia mengasihi dan menurut Firman Allah. Mengasihi Firman Allah berarti menuruti perintah Firman Allah itu, akan tetapi apa yang dikasihi dan yang dianggap indah tentu juga dituruti. Bagi Yesus Kristus Firman Allah sangat berharga sekali, dan Ia mengenal Firman itu sama seperti manusia mengenal dan mengasihi harta bendanya. Ia menurut Firman Allah berarti Ia mengasihi Bapa-Nya. Orang yang tidak mentaati Firman Allah, tidak mengasihi Allah.
Matius 26:39,42: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam hal Ia semata-mata tunduk kepada kehendak Bapa-Nya, walaupun kehendak Bapa itu menuntut hal-hal yang susah dan membawa dukacita kepada diri-Nya sendiri.
Mazmur 40:9: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam hal Ia dengan sukacita melakukan kehendak Bapa-Nya. Dalam ayat ini jelas bahwa kematian Yesus Kristus menjadi kehendak Bapa. Perhatikanlah Lukas 2:49 dan Yohanes 4:34.
Yohanes 8:29: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam hal Ia selalu berbuat hal-hal yang berkenan kepada Bapa. Hal ini berarti lebih daripada hanya menuruti perintah-perintah-Nya saja.
Seorang anak dapat melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh bapanya kepadanya, tetapi anak yang setia tidak perlu menunggu hingga dia disuruh. Ia akan lebih dahulu berusaha mengetahui kehendak bapanya, lalu melakukannya sebelum disuruh. Tuhan Yesus selalu berusaha supaya dapat mengetahui apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya, lalu Ia melakukan hal itu.
Yohanes 5:30: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam hal Ia mencari tahu kehendak Bapa-Nya. Tuhan Yesus telah berusaha untuk mengetahui dan melakukan kehendak Bapa-Nya. Seperti orang lain mencari emas, kesenangan, kehormatan, atau kehendaknya sendiri, demikianlah bahkan lebih dari itu, Ia mencari tahu dan melakukan kehendak Bapa-Nya.
Yohanes 17:4: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam hal Ia melakukan dan menyempurnakan pekerjaan yang diamanatkan oleh Bapa kepada-Nya.
Perhatikanlah: Bilamana pekerjaan itu telah digenapkan? Di atas kayu salib. Lihat Yohanes 19:30. Sebab utama yang membawa Yesus Kristus ke kayu salib ialah kasih-Nya kepada Allah, bukan kasih-Nya kepada manusia. Sering kita berkata tentang Allah Bapa yang mengasihi manusia melalui Yesus Kristus, dan memang itu benar, tetapi benar juga bahwa pengorbanan Yesus karena dosa manusia itu beralaskan pada ketaatan Yesus Kristus kepada kehendak Bapa-Nya yang sangat Ia kasihi.
Yohanes 7:18; 17:1,4: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam hal Ia hanya mempermuliakan Bapa-Nya. Keinginan Yesus Kristus yang terutama yaitu kemuliaan Bapa-Nya. Agar Bapa-Nya dipermuliakan Ia telah berusaha, berdoa, bekerja, menderita sampai mati. Tuhan Yesus telah mengajarkan bahwa hukum yang terutama yaitu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Matius 22:37,38. Kehidupan Tuhan Yesus telah menyatakan hukum ini dengan sempurna.
A. Siapa diantara manusia yang dikasihi oleh Tuhan
Efesus 5:25: Yesus Kristus mengasihi jemaat-Nya. Yesus Kristus mengasihi jemaat-Nya dengan suatu cara yang luar biasa. Walaupun seorang kaya dapat mengasihi semua manusia serta rela membagi-bagi hartanya, namun ia akan mengasihi isterinya dengan kasih yang khusus. Kristus juga mengasihi jemaat-Nya, yaitu mempelai perempuan-Nya, dengan kasih yang khusus. Patut kita membedakan antara kasih Kristus kepada segenap manusia dengan kasih-Nya yang istimewa kepada jemaat-Nya, yaitu tubuh-Nya dan mempelai perempuan-Nya.
Efesus 5:2, Galatia 2:20: Yesus Kristus mengasihi tiap-tiap orang yang percaya. Ia bukan hanya mengasihi jemaat-Nya secara keseluruhan, tetapi Ia juga mengasihi tiap-tiap orang yang percaya.
Yohanes 13:1: Yesus Kristus mengasihi milik-Nya sendiri yang ada di dalam dunia. Pada waktu Tuhan Yesus ada di dalam dunia ini, tidak semua orang menjadi milik-Nya, begitu juga sekarang, tidak semua orang di dalam dunia ini menjadi milik-Nya.
Pertanyaan : Siapakah yang menjadi milik Yesus Kristus?
Jawab : Yohanes 17:2,9,12. Yang menjadi milik Yesus Kristus ialah mereka yang telah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Bukti bahwa seseorang menjadi milik Kristus yaitu dalam hal orang itu datang kepada Kristus serta percaya akan Dia, lihat Yohanes 6:37. Orang-orang itu, yaitu milik Kristus yang telah diserahkan oleh Bapa kepada-Nya, dan mereka yang datang serta percaya kepada Kristus, menjadi satu kaum terpilih yang menyambut kasih Kristus, sehingga Yesus Kristus melayani mereka itu dengan cara yang istimewa, Yohanes 13:1. Tuhan juga akan memelihara mereka itu supaya mereka tidak binasa, lihat Yohanes 17:12 dan Yohanes 18:9. Yohanes 14:21 - Yesus Kristus mengasihi orang yang menerima dan memelihara hukum-hukum-Nya.
Perhatikanlah: Yesus Kristus sangat mengasihi murid-murid-Nya yang memeliharakan hukum-hukum-Nya, kepada mereka itu Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya, Yohanes 15:10 - Orang-orang yang memeliharakan hukum-hukum-Nya ialah orang-orang yang tinggal di dalam kasih-Nya. Markus 3:35 - Siapakah yang melakukan kehendak Allah Bapa, memiliki persekutuan yang erat dengan Kristus seperti saudara. Dan orang itu ialah saudara atau ibu kepada Kristus. Boleh jadi seseorang mengasihi semua orang, akan tetapi ia akan mengasihi saudaranya atau ibunya secara istimewa.
Yohanes 15:9: Kasih Kristus kepada orang-orang yang memelihara hukum-hukum-Nya sama seperti kasih-Nya kepada Allah Bapa.
Matius 9:13; Lukas 19:10; Roma 5:6,8: Yesus Kristus mengasihi orang yang paling berdosa dan jahat, dan juga orang saleh; akan tetapi kasih-Nya kepada orang jahat tidak sama dengan kasih-Nya kepada orang saleh yang suci. Kasih Tuhan Yesus kepada orang berdosa dan kepada orang saleh berbeda; kepada orang berdosa Ia berkasihan, tetapi orang saleh berkenan kepada-Nya. Baik orang jahat maupun orang saleh semuanya dikasihi Yesus Kristus. Yang satu dikasihi Kristus sebab ia perlu ditolong dan diselamatkan, yang lain dikasihi Kristus sebab ia berkenan kepada-Nya. Tuhan Yesus mengasihi kedua kelompok itu.
Lukas 23:34: Yesus Kristus mengasihi musuh-Nya.
Yohanes 19:25-27: Yesus Kristus mengasihi saudara-Nya sekandung. Yesus Kristus mengasihi saudara-Nya dan kaum keluarga-Nya dengan kasih yang khusus. Keilahian-Nya menguduskan cinta kasih-Nya kepada kaum keluarga-Nya.
Markus 10:13-16: Yesus Kristus sangat mengasihi kanak-kanak serta menjagai mereka.
Perhatikanlah Matius 18:3,6,10: Semua orang, baik laki-laki baik perempuan yang tidak mengasihi kanak-kanak, berarti tidak mentaati Kristus.
Yohanes 11:5; Markus 10:21; Yohanes 19:26: Yesus Kristus telah mengasihi beberapa orang dengan cara yang istimewa. Walaupun Yesus Kristus mengasihi semua manusia, mengasihi jemaat-Nya, mengasihi tiap-tiap orang dalam jemaat, dan lebih-lebih Ia mengasihi orang yang memelihara hukum-hukum-Nya dan yang mentaati kehendak Bapa-Nya, akan tetapi semakin seseorang berserah kepada-Nya dan mengasihi Dia, orang itu semakin berkenan kepada Yesus Kristus, dan semakin dikasihi-Nya.
B. Bagaimana kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan
2Korintus 8:9: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan dalam hal Ia menjadi miskin supaya kita menjadi kaya oleh Dia. Betapa besar kekayaan yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus dan betapa besar kemiskinan yang telah Ia alami tertulis dalam Filipi 2:6-8. Betapa besar kekayaan yang kita peroleh dalam Yesus Kristus dinyatakan dalam Roma 8:16,17.
Efesus 5:2; Galatia 2:20; 1Yohanes 3:16; Yohanes 15:13: Kasih Tuhan Yesus kepada kita dinyatakan dalam hal Ia telah menyerahkan diri-Nya dan mati karena kita. Bukan hanya kematian Kristus yang merupakan korban karena kita, melainkan segenap kehidupan-Nya menjadi korban karena kita. Juga dalam hal Ia meninggalkan sorga dan menjelma menjadi Manusia, hal ini pun merupakan suatu korban yang ajaib (Filipi 2:6,7).
Lukas 7:48: Kasih Yesus Kristus kepada orang berdosa dinyatakan dalam hal Ia mengampuni mereka kalau mereka bertobat dan percaya akan Dia.
Wahyu 1:5: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia membasuh (menghapuskan) kita dari dosa-dosa kita dengan darah-Nya sendiri.
Lukas 15:4-7: Kasih Yesus Kristus kepada domba-domba-Nya yang terhilang dinyatakan dalam hal:
Yohanes 10:4; Yesaya 40:11: Kasih Tuhan Yesus kepada kawanan domba-Nya dinyatakan dalam hal Ia memelihara tiap-tiap domba-Nya.
Matius 8:17: Kasih Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
Matius 14:14: Kasih Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia menaruh belas kasihan kepada orang banyak serta menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Matius 15:32: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia mengasihi milik-Nya dan mencukupi segala keperluan mereka. Perhatikanlah Ibrani 13:8.
Wahyu 3:19: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menegor serta mengajar mereka itu supaya bertobat.
Yohanes 11:33-36: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia turut menangis karena orang-orang yang dikasihi-Nya berdukacita.
Yohanes 14:1: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia menghibur mereka yang di dalam kesusahan dan dukacita. Inilah inti dari pasal ini. Perhatikanlah ayat Yohanes 14:1 dan ayat Yohanes 14:27.
Yohanes 14:27; Yohanes 15:11: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia memberikan damai dan sukacita-Nya kepada mereka.
Markus 3:5: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan dalam hal Ia berdukacita sebab mereka itu mengeraskan hati. Dari ayat-ayat lain dalam pasal ini nyata bahwa orang-orang itu sangat mengeraskan hati, sampai Tuhan marah kepada mereka. Walaupun begitu Yesus Kristus juga berdukacita oleh sebab mereka. Baik bila kita marah terhadap dosa, tetapi kemarahan kita haruslah kemarahan yang beralasan pada kasih.
Lukas 22:23; Yohanes 17:15; Lukas 23:34: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dan kepada musuh-Nya dinyatakan dalam hal Ia mendoakan mereka. Ini adalah suatu pernyataan kasih yang indah sekali.
Lukas 24:38,39,40; Yohanes 20:24-29: Kasih Yesus Kristus kepada orang yang tidak percaya atau yang kurang percaya dinyatakan dalam hal Ia dengan sabar Ia mengajar orang yang keras kepala dan yang tidak mau percaya.
Markus 16:7: Kasih Yesus Kristus kepada seorang murid yang lemah dinyatakan dalam hal Ia sabar dan lemah lembut terhadap orang itu, yang telah jatuh ke dalam dosa dan menyangkali Dia.
Roma 8:37: Kasih Tuhan Yesus kepada orang yang percaya kepada Dia dinyatakan dalam hal Ia senantiasa memberi kemenangan kepadanya.
Yohanes 13:1-5: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan dalam hal Ia melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang hamba, pekerjaan yang dianggap hina oleh manusia, yaitu membasuh kaki murid-murid-Nya.
Perhatikanlah: Memang mudah melakukan pekerjaan yang hina untuk orang yang kita kasihi. Seorang ibu sering melakukan pekerjaan yang hina untuk anaknya yang dicintainya. Dan betapa ajaibnya kasih Tuhan Yesus, walaupun Ia menginsafi diri-Nya Anak Tunggal Allah, dan Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya, dan Ia telah datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah, akan tetapi Ia menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Hal ini juga diperbuat-Nya kepada Yudas, ketika Iblis sudah menguasai hati Yudas. (Lihat ayat Yudas 1:2,10,11.)
Yohanes 15:15: Kasih Yesus Kristus kepada sahabat-sahabat-Nya dinyatakan dalam hal Ia menyatakan kepada mereka segala sesuatu yang Allah Bapa sudah nyatakan kepada-Nya. Bilamana kita baru saja mendapatkan suatu kebenaran atau pelajaran yang baik, tentu kita ingin segera pergi kepada orang yang kita kasihi untuk memberitahukan hal itu kepadanya. Begitu pula halnya dengan Tuhan Yesus, Ia memberitahukan kepada kita yang dikasihi-Nya semua hal yang sudah dinyatakan Bapa kepada-Nya.
Yohanes 10:3: Kasih Yesus Kristus kepada domba-domba-Nya dinyatakan dalam hal Ia memanggil masing-masing dengan namanya. Kelihatannya ini suatu perkara kecil, padahal sesungguhnya menyatakan kasih yang besar. Perhatikan bagaimana Tuhan memanggil Maria dengan namanya, Yohanes 20:16.
Yohanes 17:12; 18:8,9; Roma 8:35-39: Kasih Yesus Kristus kepada milik-Nya dinyatakan dalam hal Ia memelihara mereka supaya satu pun tidak terhilang.
Kisah 9:5; Matius 25:37-40,41-45: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia menyamakan dan mempersatukan diri-Nya dengan mereka itu, sehingga apapun yang diperbuat orang kepada yang terkecil dari mereka itu, sehingga apapun yang diperbuat orang kepada yang terkecil dari mereka itu, sama juga seperti berbuat kepada Dia.
Efesus 5:31-32: Kasih Yesus Kristus kepada jemaat-Nya dinyatakan dalam hal Ia meninggalkan Bapa-Nya di sorga lalu bersatu dengan jemaat-Nya, sehingga Ia dan jemaat-Nya dipersatukan. Ini adalah suatu rahasia yang besar.
Yohanes 14:21-23: Kasih Yesus Kristus kepada orang yang memegang dan melakukan perintah-Nya dinyatakan dalam hal Ia akan menyatakan diri-Nya kepada orang itu dan diam bersama-sama dengan dia.
Yohanes 14:2: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia telah pergi untuk menyediakan suatu tempat bagi mereka.
Yohanes 14:3: Kasih Yesus Kristus kepada saleh-saleh-Nya dinyatakan dalam hal Ia akan datang kembali kepada kita untuk membawa kita ke tempat-Nya, supaya kita tidak lagi terpisah dari Dia. Lihatlah 1Tesalonika 4:16,17.
Tuhan Yesus sendiri berkata, "Aku akan datang kembali." Ia tidak menyuruh seorang utusan. Tuhan Yesus akan menerima kita sebagai milik-Nya sehingga kita selalu bersama-sama dengan Dia. Ini berarti Tuhan Yesus sangat rindu kepada kita sehingga Ia akan membawa kita kepada diri-Nya sendiri. Kerinduan kita kepada Dia tidak sebanding dengan kerinduan-Nya kepada kita. Sorga menjadi tempat yang sunyi bagi Tuhan Yesus kalau kita tidak ada di sana. Begitu juga dunia ini sepatutnya menjadi suatu tempat yang sunyi bagi kita seandainya Tuhan Yesus tidak ada bersama kita. Perkataan ini mengandung kasih yang tidak terduga. Rupanya Tuhan bersukacita dalam hati-Nya atas hal ini, dan Ia sangat menantikan hal ini, dimana tidak ada perpisahan lagi antara Tuhan Yesus dengan kita.
