Seorang misionaris dari Myanmar (Burma) sangat terkejut saat menemukan sekelompok kecil orang Kristen di suatu daerah yang melarang adanya agama Kristen di negara tersebut. Mereka mengenal Kristus melalui pelayanan penginjilan dari sebuah radio lokal di Myanmar. Daerah tempat tinggal mereka sangat tertutup bagi penginjilan. Menurut pemimpin kelompok misi di Myanmar, "Daerah ini tidak mungkin dapat tersentuh oleh penginjilan yang dilakukan oleh misionaris lokal atau bahkan oleh penginjilan keliling yang dilakukan secara terbuka. Itulah sebabnya saya percaya mengapa Tuhan menggunakan radio." Kelompok misi di Myanmar ini menyajikan program siaran radio harian tentang penginjilan yang menjangkau ribuan orang di Myanmar. Ketika melihat kedatangan misionaris ini, sekelompok kecil orang percaya baru ini sangat senang karena akhirnya bisa bertemu dengan seseorang yang dapat memuridkan dan mengajar mereka. Kelompok kecil ini telah bertemu secara sembunyi-sembunyi dan tanpa bimbingan dari orang Kristen yang sudah dewasa. Mereka meminta dengan sangat kepada misionaris tersebut agar bersedia mengunjungi mereka kembali sesering mungkin. Para pekerja tambahan direncanakan akan datang menolong para petobat baru ini dengan mengadakan persekutuan dan pengajaran, pelayanan pengobatan bagi penderita lepra dan orang- orang miskin, menyediakan makanan dan penginjilan bagi anak-anak. Misionaris bersama dengan kelompok misi yang ada di Myanmar akan mendistribusikan lebih banyak radio ke tempat-tempat strategis dimana seorang kontak akan bertanggung jawab saat siaran penginjilan ditayangkan. Kelompok misi ini akan mulai memindahkan para petobat baru ke tempat lain yang "lebih aman" untuk mengikuti latihan kepemimpinan dan kemudian mengirim mereka kembali ke lingkungannya semula.
Sumber: Missions Insider, July 3, 2003