Doa Bagi Srilanka
Luas: 65.600km2. Pulau besar 80km2, tenggara India. -------------------------------------------- Penduduk Jumlah Pertumbuhan/th. Kepadatan -------------------------------------------- 1995 18.320.000 1,3% 279/km2 2000 18.827.054 0,99% 287/km2 -------------------------------------------- Lebih dari 1.500.000 orang Srilanka tinggal di negara lain.
Bebas buta huruf: 86%.
Bahasa resmi: Bhs. Sinhala dan bhs. Tamil dengan bhs. Inggris
sebagai bahasa hubungan.
Ibu kota: Colombo 1.886.000 (administratif).
Sri Jayewardenepura Kotte 107.000 (legislatif).
Penduduk perkotaan 21%.
Ekonomi:
Pertanian karet dan teh adalah bahan barang ekspor yang paling penting. Sejak th. 1977 industrialisasi bertambah, khususnya tekstil. Perang saudara selama sepuluh tahun telah merusak perdagangan dan pembangunan, dan menghancurkan industri pariwisata. Biaya perang melumpuhkan perekonomian. Angka pengangguran 15%.
Politik: Kemerdekaan dicapai pada th. 1948, sebagai demokrasi parlementer, setelah penjajahan selama 450 tahun berturut-turut oleh bangsa Portugis, Belanda dan Inggris. Usaha untuk membuat kebudayaan Sinhal menjadi kebudayaan national pada th. 1956, serta diskriminasi terhadap minoritas agama dan etnis menimbulkan kekerasan yang makin bertambah dan usaha kaum ekstrimis yang makin berjuang untuk memperoleh kemerdekaan negara Tamil di utara dan timur. Perang saudara yang pahit pecah pada th. 1983, namun semua usaha untuk meredakan konflik oleh kaum politikus lokal dan campur tangan militer India selama tiga tahun (1987-1989) telah gagal karena pendirian yang keras dari kaum ekstrimis di kedua belah pihak. Pembunuhan presiden oleh separatis Tamil di bulan Mei 1993 telah memperluas perang.
Agama: Budha adalah agama negara, dan dengan demikian dilindungi dan didukung. Meskipun kebebasan memeluk agama lain dijamin, namun masih ada diskriminasi terhadap pemeluk agama minoritas dalam perpajakan, pekerjaan dan pendidikan, dan sejak th. 1988 perasaan anti-Kristen telah meningkat. Kekristenan dianggap asing dan sebagai beban penjajahan (sayang sebab hal itu setengah benar, di bawah jajahan Portugis dan Belanda).
Budha 70,3%. Hampir seluruhnya orang Sinhala. Agama ini bangkit kembali sejak th. 1956 dan secara aktif mencari penganut dari antara orang Kristen, serta mendorong kegiatan misionaris Budha ke seluruh dunia.
Hindu 14,3%. Hampir seluruhnya orang Tamil.
Islam 7,8%. Orang Moor, Melayu dan beberapa orang Tamil.
Kristen 7,6%. Pertumbuhan 2,9%.
Protestan 0,92%. Pertumbuhan 4,4%.
POKOK-POKOK DOA
Bahan diringkas dari sumber:
Judul Buku | : | Doakanlah Asia! [Buku Asli "OPERATION WORLD"] |
Judul Artikel | : | Sri Lanka |
Penulis | : | Patrick Johnstone |
Penerbit | : | Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001 |
Update/Web | : | http://www.operationworld.org/ |
CD-ROM SABDA[Nomor Topik | : | 18963] < order-cd@in-christ.net > |
Seorang pendeta dan keluarganya dipaksa untuk meninggalkan rumah. Gereja terpencil yang mereka layani mendapatkan serangkaian serangan yang diprovokasi oleh para aktivis Budha -- mereka mencoba menghentikan penyebaran berita Injil. Anak laki-laki pendeta itu, yang masih berusia 6 tahun, ditikam dalam sebuah insiden. Sedangkan anaknya yang lain terluka karena atap gereja berjatuhan menimpanya saat banyak orang menghujani gedung gereja itu dengan batu. Aksi penyerangan itu berlanjut dan para penyerang mengancam pendeta, yang telah melayani di tempat tersebut selama 10 tahun itu, untuk menghentikan pelayanannya. Ketika pendeta itu menolak untuk menghentikan pelayanannya, ada sejumlah orang mengamuk pada saat ibadah gereja, melukai para jemaat dan menghancurkan salib yang ada di gereja. Para penyerang itu mengatakan kepada pendeta bahwa mereka akan kembali dan akan membunuh anak-anak pendeta jika dia tetap melanjutkan pelayanannya. Menurut Evangelical Alliance of Sri Lanka (EASL), insiden itu mengindikasikan bahwa sampai bulan lalu, penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Sri Lanka mengalami peningkatan. Menurut perwakilan dari World Evangelical Alliance Religious Liberty Commission, "Situasi ini cukuplah serius ketika sejumlah kecil biksu Budha yang radikal dan para pengikutnya telah merusak dan menghancurkan sejumlah gereja, bahkan mereka juga telah membunuh beberapa pendeta dan jemaat gereja selama beberapa tahun terakhir ini." Umat Kristen di Sri Lanka tidak dapat mengandalkan polisi setempat karena mereka seringkali tidak bersimpati dengan masalah tersebut.