Efesus 5:25-27: Dahulu kasih Yesus Kristus kepada jemaat-Nya dinyatakan dalam hal Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat-Nya, sekarang kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menguduskan dan menyucikan jemaat dengan pembasuhan air oleh firman Allah; dan kasih itu kelak akan dinyatakan dalam hal Ia akan menempatkan jemaat dihadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tak bercela.
Lukas 19:10: Anak Manusia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Pada waktu Tuhan Yesus berada di bumi ini, hal itu menjadi keinginan-Nya yang terutama, dan bukan supaya Ia menerima kehormatan dan kekayaan atau suatu kerajaan. Di sorga Tuhan Yesus sudah memiliki kemuliaan yang lebih besar daripada yang ada di dalam dunia ini. Jiwa orang-orang yang terhilang lebih indah bagi-Nya daripada segala kemuliaan dunia ini. Jiwa satu orang lebih indah daripada segenap dunia ini.
Tiap-tiap jiwa sama indahnya bagi Dia, baik jiwa orang yang pandai, atau yang saleh, atau pun jiwa orang yang tinggal di hutan-hutan atau yang hina dina. Dalam Yohanes 4:6,7,10 kita dapat mengetahui bahwa Tuhan Yesus senantiasa berusaha mencari kesempatan untuk menyelamatkan jiwa yang terhilang. Dalam Yohanes 9:35 Tuhan Yesus berkata, "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Dan lagi dalam Markus 2:4,5, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Tuhan Yesus memakai tiap-tiap mujizat-Nya sebagai alat untuk menarik jiwa kepada diri-Nya. Demikian pula hendaklah setiap perbuatan kasih kita dipakai sebagai alat untuk menarik jiwa kepada Tuhan Yesus.
Lukas 15:4: Tuhan Yesus telah pergi untuk mencari yang sesat. Tuhan Yesus bukan hanya mengambil kesempatan dari orang-orang yang datang kepada-Nya saja, tetapi Ia juga mencari kesempatan untuk menarik jiwa-jiwa yang lain. Ia tidak hanya menerima orang yang datang kepada-Nya (seperti Nikodemus), Ia bahkan pergi mencari orang-orang yang sesat. Kalau kita mempunyai kasih yang sungguh-sungguh kepada jiwa yang terhilang, tentu kita akan pergi mencari dan membawa jiwa-jiwa yang terhilang itu kepada Tuhan.
Yohanes 4:32-34: Tuhan Yesus mendapatkan kepuasan hati-Nya dan kesukaan yang besar dalam hal Ia menyelamatkan orang yang sesat. Dalam melakukan pekerjaan-Nya Ia telah melupakan perasaan lapar, haus, dan lelah. Dalam melakukan pekerjaan-Nya Ia telah mendapat kesukaan dan kesegaran bagi tubuh-Nya.
Markus 3:20,21: Tuhan Yesus telah menyerahkan diri kepada pekerjaan-Nya sehingga Ia lupa akan keperluan diri-Nya sendiri sampai kaum keluarga-Nya mengatakan, "Ia tidak waras lagi."
Lukas 15:5-7: Tuhan Yesus sangat bersukacita atas jiwa-jiwa yang telah diselamatkan. Seperti seorang gembala bersukacita kalau sudah mendapat kembali dombanya yang tersesat, atau seperti seorang perempuan yang bersukacita ketika ia mendapatkan kembali dirhamnya yang hilang, atau seperti seorang pedagang yang bersukacita ketika mendapat sebuah mutiara yang mahal harganya, begitulah, bahkan lebih dari itu Tuhan Yesus bersukacita kalau ada satu jiwa diselamatkan.
Yohanes 5:40; Lukas 19:41,42; Matius 23:37: Tuhan Yesus sangat berdukacita oleh sebab jiwa-jiwa yang tidak mau diselamatkan atau yang tidak mau bertobat. Dukacita Tuhan oleh sebab orang yang sesat menolak keselamatan-Nya, melebihi dukacita seorang perempuan yang kematian anaknya.
Yohanes 10:11; Matius 20:28: Dengan senang hati Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya sendiri untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia.
A. Bukti Yesus Kristus berdoa
Ibrani 5:7: Pada masa Ia masih tinggal di bumi ini Ia menaikkan doa dan permintaan kepada Allah. Ia biasa dalam hal berdoa. Paling tidaknya perkataan doa atau berdoa disebut 25 kali yang ada hubungannya dengan Tuhan Yesus. Dan seringkali di bagian yang lain dinyatakan juga bahwa Ia berdoa. Keempat pengarang Injil menyebutkan hal ini. Salah satu sifat yang nyata dari Tuhan Yesus yaitu Ia suka berdoa.
B. Bilamana Yesus Kristus berdoa
Lukas 6:12: Yesus Kristus berdoa pada waktu malam, dan seringkali sepanjang malam. Apa sebabnya pada waktu malam? Supaya Ia dapat melakukannya seorang diri, yaitu tanpa diganggu oleh orang lain pada waktu Ia mengadakan persekutuan dengan Bapa-Nya.
Markus 1:35: Tuhan Yesus bangun pagi-pagi benar, pada waktu hari masih gelap, untuk berdoa. Rupanya Tuhan ingin mencari tempat yang sunyi untuk berdoa agar dipersiapkan dan dikuatkan dalam melakukan pekerjaan-Nya pada hari itu.
Lukas 3:21,22; Markus 1:35,38; Lukas 6:12,13; 9:18,21,22: Tuhan Yesus berdoa sebelum Ia dibaptiskan dengan Roh Kudus, sebelum Ia mengabarkan Injil kepada orang banyak, sebelum Ia pergi ke suatu tempat untuk mengabarkan Injil, sebelum Ia memilih 12 orang rasul, sebelum Ia memberitahukan kepada rasul-rasul tentang kematian-Nya, sebelum melakukan setiap hal atau pekerjaan yang penting. Tuhan Yesus mempersiapkan diri-Nya untuk melakukan hal-hal yang penting dalam kehidupan-Nya dengan berdoa.
Matius 14:23; Yohanes 6:15: Tuhan Yesus berdoa sesudah Ia melakukan suatu pekerjaan besar (mujizat) dan sesudah terjadi hal-hal yang besar di dalam kehidupan-Nya. Mengapa demikian?
Matius 14:19; Lukas 24:30: Tuhan Yesus berdoa sebelum Ia makan. Tuhan Yesus berdoa untuk hal-hal yang kecil dalam kehidupan-Nya. Sekali peristiwa murid-murid-Nya mengenali Dia sebab Ia berdoa sebelum mereka makan (Lukas 24:30,31). Sering kita lupa berdoa untuk hal-hal yang kecil. Rupanya tiap-tiap langkah kehidupan Tuhan Yesus disertai dengan doa.
Lukas 5:15,16: Pada waktu Tuhan Yesus sangat sibuk dalam pekerjaan-Nya dan pekerjaan itu sangat diberkati, maka Ia pun mengasingkan diri-Nya pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Ada banyak pekerjaan Tuhan yang terlalu sibuk dalam pekerjaan sehingga mereka merasa tidak ada lagi waktu untuk berdoa. Tetapi Tuhan Yesus tidak demikian: semakin sibuk, semakin banyak Ia berdoa. Ada kalanya Tuhan Yesus tidak sempat makan atau tidak mempunyai waktu untuk tidur, tetapi dalam keadaan demikianpun Ia selalu menyediakan waktu untuk berdoa. Banyak hamba Tuhan yang terkemuka juga sudah mengalami hal ini; sebaliknya banyak juga hamba Tuhan yang telah kehilangan kuasa sebab mereka mengabaikan doa, mereka membiarkan pekerjaan yang bertambah-tambah menyita waktu yang seharusnya dipakai untuk berdoa.
Markus 6:31,34,35,46: Yesus Kristus berdoa meskipun Ia merasa penat. Setelah seharian yang sibuk sekali sampai tidak ada kesempatan untuk makan, pada malamnya Tuhan Yesus berdoa semalaman (Markus 6:46). Ia sengaja membawa murid-murid-Nya ke tempat yang sunyi untuk beristirahat. Akan tetapi istirahat yang sangat mereka perlukan pada waktu itu telah disita oleh banyak orang yang datang mengerumuni mereka. Sepanjang hari itu Ia mengajar orang, menyembuhkan orang dan memberi makan kepada banyak orang, akan tetapi hari yang sibuk dan melelahkan bagi Tuhan Yesus itu diikuti oleh semalam-malaman berdoa.
Saudara-saudara, ada cara yang lebih baik untuk mengembalikan kekuatan kita selain dari tidur. Seringkali kita terlalu lelah sehingga kita tidak dapat tidur; dalam keadaan demikian, lebih baik kita bangun serta berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan demikian kita mendapat istirahat yang sesungguhnya, dan setelah itu kita dapat kembali ke tempat tidur untuk tidur lelap.
Matius 26:36; Lukas 22:39-41: Tuhan Yesus berdoa sebelum datang pencobaan-pencobaan yang besar. Tuhan Yesus mempersiapkan diri dan menguatkan diri-Nya dengan berdoa untuk melawan pencobaan-pencobaan yang Ia ketahui akan datang. Oleh sebab itulah Ia selalu menang atas pencobaan. Rasul-rasul Tuhan, walaupun mereka telah diperingatkan oleh Tuhan, terus saja tidur, sehingga mereka jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan Yesus tetap berdoa sehingga Ia dapat berdiri dengan teguh. Kita dapat melihat Tuhan Yesus berdiri dihadapan Pilatus dengan hati yang teduh dan tidak takut, sebab Ia telah lebih dahulu berdoa dalam Taman Getsemani pada malam itu.
Lukas 23:34,46: Tuhan Yesus berdoa pada akhir kehidupan-Nya di dunia ini. Perkataan yang terakhir ke luar dari mulut Tuhan Yesus yaitu doa. Kehidupan Tuhan Yesus dikuasai oleh doa dan dengan berdoa putus nyawa-Nya.
C. Di mana Tuhan Yesus berdoa
Matius 14:23; Markus 6:46; Lukas 6:12; Yohanes 6:15: Tuhan Yesus sering pergi ke gunung untuk berdoa. Perhatikanlah Lukas 22:39. Tuhan Yesus pergi ke gunung, tempat yang sunyi, karena Ia akan berdoa.
Markus 1:35: Tuhan Yesus berdoa di tempat yang sunyi. Walaupun kita ada di tempat yang ramai kita dapat menyendiri di tempat yang sunyi, mengasingkan diri dari orang banyak. Akan tetapi sebaiknya kita juga mengikuti teladan Tuhan Yesus, sering-sering pergi ke tempat yang sunyi, untuk menyendiri dengan Allah. Kalau orang Kristen tidak pernah pergi ke gunung atau ke tempat yang sepi untuk berdoa, tentu ia kerugian berkat besar, yang patut dialami oleh tiap-tiap anak Allah.
D. Dengan siapa Tuhan Yesus Berdoa
Matius 14:23: Tuhan Yesus berdoa seorang diri. Lukas 9:28: Tuhan Yesus berdoa dengan beberapa orang pilihan. Lukas 9:18: Tuhan Yesus berdoa bersama-sama dengan semua rasul-Nya. Mereka sekalian adalah bagaikan satu keluarga dan doa mereka itu merupakan doa rumah tangga. Matius 14:19: Tuhan Yesus berdoa waktu Ia berada di antara orang banyak. Orang-orang yang tidak mau berdoa di hadapan orang banyak dengan alasan apa yang dikatakan dalam Matius 6:6, maka orang itu tidak mengalaskan perbuatannya atas teladan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga berdoa di hadapan orang banyak.
E. Untuk siapakah Tuhan Yesus berdoa
Yohanes 12:28: Tuhan Yesus berdoa supaya Allah Bapa dipermuliakan. Dalam setiap doa Kristus kita menjumpai hal ini. Dalam doa yang diajarkan Tuhan kepada murid-murid-Nya, permintaan pertama adalah supaya nama Allah dipermuliakan. (Lihat Matius 6:9).
Yohanes 17:1; Ibrani 5:7: Tuhan Yesus berdoa untuk diri-Nya sendiri. Dalam hal ini tidak dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus mempunyai sifat mementingkan diri sendiri. Ia berdoa kepada Bapa bukan supaya Bapa dipermuliakan Dia, tetapi hanya supaya Ia nanti mempermuliakan Bapa. Ia berdoa agar jangan Ia mati sebelum tiba waktunya untuk menjelaskan pekerjaan yang telah diamanatkan oleh Bapa kepada-Nya. Doa yang benar ialah doa yang tidak mementingkan diri sendiri.
Yohanes 14:16,17; 17:9,20: Tuhan Yesus berdoa bagi segala milik-Nya. Milik Kristus yang telah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya, didoakan oleh Tuhan Yesus secara khusus dan lebih daripada Ia mendoakan orang-orang lain. Sekarang pun Ia di sebelah kanan Allah Bapa mendoakan semua milik-Nya. Lihat juga Ibrani 7:25; Roma 8:34; 1Yohanes 2:1.
Lukas 22:31,32: Tuhan Yesus berdoa untuk Petrus, yaitu salah seorang dari antara murid-murid-Nya. Tuhan Yesus tidak hanya berdoa bagi orang-orang yang percaya secara keseluruhan, melainkan Ia juga berdoa untuk tiap-tiap pribadi, yaitu tiap-tiap orang yang percaya. Ia juga berdoa untuk anda dan juga saya.
Lukas 23:34: Tuhan Yesus berdoa bagi musuh-musuh-Nya.
F. Bagaimana Tuhan Yesus berdoa
Yohanes 17:1: Pertama-tama Tuhan Yesus berdoa dengan mengingat kemuliaan Allah, yaitu supaya Allah dipermuliakan. Lihat Yakobus 4:3 dan Matius 6:9.
Matius 26:42: Dalam doa-Nya Tuhan Yesus selalu tunduk kepada kehendak Bapa-Nya. Ini bukan berarti bahwa doa Tuhan Yesus belum tentu didengar oleh Allah, sebab kehendak Allah selalu diketahui oleh Tuhan Yesus. Bandingkanlah dengan Yohanes 11:41,42.
Lukas 22:41: Tuhan Yesus bertelut waktu Ia berdoa.
Matius 26:39: Tuhan Yesus sujud waktu Ia berdoa. Jikalau Anak Allah yang tidak berdosa bertelut dan sujud waktu Ia berdoa, apalagi kita yang berdosa?
Matius 14:19; Yohanes 17:1: Tuhan Yesus berdoa dengan mata terbuka dan memandang ke atas. Bagi kita sebaiknya kita menutup mata waktu berdoa, supaya kita dapat melupakan dan meninggalkan sejenak dunia ini dari pikiran kita, tetapi ada juga suatu waktu di mana kita lebih baik membuka mata kita serta menengadah dan memandang wajah Allah seperti yang telah diperbuat Tuhan Yesus.
Lukas 22:44: Tuhan Yesus berdoa dengan sungguh-sungguh. "Sungguh-sungguh" dalam kalimat ini artinya dengan kerinduan yang sangat. Perhatikanlah! Dalam terjemahan LAI, dikatakan dalam ayat ini, "Ia sangat ketakutan." "Sangat ketakutan" lebih baik diterjemahkan seperti yang diterjemahkan oleh Dr. Shellabear, "Dalam sengsara-Nya" atau "dalam perlawanan-Nya". Ketakutan disebabkan oleh dosa. Tuhan Yesus tidak berdosa dan tidak ketakutan. "Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan". Kita tahu bahwa Tuhan Yesus mempunyai kasih yang sempurna, tidak ada ketakutan di dalam Dia.
Ibrani 5:7: Tuhan Yesus berdoa dengan keluhan dan ratap tangis. Ada orang yang menganggap dirinya telah maju sekali dalam hal berdoa sehingga ia tidak perlu berteriak, sebab mereka menganggap bahwa mereka dikabulkan oleh iman, berdoa cukup dengan diam-diam saja. Mereka itu berarti telah lebih maju dari pada Tuhannya, atau justru mereka tidak tahu apa-apa mengenai doa yang sungguh-sungguh dalam Roh Kudus. Roh Kudus sendiri ada kalanya berdoa dalam kita dengan keluh kesah yang tidak dapat kita ucapkan (Roma 8:26). Janganlah iman kita diganti dengan kemalasan di dalam doa kita. Biarpun kita beriman, kita tetap sering mengalami pergumulan di dalam doa. Di lain pihak kalau seseorang berteriak dan menangis dan berkeluh-kesah, karena tabiat duniawinya, itu tidak benar.
Lukas 6:12: Tuhan Yesus berdoa lama, yaitu sepanjang malam. Lamanya seseorang berdoa juga penting. Dengan mesin-mesin segala pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan cepat, sehingga sekarang dengan mesin-mesin manusia dalam waktu berjam-jam. Akan tetapi tidak ada cara lain supaya pekerjaan berdoa dicepatkan.
Matius 26:44: Tuhan Yesus berdoa berulang-ulang. Ia berdoa tiga kali untuk satu perbuatan saja. Oleh karena perbuatan Yesus Kristus itu, tidak patut seseorang beranggapan kurang beriman kalau tidak memperoleh apa yang diminta dalam sekali berdoa. Jangan berpihak pada orang yang berkata, "Saya tidak berdoa lebih dari satu kali untuk satu permintaan."
Yohanes 11:41,42: Tuhan Yesus berdoa,
G. Kuasa doa Tuhan Yesus
Yohanes 11:41,42: Allah Bapa selalu mendengar doa Kristus, oleh sebab itu Ia selalu mendapat apa yang dipinta-Nya. Perhatikanlah! Yesus Kristus mengadakan banyak mujizat melalui doa, yang tidak dapat Ia lakukan dengan cara yang lain. Dengan doa Tuhan Yesus menyelamatkan Petrus pada waktu pelajaran dan peringatan-Nya tidak didengar oleh Petrus. Dengan berdoa juga, Ia mengalahkan pencobaan, membuat mujizat, melepaskan diri dari kematian, mempermuliakan Allah, menjelaskan pekerjaan yang diserahkan kepada-Nya oleh Bapa.
A. Bukti Yesus Kristus lemah lembut
Matius 11:29; 2Korintus 10:1; Matius 21:5: Yesus Kristus itu lemah lembut. Pertanyaan: Apakah artinya lemah lembut? Lemah lembut ialah sifat yang berlawanan dengan kekerasan, dan yang menunjukkan sikap yang manis dan penuh kasih kepada orang lain. Di dalam Alkitab, sikap yang manis dan penuh kasih yang dimaksudkan adalah sikap kepada orang lain, teristimewa dalam hal memimpin orang ke jalan yang benar, yaitu orang yang telah melakukan suatu pelanggaran.
B. Bagaimana kelemahlembutan Yesus Kristus dinyatakan
Matius 12:20: Kelemahlembutan Kristus dinyatakan dalam hal Ia tidak mematahkan buluh yang patah terkulai dan tidak memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Tuhan Yesus bersikap lemah lembut terhadap orang yang bersusah hati, patah hati, dan api yang pudar nyalanya tidak Ia padamkan.
Lukas 7:28,48,50: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam sikap-Nya yang lemah lembut ketika Ia memberitahukan kepada orang yang sangat berdosa (tetapi sudah bertobat dan dosa-dosanya diampuni) agar pergi dengan sejahtera.
Markus 5:33,34: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia dengan lemah lembut berkata kepada perempuan yang sakit, yang dengan diam-diam menjamah jubah-Nya, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu."
Yohanes 20:29: Kelemahlembutan Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menegur dengan lemah lembut Tomas yang keras kepala dan kurang percaya.
Yohanes 21:15-17: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia menegur Petrus dengan lemah lembut sebab Petrus percaya pada kekuatan dirinya sendiri, Petrus kurang setia dan telah nyata-nyata menyangkal Tuhannya.
Yohanes 13:21,27: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia dengan penuh kasih dan lemah lembut menegur Yudas Iskariot yang menjual Dia.
Lukas 23:34: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal mendoakan orang yang membunuh Dia.
Bagaimana semua ini menolong kita? Hadapilah Dia dalam doa karena Ia lemah lembut dan penuh kasih.
A. Bukti Yesus Kristus rendah hati
Matius 11:29, Yesus Kristus rendah hati.
B. Bagaimana kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan
Yohanes 8:50: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia tidak mencari hormat bagi diri-Nya sendiri.
Yesaya 42:2; Matius 12:19: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia menyangkal pujian manusia dan tidak mencari ketenaran. Pada masa ini banyak pengikut Tuhan, pendeta, guru Injil, dan lain-lain yang hanya mencari nama. Tuhan Yesus berpesan kepada orang yang ditolong-Nya agar tidak mewartakan hal itu kepada orang lain.
Matius 9:10; Lukas 15:1,2: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia bergaul dengan orang berdosa, bahkan orang-orang yang hina dan yang diasingkan.
Yesaya 50:5,6; Ibrani 12:3: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia tidak memberontak atau menolak siksaan yang hebat dan yang tidak adil terhadap diri-Nya sendiri.
Yesaya 53:7: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia tidak membuka mulut-Nya pada waktu Ia disiksa.
1Petrus 2:23; Matius 26:60-63; Lukas 23:8-10: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia diam dan tidak menjawab pada waktu Ia dituduh. Perhatikanlah, Tuhan Yesus tidak membela atau membenarkan nama-Nya yang suci dan mulia: Pekerjaan itu diserahkan-Nya kepada Allah. Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya kepada Allah yang menghukum dengan adil, oleh sebab itu Allah memberi Dia suatu nama diatas segala nama (Filipi 2:9).
Matius 20:28: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia datang ke dunia ini untuk melayani manusia, bukan supaya Ia dilayani.
Yohanes 13:4,5: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia melakukan pekerjaan yang rendah dan hina.
Filipi 2:6,7: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia memilih tempat yang paling rendah, yaitu menjadi hamba. Ia tidak memilih tempat yang tertinggi, yang layak bagi Allah. Kiranya Tuhan menolong kita memilih tempat yang paling rendah juga.
Filipi 2:8: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia merendahkan diri-Nya sampai kepada kematian, yaitu kematian diatas salib. Sehubungan dengan ini Paulus meminta kepada kita: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus."
Menurut Alkitab, pekerjaan Yesus Kristus dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu pekerjaan sebagai nabi, pekerjaan sebagai imam, dan pekerjaan sebagai Raja. Seseorang berkata, "Yesus Kristus harus menjadi nabi untuk menyadarkan kita akan dosa-dosa kita; menjadi Imam untuk melepaskan kita dari hukuman dosa; menjadi Raja untuk melepaskan kita dari kuasa dosa."
Dalam Perjanjian Lama, Samuel ialah seorang nabi dan imam; Daud adalah seorang nabi dan raja; Melkisedek ialah imam dan raja. Hanya dalam Yesus Kristus ketiga jabatan itu dipersatukan dan digenapkan.
A. Nubuat tentang Yesus Kristus sebagai Nabi
Dalam Ulangan 18:18 dinubuatkan bahwa Kristus akan menjadi seorang nabi. Berhubung dengan ini coba lihat Matius 13:57; 16:14; 21:11; Yohanes 1:21; 4:19; 6:14; 7:40; 9:17 dan terutama Kisah 3:22; 7:37.
Yesus Kristus sebagai nabi menyatakan dengan sempurna segenap kebenaran Allah. Ia telah menyatakan kehendak Allah tentang rencana penyelamatan manusia. Ia berkata-kata sebagai seorang yang memiliki kuasa (Matius 7:28,29), dan orang-orang mengakui bahwa Ia guru yang datang dari Allah (Yohanes 3:2).
B. Bidang pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi (di dunia) dimulai di Sungai Yordan pada waktu Ia dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan diakhiri di Kalvari ketika Ia mengorbankan diri-Nya karena dosa. Lihat Matius 4:23-25; Lukas 4:14-27; Kisah 2:22,23; Ibrani 9:26-28.
C. Pekerjaan sebagai Nabi ada dua macam
Pekerjaan seorang nabi ada dua macam. Pekerjaan seorang nabi yang terutama yaitu menyatakan kebenaran dan kehendak Allah. Kedua, bernubuat, yaitu memberitahukan apa-apa yang akan terjadi. Pekerjaannya ialah menjadi penyelidik dan peninjau. Seorang nabi juga mempunyai pengertian atas hal-hal yang sudah jadi, seperti Musa telah menulis dari hal penciptaan alam ini (pasal Kejadian 1:1-2:25). Sebutan yang mula-mula diberikan kepada seorang nabi yaitu peninjau, yaitu yang dapat melihat dari jauh. Juga nabi adalah orang yang dapat melihat hal-hal yang tidak kelihatan kepada orang-orang lain.
Jadi seorang nabi ialah orang yang berkata kepada orang banyak sebagai pengantara Allah. Pekerjaan seorang nabi diterangkan dalam Keluaran 4:10-17.
D. Cara bekerja seorang nabi
Dalam Perjanjian Lama seorang nabi menggenapkan pekerjaannya dengan tiga cara, yaitu dengan mengajar (pasal Matius 5:1-7:29), dengan bernubuat (Matius 24:1-51), dan dengan mujizat atau menyembuhkan orang, (Matius 8:1-9:38). Tuhan kita telah melakukan ketiga hal itu. Tuhan Yesus telah menggenapkan pekerjaan-Nya sebagai Nabi dengan cara yang berikut:
E. Keterangan yang lebih jelas mengenai pekerjaan Tuhan Yesus sebagai nabi
Sebagai nabi Tuhan Yesus telah menyatakan serta menerangkan kehendak Allah kepada kita. Dan Ia adalah pengantara antara Allah dan manusia untuk menyatakan dan menerangkan kehendak Allah. Pada masa ini seorang nabi tidak lain adalah orang yang mengajarkan dan menerangkan tentang Alkitab, dan mungkin juga disertai dengan mujizat dan nubuat. Tuhan Yesus telah mengajar orang-orang dengan perkataan-Nya, oleh Roh-Nya, dan dengan teladan-Nya. Seorang nabi ialah seorang yang oleh pertolongan Allah, mempunyai keinsafan akan kebenaran serta menyatakan kebenaran itu. Dengan perkataan lain, pekerjaan nabi yaitu memberitakan dan mengajarkan kebenaran yang sudah diterimanya dari Allah, dengan perantara iman dan pengalaman.
Sebenarnya, ada juga pekerjaan Kristus sebagai nabi dalam masa Perjanjian Lama, yaitu mempersiapkan manusia untuk kedatangan-Nya ke dalam dunia ini. Sewaktu Kristus ada di atas bumi ini, maka Ia adalah nabi yang sempurna. Meskipun Ia telah diurapi oleh Roh Kudus untuk melaksanakan pekerjaan-Nya tetapi segala pengetahuan dan kuasa memang ada di dalam diri-Nya. Pekerjaan Kristus sebagai nabi sekarang diteruskan oleh para pengabar Injil, dan oleh pekerjaan Roh Kudus yang menerangi hati manusia. Lihat Yohanes 16:12-14; Kisah 1:1.
A. Nubuat mengenai Yesus Kristus sebagai Imam
Dalam Mazmur 110:4 terdapat nubuat bahwa Yesus Kristus akan menjadi seorang imam. Lihatlah Ibrani 5:6; 6:20; 7:21. Kristus adalah seorang imam, tetapi Ia bukan keturunan Harun. Ia adalah imam "menurut peraturan Melkisedek", itu berarti bahwa pekerjaan imamat-Nya dikerjakan di dalam sorga, bukan di atas bumi saja, dan pekerjaan itu tidak berubah, melainkan kekal.
B. Bidang pekerjaan Kristus sebagai Imam
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Imam telah dimulai pada waktu Ia menyerahkan diri-Nya di kayu salib sebagai korban karena dosa dan akan selesai pada waktu Ia kembali ke dunia untuk menduduki takhta-Nya (pasal Ibrani 8:1-9:28).
C. Cara kerja Kristus sebagai Imam
Imam ialah seorang pengantara, yaitu seorang yang berdoa kepada Allah yang adil bagi manusia yang berdosa, Imamat 4:16-18. Tidak berapa lama sesudah peristiwa air bah yang besar itu, beberapa orang dipilih dan di khususkan untuk jabatan imam. Kepada mereka diwajibkan mengadakan korban dosa serta berdoa kepada Allah untuk orang-orang berdosa yang tidak ada hak menghampiri Allah. Oleh sebab itu seorang imam harus mempersembahkan korban darah karena dosa. Tetapi hak itu hanya diberikan kepada imam. Mereka menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yang oleh korbannya dan doanya dosa diampuni. Itu adalah jabatan imam dalam Perjanjian Lama, dan di antara bangsa Israel jabatan itu diserahkan kepada keturunan Harun.
D. Ada tiga macam tugas imam
Dalam Perjanjian Lama tugas imam ada tiga macam, yaitu:
1. Mempersembahkan korban karena dosa dihadapan orang banyak,
2. memasuki tempat kudus serta mendoakan orang banyak,
3. dan keluar dari tempat itu serta memberkati orang banyak.
Tuhan Yesus sebagai Imam Besar telah melakukan ketiga tugas itu. Yang pertama, korban karena dosa telah dipersembahkan-Nya pada waktu Ia datang ke dunia ini serta menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib sebagai korban karena dosa. Yang kedua, mendoakan orang-orang. Sampai sekarang Ia masih berbuat hal itu di dalam sorga di antara waktu kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Yang ketiga, memberi berkat (nikmat); Ia akan menggenapkan hal itu pada waktu Ia kembali ke dunia ini. Lihat Ibrani 9:27,28; 1Petrus 1:18-20; 2:24; Roma 8:34; Ibrani 7:25; 2Tesalonika 1:10; 1Petrus 1:4,5; Wahyu 11:15; 20:4.
Imam-imam dalam Perjanjian Lama boleh masuk ke dalam "Tempat Kudus" pada kemah dan kaabah, tetapi hanyalah Imam Besar yang boleh masuk ke dalam tempat "mahakudus" setahun sekali pada "hari pendamaian", Ibrani 9:6,7. Para ahli berpendapat bahwa kata-kata berkat yang diucapkan sesudah Imam Besar keluar dari tempat "mahakudus" terdapat dalam Bilangan 6:22-27.
Sekarang Yesus Kristus melakukan pekerjaan sebagai Imam di sebelah kanan Allah Bapa dalam sorga. Di situ Tuhan Yesus mendoakan kita dihadapan Bapa-Nya. Ini adalah pekerjaan yang penting sekali dan kita akan menyelidikinya dalam pelajaran tentang Kenaikan dan Kemuliaan Kristus.
A. Kepastian pendamaian itu dikerjakan oleh Yesus Kristus
Ini merupakan kelanjutan pekerjaan Kristus sebagai Imam. Kepastian pendamaian yang dikerjakan oleh Yesus Kristus itu dalam Alkitab dinyatakan sebagai berikut:
1. Teladan
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak teladan atau lukisan tentang korban pendamaian Yesus Kristus. Berikut ini adalah beberapa contoh:
Semua itu melukiskan kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia adakan untuk kita.