Sumber: March 27, Charisma News Service
Korban meninggal semakin banyak di Sri Lanka dimana 1 juta penduduknya telah kehilangan rumah akibat bencana banjir terburuk yang terjadi selama 50 tahun terakhir ini. Pemerintah mengalami kesulitan dalam mencari cara untuk menyediakan air minum, makanan, dan obat-obatan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah terpencil. Beberapa rencana untuk melakukan pertolongan bagi para korban banjir, tanah longsor, atau bencana lain, sedang diusahakan. Namun respon dari penduduk setempat sendiri ternyata sangat rendah. Perwakilan dari World Vision mengatakan:
"Kami sungguh terkejut saat melihat bencana tanah longsor. Para penduduk sangat lambat dalam membersihkan wilayah tersebut. Pemerintah sedang berusaha membersihkan wilayah-wilayah itu. World Vision dapat menolong untuk memberi bantuan makanan dan barang-barang kebutuhan lain, seperti selimut dan pakaian bagi sekitar 2.000 keluarga selama tiga sampai empat hari terakhir. Kami memastikan untuk pergi ke wilayah yang paling parah sepanjang ada ijin."
Selain memberikan bantuan, World Vision juga memberitakan Injil ke wilayah yang terkena bencana.
"Pada dasarnya, pelayanan ini memberi kami banyak kesempatan untuk menunjukkan kasih Kristus sekaligus menunjukkan fakta bahwa kami melakukan hal ini sebagai perwujudan dari kasih Yesus, Juruselamat kami."
Sumber: Missions Insider, May 5, 2003
Voice of the Martyrs Kanada melaporkan bahwa orang-orang Kristen di Sri Lanka terus menjadi sasaran penganiayaan dan penyerangan. Pada awal November 2004, para penyerang mengamuk di sebuah gereja dan rumah pendeta di Matugama, Sri Lanka. Sejak saat itu, kelompok pemeluk agama non-Kristen melakukan protes terhadap daerah-daerah yang mempunyai gereja dan melakukan penganiayaan yang sangat kejam.
Sumber: Mission Network News, November 15th, 2004
Ada peraturan anti-pertobatan yang dikeluarkan oleh pemerintah Sri Lanka. Meskipun peraturan ini mengalami penundaan, dikabarkan bahwa biksu-biksu Budha yang berada dibalik dikeluarkannya peraturan tersebut telah menemukan cara lain untuk memaksakan propaganda anti- Kristen mereka. Langkah itu sangat mengejutkan dan mengancam agama- agama minoritas, salah satunya adalah agama Kristen. Presiden Open Doors Amerika, Carl Moeller menyatakan, "Ada sebuah gerakan yang mengajukan amandemen perundang-undangan untuk menjadikan Budha sebagai agama negara di Sri Lanka. Hal tersebut dibahas oleh parlemen Sri Lanka pada tanggal 4 Oktober yang lalu. Beberapa pasal dari undang-undang ini sangat membatasi gerak umat Kristen." Moeller menjelaskan salah satu pasal yang terdapat dalam amandemen ini: "Warga yang memeluk agama Budha diharuskan untuk memberikan pendidikan agama yang sama pada keturunannya." Jadi akan ada pembatasan yang akan berdampak bagi kegiatan Sekolah Minggu, atau program anak-anak yang diadakan dalam komunitas. Siapa pun yang kedapatan menyebarkan atau berpindah ke agama Kristen dapat menghadapi beberapa larangan atau hukuman berdasar undang-undang ini.