2. Nubuat
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak nubuat tentang Yesus Kristus, pekerjaan-Nya dan perangai-Nya. Sebenarnya, ada 333 lukisan dan nubuat mengenai kematian Kristus sebagai korban pendamaian. Kami menyebutkan beberapa seperti berikut:
3. Kata-kata yang menyatakan pendamaian oleh Kristus
Dalam Alkitab terdapat empat perkataan yang menyatakan pekerjaan pendamaian Yesus Kristus, yaitu:
Baiklah kita menyelidiki perkataan-perkataan ini sebab masing-masing menerangkan cara pekerjaan Yesus Kristus sebagai korban karena dosa dan Juruselamat kita.
a. Pendamaian
Perkataan ini, yang banyak terdapat dalam Perjanjian Baru, berarti suatu perubahan dari keadaan perseteruan menjadi keadaan persahabatan dan damai. Atau dengan perkataan lain, sikap Allah berubah kepada orang berdosa yang telah bertobat serta percaya akan kematian Kristus sebagai korban karena dosa. Artinya, perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah dihapuskan dan diperdamaikan oleh korban karena dosa. Perubahan sikap Allah dalam hal ini beralaskan kepercayaan kepada Kristus sebagai korban karena dosa. Pendamaian ini dikerjakan oleh Yesus Kristus, sebagaimana tertulis nyata dari ayat-ayat yang berikut: Roma 5:10,11; 2Korintus 5:18,19; Efesus 2:16; Kolose 1:20-22.
Sudah nyata dari Roma 8:7; Efesus 2:15; dan Yakobus 4:4 bahwa ada perseteruan antara Allah dan manusia sebab dosa. Melalui korban pendamaian Yesus Kristus, perseteruan itu dihapuskan, yaitu bagi orang yang percaya akan Yesus Kristus. Ingatlah, Allah yang memperdamaikan diri-Nya dengan kita, bukan kita yang memperdamaikan diri kita dengan Allah. Yesus Kristus yang memperdamaikan dan Ia juga yang diperdamaikan.
b. Korban pendamaian atau grafirat
Perkataan ini terdapat dalam Perjanjian Lama dan Baru. Dalam Perjanjian Lama kata itu berasal dari perkataan Ibrani, dan dalam Perjanjian Baru berasal dari perkataan Yunani. Dalam bahasa Ibrani kata itu berarti "ditutupi", lihat Mazmur 32:1,2 dan Keluaran 30:10. Sebenarnya perkataan "Grafirat" berarti penutup. Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang tabut yang juga disebut "tabut perjanjian" dan "peti perjanjian". Diatas tabut itu ada penutup yang istimewa dan khusus. Penutup itu disebut tutup pendamaian atau tutup grafirat, dan berarti tempat rahmat Allah. Dalam bahasa Ibrani "tutup grafirat" sama juga dengan "korban pendamaian", yang berarti "penutup dosa", seperti yang terdapat dalam Mazmur 32:1. Oleh sebab itu nyata bahwa tutup grafirat dan korban pendamaian berarti suatu penutup dosa. Darah Yesus Kristus menutupi dosa kita.
Istilah yang dipakai dalam Perjanjian Lama itu sesuai dengan istilah dari Perjanjian Baru yang menyebut korban pendamaian atau pendamai. Hal itu berarti disenangkan, didamaikan, dan juga berarti dibayar hutang dosanya. Jadi, Allah disenangkan, didamaikan dengan kita, sebab Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita yang telah percaya akan Dia. Allah diperdamaikan dengan kita sebab Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita yang percaya akan Dia. Kita dapat membacanya dari Roma 3:25; 1Yohanes 2:2; 4:10; Ibrani 2:17. Kalau kita menggabungkan perkataan-perkataan itu dari Perjanjian Lama dan Baru maka kita dapat menyusunnya demikian: "Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk membayar hutang dosa kita. Ia telah mencurahkan darah-Nya menjadi tebusan bagi dosa-dosa kita sebagai tutup grafirat (rahmat), sehingga Allah tidak melihat dosa-dosa kita lagi, sebab itu Allah disenangkan, didamaikan serta mengubah sikap-Nya terhadap kita yang percaya kepada Yesus Kristus Anak-Nya." Yesus Kristus adalah korban pendamaian itu, dan kematian-Nya di atas kayu salib menjadi alasan bagi Allah yang adil untuk mengampuni manusia yang berdosa dengan tidak mengabaikan keadilan-Nya dan kebenaran-Nya.
c. Tebusan
Dalam Perjanjian Baru menebus berarti melepaskan diri dari perhambaan atau tawanan, ataupun kematian, dengan pembayaran, yaitu tebusan. Menebus dapat berarti membeli kembali. Keterangan mengenai menebus dan tebusan terdapat dalam Imamat 25:47-55. Manusia sama sekali "terjual di bawah kuasa dosa" (Roma 7:14), sudah menjadi hamba kepada dosa dan maut. Tuhan Yesus menebus kita dari dosa dan maut dengan korban diri-Nya sendiri. Darah-Nya telah menjadi tebusan kita yang dipersembahkan (atau dibayar) kepada Allah supaya kita dilepaskan dari dosa dan maut. Hal ini dapat kita baca dari ayat-ayat yang berikut: Matius 20:28; Galatia 3:13; 1Korintus 6:20; 1Petrus 1:18-20; 1Timotius 2:6; Roma 3:24; 1Korintus 1:30; Efesus 1:7; Kolose 1:14; Ibrani 9:12,15; Wahyu 5:9. Dari ayat tersebut kita mengetahui tentang kematian yang menggantikan kita, sebab darah Kristus dibayarkan guna kita untuk menebus orang-orang yang berada di bawah hukuman dosa oleh sebab dosa mereka.
d. Pengganti kita
Mengenai kematian Yesus Kristus menggantikan kita hanya ada empat ayat yang menggunakan perkataan "ganti". Lihat Yohanes 11:50-52 dan 2Korintus 5:21 dalam TKB. Dalam ayat lain dikatakan Yesus Kristus mati karena kita, atau untuk kita, atau bagi kita. Ada dua perkataan Yunani yang sering diterjemahkan dengan "karena" (TKB) dan "bagi" atau "untuk" (LAI). Banyak ahli bahasa Yunani mengakui bahwa kedua perkataan itu lebih tepat diterjemahkan "ganti". Perkataan Yunani itu yang pertama terdapat dalam Matius 20:28 dan Markus 10:45, sedang perkataan yang kedua yang berarti "ganti" terdapat dalam ayat-ayat yang berikut: Yohanes 11:50-52; Roma 5:6,8; 2Korintus 5:14,15,21; Galatia 1:4; 3:13; Efesus 5:2,25; 1Tesalonika 5:9,10; 1Timotius 2:6; Ibrani 2:9; 1Petrus 3:18. Dari ayat-ayat ini, juga sebelum dan sesudahnya, jelas bahwa maksud perkataan itu tidak lain adalah "ganti". Yesus Kristus telah mengambil tempat kita dan mati menggantikan kita. Ia telah menanggung hukuman dosa kita, dan mati menggantikan kita, orang berdosa. Hukuman yang harus kita terima telah ditanggung-Nya supaya kita lepas daripada hukuman itu. Baca Yesaya 53:6. Di samping banyak ahli bahasa Yunani yang mengakui bahwa perkataan yang diterjemahkan "karena" yang dimaksud adalah "ganti", ada bukti dalam lukisan-lukisan dalam Perjanjian Lama seperti berikut: "Domba Paskah", pasal Keluaran 12:1-51, "Kambing yang kena undi", Imamat 16:8, dll, dan dalam hal Allah telah memberikan domba ganti Ishak, Kejadian 22:13.
Ucapan Kayafas dalam Yohanes 11:50-52 sebenarnya merupakan suatu nubuat bahwa Yesus Kristus atau bangsa Israel harus mati, yaitu salah satu; kalau Yesus Kristus mati, maka bangsa Israel tidak jadi mati. Ayat lain yang membuktikan bahwa Yesus Kristus mati ganti kita terdapat dalam Ibrani 9:28, "Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang." Dalam ayat ini perkataan "menanggung" berarti "mengangkut", yaitu mengangkat dan membawa pergi. Inilah yang diperbuat oleh Yesus Kristus. Ia telah mengangkat dosa kita serta menghapuskan dosa itu, pada waktu Ia mati di atas kayu salib. Dalam hal ini Kristus bekerja sebagai Imam, meskipun Ia sendiri yang menjadi korban itu. Dalam Perjanjian Lama seorang imam harus mengadakan korban pendamaian karena dosa orang banyak. Begitu pula Yesus Kristus telah mengenakan perangai manusia supaya Ia menjadi Imam yang setiawan. Lihat Ibrani 2:17; 10:21,22.
4. Kristus ialah Korban Pendamaian dengan perkataan yang pasti
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak ayat yang mengemukakan dengan pasti tentang kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia adakan. Kalau ayat-ayat itu dikumpulkan dan didaftarkan adalah sebagai berikut:
Korban pendamaian Kristus dituntut oleh dua hal, yaitu kesucian Allah dan dosa manusia. Hubungan antara Allah dan manusia telah dirusak oleh dosa. Hati nurani kita menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan pelanggaran-pelanggaran kita terhadap hukum Allah.
A. Kesucian Allah menuntut korban pendamaian
Allah yang suci tidak dapat melihat dosa dan Ia menuntut hukuman atas dosa itu. Dalam Perjanjian Lama kesucian Allah diutamakan. Pentingnya kesucian Allah terlihat dalam segenap hukum yang terdapat dalam Kitab Imamat, dan dalam hal manusia tidak boleh masuk ke dalam tempat kudus di dalam Kemah Suci, dan dalam hal dituntut korban darah dari orang berdosa. Manusia hanya dapat menghampiri Allah dengan korban darah.
Hukum Allah telah dilanggar oleh manusia, dan itu membawa hukuman mati atasnya. Hukum Allah terdiri dari dua bagian, yaitu hukum tentang hal yang baik dan jahat (hukum moral), dan hukum adat-istiadat. Hukum adat-istiadat dapat juga disebut hukum Imamat, yaitu hukum-hukum dari Kitab Imamat mengenai kebersihan diri, benda-benda, binatang-binatang dan makanan. Dalam hukum tentang hal yang baik dan jahat terlihat gambaran sifat Allah yang suci. Hal ini terdapat dalam Sepuluh Hukum Allah, dan dalam khotbah Tuhan Yesus di atas bukit (pasal Matius 5:1-7:28), dan dalam Hukum Baru yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita (Yohanes 15:12).
Hukum tentang hal yang baik dan yang jahat adalah hukum yang penting dan tetap, dan untuk semua manusia. Kita manusia yang berdosa, telah melanggar hukum tentang hal yang baik dan jahat itu sehingga membawa hukuman mati atas kita. Hukum adat-istiadat (pasal-pasal Imamat 11:1-15:33) hanya bagi kaum Israel dan tidak tetap. Sebenarnya Tuhan Yesus dalam Injil-Nya telah menggenapkan (menyempurnakan) hukum tentang hal yang baik dan yang jahat, tetapi Ia telah membatalkan hukum adat-istiadat, Roma 10:4; Kisah 10:9-16; 1Timotius 4:1-5. Hukum Taurat sebagai suatu jalan keselamatan telah dihapuskan oleh Yesus Kristus. Hukum Kristus lebih tinggi dari hukum Taurat dan menggantikan Taurat itu. Perjanjian Baru adalah hukum bagi orang Kristen.
B. Dosa manusia menuntut korban pendamaian
Kalau orang tidak mengerti tentang dosa tentu ia tidak akan mengerti tentang pendamaian. Kalau orang hanya memandang enteng akan dosa, tentu ia juga akan memandang enteng akan korban pendamaian Yesus Kristus. Dosa bukan hanya suatu kelemahan manusia, bukan hanya suatu penyakit, bukan hanya kesalahan terhadap manusia, tetapi dosa adalah durhaka kepada Allah, bersalah kepada Allah, perlawanan terhadap Allah, dan perseteruan dengan Allah; oleh sebab itu dosa harus dihukum, dan yang berdosa tidak lepas dari akibat dosa, yaitu hukuman. Dalam Alkitab diajarkan bahwa dosa mendatangkan murka Allah ke atas kita, membawa kebinasaan yang kekal bagi kita. Kita harus memandang dosa sebagaimana Allah memandangnya, barulah kita akan membenci dosa. Berhubung dengan kesucian Allah dan dosa manusia, bagaimanakah rahmat Allah dapat dinyatakan supaya kesucian dan kebenaran Allah tidak dihina?
Jawaban persoalan itu terdapat dalam korban pendamaian Yesus Kristus. Tuhan Allah telah menjatuhkan hukuman atas segala dosa manusia kepada Yesus Kristus yang telah menjelma menjadi manusia. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menanggung hukuman itu sebab hanya Dialah manusia yang benar-benar suci. Memang Tuhan Allah menuntut supaya korban pendamaian itu semata-mata suci. Kesucian dan kebenaran Allah hanya dapat dipuaskan melalui hukuman yang dijatuhkan ke atas seorang manusia yang suci yang menjadi pengganti manusia, lalu Tuhan karena kasih-Nya kepada manusia memancarkan rahmat-Nya yang besar ke atas orang yang berdosa asalkan mereka bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai korban pendamaian.
Dapat juga dikatakan bahwa keadaan orang berdosa memerlukan suatu korban pendamaian sebab ia telah hilang di dalam dosanya dan kelak akan binasa. Lihat Efesus 2:12 dan Lukas 19:10. Lagipula hati nurani manusia yang berdosa hanya dapat disucikan oleh korban pendamaian. Apabila beban dan tanggungan yang berat menindih kita, bagaimana kita dapat melepaskannya? Hanya dengan menyadari bahwa Yesus Kristus telah menanggung beban dosa kita yang percaya akan Dia. Nubuat dalam Alkitab menuntut agar korban pendamaian digenapi. Dalam Alkitab dinubuatkan bahwa Yesus Kristus, Mesias yang Benar, akan merasai sengsara maut karena manusia, dan hal itu harus digenapi, dan sudah digenapi. Lihat Lukas 24:25-27,44; Yesaya 53:1-12, dan pasal-pasal Mazmur 22:1-31; 69:1-36.
Karena besar dan luasnya korban pendamaian Yesus Kristus itu, kita harus membedakan untuk siapa korban pendamaian itu mungkin berlaku dan sampai di mana hal itu memadai. Korban pendamaian itu cukup akan membawa keselamatan kepada tiap-tiap orang dalam dunia ini, dan oleh korban pendamaian itu segenap manusia dapat diselamatkan. Korban pendamaian itu tidak berlaku bagi tiap-tiap orang, tetapi dibatasi, hanya bagi orang-orang yang bertobat serta percaya dan menerima Yesus Kristus, korban pendamaian itu berlaku. Kedua hal itu tertulis di dalam 1Timotius 4:10. Ini berarti bahwa korban pendamaian itu cukup untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, asal mereka mau; akan tetapi hasil korban pendamaian itu hanya berlaku atas orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Korban pendamaian itu dapat menyelamatkan semua orang, dan dalam hal itu tidak dibatasi. Tetapi dalam hal kepada siapa korban pendamaian itu berlaku, korban pendamaian itu dibatasi, hanya untuk orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sebab itu kita dapat berkata bahwa korban pendamaian hanya dibatasi oleh ketidakpercayaan (penolakan). Jelas kepada kita bahwa manusia bertanggung jawab terhadap korban pendamaian Yesus Kristus:
Ibrani 2:9; 1Timotius 2:6; 4:10;
Titus 2:11; 1Yohanes 2:2; 2Petrus 3:9; Yesaya 53:6; 2Korintus 5:19;
Roma 14:15; 2Korintus 8:11; Yohanes 1:29; 3:16.
Ayat-ayat yang berikut menyatakan perhinggaan (atau tanggungan) korban pendamaian Kristus: Efesus 1:4,7; 1Timotius 4:10; 2Timotius 1:9,10; Yohanes 10:15,26,29; Yohanes 17:9,20,24; Efesus 5:25-27; Yohanes 3:16. Tuhan Allah mengasihi segenap dunia dan ingin supaya seluruh manusia diselamatkan. Ini nyata dari Yohanes 3:16, dan 2Petrus 3:9; akan tetapi Tuhan juga menuntut supaya semua orang percaya kepada Yesus Kristus, hal ini juga nyata dari perkataan "setiap orang" dalam Yohanes 3:16.
Yesus Kristus ialah Juruselamat semua orang, dalam hal:
Wajib kita ingat bahwa korban pendamaian Kristus adalah untuk tiap-tiap pribadi (Lihat Galatia 2:20) untuk jemaat-Nya, (Efesus 5:25-27) dan untuk orang berdosa, Roma 5:6-10; 1Timotius 1:15. Betapa luas dan besarnya korban pendamaian Kristus, sehingga banyak orang yang akan diselamatkan. Lihat Wahyu 5:9 dan Wahyu 7:9-15.
Keterangan mengenai 2Korintus 5:21
Ayat ini membuktikan bahwa Kristus yang menanggung dosa kita, dan Ia benar-benar menjalani hukuman dosa itu.
Perhatikan tiga perkara ini:
Bagian yang ketiga dalam pekerjaan Yesus Kristus yaitu Ia sebagai Raja, termasuk asas pelajaran mengenai akhirat, dan akan dibahas sesudah pelajaran tentang kerajaan Tuhan seribu tahun. Kita akan menyelidiki bagian itu kelak.
Kematian Yesus Kristus disebut dalam Perjanjian Baru lebih dari 175 kali. Selain itu sering juga disebut dalam ibarat dan nubuat dalam Perjanjian Lama. Dalam Ibrani 2:14 dikatakan bahwa Yesus Kristus telah menjadi sama dengan manusia dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut.
Yesus Kristus menjelma menjadi manusia supaya Ia mati menggantikan kita. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini, untuk menjadi penebus kita, (Matius 20:28).
Kematian Yesus Kristus menjadi pokok yang dibicarakan oleh Musa dan Elia dan Yesus waktu mereka itu ada di dalam kemuliaan di atas gunung, Lukas 9:30,31. Yesus Kristus telah disalibkan supaya dengan darah-Nya Ia menebus orang-orang, dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, supaya mereka itu menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Wahyu 5:8-12. Pentingnya kematian Yesus Kristus dinyatakan dalam kebangkitan-Nya, dan hal itu sesuai dengan nubuat, menurut 1Korintus 15:1,3,4.
A. Tujuan Kematian Yesus Kristus
Yesus Kristus telah mati karena dosa-dosa manusia, yaitu dosa yang menyebabkan dan yang menuntut kematian-Nya, Yesaya 53:5,8,11,12; 1Petrus 3:18; Roma 4:25; 1Korintus 15:3; 1Petrus 2:24. Bukan dosa-dosa-Nya sendiri yang ditanggung-Nya, melainkan dosa-dosa orang lain, sebab Ia sendiri tidak berdosa.
Kematian-Nya adalah karena kita dan untuk menggantikan kita, yaitu seorang yang benar yang wajib hidup, telah mati karena kita yang wajib dibunuh. Tuhan Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan, yaitu tebusan untuk melepaskan kita dari kematian, Matius 20:28.
Nyawa Yesus Kristus telah menjadi korban karena dosa, dan oleh sebab kematian-Nya pengampunan diberikan kepada orang-orang berdosa yang bertobat dan percaya, Yesaya 53:10.
Darah Yesus Kristus telah menjadi korban pendamaian karena dosa-dosa kita. Oleh karena kematian-Nya dan oleh karena darah-Nya yang tertumpah itu maka murka Allah kepada kita telah dihapuskan, 1Yohanes 4:10; Roma 3:25. Allah itu suci, Ia harus membenci dosa. Kesucian Allah dan kebencian-Nya akan dosa harus dinyatakan. Murka-Nya kepada dosa harus dinyatakan atas orang berdosa atau atas seorang penggantinya. "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian," Yesaya 53:6. Ia telah mati, "Karena pemberontakan umat-Ku, ia kena tulah," Yesaya 53:8. Siksa dosa kita telah jatuh atas Kristus dan kesucian Allah menuntut supaya Dia mati ganti kita, sebab kita sendiri tidak dapat menjadi korban karena dosa-dosa kita. Yesus Kristus mati untuk menebus kita dari laknat Taurat, yaitu dalam hal Ia terlaknat ganti kita, Galatia 3:10,13. Yesus Kristus mati menjadi domba Paskah kita, yaitu supaya darah-Nya menyebabkan Allah melalui kita, 1Korintus 5:7; Keluaran 12:13,23. Yesus Kristus mati untuk menebus orang yang di bawah Taurat supaya kita pun beroleh hak anak angkat, yaitu supaya kita dilepaskan daripada Taurat, dan menjadi anak-anak Allah Galatia 4:4,5. Yesus Kristus mati untuk melepaskan kita daripada zaman yang jahat ini. Kita telah dikuasai oleh zaman ini oleh sebab dosa-dosa kita. Tetapi sekarang kita telah menjadi anak-anak Allah dan tanah air kita ada di sorga, Galatia 1:4.
Tuhan Yesus mati supaya kita dapat dibawa oleh-Nya kepada Allah, 1Petrus 3:18. Perhatikanlah Yohanes 14:6. Kematian Kristus telah menghilangkan jurang pemisah antara Allah yang suci dan manusia yang berdosa.
Tuhan Yesus mati supaya Ia berbuah banyak, Yohanes 12:24. Tuhan Yesus mati dan bangkit lagi supaya Ia menjadi Tuhan bagi orang yang mati dan orang yang hidup, Roma 14:9.
B. Karena siapakah Kristus mati?
Tuhan Yesus mati "Karena kita", yaitu kita yang percaya kepada Dia, Roma 8:32; Efesus 5:2; Titus 2:14; 1Korintus 5:7; 2Korintus 5:21, Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya karena jemaat. Walaupun Yesus Kristus mati karena manusia sekalian maka Ia mati teristimewa karena mempelai perempuan-Nya yaitu jemaat-Nya, Efesus 5:25-27.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya karena seseorang yang percaya, dan bukan hanya karena seluruh jemaat, melainkan karena tiap-tiap orang yang percaya, supaya tiap-tiap orang yang percaya boleh berkata, "Ia telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku", Galatia 2:20.
Tuhan Yesus telah mati karena orang yang lemah, Roma 14:15; 1Korintus 8:11. Kristus tidak hanya mati karena orang-orang Kristen yang kuat, yang maju kerohaniannya, melainkan juga karena saudara-saudara seiman yang lemah imannya. Kalau kita ingat hal ini tentu kita akan lebih sabar menghadapi orang Kristen yang lemah, walaupun ia tidak maju sebagaimana yang kita kehendaki. Ingatlah bahwa ia saudara kita yang lemah, yang karenanya Kristus mati.
Yesus Kristus mati karena orang banyak, bukan karena beberapa orang saja, Matius 20:28.
Tuhan Yesus mati karena orang-orang berdosa dari tiap-tiap suku dan bahasa, dan kaum dan bangsa di dunia ini, Wahyu 5:9. Inilah alasan pekerjaan pemberitaan Injil, yaitu supaya kita pergi mencari dan mendapatkan orang-orang dari segala bangsa yang karena mereka Tuhan Yesus telah mati.
Tuhan Yesus mati karena segenap dunia, Yohanes 1:29. Oleh sebab kematian-Nya Allah dapat dan boleh memberikan rahmat-Nya kepada segenap dunia. Kematian Kristus cukup untuk semua manusia, asal mereka bertobat dan percaya kepada-Nya.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan semua orang, 1Timotius 2:6. Perhatikanlah, Tuhan Yesus mati karena semua manusia. Tebusan untuk segenap manusia sudah diadakan. Keselamatan tersedia bagi semua orang, sehingga rahmat Allah boleh diberitakan kepada segenap manusia. Tebusan karena dosa-dosa orang seisi dunia telah digenapkan. Pengampunan dosa sudah tersedia, yang perlu adalah orang datang dan menerima pengampunan itu dalam iman kepada Yesus Kristus.
Tuhan Yesus telah merasai maut karena tiap-tiap orang, Ibrani 2:9. Tuhan Yesus mati karena tiap-tiap orang. Bukan hanya karena seluruh umat manusia, melainkan karena tiap-tiap orang. Allah Bapa dapat memberikan rahmat kepada tiap-tiap orang dan memberikan keselamatan oleh sebab kematian Kristus.
Tuhan Yesus mati karena orang yang tidak benar, 1Petrus 3:18. Tuhan Yesus mati karena orang berdosa, Roma 5:8.
Tuhan Yesus mati karena orang fasik, Roma 5:6. Adakah orang yang tidak termasuk dalam kelompok-kelompok itu? "Tidak". Oleh sebab itu pelajaran mengenai pilihan, yaitu kita dipilih Allah sebelum dunia ini dijadikan, patut diajarkan kepada orang Kristen, bukan kepada orang yang belum percaya. Kepada orang yang belum percaya kita patut mengabarkan bahwa Kristus mati karena orang sekalian. Kita dapat melihatnya dari ayat-ayat yang berikut: Yohanes 3:16, "setiap orang", Wahyu 22:17 "barang siapa", 2Petrus 3:9 "jangan ada yang binasa".
A. Hasil kematian Yesus Kristus bagi manusia
Oleh kematian Kristus semua orang ditarik kepada Allah, Yohanes 12:32,33. Kematian Kristus menjadi suatu tarikan kepada semua manusia walaupun ada yang menolak tarikan itu sehingga binasa.
Kematian Tuhan Yesus mengadakan suatu korban pendamaian bagi seisi dunia, 1Yohanes 2:2. Perhatikanlah: Korban pendamaian itu menjadi alasan bagi Allah untuk memberikan rahmat-Nya kepada dunia ini. Segenap rahmat Allah beralaskan kematian Yesus Kristus. Dari sebab kematian-Nya Allah dapat memberikan rahmat-Nya kepada siapa pun.
Pertanyaan | : | Bagaimana Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang pada masa sebelum kematian Kristus? |
Jawab | : | Anak Domba telah disembelih sejak permulaan dunia ini. Allah telah menetapkan kematian Kristus sejak permulaan. Mereka percaya kepada Juruselamat yang dijanjikan, Wahyu 13:8 (Lihat TKB). |
Oleh kematian-Nya, Tuhan Yesus mengangkat dosa isi dunia ini, Yohanes 1:29. Kematian-Nya mengangkat dosa isi dunia supaya jalan kepada Allah terbuka dan pengampunan diberikan kepada semua orang. Oleh kematian Tuhan Yesus semua orang akan dibangkitkan dari kematian, Roma 5:18; 1Korintus 15:21,22. Kebangkitan itu dapat menjadi kebangkitan untuk memperoleh hidup kekal atau kebangkitan untuk memperoleh kebinasaan (Yohanes 5:28,29; Daniel 12:2). Yang mana dari kedua hal ini yang menjadi bagian kita, ditentukan oleh diri kita, apakah kita menerima atau menolak Yesus Kristus.
B. Hasil kematian Kristus bagi orang yang percaya
Yesaya 53:10. Oleh sebab Kristus menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa, yaitu mati di salib, Ia melihat keturunan-Nya. Perhatikanlah: Satu kaum yang baru, yaitu anak-anak Allah, telah terbentuk oleh sebab kematian Kristus, lihat Yohanes 12:24. Oleh sebab Ia melihat keturunan-Nya (yaitu orang percaya) maka puaslah hati-Nya. Ibrani 9:23,26. Oleh pengorbanan diri-Nya sendiri Tuhan Yesus telah menghapuskan dosa. Jelas hal ini membicarakan dosa orang yang sudah percaya.
Galatia 3:13. Oleh kematian Tuhan Yesus orang yang percaya ditebus dari pada kutuk Taurat. Hukuman sebab pelanggaran kita terhadap Taurat telah berlaku atas Dia dan Taurat tidak dapat lagi menghukum orang percaya.
Kolose 2:14. Oleh kematian-Nya pada salib itu, Tuhan Yesus telah menghapuskan surat hutang kita, yaitu Taurat. Bukan hanya kutuk yang berlaku atas orang yang melanggar Taurat yang dihapuskan, bahkan Taurat itu sendiri juga telah dihapuskan oleh kematian Kristus, tidak berlaku lagi terhadap kita orang Kristen. Tuhan Yesus telah memenuhi segenap tuntutan lalu menghapuskan Taurat itu bagi kita yang percaya. Perhatikanlah Roma 7:1-4,6. Kita telah mati bagi hukum Taurat itu.
Efesus 2:14-16. Oleh kematian Tuhan Yesus, tembok pemisah antara orang Israel dan bangsa asing telah dirobohkan. Memang Tauratlah yang telah menceraikan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Taurat itu telah dihapuskan oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanan tubuh-Nya dan sekarang di dalam Dia tidak ada orang Israel atau Yunani, melainkan sekaliannya satu dalam Kristus, Lihat Galatia 3:28. Darah Yesus Kristus mempersatukan segala bangsa.
Galatia 4:3-5. Oleh kematian Tuhan Yesus orang Yahudi yang percaya diluputkan daripada hukum Taurat dan diterima menjadi anak.
Efesus 2:11-13,19. Oleh kematian Kristus bangsa asing yang tidak termasuk kewarganegaraan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia, dijadikan berkat dalam Kristus oleh sebab percaya. Mereka dijadikan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.
Roma 5:10. Oleh kematian Anak Allah itu, saleh-saleh yang dahulu berdosa diperdamaikan dengan Allah. Perseteruan diantara orang berdosa dan Allah sudah dihapuskan oleh Tuhan Yesus, dan Ia sudah memperdamaikan kita oleh darah-Nya. Lihat Kolose 1:20-22, Efesus 1:7. Oleh darah Tuhan Yesus orang yang percaya ditebus, yaitu mendapat pengampunan atas segala dosa mereka. Pengampunan dosa bukan merupakan satu hal yang kita perlu cari, melainkan sudah ada di dalam darah Kristus, kita hanya menerima saja apa yang sudah disediakan oleh Tuhan. 1Yohanes 1:7. Bagi orang yang hidup di dalam terang, maka darah Yesus Kristus menyucikan dia dari pada segala dosa.
Pertanyaan | : | Apakah ini berarti bahwa darah Yesus menyucikan kita dari hukuman yang datang dari sebab dosa, atau berarti darah Yesus menyucikan sampai dosa tidak ada lagi dalam orang yang percaya? Lihatlah Imamat 14:19,31; Imamat 16:30; Imamat 17:11; Yeremia 33:8; Mazmur 51:9; Wahyu 7:14; Ibrani 9:22,23; Efesus 1:7; Roma 3:25; Matius 26:28. |
Jawab | : | Dari ayat-ayat di atas, nyata di dalam Alkitab bahwa disucikan oleh darah artinya disucikan dari segala dosa. |
Oleh darah Tuhan Yesus orang yang percaya dibenarkan, Roma 5:9. "Dibenarkan" artinya kita dianggap benar oleh Tuhan. Tuhan tidak lagi melihat kesalahan dalam kita. Ini dapat terjadi sebab Tuhan Yesus telah menggantikan tempat kita. Ia sudah mengambil tempat kita di atas kayu salib serta dihukumkan oleh karena kita, dan Ia sudah memberikan kebenaran-Nya sendiri kepada kita. Oleh sebab itu kita diterima baik oleh Allah. Lihat 2Korintus 5:21.