Sumber: Mission Network News, October 3rd 2005
Sri Langka — Beberapa waktu yang lalu, pesawat-pesawat jet Sri Langka menjatuhkan bom di benteng Macan Tamil yang ada di timur. Serangan ini dilakukan menyusul kegagalan perundingan damai sehari sebelumnya. David Garrison, ketua Southern Baptist International Mission Board untuk wilayah Asia, mengatakan bahwa ketidakpastian ini telah menimbulkan korban di pihaknya. "Bom di Galle sungguh mengejutkan karena terjadi di daerah yang berseberangan dengan daerah konflik di utara. Saya rasa daerah konflik tidak terisolasi sehingga tidak ada yang dapat memprediksi daerah mana yang akan menjadi sasaran selanjutnya." Dia menambahkan bahwa ketika kematian menjadi ancaman yang berkelanjutan, banyak orang yang mulai bertanya tentang keabadian. "Kami melihat orang-orang di Sri Langka sedang bertanya-tanya tentang kelanjutan hidup mereka di masa mendatang. Ini merupakan waktu yang tepat bagi orang Kristen untuk berkata, `Ada harapan`. Berdoalah agar umat percaya bersiap-siap untuk meraih kesempatan yang diberikan Tuhan.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]
Pokok Doa:
Sri Langka -- Perseteruan antara pemerintah dan pemberontak Macan Tamil telah membuat proses gencatan senjata tidak berlangsung lama. Serangkaian serangan seperti bom bunuh diri, pertikaian antaretnis, dan pembunuhan warga sipil secara misterius yang mengakibatkan lebih dari dua ratus korban para bulan lalu dicurigai dilakukan oleh anggota Macan Tamil. Kedua pihak saling menyalahkan terjadinya kekerasan itu. Peristiwa ini sangat memengaruhi pelayanan outreach, ujar direktur negara organisasi Back to the Bible, James Kanaganayagam. "Kejadian seperti ini memengaruhi kami karena kami jadi tidak dapat bekerja di daerah tersebut seorang diri lagi. Kami memiliki program di wilayah-wilayah itu, sehingga mengharuskan kami pergi ke daerah tersebut. Namun, kejadian tersebut membuat kami kesulitan untuk masuk-keluar daerah tersebut." Ketika banyak orang Kristen yang takut bekerja di daerah tersebut, Kanaganayagam berkata, "Di tengah semua ini, kami masih dapat menyiarkan program kami dan kami sangat bersyukur atas semua itu." Program-program Back to the Bible disiarkan dalam bahasa Sanhala, Tamil, Inggris, dan akan dilengkapi segera dengan bahasa Malay. Dana untuk siaran dan dukungan staf sangat dibutuhkan.
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
Seorang pendeta kembali diculik di Sri Lanka. Pendeta Victor sedang berada di Kolombo pada tanggal 1 Maret bersama dengan dua anak laki-lakinya dan seorang teman ketika penculikan itu terjadi. Godfrey berada di Sri Lanka bersama World Evangelical Alliance. "Kami telah mengalami penculikan dan penganiayaan. Ada banyak pelanggaran hak asasi manusia di Sri Lanka pada satu tahun terakhir ini. Pada dua tahun terakhir, hampir 250 gereja diserang, para pekerja Kristen dianiaya, gereja-gereja ditutup," paparnya. Tidak ada yang dapat dilakukan. Godfrey meminta orang-orang Kristen untuk mendesak pemerintah Sri Lanka guna melakukan tindakan melindungi mereka. Di samping masalah-masalah itu, Godfrey mengatakan orang-orang di sana siap menerima Injil. "Orang-orang di negeri ini sebenarnya sangat terbuka dan haus akan kebenaran yang sejati. Ada banyak kenistaan dan keputusasaan di sini; biarlah kita dapat memberitakan iman Kristen yang memberikan harapan."
[Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya di http://www.MNNonline.org/article/9693]
Pokok Doa:
Berdoa untuk Pdt. Victor, mohonlah kepada Tuhan agar menjaga dan melindunginya dari hal-hal yang tidak Tuhan kehendaki. Mohonlah kekuatan supaya dia bisa terus beriman dalam menghadapi masalah ini.
Berdoalah juga untuk orang-orang Sri Lanka yang rindu mendengar Injil. Kiranya kehausan akan Injil ini bisa segera mereka dapatkan sehingga mereka dapat memiliki pengharapan dalam Kristus.
Tanggal 6 Juli yang lalu, gereja Calvary yang berada di dekat Colombo dirusak oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh para biarawan, dan mengakibatkan seorang pendeta dan lima pekerja gereja luka parah akibat pukulan pentung dan tongkat. Sebelumnya, 3 Juli, rumah seorang pendeta di Hambanthota (pesisir selatan) yang telah diancam selama berminggu-minggu, diserang oleh kelompok perusuh saat mereka sedang tidur; akan tetapi mereka berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api tanpa mengalami luka-luka. Pada bulan sebelumnya, seorang pendeta Metodis di Ampara (pesisir timur) diserang oleh polisi yang sedang tidak bertugas, dan sekarang ia masih dirawat di rumah sakit. Selain penganiayaan terhadap orang Kristen, perang saudara yang terus berkecamuk di Sri Lanka dan pengeboman bis serta penyerangan terhadap penduduk di seluruh wilayah tersebut, juga meningkat. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Sri Lanka: Serious Times for Christians |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Umat percaya di Sri Lanka melihat rentetan peristiwa tragis dalam penyerangan yang terjadi bulan lalu, demikian laporan Aliansi Evangelis Kristen Nasional Sri Lanka. Seorang pria bersenjata menembak dan membunuh seorang pendeta Kristen yang bernama Neil pada tanggal 17 Februari 2008 saat berada di luar rumahnya di Ampara. Istrinya pun tertembak dan kondisinya kritis. Di tempat lain, pada hari yang sama, ada sekelompok orang berjumlah kira-kira lima puluh orang yang membawa tongkat, menyerang anggota jemaat King`s Revival Church di daerah Mathugama, Kaluthara, saat pulang dari ibadah Minggu. Empat orang jemaat diperkosa, termasuk anak-anak. Mereka juga mengancam kalau orang-orang Kristen dari etnis Tamil akan dipenjara jika mereka tetap pergi ke gereja. Pada hari Minggu, 2 Maret, sepuluh mahasiswa dipukuli oleh sekelompok orang bertopeng yang mengendarai sepeda motor ketika mereka sedang berjalan menuju kampus Believer`s Church Bible di daerah Putlam. Keesokan harinya, sebuah rumah doa di daerah Mulaitivu dibakar. Pada saat itu, seorang pendeta, istri, anaknya, dan dua orang lainnya sedang berada di dalam gereja, namun orang-orang yakin bahwa mereka sudah berhasil meloloskan diri. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | World Christian Report |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok Doa:
Doakan umat Kristen di Sri Lanka yang sedang mengalami banyak aniaya. Kiranya Tuhan terus memelihara mereka dengan kekuatan-Nya, sehingga mereka terus bertahan dan bergantung hanya pada Tuhan saja.
Doakan agar pemerintah terlibat secara adil dalam situasi ini, sehingga orang-orang Kristen di Sri Lanka mendapat kebebasan untuk beribadah dengan damai.
Sri Lanka mendapat banyak kritikan atas "mimpi buruk" hak azasi manusia yang terjadi di sana. Kritikan pedas Internasional ditujukan atas ketidaksungguhan pemerintah Sri Lanka dalam menyelidiki serangkaian kasus-kasus serius, termasuk pembantaian para relawan kemanusiaan. Pemerintah juga melancarkan serangan kepada pemberontak Tamil Tiger pada Januari yang lalu dan peperangan dengan para pemberontak di daerah Utara itu terus meluas. Tidak hanya itu, kekerasan terhadap orang Kristen di Sri Lanka juga terjadi pada minggu-minggu terakhir ini. Laporan penyerangan dan pemukulan membuat takut orang-orang yang mendukung gereja lokal.