Oleh sebab kematian Kristus, tidak ada makhluk yang dapat menuduh atau menyalahkan orang-orang pilihan Allah, yaitu orang-orang yang percaya akan Dia, Roma 8:33,34. Maka tidak ada lagi hukuman bagi orang yang ada di dalam Yesus Kristus, kematian Kristus telah menyelesaikan itu dengan sejelas-jelasnya, lihat Roma 8:1-3.
Oleh kematian Tuhan Yesus segenap jemaat yaitu tiap-tiap orang yang percaya, ditebus (dibeli) oleh Allah, dan sekarang semuanya menjadi milik-Nya atau kepunyaan Allah, Kisah 20:28; 1Korintus 6:20; Wahyu 5:9,10. Kita adalah kepunyaan Allah, bukan kepunyaan diri kita sendiri, atau kepunyaan dunia, atau kepunyaan Iblis, 1Petrus 2:9.
Oleh kematian Tuhan Yesus (pengorbanan diri-Nya) orang yang percaya akan Dia kuduskan, Ibrani 10:10. Kematian Kristus memisahkan kita daripada dunia ini serta membawa kita kepada Allah. Ini bukan berarti tiap-tiap orang Kristen dikuduskan dengan sempurna. Sebab kalau begitu mengapa Paulus mendoakan orang-orang Tesalonika supaya mereka dikuduskan dengan sempurna. Segala saleh boleh dikuduskan dengan sempurna kalau mereka menyerahkan diri kepada Allah dengan kerinduan untuk dikuduskan dengan sempurna.
Oleh pengorbanan diri-Nya sendiri. Tuhan Yesus telah menyempurnakan segala orang yang dikuduskan. Oleh kematian Kristus, orang yang dikuduskan disempurnakan sampai kekal, Ibrani 10:14.
Darah Tuhan Yesus menyucikan hati nurani (orang yang percaya) dari perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup, Ibrani 9:14.
Oleh darah Yesus orang yang percaya sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus. Ibrani 10:19,20.
Orang yang telah membasuh jubahnya dalam darah Kristus akan memperoleh hak atas pohon hayat dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu, Wahyu 7:14; 22:14; lihat juga Kejadian 3:22,24.
Oleh sebab kematian Kristus, entah kita berjaga-jaga entah kita tidur, kita hidup bersama-sama Dia, 1Tesalonika 5:10.
Oleh kuasa darah itu, semua orang yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba, akan berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya (Wahyu 7:14,15).
Melalui kematian Tuhan Yesus, kita juga mati beserta-Nya, Galatia 2:20; 6:14; 2Korintus 5:14; Roma 6:3,6,8. Kita telah disalibkan dengan Kristus, dan diri kita yang lama juga telah dipaku pada kayu salib-Nya bersama-sama dengan Dia. Di dalam kebangkitan Kristus kita juga dibangkitkan beserta-Nya. Demikianlah keadaan kita oleh sebab kematian Kristus. Orang Kristen patut mencapai segala hal ini. Kalau kita telah disalibkan beserta Tuhan Yesus, kita patut senantiasa melihat diri kita telah tersalib di atas kayu salib, bukan kita yang hidup lagi, melainkan Tuhan yang hidup di dalam kita. Dan karena diri kita yang lama telah disalibkan, hendaknya kita memandang bahwa kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Tuhan Yesus (Roma 6:11). Kita harus mati beserta Kristus supaya kita juga dapat hidup beserta-Nya dalam kebangkitan-Nya, dalam suatu kehidupan yang berkemenangan.
Dengan kematian-Nya, Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita suatu teladan yang patut kita ikuti, 1Petrus 2:21; Matius 16:24. Perhatikanlah: Meninggalkan teladan bukanlah tujuan-Nya yang terutama, tetapi hal itu hanyalah sebagian daripada hasilnya.
Melalui kematian Anak Allah maka Allah Bapa menjamin akan memberikan segala sesuatu kepada orang yang percaya! Roma 8:32.
C. Hasil kematian Kristus terhadap Iblis dan kuasa-kuasa gelap
Yohanes 12:31 serta ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Oleh sebab kematian Kristus penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar. Iblis sedang merampas kekuasaan dalam dunia ini, akan tetapi ia telah ditentukan untuk kalah.
Ibrani 2:14. Oleh kematian-Nya, Yesus Kristus memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut.
Kolose 2:14,15. Dengan memakukan Tuhan Yesus pada kayu salib, Tuhan Allah telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Mengenai pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa kegelapan itu dapat kita baca di dalam Efesus 6:12. Di atas kayu salib Allah berperang melawan setan dan mengalahkan dia. Iblis beranggapan bahwa ia menang pada waktu Tuhan Yesus disalibkan, akan tetapi hal itu justru merupakan kekalahan bagi Iblis. Sekarangpun Iblis telah dikalahkan bagi kita orang Kristen.
D. Hasil kematian Kristus atas alam ini
Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus, Kolose 1:19,20; 2Petrus 3:13. Sungguh ajaib pengorbanan Tuhan Yesus sebagai korban pendamaian.
Ada banyak tanda yang membuktikan kebangkitan Yesus Kristus (Kisah 1:3). Kesaksian para rasul dan orang-orang yang mula-mula percaya adalah sangat berharga oleh sebab itu janganlah meremehkan peristiwa kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus telah disalibkan, mati dan dikuburkan; lalu pada hari yang ketiga tubuh-Nya tidak berada lagi di dalam kubur itu walaupun kubur itu dimeteraikan dan dijaga oleh tentara-tentara Roma. Seorang malaikat telah memberitahukan kepada perempuan-perempuan yang pergi ke kubur itu pada dini hari, bahwa Yesus telah bangkit dan sudah mendahuluinya pergi ke Galilea, Matius 28:1-7. Kain kapan Tuhan telah terletak ditanah, dan dari kain kapan itu terbukti bahwa tubuh-Nya telah menerobos ke luar tanpa membuka atau mengoyakkan kain kapan itu, hanya kempis saja.
Tuhan Yesus telah menampakkan diri dalam "tubuh jasmani" kepada rasul-rasul-Nya dan meyakinkan bahwa tubuh-Nya itulah tubuh yang telah disalibkan. Di samping itu, rasul-rasul-Nya juga menyadari bahwa Tuhan Yesus telah mendapat kuasa yang baru dan ajaib, yang lebih besar daripada yang dinyatakan-Nya sebelum Ia disalibkan. Selama empat puluh hari, dari kebangkitan-Nya sampai kenaikan-Nya ke sorga, Ia menyatakan diri sebagai berikut: Kepada Maria Magdalena (Yohanes 20:15,16 dan Markus 16:9); kepada perempuan-perempuan yang lain (Matius 28:9,10); kepada Petrus (Lukas 24:34); kepada dua murid yang pergi ke Emaus (Lukas 24:13-35); kepada sepuluh orang rasul, Tomas tidak hadir (Yohanes 20:19); kepada sebelas rasul, Tomas hadir (Yohanes 20:26-29); kepada rasul-rasul waktu mereka mencari ikan di danau Tiberias (Yohanes 21:1-14); kepada orang banyak di atas gunung (Matius 28:16); kepada Yakobus (1Korintus 15:7); kepada lima ratus orang pada satu saat (1Korintus 15:6); kepada rasul-rasul dan yang lain-lain pada waktu Ia naik ke sorga (Lukas 24:50,51); dan terakhir sekali, tetapi bukan dalam empat puluh hari itu, Ia kelihatan kepada Rasul Paulus (1Korintus 15:8). Tidak jelas waktunya kapan Tuhan Yesus kelihatan kepada rasul-rasul dan orang banyak di atas gunung di Galilea. Boleh jadi waktu itulah Ia kelihatan kepada 500 orang lebih yang dikatakan oleh Rasul Paulus.
Satu bukti lagi dari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang tidak dapat ditolak, yaitu perubahan besar dan nyata yang terjadi dalam hati rasul-rasul. Sesudah Tuhan dikuburkan mereka menjadi takut, kecewa, tidak percaya dan muram; tetapi sesudah kebangkitan Tuhan Yesus mereka tiba-tiba berubah, menjadi orang-orang yang percaya dan bersukacita. Bukti yang terbesar atas Kebangkitan Tuhan Yesus yaitu, karunia Roh Kudus kepada rasul-rasul dan murid-murid, dan oleh karunia itu mereka menjadi penginjil-penginjil yang giat dan berani, memiliki kuasa yang besar dalam memberitakan Firman Tuhan. (Lihat Kisah 4:33; 5:32; 10:4; Ibrani 2:4). Satu bukti lain mengenai kebangkitan Tuhan Yesus terdapat dalam Matius 27:52,53. Diterangkan bahwa sesudah Tuhan Yesus bangkit maka banyak kubur orang saleh terbuka dan mereka dibangkitkan serta kelihatan kepada banyak orang. Hal itu membuktikan dan menggenapkan perkataan Tuhan Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup." Itu adalah gambaran kebangkitan besar yang nanti akan terjadi.
Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan tubuh
Kebangkitan Kristus adalah sungguh-sungguh kebangkitan tubuh, bukan hanya satu kebangkitan roh atau rohani. Kalau kebangkitan Tuhan Yesus hanya kebangkitan rohani saja, tentu mayat-Nya akan ketinggalan dalam kubur itu.
Tetapi ada bukti bahwa kubur itu kosong (Matius 28:6; Markus 16:6; Lukas 24:3,12; Yohanes 20:1,2). Kubur yang kosong itu disaksikan oleh sahabat-sahabat dan musuh-musuh-Nya; yaitu perempuan-perempuan, rasul-rasul, malaikat-malaikat dan prajurit-prajurit Romawi. Dalam Matius 28:11-15 dikatakan bahwa mayat itu tidak dicuri orang, sebab serdadu-serdadu Romawi diberi uang supaya mereka berkata bahwa mayat-Nya dicuri. Serdadu-serdadu itu pasti tidak membiarkan mayat Yesus dicuri sebab kalau begitu mereka harus dibunuh. Dan kalau mereka sungguh-sungguh tertidur bagaimanakah mereka tahu apa yang terjadi? Tentu kesaksian mereka tidak akan diterima oleh hakim yang benar. Lagipula kalau mayat Tuhan Yesus dicuri tentu kain kapannya tidak ditinggalkan seperti yang diterangkan di Alkitab, yaitu teratur baik. Pencuri tidak meninggalkan barang-barang dalam keadaan teratur.
Ada kebangkitan-kebangkitan lain dalam Alkitab yang sungguh-sungguh merupakan kebangkitan tubuh (Matius 9:18-26; Lukas 7:11-18; Yohanes 11:1-44). Kejadian-kejadian ini juga menunjukkan cara kebangkitan Tuhan Yesus, yaitu secara tubuh. Mengapa orang-orang Yahudi berkata, "Perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia", Kalau mereka itu tidak berbicara dari hal tubuh-Nya? Tentu mereka tidak dapat mencuri jiwa-Nya.
Orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya mengenal Dia serta mengakui bahwa Dia mempunyai tubuh yang mereka kenal, yaitu tubuh-Nya yang dahulu. Lubang bekas paku-Nya masih ada (Yohanes 20:27; Lukas 24:37-39). Memang ada saat-saat di mana Tuhan Yesus tidak dikenal oleh orang-orang, tetapi hal itu disebabkan Tuhan tidak kenal oleh orang-orang, tetapi hal itu disebabkan Tuhan tidak mau menyatakan diri-Nya pada waktu itu; hal itu terjadi karena pekerjaan Tuhan. Tomas telah mengenal Dia oleh sebab bekas luka-Nya, dan masih ada bekas luka-Nya sampai sekarang.
Sudah tentu rasul-rasul percaya bahwa kebangkitan Tuhan adalah kebangkitan tubuh. Paulus menulis pasal 1Korintus 15:1-58 untuk membuktikan hal itu. Yesus sendiri menyaksikannya juga sebelum dan sesudah kebangkitan-Nya (Matius 17:23; Lukas 24:39; Wahyu 1:18). Petrus menengok ke kubur yang kosong, dan setelah ia melihat letak kain kapan yang dipakai oleh Yesus, ia percaya. Kita patut menerima kesaksiannya itu. Setiap kali Tuhan Yesus menyatakan diri sesudah kebangkitan-Nya. Ia menyatakan bahwa Ia bukan hantu, atau roh, melainkan seorang manusia yang sungguh-sungguh mempunyai tubuh kebangkitan. Mereka telah melihat Dia, menjamah Dia, memegang Dia, mengenal Dia, dan Ia telah makan dan minum beserta dengan mereka.
Tentu banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang tidak dapat kita mengerti kalau Tuhan Yesus tidak sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh jasmani. Lihat Roma 8:11,23; Efesus 1:19,20; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:13-17. Kebangkitan Tuhan Yesus ialah kemenangan yang terbesar dalam segenap sejarah manusia.
Dari semua agama, hanya agama Kristen yang menuntut agar setiap orang menerima ajaran-Nya, sebab Kristus, "Pendiri" agama itu, dibangkitkan dari antara orang-orang mati. Tidak ada pendiri lain yang dibangkitkan dari antara orang mati.
Dijelaskan dalam 1Korintus 15:1-58 bahwa agama Kristen itu mutlak bergantung pada kebangkitan Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus tidak bangkit dari antara orang mati, maka sia-sialah agama Kristen, tetapi sebab Ia sudah bangkit maka benarlah agama itu. Rasul Paulus berkata, "Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah kepercayaan kamu" (ayat 1Korintus 15:14). "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka... kamu masih hidup dalam dosamu" (ayat 1Korintus 15:17). "Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus" (ayat 1Korintus 15:18). "Tetapi sesungguhnya Kristus sudah dibangkitkan dari antara orang mati" (ayat 1Korintus 15:20 TKB). Kalau kebangkitan Tuhan Yesus dicabut dari Injil, maka Injil itu sia-sia belaka. Kebangkitan Tuhan Yesus adalah inti Injil.
Rasul-rasul mengutamakan hal kebangkitan itu dan senantiasa memberitakannya, hal ini menunjukkan pentingnya asas pengajaran tentang kebangkitan itu (Kisah 2:24,32; 3:15; 4:10; 5:30; 10:40; 13:30,34; 17:31; 1Korintus 15:1-58; Filipi 3:21; 1Petrus 1:21,23).
Jemaat Kristus dibentuk atas kepercayaan kepada kebangkitan Kristus (Kisah 4:33). Pada waktu itu orang-orang yang percaya serta menyaksikan kebenaran ini menderita banyak aniaya. Walaupun demikian, pada waktu jemaat Kristus mulai berdiri, tidak ada orang yang dapat membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak bangkit, meskipun bukti-bukti itu dicari.
Sebetulnya kehormatan Tuhan Yesus ditegakkan atas kebangkitan-Nya. Sesudah bangkit Tuhan Yesus tinggal empat puluh hari lamanya di atas bumi ini, supaya kebangkitan-Nya dibuktikan oleh banyak orang dan tak dapat ditolak lagi. Tuhan Yesus telah membuktikan kebenaran perkataan-Nya dalam hal Ia bangkit dari antara orang-orang mati (Matius 12:39,40; Yohanes 2:20-22).
Orang-orang Kristen mengaku bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar agama Kristen; musuh agama Kristen juga mengakui hal itu dan mereka mencoba hendak meniadakan kebangkitan itu. Musuh menolak segala bukti; sedangkan orang Kristen juga mengakui bahwa kalau Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, agama Kristen sia-sia belaka. Paulus telah menerangkan bahwa kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka perubahan hati orang Kristen hanya dibuat-buat saja, dan pengikut-pengikut Kristus telah ditipu. Kalau Tuhan Yesus tidak dibangkitkan maka perbuatan-perbuatan-Nya yang suci dan mulia di dunia ini hanya beralaskan suatu dusta. Kita tahu bahwa hal itu mustahil, dan kita sudah mendapat banyak bukti bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Kebangkitan Kristus disebutkan lebih dari seratus kali dalam Alkitab.
A. Tuhan Yesus benar-benar mati
Rasul-rasul dan murid-murid Tuhan meyakinkan bahwa Tuhan Yesus benar-benar mati di atas kayu salib. Para ahli anatomi memang mengakui bahwa kalau seseorang mati sebab jantungnya pecah, (yaitu oleh sebab suatu dukacita yang merusak jantungnya), maka orang itu mengeluarkan darah dengan air. Itulah yang terjadi pada Tuhan Yesus, dan ini membuktikan bahwa Ia benar-benar mati. Kepala pasukan, prajurit-prajurit dan bahkan Pilatus telah mengakui bahwa Tuhan Yesus sudah mati (Markus 15:44,54; Yohanes 19:33). Sesudah Pilatus tahu bahwa Yesus sudah mati maka tubuh-Nya diberikan kepada Yusuf dari Arimatea (Matius 27:57,58). Perempuan-perempuan telah datang ke kubur dengan maksud akan meminyaki mayat Tuhan Yesus (Markus 16:1). Di samping segala kesaksian ini Tuhan Yesus sendiri telah mengatakan, "Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, selama-lamanya" (Wahyu 1:18).
B. Keadaan tubuh kebangkitan Kristus
Seperti dikatakan di atas, tubuh kebangkitan Kristus adalah tubuh yang nyata, yaitu tubuh yang berdaging dan bertulang (Lukas 24:36-43). Tubuh-Nya tidak lagi berdarah sebab darah-Nya telah tertumpah di atas kayu salib. Tubuh kita sekarang mendapat kekuatan dari darah, tetapi tubuh kebangkitan tidak; tubuh itu mendapat kekuatan langsung dari roh. Tubuh kebangkitan kita akan serupa dengan tubuh kebangkitan Tuhan Yesus (1Yohanes 3:2; Filipi 3:20,21). Ada banyak persamaan antara tubuh Tuhan Yesus sebelum Ia disalibkan dengan sesudah Ia bangkit, sehingga Ia dikenal oleh murid-murid-Nya (Yohanes 20:24-29). Rupanya hal ini menguatkan kepercayaan banyak orang bahwa saleh-saleh akan saling mengenal di dalam sorga. Tubuh yang sudah dilihat oleh Tomas adalah tubuh yang sekarang ada pada Tuhan Yesus.
Tubuh kebangkitan Tuhan Yesus lebih mulia dan lebih banyak kuasanya daripada tubuh-Nya sebelum Ia disalibkan. Tubuh Kebangkitan-Nya mempunyai sifat-sifat sorgawi, yaitu tubuh itu dapat menerobos kubur tanpa menggulingkan batunya, dan menembus pintu-pintu yang tertutup (Yohanes 20:19). Tubuh kebangkitan tidak dapat dibatasi seperti tubuh kita sekarang. Ada kalanya tubuh kebangkitan-Nya tidak dikenal oleh murid-murid-Nya (Yohanes 20:14,15; Lukas 24:13-16; Yohanes 21:4,12). Ada dua penjelasan mengenai hal ini. Pertama, boleh jadi hal itu sengaja diperbuat oleh Tuhan, sebab dikatakan bahwa "Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia." Kedua, dalam tubuh kebangkitan roh memerintah tubuh menurut kehendak roh, supaya roh dapat mengubah tubuh menurut kehendak-Nya. Nyata pula bahwa dalam tubuh Kebangkitan-Nya Tuhan berkuasa melenyapkan diri-Nya daripada pandangan manusia. Walaupun demikian Tuhan Yesus dapat memperkenalkan diri-Nya kepada orang-orang dengan perbuatan-perbuatan yang kecil, melalui cara-Nya Ia memecahkan roti, atau melalui suara-Nya. Dengan demikian kita dapat bertanya, "Apakah kita juga akan membawa beberapa sifat kita dalam kehidupan ini ke seberang sana, di sorga? Apakah kita dapat mengenal kekasih-kekasih kita melalui sifat-sifat mereka?"
Tubuh kebangkitan Kristus tidak dapat mati lagi. Sejak Tuhan Yesus dibangkitkan sampai selama-lamanya maka tubuh itu tidak mungkin mati (Roma 6:9,10; Wahyu 1:18, bandingkan dengan Lukas 20:36).
Dalam sepanjang sejarah manusia tidak ada mujizat yang lebih banyak disertai bukti yang nyata selain daripada kebangkitan Yesus Kristus.
Kebangkitan Tuhan Yesus terbukti merupakan hal yang pasti dalam sejarah dunia, dan patut dipercayai umat manusia. Beberapa hal sudah terjadi dalam dunia ini oleh sebab kebangkitan Yesus Kristus. Berikut ini kita akan menyelidiki beberapa di antaranya.
Kubur itu kosong. Apa sebabnya kosong? Bagaimanakah kubur itu menjadi kosong? Seorang pun tidak dapat memberi jawaban yang tepat atas persoalan itu, kecuali hanya mengakui bahwa Tuhan Yesus telah dibangkitkan. Kalau persoalan ini diselidiki betul-betul, maka orang terpaksa mengakui bahwa Ia telah bangkit. Renan, seorang Perancis yang tidak percaya, telah berkata demikian: "Orang-orang Kristen itu hidup dalam baunya kubur yang kosong." Memang betul, sebab Tuhan Yesus telah bangkit.
Hari Tuhan adalah hari Minggu, bukan hari Sabtu, yaitu hari khusus untuk berkumpul dan beribadat kepada Tuhan. Siapakah yang berani mengubah hal itu? Apakah sebabnya diubah? Renungkan baik-baik betapa kuatnya orang Yahudi memegang hari Sabat yang ditentukan menjadi hari perhentian dan ibadat dalam Taman Eden, dan yang disahkan dalam Taurat. Pada waktu itu orang-orang Yahudi lebih suka mati daripada berperang pada hari Sabat. Walaupun begitu sesudah kebangkitan Tuhan ada beberapa orang Yahudi yang mengubah hari yang pertama sebagai hari untuk beribadat, bukan hari yang ketujuh lagi. Hari itu adalah hari untuk memperingati Tuhan Yesus Kristus; hari itu disebut hari Tuhan. Bagaimanakah hal itu terjadi? Oleh sebab Tuhan Yesus Kristus telah bangkit pada Hari Tuhan, yaitu hari Minggu.
Jemaat Kristus adalah suatu perkumpulan yang ajaib. Jemaat Kristus itu sudah membawa banyak berkat kepada manusia dan dunia ini. Bagaimanakah terjadinya perkumpulan itu? Setelah Tuhan Yesus bangkit, Ia datang kepada murid-murid-Nya yang kecewa dan putus pengharapan, dan pada waktu itu Ia menghidupkan iman dan pengharapan mereka, lalu mereka segera pergi dengan iman kepada Tuhan yang bangkit untuk memberitakan kehidupan-Nya, kematian-Nya, kenaikan-Nya ke sorga dan kedatangan-Nya yang kedua kali. Banyak orang yang percaya akan berita itu, kemudian mereka berkumpul untuk menyelidiki Alkitab, untuk berdoa, untuk menyembah Kristus, dan melebarkan Kerajaan-Nya. Bagaimana terjadinya jemaat Kristus? Hanya satu jawaban, yaitu oleh sebab kebangkitan Tuhan Yesus Kristus!
Perjanjian Baru tidak akan ada kalau Tuhan Yesus tinggal tetap dalam kubur-Nya. Karena, cerita mengenai kehidupan dan kematian-Nya tetap terkubur beserta Dia. Perjanjian Baru ada oleh sebab kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitan Tuhan Yesus telah menjadi puncak kehidupan-Nya, dan kalau tidak ada kebangkitan tentu tak ada cerita yang ajaib itu. Cerita yang ajaib itu beralaskan kebangkitan-Nya; dan Perjanjian Baru adalah kitab tentang kebangkitan Tuhan Yesus.
Kebangkitan Tuhan Yesus disaksikan oleh lebih dari lima ratus orang pada satu waktu (1Korintus 15:3-9), dan oleh orang-orang yang lain juga. Di dalam pengadilan, dua atau tiga orang saksi sudah cukup untuk mengesahkan sesuatu. Kesaksian orang sebanyak itu tentu tidak dapat ditolak.
Suatu kesaksian akan lebih kuat kalau sifat orang yang memberikan kesaksian itu baik. Kalau sifat dan sikap saksi itu jahat tentu kesaksiannya kurang dapat dipercayai. Tak ada orang yang dapat menyalahkan kehidupan rasul-rasul dan murid-murid Tuhan yang menyaksikan kebangkitan-Nya. Kesucian mereka itu sudah menarik beribu-ribu orang, dan mereka telah menjadi teladan yang baik bagi semua orang selama hampir dua ribu tahun. Seorang saksi biasanya diselidiki lebih dahulu, dan kalau ia memang bermaksud baik, tentu kesaksiannya lebih dapat dipercayai. Mungkinkah para rasul itu mempunyai maksud yang tidak benar dalam menjadi saksi? Semuanya, kecuali satu, telah mati sahid oleh karena kesaksian mereka atas kebangkitan Tuhan Yesus. Mustahil mereka menyaksikan dusta bila kesaksian itu mendatangkan kematian kepada mereka. Mungkinkah orang mau mengorbankan nyawanya untuk suatu dusta?
Kesaksian dari penulis-penulis sejarah dunia membuktikan kebangkitan Tuhan. Ignatius, seorang penulis sejarah dunia yang terkenal, hidup pada waktu Tuhan Yesus berada di dunia, dan juga seorang Kristen yang mati sahid, telah berkata demikian: "Kristus benar-benar mati dan benar-benar bangkit. Aku tahu bahwa sesudah kebangkitan-Nya Ia tetap memiliki tubuh, dan saya percaya Ia masih tetap begitu." Dan ketika Tuhan Yesus datang kepada Petrus dan yang lain-lain Ia telah berkata, "Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya." Tertullian juga seorang penulis sejarah dunia yang termasyhur yang telah menyaksikan kebenaran kebangkitan Tuhan, serta mengakui bahwa hal itu diketahui juga oleh Kaisar di negeri Roma. Kesaksian kedua orang ini tidak dapat ditolak oleh siapapun juga.
A. Oleh kebangkitan-Nya semua pengakuan Tuhan Yesus mengenai diri-Nya disahkan dan diteguhkan
Tuhan Yesus "dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa" (Roma 1:4). Kubur yang kosong mengesahkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Oleh sebab kebangkitan Kristus maka rasul-rasul mendapat bukti yang baru dan pengertian yang baru yang lebih jelas mengenai diri Tuhan Yesus dan pekerjaan-Nya. Kebangkitan itu telah mempersiapkan rasul-rasul untuk menerima wahyu yang lebih jelas yang diberikan melalui kedatangan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Lukas 24:45,49; Yohanes 20:22,23). Dengan kebangkitan Kristus Allah mengesahkan pekerjaan Kristus dan pengakuan Kristus atas diri-Nya; dan melalui kebangkitan itu tujuan dan maksud Kristus dijelaskan kepada rasul-rasul dan murid-murid-Nya.
Dalam Matius 12:38-42 dan Yohanes 2:13-22 Tuhan Yesus mengalaskan kuasa-Nya dan kebenaran pelajaran-Nya atas kebangkitan-Nya.
B. Oleh kebangkitan Kristus orang yang percaya diterima serta dibenarkan oleh Allah.
Kita dibenarkan hanya berdasarkan kebangkitan Kristus (Roma 4:25). Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib karena dosa-dosa manusia, tetapi Ia bangkit supaya kita dibenarkan. Kalau Tuhan tetap tinggal didalam kubur, pekerjaan penebusan tidak diterima oleh Allah. Tetapi oleh sebab Allah telah membangkitkan Dia, maka hal itu menyatakan bahwa pengorbanan-Nya karena dosa diterima baik oleh Allah. Orang berdosa yang bertobat serta percaya akan Tuhan Yesus Kristus boleh yakin bahwa ia telah dibenarkan di hadapan Allah. Hal ini dilukiskan dalam Lukas 1:21 di mana orang-orang Yahudi menunggu di luar Bait Allah menantikan imam besar ke luar, untuk mendapatkan kepastian bahwa korban sembelihannya diterima baik oleh Allah.
C. Oleh kebangkitan Kristus seorang Imam Besar ditetapkan untuk kita di sorga.
Kebangkitan Kristus mengesahkan pekerjaan-Nya selaku Imam Besar. Di dalam Roma 8:34 dikatakan bahwa Kristus duduk di sebelah kanan Allah dan menjadi Pembela bagi kita. (Lihat juga Ibrani 7:25) Kristus perlu mendoakan kita supaya kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan sehari-hari.
Ia perlu duduk di sebelah kanan Allah supaya Iblis tidak dapat menuduh kita. Imam Besar kita senantiasa didengar oleh Allah Bapa (Yohanes 11:42), dan Ia selalu mendoakan kita supaya iman kita jangan gugur (Lukas 22:32). Walaupun kita jatuh dalam dosa atau dalam kesalahan, kita tidak akan binasa kalau kita bertobat, sebab Imam Besar kita mendoakan kita. Lihat 1Yohanes 2:1.
Tetapi di samping itu pekerjaan Imam Besar ialah berkenaan dengan pengudusan kita. Kita dapat dikuduskan oleh sebab Ia telah mempersembahkan tubuh-Nya satu kali untuk selama-lamanya (Lihat Ibrani 10:9-12 TKB). Oleh sebab itu kebangkitan menjadi suatu kuasa kebenaran, suatu alasan bagi anugerah yang membenarkan serta menguduskan kita. Ibrani 10:14,15 menyatakan bahwa pekerjaan pengudusan oleh kuasa Roh Kudus berhubungan erat dengan kebangkitan Kristus dan kedudukan-Nya sekarang di sebelah kanan Allah untuk kita.
D. Kebangkitan Kristus merupakan alasan bagi persekutuan rohani yang baru.
Tuhan Yesus yang telah dibangkitkan dan dipermuliakan merupakan alasan bagi persekutuan rohani yang baru. Tuhan Yesus adalah Anak Sulung yang lebih utama dari segala yang diciptakan, dan yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati (Kolose 1:15,18,19). Dalam Mazmur 2:7 dan Kisah 13:33 Tuhan Allah bersabda, "Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini". Pada hari apakah Kristus diperanakkan oleh Allah? Tentu pada hari kebangkitan-Nya. Yesus Kristus telah menjadi Anak Sulung di antara banyak saudara (Roma 8:29). Oleh sebab itu kita yang telah percaya pada Dia dan telah dilahirkan kembali, dan beserta dengan Dia, telah menjadi suatu kaum yang baru, yaitu kita yang diangkat anak oleh karena Yesus Kristus (Efesus 1:5). Kaum yang baru itu mendapatkan persekutuan rohani yang baru juga (Efesus 4:24; Kolose 3:9,10). Persekutuan baru itu ada di dalam Jemaat Kristus, yaitu tubuh-Nya.
E. Oleh kebangkitan Tuhan Yesus orang yang percaya mendapat kuasa yang cukup untuk hidup dan bekerja.
Dalam Perjanjian Baru ada dua ayat yang menyatakan kuasa Allah di dalam saleh-Nya, yaitu Efesus 1:19-22 dan Filipi 3:10. "Betapa hebat kuasanya ... yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati" dan seterusnya; dan "Yang Kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya", dan seterusnya.