Menurut laporan dari National Christian Evangelical Alliance of Sri Lanka, pada pertengahan Februari, segerombolan orang menyerang jemaat The King`s Revival Church yang baru saja pulang dari ibadah Minggu di Mathugama, Kaluthara. Empat orang Kristen diserang, termasuk seorang anak kecil. Penyerang juga mengancam orang percaya dari suku Tamil bahwa mereka akan dipenjara jika mereka kembali ke gereja. Seminggu kemudian, segerombolan orang berkumpul di jalan dekat gedung gereja. Mereka mengancam orang-orang percaya dengan kekerasan dan mencegah mereka menghadiri ibadah gereja.
Pada 2 Maret, sepuluh pelajar dipukuli oleh kelompok orang bertopeng yang mengendarai sepeda motor ketika mereka berjalan dari Lunuwila Railway menuju ke sekolah mereka, Believer`s Church Bible College di wilayah Putlam. Penyerangan itu diikuti dengan penculikan dan pemukulan terhadap salah seorang pelajar. Ketika salah seorang pelajar lari ke kampus untuk meminta bantuan, dia diikuti oleh pengendara motor yang menyerang satpam kampus dan kemudian melarikan diri.
Glenn Penner dari Voice of the Martyrs Kanada mengomentari sejumlah penyerangan yang tidak biasa itu, "Saya rasa hal tersebut ada hubungannya dengan perang saudara. Salah satu hal yang sulit untuk disadari adalah adanya ikatan yang kuat antara agama dan suku. Hanya kelompok orang-orang Kristen yang bisa menjembatani kedua kelompok suku terbesar di Sri Lanka yang pada saat ini sedang terlibat dalam perang saudara yang cukup brutal."
Sering kali, gerombolan massa mengancam bahwa mereka akan melakukan kekerasan dengan lebih dahsyat lagi kecuali semua pelayanan Kristen di daerah mereka dihentikan. Penner mengatakan bahwa penyerangan terhadap orang-orang percaya itu mengganggu beberapa tugas penginjilan, khususnya di daerah yang kurang aman. "Mari berdoa untuk kedamaian di Sri Lanka. Jelas, perang saudara itu telah menghalangi terwujudnya beberapa aktivitas penginjilan karena orang-orang Kristen itu sibuk berpindah-pindah mencari tempat yang aman. Mari berdoa juga untuk mereka yang telah diserang, khususnya untuk anak-anak, supaya mereka mengenal penghiburan dan pemulihan yang dapat diberikan Allah dalam hidup mereka. Berdoa untuk para pemimpin gereja.
Doakan agar para penganiaya di seluruh penjuru Sri Lanka diberi kesempatan untuk melihat kesaksian para pengikut Kristus dan ditarik kepada-Nya. Doakan juga agar berita Injil dapat terus bertumbuh dan banyak orang akan datang kepada Kristus, walaupun terdapat banyak tantangan. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Maret 2008 |
Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10977 |
Pokok doa:
Konflik berkepanjangan yang terjadi di Sri Lanka telah membuat 300 ribu orang Tamil mengungsi. Sebanyak 90 ribu dari jumlah tersebut adalah anak-anak, wanita hamil, para lansia, dan banyak orang lainnya yang menderita luka-luka dan trauma, yang tinggal di kamp pengungsian penuh sesak di daerah utara dan sangat membutuhkan makanan, bantuan kesehatan, dan kebutuhan pokok lain. Meski menjadi kaum minoritas, komunitas Kristen dengan penuh pengorbanan memberi demi memenuhi kebutuhan tersebut. Meski demikian, mereka juga mengharapkan bantuan internasional. Tim relawan mengatakan bahwa kamp tersebut bisa menjadi sumber penyakit. Ancaman terjangan hujan muson dan tidak cukupnya sanitasi membuat puluhan ribu orang berrisiko terkena penyakit. Tidak jelas kapan pemerintah akan mengizinkan mereka kembali ke rumah masing-masing. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Sri Lanka: Suffering Not Over |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok Doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan orang-orang percaya di Sri Lanka, meskipun dalam kondisi serbakekurangan, mereka tetap menyisihkan sebagian harta mereka untuk membantu mereka yang kekurangan di Sri Lanka.
Doakan untuk para pengungsi Tamil Sri Lanka yang kondisinya sangat memprihatinkan, agar Tuhan melindungi mereka. Doakan juga bagi pemerintah Sri Lanka, agar segera mengambil tindakan guna mengatasi masalah tersebut.