Dalam Perjanjian Lama ukuran kuasa Tuhan yaitu kuasa-Nya yang membawa orang Israel ke luar dari negeri Mesir (Mikha 7:15). Dalam Perjanjian Baru ukuran kuasa Tuhan yaitu kuasa Tuhan yang membangkitkan Kristus dari antara orang-orang mati. Untuk dapat melihat kuasa Allah kita harus memandang kebangkitan Kristus dan apa yang dapat Ia perbuat bagi kita. Orang Kristen wajib dipersatukan dengan Kristus yang telah dibangkitkan; dengan demikian kita memperoleh kuasa untuk mengeluarkan buah-buahan bagi Allah. Alasan mengapa hanya sedikit orang-orang Kristen yang berbuah ialah karena mereka kurang sekali mengenal Kristus (Kolose 2:12). Kita patut hidup dalam kehidupan yang baru (Roma 6:4). Kuasa kebangkitan Kristus akan memberikan kepada kita hidup yang baru dan kuasa untuk mengeluarkan buah-buah bagi Allah. Kita patut hidup di dalam Kristus yang bangkit supaya hidup dalam kemenangan (Roma 7:4).
Arti kenaikan Yesus Kristus yaitu Ia dipisahkan dari murid-murid-Nya serta dibawa naik ke sorga. Peristiwa ini terjadi setelah kebangkitan-Nya, dengan disaksikan oleh para murid-Nya ketika mereka sedang berkumpul bersama Dia di bukit Zaitun. Peristiwa itu ditulis dalam Kisah 1:9-11.
Kemuliaan Kristus menyatakan pekerjaan Allah di mana Kristus yang telah dibangkitkan dan dinaikkan diberi tempat kuasa di sebelah kanan Allah. "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah Bapa!" (Filipi 2:9-11). Lihat juga Efesus 1:20,21 dan Ibrani 1:31.
A. Firman Allah tentang kenaikan dan kemuliaan Kristus
Hikmat telah diberikan kepada nabi-nabi pada masa Perjanjian Lama. Mazmur 110:1; 68:19. Di dalam penglihatan nabi-nabi itu melihat Yesus yang dinubuatkan bukan hanya lemah lembut dan rendah hati, tetapi juga sebagai Tuhan yang telah dinaikan dan dipermuliakan.
Tuhan Yesus sendiri telah beberapa kali memberitahukan lebih dahulu tentang kenaikan-Nya dan kemuliaan-Nya. Hal itu sudah selalu terbayang-bayang dihadapan mata-Nya. (Lukas 9:51; Yohanes 6:62; 20:17). Kenaikan atau kemuliaan Kristus disebut paling sedikit 33 kali dalam Perjanjian Baru.
Penulis-penulis Perjanjian Baru menulis tentang hal itu dalam ayat-ayat yang berikut: Markus 16:19; Lukas 24:51; Yohanes 3:13; Kisah 1:9-11; Efesus 4:8-10; Ibrani 10:12.
Pada waktu Stefanus mati ia diberi penglihatan tentang Kristus dalam kemuliaan-Nya. Ia telah melihat "Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah" (Kisah 7:55,56). Kenaikan dan kemuliaan Kristus telah diajarkan dan diberitakan oleh Petrus (Kisah 2:33,34; 5:31; 1Petrus 3:22), juga oleh Paulus (Efesus 4:8-10; Ibrani 4:14; 10:12; 1Timotius 3:16). Dari ayat-ayat di atas jelas bahwa Tuhan Yesus telah kembali ke sorga duduk di sebelah kanan Allah.
B. Perlunya Kenaikan dan Kemuliaan Kristus
Sesudah Tuhan Yesus bangkit dari antara orang-orang mati, maka Ia mempunyai tubuh kebangkitan. Tubuh kebangkitan itu tidak dapat dibatasi oleh pintu atau tembok atau lain-lain. Tubuh itu adalah tubuh yang mulia dan tentu sesuai dengan keadaan di bumi ini; oleh sebab itulah Tuhan Yesus harus naik ke sorga, suatu tempat yang sesuai dengan tubuh rohani-Nya. Lagi pula sifat Yesus Kristus yang lain daripada orang-orang di dunia ini menuntut supaya Ia keluar dari dunia ini dengan cara yang ajaib. Ia masuk ke dalam dunia ini dengan cara yang ajaib, maka patutlah Ia keluar dengan cara yang ajaib pula. Suatu kehidupan yang tidak berdosa wajib berakhir dengan cara yang ajaib dan mulia.
Kenaikan dan Kemuliaan Kristus perlu untuk melanjutkan dan menggenapkan pekerjaan tebusan. Pekerjaan-Nya belum selesai pada waktu Ia bangkit dari antara orang-orang mati. Ia harus menduduki tempat di sebelah kanan Allah. Dari situlah Ia akan mencurahkan karunia-karunia kepada orang-orang saleh, teristimewa karunia Roh Kudus.
Kristus perlu naik ke sorga dan dipermuliakan supaya Ia dapat melaksanakan pekerjaan-Nya supaya mendoakan kita di sebelah kanan Allah Bapa. Inilah pekerjaan-Nya sebagai Imam Besar kita.
Oleh sebab Kenaikan Tuhan Yesus dilihat oleh rasul-rasul-Nya maka mereka itu dapat memberikan jawaban kepada orang-orang yang mengolok-olok serta bertanya, "Dimanakah Mesias mu?" Rasul-rasul dapat menjawab, "Kami telah melihat Ia telah dinaikkan ke sorga." Jawaban itu membungkamkan mulut orang yang tidak mau percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus.
Kenaikan dan Kemuliaan Kristus perlu supaya Ia menjadi Oknum yang dapat disembah oleh segala manusia. Waktu Ia berada di bumi hanya beberapa orang yang dapat menyembah Dia, tetapi bila Ia berada di sorga semua orang dapat menyembah Dia. Penyembahan itu harus beralaskan iman, bukan berdasarkan adanya satu pribadi yang kelihatan, seperti waktu Ia berada di atas bumi ini.
C. Kemuliaan Tuhan Yesus dan cara kenaikan-Nya ke sorga
Yesus Kristus naik ke sorga dengan tubuh yang nyata, dapat dilihat oleh rasul-rasul-Nya. Tuhan Yesus naik ke sorga dengan tubuh yang serupa dengan tubuh-Nya pada waktu Ia berada di bumi ini, hanya tubuh-Nya adalah tubuh yang dipermuliakan. Tangan bertanda luka bekas paku yang ditunjukkan kepada Tomas itu juga yang diulurkan untuk memberkati rasul-rasul-Nya pada waktu Ia naik ke sorga. Tangan itu juga yang mempersembahkan doa-doa kita kepada Bapa (Wahyu 8:3-5). Dan bilamana Tuhan kembali kita akan mengenal Dia oleh bekas luka pada tangan, kaki, dan rusuk-Nya. Tubuh kemuliaan-Nya itu bukan daging bercampur darah, melainkan tulang dan daging saja (Lukas 24:39), sebab darah-Nya telah tertumpah karena dosa-dosa manusia. Demikian pula tubuh orang-orang saleh yang akan diangkat akan serupa dengan tubuh kemuliaan Tuhan Yesus itu (1Korintus 14:51,52).
D. Yesus Kristus telah menembus segala langit
Dalam Ibrani 4:14; 7:26; dan Efesus 4:10, dikatakan bahwa Tuhan Yesus telah menebus dan ditinggikan dari segala langit. Kita tidak tahu berapa langit yang ada di antara tempat bumi dan takhta Allah dalam sorga. Hal ini berarti Tuhan Yesus telah mengalahkan segala kuasa kegelapan di langit. (Efesus 6:12), yang sudah tentu mencoba merintangi Dia supaya jangan sampai kepada Bapa-Nya dan mempersembahkan pekerjaan-Nya yang sudah digenapi kepada Bapa-Nya. Sebagaimana Imam Besar dahulu harus melalui tirai Kemah agar sampai kepada tempat yang paling kudus, begitu juga Tuhan Yesus telah menembusi langit sampai kehadirat Allah.
E. Kristus telah duduk di sebelah kanan Allah Bapa
Tuhan Yesus telah ditinggikan serta duduk di sebelah kanan Allah, Efesus 1:20,21; Kolose 2:15; 3:1; Kisah 5:31. Ia ditinggikan di atas segala kuasa dan pemerintah, meskipun kuasa kegelapan sudah melawan Dia dengan sedapat-dapatnya. Walaupun begitu Ia menang atas sekaliannya (Kolose 2:15). Hal ini menyatakan bahwa Ia benar-benar duduk pada kanan Allah, yaitu satu tempat yang pasti, dan tempat di mana Ia memegang kekuasaan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus berkuasa atas segala makhluk dan lebih tinggi dari semuanya kecuali Allah Bapa sendiri.
Oleh sebab Tuhan Yesus telah duduk di sebelah kanan Allah maka Iblis tidak dapat datang lagi ke sana untuk menuduh kita dihadapan Allah. Lihat Zakharia 3:1; dan Wahyu 12:10. Itulah tempat Kristus mendoakan kita (Roma 8:34), tempat di mana Kristus diterima baik (Mazmur 110:1), tempat kekuasaan dan berkat yang terbesar (Kejadian 48:13-19; Mazmur 110:5). Segala kuasa dan hak ada pada Tuhan Yesus oleh sebab Ia telah menggenapi pekerjaan penebusan.
A. Kristus kembali ke sorga untuk menjadi perintis kita
Tuhan Yesus telah masuk ke sorga untuk menjadi perintis bagi kita, Ibrani 6:20. Ia pergi mendahului kita untuk menentukan dan menyediakan tempat bagi kita. Bintang Timur yang gilang-gemilang itu disebut juga bintang perintis, yang memastikan fajar terang yang akan datang itu sudah dekat. Begitu juga Kristus mendahului kita ke surga supaya kita yang percaya akan dia pasti akan mengikuti dia ke situ. Karena di mana Tuhan kita berada di sanalah kita akan berada.
B. Kristus pergi untuk menyediakan tempat bagi umat-Nya
Yohanes 14:2,3. Tuhan Yesus pergi ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita masing-masing, yaitu untuk mempelai perempuan-Nya, Jemaat yang dikuduskan. Betapa indah tempat yang disediakan di sana untuk kita yang percaya akan Dia.
C. Tuhan Yesus menghadap Allah Bapa guna kita
Janganlah beranggapan bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga hanyalah perpindahan dari suatu tempat dalam alam ini ke tempat yang lain. Dengan kenaikan Kristus ke sorga maka ia telah menarik diri dari dunia ini dan masuk ke hadirat Allah. Dengan kenaikan Kristus ke sorga maka ia telah mengambil suatu pekerjaan baru, yaitu mendoakan kita serta menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita" (Ibrani 9:24) Kristus ada disana menjadi Imam Besar yang bekerja dengan kita. Ibrani 7:27, "Ia sudah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban ". Ia sudah mempersembahkan Diri-Nya dan darah-Nya sekali kepada Allah untuk kita. Dialah Imam yang mempersembahkan korban dan Dialah korban yang dipersembahkan. Selain itu Kristus ada dihadapan Allah sebagai pengantara antara Allah dan manusia (1Timotius 2:5). Dengan kehendak-Nya sendiri Tuhan Yesus melaksanakan pekerjaan itu. Berhubung dengan pekerjaan-Nya itu maka Ia tetap mendoakan kita yang percaya akan Dia. Seperti Tuhan Yesus telah mendoakan Petrus, sehingga Petrus mendapat kemenangan, begitu pun sekarang Tuhan mendoakan kita sehingga kita mendapat kemenangan. Pekerjaan Tuhan itu sangat berfaedah untuk kita dan besar kuasanya. Kita membaca dalam Ibrani 7:25, "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. "Sebab ia hidup senantiasa untuk menjadi pengantara mereka." Pekerjaan ini diterangkan lebih mendalam dalam Roma 8:34 dan 1Yohanes 2:1.
Oleh sebab Tuhan Yesus telah naik ke sorga, maka Ia mengutus Roh Kudus untuk tinggal di dalam hati orang yang percaya kepada Dia dan yang menurut perintah-Nya. Roh kudus yang tinggal didalam kita berhubungan erat sekali dengan pekerjaan Kristus di dalam mendoakan kita. Itulah sebabnya Roh Kudus mau mendiami hati kita serta berdoa di dalam kita seperti Tuhan mendoakan kita di hadapan Allah Bapa, lihat Roma 8:26,27. Doa Kristus pada hadirat Allah bagi kita sama dengan Doa Roh Kudus di dalam kita, karena Roh Kudus menunjukkan perkara-perkara Kristus kepada kita. Kalau kita insaf bahwa Kristus mendoakan kita ke hadirat Allah, dan juga Roh Kudus berdoa di dalam kita; serta menyadari bahwa keduanya berkuasa, maka kita tidak akan takut sesuatupun dan kita tentu akan selalu mencapai kemenangan. Betapa indah pekerjaan Kristus untuk kita di sebelah kanan Allah.
D. Tuhan Yesus ada di sebelah kanan Allah untuk memenuhi segala sesuatu serta menunggu waktu-Nya untuk memerintah segenap alam
Tuhan Yesus memenuhi segala sesuatu dengan diri-Nya sendiri dan dengan pekerjaan-Nya (Efesus 4:10). Tuhan Yesus bukan Kristus untuk satu tempat saja melainkan untuk segenap alam. Lihatlah Yeremia 23:34. Dalam Kisah 2:34,35; 3:20,21; dan Ibrani 10:12 dijelaskan bahwa Kristus masih duduk di sebelah kanan Allah dan menunggu sehingga segala musuh-Nya menjadi tumpuan kaki-Nya dan Ia memerintah segala sesuatu. Karena Kristus telah menang di atas kayu salib dan pada hari kebangkitan-Nya, maka Ia sekarang sedang menunggu dengan kepastian untuk memperoleh penyempurnaan kemenangan-Nya. Dalam Kitab Wahyu kita melihat Kristus mencapai kemenangan-Nya dan kerajaan-Nya.
A. Kenaikan dan kemuliaan Kristus memastikan kita untuk dapat menghadap hadirat Allah dengan hati yang berani
Oleh sebab Kristus, Imam Besar kita, berada di sebelah kanan Allah, maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita dan dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia (Ibrani 4:14-16). Imam Besar kita berada di hadapan takhta anugerah Allah untuk memohonkan kepada Allah pengampunan dan doa-doa permintaan kita. Janganlah kita takut menghampiri takhta anugerah Allah.
B. Kenaikan dan kemuliaan Kristus memberikan kepastian bahwa Roh Kudus dicurahkan atas orang yang mentaati perintah-Nya
Roh Kudus (Penghibur) itu diutus oleh Tuhan Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah. Lihat Yohanes 15:26; 16:7; 7:39; Efesus 4:8; Kisah 2:33-36. Inilah karunia yang terpenting dan terbesar yang diberikan kepada orang-orang saleh yang menyerahkan diri seluruhnya kepada Tuhan.
C. Kenaikan dan kemuliaan Kristus memberi pengharapan kepada kita untuk mendapat tubuh yang tidak dapat binasa
Dalam 2Korintus 5:1-8 diterangkan tentang kerinduan orang Kristen untuk mendapat suatu tubuh yang tidak dapat binasa. Bagaimanakah hal itu terjadi diterangkan dalam 1Korintus 15:50-54. Dalam 1Yohanes 3:2 dan Filipi 3:20-21, dikemukakan bahwa tubuh yang tak dapat binasa lagi itu akan serupa dengan tubuh kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu, kenaikan dan kemuliaan Kristus memberikan kepastian bahwa orang Kristen akan mendapat tubuh kebangkitan yang tak dapat binasa yang serupa dengan tubuh kemuliaan Tuhan Yesus.
D. Kenaikan dan kemuliaan Kristus menentukan Ia menjadi Kepala atas segala sesuatu dalam Jemaat
Segala sesuatu ditaklukkan di bawah kaki Kristus oleh karena Ia adalah Kepala Jemaat dan segala sesuatu yang ada, Efesus 1:2. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Yesus Kristus, Kolose 1:19. Lihat Kolose 2:9,10. Jelas bahwa Tuhan Yesus yang mencurahkan Roh Kudus atas jemaat, Kisah 2:33; Yohanes 7:39. Kristus yang dipermuliakan dan Ialah yang memberi karunia-karunia kepada jemaat, Efesus 4:8-12.